• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.2 SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

DAFTAR PUSTAKA

Ansofino. (2016). Buku Ajar Ekonometrika. Yogyakarta: Deepublish.

Bappeda. (2011). Analisis Statistik Perencanaan Pembangunan. Pekanbaru: Riau.

Bappenas. ( 2004). Rencana Strategis Penanggulangan Kemiskinan di Indonesia. Jakarta.

Bappenas. (2008). Buku Panduan Perencanaan dan Pengangguran yang Berpihak pada Masyarakat Miskin . Jakarta.

Basuki, A. T. (2015). Ekonometrika Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: Mitra Aksara Mulia.

BPS. (2022, 11 22). Indeks Pembangunan Manusia. Retrieved from Badan Pusat Statistik:

https://www.bps.go.id/subject/26/indeks-pembangunan-manusia.html BPS. (2022, November 30). Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Indonesia tahun 2021

mencapai 72,29, meningkat 0,35 poin (0,49 persen) dibandingkan capaian tahun sebelumnya (71,94). Retrieved from Badan Pusat Statistik:

https://www.bps.go.id/pressrelease/2021/11/15/1846/indeks- pembangunan-manusia--ipm--indonesia-tahun-2021-mencapai-72-29-- meningkat-0-35-poin--0-49-persen--dibandingkan-capaian-tahun-sebelumnya--71-94-.html

BPS. (2022, Oktober 17). Pengertian Pendapatan Nasional. Diambil kembali dari Badan Pusat Statistik: https://www.bps.go.id/subject/11/produk-domestik-bruto--lapangan-usaha-.html

Chalid, N. &. (2014). Pengaruh Tingkat Kemiskinan, Tingkat Pengangguran, Upah Minimum Kabupaten/Kota Dan Laju Pertumbuhan Ekonomi Terhadap Indeks Pembangunan Manusia Di Provinsi Riau. Jurnal Ekonomi, 22(2).

Chisti, N. S. (2018). Analisis Pengaruh Indeks Pembangunan Manusia, Tingkat Pengangguran, Pertumbuhan Ekonomi, Dan Upah Minimum Provinsi Terhadap Tingkat Kemiskinan. Jurnal Ekonomi dan Bisnis, Universitas Brawijaya.

Dewi K. S. dkk. (2021). Analisis Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Pengangguran, Dan Kemiskinan Terhadap Indeks Pembangunan Manusia Di Kabupaten Bojonegoro. Syntax Idea, 3(4).

Dewi, N. (2017). Pengaruh Kemiskinan dan Pertumbuhan Ekonomi Terhadap Indeks Pembangunan Manusia Di Provinsi Riau. JOM Fekon, 4 (1).

Faizin, M. (2021). Pengaruh upah minimum, kemiskinan dan pengangguran pada IPM di Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Timur. Jurnal Samudra Ekonomi dan Bisnis, 12(2), 214-227.

Ghozali, I. (2013). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS Edisi Ketujuh.

Semarang: Universitas Diponegoro.

Ghozali, I. (2016). aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 23 (Edisi 8).

Cetakan ke VIII. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Gujarati. (2013). Dasar-Dasar Ekonometrika, Edisi Kelima. Jakarta: Salemba Empat.

Gujarati, N. D. (2012). Dasar-Dasar Ekonometrika (Vol. 5). (R. C. Mangunsong, Trans.).

Jakarta: Salemba.

Handayani, S. &. (2021). Pengaruh Pdrb, Kemiskinan, Pengangguran Dan Belanja Modal Terhadap Ipm Di 35 Kabupaten/Kota Jawa Tengah Tahun 2011 - 2019.

Business Economic Entrepreneurship, 4(2).

Herman. (2018). Pengaruh Upah Minimum Kota (Umk) Terhadap Indeks Pembangunan Manusia Kota Pekanbaru 2009-2016. Eko dan Bisnis (Riau Economics and Business Reviewe), 9(1). .

Izzah C. I. & Ignatia, M. H. (2021). Pengaruh Tingkat Pengangguran Dan Tingkat Kemiskinan Terhadap Indeks Pembangunan Manusia Di Indonesia. Jurnal Kajian Pendidikan Ekonomi dan Ilmu Ekonomi, Vol 5, 99-106.

Kiha E. K. dkk. (2021). Pengaruh Jumlah Penduduk, Pengangguran, Dan Kemiskinan Terhadap Indeks Pembangunan Manusia (Ipm) Di Kabupaten Belu. Jurnal Ekonomi, Sosial & Humaniora, 2(07).

Konstitusi, M. (2014, September 12). Perusahaan Pailit, Pembayaran Upah Buruh Harus Didahulukan. Retrieved from Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia:

https://www.mkri.id/index.php?page=web.Berita&id=10193#:~:text=Adap un%20Pasal%2095%20ayat%20(4,merupakan%20utang%20yang%20didahul ukan%20pembayarannya%E2%80%9D.

Kuncoro, M. (2000). Ekonomi Pembangunan: Teori, Masalah dan kebijakan. Yogyakarta:

UPP AMP YKPN.

Mahihody, A. Y. (2018). Pengaruh Upah Dan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Terhadap Pengangguran Di Kota Manado. Jurnal Berkala Ilmiah Efisiensi, 18 (3):

24 - 34.

Mahulete, U. K. (2016). Pengaruh DAU dan PAD terhadap Belanja Modal di Kabupaten/

Kota Provinsi Maluku. Malang: Universitas Muhammadiyah Malang.

Mankiw, G. (2006). Makro Ekonomi Edisi Keenam. Jakarta: SelembaEmpat.

Megantara, D. E. (2020). Pengaruh Angka Melek Huruf Dan Upah Minimum Terhadap Tingkat Pengangguran Dan Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten/Kota Di Provinsi Bali. E-Jurnal EP Unud, 9 (1): 91- 119.

Mujahid, M. &. ( 2011). Pembangunan Ekonomi Berwawasan Lingkungan. Malang:

Universitas Negeri Malang.

Nasikun. (2001). Isu dan Kebijakan Penanggulangan Kemiskinan, Diktat Kuliah Program Magister Administrasi Publik. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada Press.

Ningrum J. W. dkk. (2020). Pengaruh Kemiskinan, Tingkat Pengangguran, Pertumbuhan Ekonomi dan Pengeluaran Pemerintah Terhadap Indeks

Pembangunan Manusia (IPM) di Indonesia Tahun 2014-2018 dalam Perspektif Islam. Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 6(02), 212-22.

Nurmainah, S. (2013). Analisis Pengaruh Belanja Modal Pemerintah Daerah ,Tenaga Kerja Terserap Dan Indeks Pembangunan Manusia Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Dan Kemiskinan. Jurnal Bisnis dan Ekonomi (JBE), 20 (2): 131 - 141.

Panjaitan, M. (2021). Pengaruh Upah Minimum, Indeks Pembangunan Manusia Dan Pengangguran Terhadap Kemiskinan Di Provinsi Dki Jakarta Tahun 2011-2020. Jurnal Pengabdian Masyarakat(Ilmu Keguruan dan Pendidkan), 104-108.

PerMen, T. K. (1999). Peraturan Menteri Tenaga Kerja Tentang Upah Minimum . Menteri Tenaga Kerja RI.

PerPem, R. (2015). Peraturan Pemerintah Tentang Pengupahan No 78. Pemerintah Pusat.

Primandari, N. R. (2019). Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi dan Pengangguran terhadap Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Provinsi Sumatra Selatan Priode Tahun 2008 - 2018. . Jurnal Ekonomi dan Kebijakan Publik. , 2(2).

Putra, W. (2019). Perekonomian Indonesia Penerapan Beberapa Teori Ekonomi Pembangunan di Indonesia. Depok: PT Raja Grafindo Persada.

Ridwan dan Hajiali. (2022). Analisis Potensi Wilayah. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Ristika E. D. dkk. (2021). Analisis Pengaruh Jumlah Penduduk, Tingkat Pengangguran Terbuka Dan Indeks Pembangunan Manusia Terhadap Tingkat Kemiskinan Di Provinsi Jawa Timur. Jurnal Ilmiah Ekonomi dan Bisnis, 12(2): 129-136.

Simanjuntak. (2001). Pengantar Ekonomi Sumber Daya Manusia. Jakarta: Univesitas Indonesia.

Smith, M. P. (2003). Economic Development, Eight Edition. England: Pearson Education Limited.

Sriyana, J. (2014). Metode regresi data panel dilengkapi analisis kinerja bank syariah di Indonesia.

Yogyakarta: Ekonisia.

Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: CV Alfabeta .

Sukirno, S. (2000). Makro Ekonomi Modern, Perkembangan Pemikiran dari Klasik Hingga Keynesian Baru. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.

Sukirno, S. (2000). Makro Ekonomi Modern, Perkembangan Pemikiran dari Klasik Hingga Keynesian Baru. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Sukirno, S. (2004). Makroekonomi Teori Pengantar (Edisi ketiga). PT. Raja Grafindo Persada.

Suliyanto. (2011). Ekonometrika Terapan; Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: Andi Offset.

Todaro M. P dan Smith. (2006). Pembangunan Ekonomi Edisi Sembilan Jilid 1. Jakarta:

Erlangga.

UNDP. (1990). Humant Development Report 1990: Concept and Measurement of Human Development. Oxford University Press.

UNDP. (2010). The Real Wealth of Nations. Human Development Report 2010.

Wardiah, J. (2021). Pengaruh Tingkat Pengangguran Dan Tingkat Kemiskinan Terhadap Indeks Pembangunan Manusia Di Indonesia. Jurnal Ekonomi Syariah, Vol 4, 44-54.

Wongdesmiwati. (2009, Desember 7). Pertumbuhan Ekonomi Dan Pengentasan Kemiskinan Di Indonesia: Analisis Ekonometrika. Retrieved from wongdesmiwati.files.wordpress:

http://wongdesmiwati.files.wordpress.com/2009/10/pertumbuhan-ekonomi-danpengentasan-

LAMPIRAN Lampiran I

Data Variabel Dependen dan Variabel Independen

DAERAH ID TAHUN IPM UM TPT JPM

Kuantan Singingi 1 2011 65,72 1.270.000 6,23 31.070 Kuantan Singingi 1 2012 66,31 1.223.000 1,9 31.260 Kuantan Singingi 1 2013 66,65 1.470.800 3,92 34.710 Kuantan Singingi 1 2014 67,47 1.770.000 6,13 33.520 Kuantan Singingi 1 2015 68,32 1.980.000 2,6 34.100 Kuantan Singingi 1 2016 68,66 2.207.700 4,5 31.220 Kuantan Singingi 1 2017 69,53 2.389.835 6,5 31.950 Kuantan Singingi 1 2018 69,96 2.597.989 5,79 32.100 Kuantan Singingi 1 2019 70,78 2.806.608 4,82 31.220 Kuantan Singingi 1 2020 70,31 3.045.450 5,21 29.340 Kuantan Singingi 1 2021 70,6 3.091.133 2,06 28.900 Indragiri Hulu 2 2011 65,93 1.130.000 7,73 27.510 Indragiri Hulu 2 2012 66,5 1.389.200 4,7 27.680 Indragiri Hulu 2 2013 66,68 1.548.888 3,82 29.600 Indragiri Hulu 2 2014 67,11 1.742.499 3,97 29.400 Indragiri Hulu 2 2015 68 1.950.000 4,82 31.630 Indragiri Hulu 2 2016 68,67 2.174.473 4,1 29.730 Indragiri Hulu 2 2017 68,97 2.440.845 4,73 26.420 Indragiri Hulu 2 2018 69,66 2.751.076 4,53 27.220 Indragiri Hulu 2 2019 70,05 2.820.000 4,79 26.660 Indragiri Hulu 2 2020 69,83 2.985.193 4,91 26.660 Indragiri Hulu 2 2021 70,01 3.082.808 3,32 27.350 Indragiri Hilir 3 2011 62,82 1.130.000 7,78 52.820 Indragiri Hilir 3 2012 63,04 1.250.000 5,4 53.010 Indragiri Hilir 3 2013 63,44 1.475.000 2,98 54.180 Indragiri Hilir 3 2014 63,8 1.742.500 4,27 52.390 Indragiri Hilir 3 2015 64,8 1.940.000 7,16 56.850 Indragiri Hilir 3 2016 65,35 2.163.658 6,01 56.820 Indragiri Hilir 3 2017 66,17 2.342.160 4,08 55.400 Indragiri Hilir 3 2018 66,51 2.546.162 3,96 51.420 Indragiri Hilir 3 2019 66,84 2.750.618 4,55 48.290 Indragiri Hilir 3 2020 66,54 2.984.696 4,35 44.290 Indragiri Hilir 3 2021 66,63 2.984.696 2,66 44.610 Pelalawan 4 2011 66,58 1.128.000 3,63 37.590

Pelalawan 4 2012 67,25 1.250.000 3,6 38.280

Pelalawan 4 2013 68,29 1.445.000 2,97 43.550 Pelalawan 4 2014 68,67 1.710.000 3,42 42.670

Pelalawan 4 2015 69,82 1.925.000 7,61 47.530 Pelalawan 4 2016 70,21 2.176.480 4,34 45.350 Pelalawan 4 2017 70,59 2.356.040 3,55 44.400 Pelalawan 4 2018 71,44 2.561.250 5,12 44.290 Pelalawan 4 2019 71,85 2.766.919 4,67 45.980 Pelalawan 4 2020 71,56 2.888.560 5,99 45.880 Pelalawan 4 2021 72,08 2.938.560 2,34 49.300

Siak 5 2011 70,2 1.186.000 8,38 20.830

Siak 5 2012 70,45 1.310.800 5,9 21.040

Siak 5 2013 70,84 1.600.000 5,38 23.210

Siak 5 2014 71,45 1.850.000 3,56 22.540

Siak 5 2015 72,17 1.982.000 10,02 24.810

Siak 5 2016 72,7 2.209.930 7,42 24.860

Siak 5 2017 73,18 2.392.249 5,6 26.830

Siak 5 2018 73,73 2.600.614 4,06 25.810

Siak 5 2019 74,07 2.809.443 4,13 24.490

Siak 5 2020 73,68 3.048.527 5,8 25.380

Siak 5 2021 73,98 3.081.146 4,34 25.770

Kampar 6 2011 69,64 1.200.000 16,98 61.200

Kampar 6 2012 70,08 1.310.800 8,6 61.750

Kampar 6 2013 70,46 1.740.000 6,2 68.580

Kampar 6 2014 70,72 1.740.000 6,1 67.610

Kampar 6 2015 71,28 1.918.000 8,07 72.220

Kampar 6 2016 71,39 2.138.570 6,59 67.680

Kampar 6 2017 72,19 2.315.002 5,93 66.330

Kampar 6 2018 72,5 2.516.638 5,19 69.320

Kampar 6 2019 73,15 2.718.724 5,65 66.810

Kampar 6 2020 72,83 2.950.088 6,15 65.300

Kampar 6 2021 73,02 3.023.840 4,27 68.740

Rokan Hulu 7 2011 64,2 1.150.000 10,36 52.820 Rokan Hulu 7 2012 64,99 1.265.000 5,56 53.550 Rokan Hulu 7 2013 66,07 1.450.000 5,04 59.850 Rokan Hulu 7 2014 67,02 1.750.000 7,9 58.290 Rokan Hulu 7 2015 67,29 1.925.000 7,82 64.740 Rokan Hulu 7 2016 67,86 2.146.375 7,02 67.420 Rokan Hulu 7 2017 68,67 2.323.451 6,17 69.240 Rokan Hulu 7 2018 69,36 2.525.823 5,23 72.280 Rokan Hulu 7 2019 69,93 2.728.647 4,51 72.210 Rokan Hulu 7 2020 69,38 2.960.855 4,42 73.350 Rokan Hulu 7 2021 69,67 2.960.855 2,25 74.730 Bengkalis 8 2011 69,72 1.125.000 10,78 34.960

Bengkalis 8 2012 70,26 1.270.000 4,4 35.250

Bengkalis 8 2013 70,6 1.610.000 7,02 40.110

Bengkalis 8 2014 70,84 1.800.000 7,3 38.820 Bengkalis 8 2015 71,29 2.225.000 10,08 40.000 Bengkalis 8 2016 71,98 2.480.875 9,44 37.490 Bengkalis 8 2017 72,27 2.685.547 8,62 38.190 Bengkalis 8 2018 72,94 2.919.458 9,76 35.110 Bengkalis 8 2019 73,44 3.005.582 9,28 35.830 Bengkalis 8 2020 73,46 3.261.357 9,31 36.960 Bengkalis 8 2021 73,58 3.342.891 6,63 37.660 Rokan Hilir 9 2011 64,76 1.350.000 12,45 43.770 Rokan Hilir 9 2012 65,09 1.427.500 8,19 44.020 Rokan Hilir 9 2013 65,46 1.520.000 6,04 47.470 Rokan Hilir 9 2014 66,22 1.720.000 6,25 46.070 Rokan Hilir 9 2015 66,81 1.910.000 8,62 49.130 Rokan Hilir 9 2016 67,52 2.129.650 5,22 52.400 Rokan Hilir 9 2017 67,84 2.305.346 4,59 53.190 Rokan Hilir 9 2018 68,73 2.506.141 5,82 48.920 Rokan Hilir 9 2019 69,4 2.707.384 4,79 49.800 Rokan Hilir 9 2020 69,15 2.937.783 4,8 48.850 Rokan Hilir 9 2021 69,34 2.996.539 3,25 51.970 Kep Meranti 10 2011 60,38 1.395.000 8,59 63.580 Kep Meranti 10 2012 61,49 1.420.500 8,63 63.850 Kep Meranti 10 2013 62,53 1.510.000 6,99 64.020 Kep Meranti 10 2014 62,91 1.745.000 11,76 61.070 Kep Meranti 10 2015 63,25 1.940.000 9,37 61.640 Kep Meranti 10 2016 63,9 2.163.100 6,39 56.180 Kep Meranti 10 2017 64,7 2.341.556 4,54 53.050 Kep Meranti 10 2018 65,23 2.545.505 6,47 51.170 Kep Meranti 10 2019 65,93 2.749.909 5,93 49.890 Kep Meranti 10 2020 65,5 2.983.926 7,94 47.100 Kep Meranti 10 2021 65,7 2.985.000 4,43 48.500 Pekanbaru 11 2011 77,71 1.135.000 11,12 32.340 Pekanbaru 11 2012 77,94 1.450.000 8,1 32.660 Pekanbaru 11 2013 78,16 1.450.000 6,66 32.460 Pekanbaru 11 2014 78,42 1.775.000 9,2 32.290 Pekanbaru 11 2015 79,32 1.925.000 7,46 33.760 Pekanbaru 11 2016 79,69 2.146.375 8,02 32.490 Pekanbaru 11 2017 80,01 2.352.577 8,91 33.090 Pekanbaru 11 2018 80,66 2.557.486 8,11 31.620 Pekanbaru 11 2019 81,35 2.762.852 7,74 28.600 Pekanbaru 11 2020 81,32 2.997.971 8,56 30.400 Pekanbaru 11 2021 81,58 2.997.971 8,29 32.730

Dumai 12 2011 70,43 1.142.000 10,13 13.970

Dumai 12 2013 71,59 1.490.000 9,6 13.720

Dumai 12 2014 71,86 1.995.520 9,14 13.620

Dumai 12 2015 72,2 2.200.000 11,23 14.970

Dumai 12 2016 72,96 2.453.000 10,22 13.760

Dumai 12 2017 73,46 2.655.373 8,94 13.530

Dumai 12 2018 74,06 2.886.655 5,87 11.190

Dumai 12 2019 74,64 3.118.453 6,3 10.950

Dumai 12 2020 74,4 3.383.834 8,19 9.880

Dumai 12 2021 74,75 3.383.834 6,29 10.570

Lampiran II Hasil Uji Chow Redundant Fixed Effects Tests

Equation: Untitled

Test cross-section fixed effects

Effects Test Statistic d.f. Prob.

Cross-section F 731.699649 (11,117) 0.0000 Cross-section Chi-square 560.409079 11 0.0000

Lampiran III Hasil Uji Hausman

Correlated Random Effects - Hausman Test Equation: Untitled

Test cross-section random effects

Test Summary

Chi-Sq.

Statistic Chi-Sq. d.f. Prob.

Cross-section random 13.313765 3 0.0040

Cross-section random effects test comparisons:

Variable Fixed Random Var(Diff.) Prob.

_Upah Minimum_ 0.000002 0.000002 0.000000 0.0191 Jumlah Penduduk

Miskin 0.000026 0.000021 0.000000 0.0181 Pengangguran -0.006886 -0.005786 0.000001 0.1881

Lampiran IV

Hasil Uji Multikolinearitas

Upah Minimum

Jumlah Penduduk

Miskin Tingkat Pengangguran

Upah Minimum 1.000000 -0.063780 -0.267254

Jumlah Penduduk

Miskin -0.063780 1.000000 -0.111825

Tingkat Pengangguran -0.267254 -0.111825 1.000000

Lampiran V

Hasil Uji Heteroskedastisitas

Lampiran VI Hasil Uji Autokorelasi

Dependent Variable: RESABS Method: Panel Least Squares Date: 11/08/22 Time: 23:43 Sample: 2011 2021 Periods included: 11 Cross-sections included: 12

Total panel (balanced) observations: 132

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 3.195298 1.077477 2.965536 0.0037

_Upah Minimum_ 1.35E-08 1.40E-07 0.096728 0.9231 Jumlah Penduduk

Miskin -1.50E-05 2.24E-05 -0.672514 0.5026 Pengangguran 0.005479 0.045868 0.119457 0.9051

Effects Specification

Cross-section fixed (dummy variables)

R-squared 0.839788 Mean dependent var 2.633910 Adjusted R-squared 0.820617 S.D. dependent var 2.228013 S.E. of regression 0.943644 Akaike info criterion 2.828510 Sum squared resid 104.1844 Schwarz criterion 3.156101 Log likelihood -171.6816 Hannan-Quinn criter. 2.961628 F-statistic 43.80578 Durbin-Watson stat 1.521553 Prob(F-statistic) 0.000000

F-statistic 148.3725 Prob. F(2,126) 1.8647 Obs*R-squared 92.65713 Prob. Chi-Square(2) 1.8472

Dokumen terkait