• Tidak ada hasil yang ditemukan

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut :

1. LRB yang hanya diisi sampah organik diawal saja (perlakuan S1 dan S2) lebih tinggi laju infiltrasinya dibandingkan dengan LRB tanpa diisi sampah (perlakuan S0).

2. Pengisian sampah organik secara kontinyu pada LRB (perlakuan S3 dan S4) secara nyata sampai sangat nyata lebih tinggi laju infiltrasinya dibandingkan dengan LRB tanpa diisi sampah (perlakuan S0) dan LRB yang hanya diisi sampah di awal saja (perlakuan S1 dan S2.)

3. Laju infiltrasi LRB pada perlakuan S3 cenderung lebih tinggi dibandingkan dengan perlakuan S4.

4. Kandungan C-organik dan nilai pH tanah di sekitar LRB pada perlakuan S3 dan S4 lebih tinggi dibandingkan S0, S1 dan S2.

5. Kandungan C-organik dan nilai pH tanah di sekitar LRB yang hanya diisi sampah di awal saja (S1 dan S2) lebih tinggi dibandingkan dengan tanpa diisi sampah (S0).

6. Secara umum kandungan N-total tanah di sekitar LRB pada perlakuan S1, S2, S3 dan S4 lebih tinggi dibandingkan dengan perlakuan S0.

5.2 Saran

Sampah organik berupa sampah dapur dan sisa tanaman dari kebun perlu dimanfaatkan untuk mengisi LRB secara kontinyu untuk menghindari masuknya sedimen yang dapat menyumbat pori dan permukaan mulut lubang; serta memberikan makanan bagi organisme tanah yang dapat membantu pembentukan biopori dan proses pengomposan sampah organik secara alami.

VI DAFTAR PUSTAKA

Arsyad S. 2006. Konservasi Tanah dan Air. Bogor (ID): IPB Pr.

Bahar YH. 1986. Teknologi Penanganan dan Pemanfaatan Sampah. Jakarta (ID): Waca Utama Pramesti.

[BMKG] Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika. 2012. Data Curah Hujan Majalengka Tahun 2011-2012. Stasiun Klimatologi Balai Wilayah II Darmaga, Bogor (ID): BMKG.

[BPLH] Badan Pengelola Lingkungan Hidup. 2010. Penyusunan Detail Enginering Design (DED) Persampahan. Majalengka (ID): BPLH.

Brata KR, Nelistya A. 2009. Lubang Resapan Biopori. Jakarta (ID): Penebar Swadaya.

Hakim N, Nyakpa MY, Lubis AM. 1986. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Lampung (ID): Universitas Lampung.

Hardjowigeno S. 2003. Ilmu Tanah. Jakarta (ID): Akademika Pressindo.

Khoerudin MN. 2012. Pengaruh pemberian sampah organik terhadap laju infiltrasi lubang resapan biopori di areal pemukiman [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

Ma’shum M, Soedarsono J, Susilowati LE. 2003. Biologi Tanah. Jakarta (ID): CPIU Pasca IAEUP, Bagpro Peningkatan Kualitas Sumberdaya Manusia Ditjen Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional.

[Puskim] Pusat Penelitian dan Pengembangan Pemukiman. 2001. Petunjuk Teknis Tata Cara Perencanaan Tempat Pembuangan Akhir sampah (TPA) di Daerah Pasang Surut. Bandung (ID): Puskim.

Putra RS. 2010. Penyebaran nitrat pada tanah di sekitar lubang resapan biopori (Studi Kasus: Daerah permukiman Jakarta Bogor) [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

Obeng LA, Wright FW. 1954. Co-composting of Domestic Solid and Human Wastes. World Bank Technical Paper number 57. Washington DC (US): The World Bank.

Supardi G. 1983. Sifat dan Ciri Tanah. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

Sutanto R. 2002. Pertanian Organik; Menuju Pertanian Alternatif dan Berkelanjutan. Yogyakarta (ID): Kanisius.

Yadav KD, Mistry NJ, Pandya D, Garvit B. 2010. Composting of food and vegatable waste. Journal of Environmental Sciences 4 (4):27-35.

Yulipriyanto H. 2010. Biologi Tanah dan Strategi Pengelolaannya. Yogyakarta (ID): Graha Ilmu.

Tabel Lampiran 1 Bobot sampah yang diisikan ke dalam LRB selama penelitian

Tanggal Sampah dapur (gram) Sampah daun mangga(gram) S3 1 S3 2 S3 3 S4 1 S4 2 S4 3 14/12/2011 2050 2200 2300 650 600 550 17/12/2011 18/12/2011 450 500 500 21/12/2011 400 300 300 24/12/2011 200 250 250 27/12/2011 300 450 450 31/12/2011 400 400 200 3/1/2012 200 200 200 7/1/2012 350 350 200 150 200 200 10/1/2012 400 250 250 14/1/2012 300 300 500 18/1/2012 300 300 400 21/1/2012 250 200 200 23/1/2012 200 150 150 25/1/2012 250 150 150 28/1/2012 150 150 150 30/1/2012 150 200 150 1/2/2012 300 250 250 4/2/2012 250 300 200 6/2/2012 200 150 150 8/2/2012 150 200 200 11/2/2012 350 350 350 15/2/2012 300 350 250 18/2/2012 250 250 200 100 150 150 22/2/2012 200 200 200 25/2/2012 350 350 350 29/2/2012 150 200 200 3/3/2012 Total 8850 8950 8700 900 950 900

Perlakuan Ulangan

Laju infiltrsi (liter/jam) Pengamatan ke- 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 105.5 67.5 38.5 32.0 6.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 S0 2 131.0 31.5 9.5 3.0 3.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 3 38.0 24.5 16.0 8.0 3.5 1.0 3.0 3.5 3.5 2.0 2.5 1.5 1 141.0 101.0 12.0 3.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 S1 2 57.0 113.0 17.0 13.0 13.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 3 42.0 40.0 9.0 20.0 13.0 5.0 7.0 12.0 7.0 4.0 3.0 1.0 1 101.0 46.5 67.5 29.0 18.0 10.0 8.5 6.5 7.0 3.0 4.5 4.5 S2 2 52.0 9.0 123.0 53.0 29.0 18.0 13.0 5.0 11.0 3.0 4.0 6.0 3 151.0 84.0 12.0 5.0 7.0 2.0 4.0 8.0 3.0 3.0 5.0 3.0 1 67.0 45.0 39.0 68.0 118.0 84.0 42.0 46.0 49.0 77.0 71.0 11.0 S3 2 115.0 21.0 44.0 57.0 115.0 59.0 44.0 29.0 37.0 53.0 60.0 19.0 3 180.0 152.0 112.0 98.0 87.0 70.0 54.0 41.0 44.0 40.0 88.0 23.0 1 136.0 97.0 58.0 52.0 14.0 49.0 36.0 23.0 28.0 15.0 19.0 17.0 S4 2 109.0 20.0 63.0 33.0 42.0 30.0 44.0 19.0 33.0 32.0 48.0 28.0 3 26.0 156.0 102.0 103.0 154.0 81.0 31.0 31.0 37.0 53.0 44.0 39.0

Tabel Lampiran 1 Analisis sidik ragam laju infiltrasi LRB (liter/jam) pada pengukuran minggu ke-1

SUMBER Derajat Bebas Jumlah Kuadrat Kuadrat Tengah F hitung F tabel BNT α0.05 α0.01 α0.05 α0.01 KELOMPOK 2 1406.23 703.12 0.21 4.10 7.56

PERLAKUAN 4 2826.93 706.73 0.21 3.33 5.64 105.32 149.80 GALAT 8 26812.27 3351.53

TOTAL 14 31045.43

Tabel Lampiran 2 Analisis sidik ragam laju infiltrasi LRB (liter/jam) pada pengukuran minggu ke-2

SUMBER Derajat Bebas Jumlah Kuadrat Kuadrat Tengah F hitung F tabel BNT α0.05 α0.01 α0.05 α0.01 KELOMPOK 2 6996.70 3498.35 1.47 4.10 7.56

PERLAKUAN 4 6022.90 1505.73 0.63 3.33 5.64 88.60 126.02 GALAT 8 18975.80 2371.98

TOTAL 14 31995.40

Tabel Lampiran 3 Analisis sidik sagam laju infiltrasi LRB (liter/jam) pada pengukuran minggu ke-3

SUMBER Derajat Bebas Jumlah Kuadrat Kuadrat Tengah F hitung F tabel BNT α0.05 α0.01 α0.05 α0.01 KELOMPOK 2 203.23 101.62 0.07 4.10 7.56

PERLAKUAN 4 9966.33 2491.58 1.82 3.33 5.64 67.27 95.68 GALAT 8 10939.77 1367.47

TOTAL 14 21109.33

Tabel Lampiran 4 Analisis sidik ragam laju infiltrasi LRB (liter/jam) pada pengukuran minggu ke-4

SUMBER Derajat Bebas Jumlah Kuadrat Kuadrat Tengah F hitung F tabel BNT 5% α0.05 α0.01 α0.05 α0.01 KELOMPOK 2 583.33 291.67 0.49 4.10 7.56

PERLAKUAN 4 9733.73 2433.43 4.13 3.33 5.64 44.17 62.83 GALAT 8 4716.67 589.58

Tabel Lampiran 5 Analisis sidik ragam laju infiltrasi LRB (liter/jam) pada pengukuran minggu ke-5

SUMBER Derajat Bebas Jumlah Kuadrat Kuadrat Tengah F hitung F tabel BNT α0.05 α0.01 α0.05 α0.01 KELOMPOK 2 1186.30 593.15 0.44 4.10 7.56

PERLAKUAN 4 24249.00 6062.25 4.52 3.33 5.64 66.64 94.78 GALAT 8 10734.20 1341.78

TOTAL 14 36169.50

Tabel Lampiran 6 Analisis sidik ragam laju infiltrasi LRB (liter/jam) pada pengukuran minggu ke-6

SUMBER Derajat Bebas Jumlah Kuadrat Kuadrat Tengah F hitung F tabel BNT α0.05 α0.01 α0.05 α0.01 KELOMPOK 2 283.73 141.87 0.75 4.10 7.56

PERLAKUAN 4 12812.93 3203.23 17.04 3.33 5.64 24.95 35.48

GALAT 8 1504.27 188.03 TOTAL 14 14600.93

Tabel Lampiran 7 Analisis sidik ragam laju infiltrasi LRB (liter/jam) pada pengukuran minggu ke-7

SUMBER Derajat Bebas Jumlah Kuadrat Kuadrat Tengah F hitung F tabel BNT α0.05 α0.01 α0.05 α0.01 KELOMPOK 2 24.70 12.35 0.44 4.10 7.56

PERLAKUAN 4 5404.27 1351.07 48.44 3.33 5.64 9.61 13.67 GALAT 8 223.13 27.89

TOTAL 14 5652.10

Tabel Lampiran 8 Analisis sidik ragam laju infiltrasi LRB (liter/jam) pada pengukuran minggu ke-8

SUMBER Derajat Bebas Jumlah Kuadrat Kuadrat Tengah F hitung F tabel BNT α0.05 α0.01 α0.05 α0.01 KELOMPOK 2 180.83 90.42 4.66 4.10 7.56

PERLAKUAN 4 3095.43 773.86 39.90 3.33 5.64 8.01 11.40

GALAT 8 155.17 19.40

Tabel Lampiran 9 Analisis sidik ragam laju infiltrasi LRB (liter/jam) pada pengukuran minggu ke-9

SUMBER Derajat Bebas Jumlah Kuadrat Kuadrat Tengah F hitung F tabel BNT α0.05 α0.01 α0.05 α0.01 KELOMPOK 2 20.10 10.05 0.48 4.10 7.56

PERLAKUAN 4 4512.73 1128.18 54.35 3.33 5.64 8.29 11.79

GALAT 8 166.07 20.76

TOTAL 14 4698.90

Tabel Lampiran 10 Analisis sidik ragam laju infiltrasi LRB (liter/jam) pada pengukuran minggu ke-10

SUMBER Derajat Bebas Jumlah Kuadrat Kuadrat Tengah F hitung F tabel BNT α0.05 α0.01 α0.05 α0.01 KELOMPOK 2 19.60 9.80 0.06 4.10 7.56

PERLAKUAN 4 7585.33 1896.33 10.66 3.33 5.64 24.26 34.51

GALAT 8 1423.07 177.88

TOTAL 14 9028.00

Tabel Lampiran 11 Analisis sidik ragam laju infiltrasi LRB (liter/jam) pada pengukuran minggu ke-11

SUMBER Derajat Bebas Jumlah Kuadrat Kuadrat Tengah F hitung F tabel BNT α0.05 α0.01 α0.05 α0.01 KELOMPOK 2 236.03 118.02 1.42 4.10 7.56

PERLAKUAN 4 12039.77 3009.94 36.12 3.33 5.64 16.61 23.62 GALAT 8 666.63 83.33

TOTAL 14 12942.43

Tabel Lampiran 12 Analisis sidik ragam laju infiltrasi LRB (liter/jam) pada pengukuran minggu ke-12

SUMBER Derajat Bebas Jumlah Kuadrat Kuadrat Tengah F hitung F tabel BNT α0.05 α0.01 α0.05 α0.01 KELOMPOK 2 93.10 46.55 1.53 4.10 7.56

PERLAKUAN 4 1743.67 435.92 14.31 3.33 5.64 10.04 14.28

GALAT 8 243.73 30.47

Tabel Lampiran 15 Data curah hujan Majalengka selama penelitian

Tanggal

Tahun

2011 2012

Des Jan Feb Mar

1 9 - 28 - 2 - 58 7 23 3 12 - 49 35 (12) 4 - 21 - (8) 5 - - 2 6 3 12 77 7 - - (4) 12 8 38 16 43 9 - - 17 10 - - 8 11 53 - - (9) 12 - - 35 13 - 8 - 14 - - (5) - 15 4 - - 16 11 2 14 17 - (1) 45 9 18 14 - - (10) 19 - - - 20 - 2 12 21 5 26 (6) 8 22 - - - 23 18 - - 24 68 (2) - - 25 27 - 49 (11) 26 50 2 41 27 26 47 53 28 6 - (7) 13 29 16 - - 30 20 - 31 20 (3) -

Sumber : BMKG Balai Wilayah II Stasiun Klimatologi Darmaga Bogor (2011/2012) Keterangan : Curah hujan ditakar dalam mm

Angka dalam kurung yang mengikuti data curah hujan adalah waktu pengukuran infiltrasi

Tabel Lampiran 13 Kriteria penilaian hasil analisis tanah Balai Penelitian Tanah 2005 Parameter tanah Nilai Sangat

rendah Rendah Sedang Tinggi

Sangat tinggi C (%) <1 1-2 2-3 3-5 >5 N (%) <0.1 0.1-0.2 0.21-0.5 0.51-0.75 >0.75 C/N <5 5-10 11-15 16-25 >25 Sangat masam Masam Agak masam Netral Agak alkalis Alkalis pH H20 <4.5 4.5-5.5 5.5-6.5 6.6-7.5 7.6-8.5 >8.5

Dokumen terkait