• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dari penelitian yang dilakukan dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut :

1. Efek penambahan neostigmin methylsulfate 25µg dibandingkan dengan neostigmin methylsulfate 50µg pada bupivakain hidroklorida hiperbarik 0,5% 15 mg dengan anestesi spinal secara statistik tidak menunjukkan perbedaan yang bermakna.

2. Efek mual muntah yang timbul setelah pemberian neostigmin methylsulfate 25 µg dibandingkan dengan neostigmin methylsulfate 50 µg pada bupivakain hidroklorida hiperbarik 0,5% 15 mg dengan anestesi spinal secara statistik menunjukkan perbedaan yang bermakna dimana pada penambahan neostigmin methylsulfate 25 µg yaitu mual 6,67% dan muntah 3,33% sedangkan pada penambahan neostigmin methylsulfate 50 µg yaitu mual 26,67,3% dan muntah 20%.

6.2 Saran

Beberapa saran yang dapat dilakukan sehubungan dengan penelitian ini adalah : a. Pada tindakan pembedahan dengan anestesi spinal dapat

direkomendasikan penambahan neostigmin methylsulfate 25µg pada bupivakain hidroklorida hiperbarik 0,5% 15 mg untuk memperpanjang lama kerja blokade sensorik sebagai pilihan selain menggunakan neostigmin methylsulfate 50µg. Selain itu neostigmin methylsulfate 25 µg juga mempunyai efek samping yang lebih sedikit dibandingkan neostigmin methylsulfate 50 µg.

b. Pada penelitian ini masih banyak kekurangan dan keterbatasan dimana subyek penelitian dengan kelompok kontrol tidak diikutsertakan sehingga dalam penelitian ini tidak bisa dibandingkan antara kelompok kontrol dengan kelompok perlakuan untuk hasil lama blokade sensorik dan efek

samping mual muntah sehingga untuk penelitian selanjutnya diperlukan kelompok kontrol.

DAFTAR PUSTAKA

1. Bridenbaugh PO, Greene NM, Brull SJ. Spinal (Subarachnoid) Spinal (Subarachnoid) Neural Blokade. Cousins MJ, Bridenbaugh PO eds. Neural blockade in clinical anesthesia and management of pain. Third edition, Philadelphia : Lippincott-Raven: 1998, 203-9.

2. Morgan GE, Mikhail MS, Murray MJ. Local Anesthetics. Clinical Anesthesiology. 4th edition. New York: Mc Graw Hill Lange Medical Books: 2006, 151-52, 263-75.

3. Kleinman W, Mikhail M. Spinal, epidural and caudal blocks. Morgan GE, Mikhail MS, eds. Clinical Anesthesiology. 4th edition. New York: Mc Graw Hill Lange Medical Books: 2006, 289-323.

4. Bernards CM. Epidural and spinal anesthesia. Barash PG, Cullen BF, Stoelthing RK,eds. Clinical Anesthesia Fifth Edition, Philadelphia: Lippincott-Williams & Wilkins; 2006, 691-717.

5. Latief SA, Surjadi K, Dachlan MR. Petunjuk Praktis Anestesiologi. Ed 1. Jakarta: Balai Penerbit Buku Kedokteran Universitas Indonesia. 2001: 124-7.

6. Chaney MA. Side Effects of Intrathecal and Epidural Opioids. Can J. Anaesth. 1995;42(10): 891-903.

7. Howksworth C, Serpell M. Intrathecal Anesthesia with Ketamine. Reg Anaesth. 1998; 55: 541-547.

8. Eisenach JC, De Kock M. Α2 Adrenergic Agonists for Regional

Anesthesia. A Clinical Review of Clonidine. Anesthesiology.1996; 85(3): 655-74.

9. Hood DD, Eisenach JC, Tuttle R. Phase I of safety assessment of intrathecal neostigmine methylsulphate in human. Anesthesiology 1995 ; 82 : 331343.

10. Khan ZH, Mamidi S, Majedi H, Afsa, Nourrijelyanis K. Postoperative pain relief following intrathecal injection of acetylcholline esterase inhibitor during lumbar disc surgery: a prospective double blind randomized study. Journal of clinical pharmacy and therapeutics 2008;33:669-75.

11. Lauretti G.R, Reis M.P, Prado W.P, Klam J.G. Dose-response study of intrathecal morphine versus intrathecal neostigmine, their combination or placebo for postoperative analgesia in patients undergoing anterior and posterior vaginoplasty. Anesthesia Analgesia 1996 ; 82 : 1182-7.

12. Pan PM, Mok MS. Efficacy of intrathecal neostigmine for the relief of post caesarean pain. Anesthesiology 1995;83:786.

13. Eisenach JC, Hooc DD. Phase I of human safety assessment of intrathecal

neostigmine containing methyl and propylparaben. Anest. Analgesia 1997 ; 85 : 843-846

14. Gracelly RH. Pain management. Acta Anesthesiology Scandinavia 1999 ; 43 : 897-908.

15. Liu SS, Hodgson PS, Moore JM, Trautman WJ, Burkhead DL. Dose response effects of

spinal neostigmine added to bupivacaine spinal anesthesia in volunteers. Anesthesiology 1999 ; 90 : 710-7.

16. Saini S, Sethi S, Malholtra N. Evaluation of intrathecal neostigmine for postoperative analgesia. J Annaesth Clin Pharmacol 2006;22(1):35-40. 17. Batra YK, Rajeev S, Panda NB, Lokesh VC, Rao KL. Intrathecal

neostigmine with bupivacaine for infants undergoing lower abdominal and urogenital procedures:dose response. Acta Anaesthesiol Scand 2009;53: 470-5.

18. Zorob F, Baz NE. Ismael AE. Radwan M. Some pharmacological and histological studies on effect of neostigmine injected intrathecally. The Egypt journal of hospital medicine 2001;3:56-79.

19. Tan PH, Chia YY, Lo Y, Liu K, Yang LC, Lee TH. Intrathecal bupivacaine with morphine or neostigmine for postperative analgesia after total knee replacement surgery. Can J Anaesth, 2001;48(6):551-6.

20. Prado WA, Dias TB. Postoperative analgesia induced by intrathecal neostigmine or bethanecol in rats. Clinical experimental pharmocology and physiology 2009;36:648-54.

21. Lauretti GR, Hood DD, Eisenach JC, Pfeifer BL. A Multy-Center Study of Intrathecal Neostigmine for Analgesia following Vaginal Hysterectomy. American Society of Anesthesiologists 1998;89:913-8.

22. Chung CJ, Kim JS, Park HS, Chin YJ. The Efficacy of Intrathecal Neostigmine, Intrathecal Morphine, and Their Combination for Post- Cesarean Section Analgesia. Anesth-Analg 1998;87:341-6.

adverse effect of two low doses of intrathecal neostigmine and its influence on spinal bupivacaine anaesthesia after knee arthroscopy. Acute Pain 2009;11:31-37.

24. Bhat MA et al. Evaluation of intrathecal neostigmine in different doses added to bupivacaine for post operative analgesia. Sri Lankan Journal of Anaesthesiology 2011;19(1):33-38.

25. Halim. Formulir penelitian perbandingan efek penambahan neostigmin 25 µg dan klonidin 30 µg pada anestesi spinal bupivakain 0,5% hiperbarik 12,5 mg terhadap lama analgesia pasca operasi ortopedi ekstremitas bawah. Departemen Anestesiologi dan Terapi Intensif Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya Palembang.2012.

26. Kristiyono T. Perbandingan efek penambahan neostigmin 50 µg dan 75 µg pada bupivakain hiperbarik 0,5% 15 mg terhadap lama kerja blokade sensorik dan efek samping mual muntah pasca operasi anestesi spinal. Departemen Anestesiologi dan Terapi Intensif Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2012.

27. Covino BG, Scott DB, Lambert DH. Handbook of Spinal Anaesthesia and Analgesia, Mediglobe, Fribourg: 1994; 71-104.

28. Stoelting RK, Hiller SC. Pharmacology & Physiology in Anesthetic Practice. Fourth Edition, Lippincott Williams & Wilkin, Philadelphia: 2006; 140-154.

29. de Jong RH. Local Anesthetic Pharmacology. Brown DL, eds. Regional Anesthesia and Analgesia, WB Saunders Company. Philadelphia: 1996; 124-138.

30. Goodman and Gilman. The pharmacological basis of therapeutics. 11th Edition. Mc Graw Hill: 2006, 204-214.

31. Martindale. The Complete Drug Reference. 33rd Edition. PhP Pharmaceutical

press; 2002: 1419-21.

32. Morgan GE, Mikhail MS, Murray MJ. Cholinesterase Inhibitors. Clinical Anaesthesiology. 4thed. New York: Mc Graw Hill Lange Medical Books : 2006: 231-234.38.

33. Deane Y, Valentine RGN. An audit of nausea and vomiting in a post anaesthetic care unit. British Journal of Anaesthetic & Recovery Nursing. 2005;6: 4-6.

34. Naiborhu Freddy TM. Perbandingan penambahan midazolam 1 mg dan 2 mg pada bupivakain hiperbarik 15 mg terhadap lama kerja blokade sensorik anestesi spinal. Departemen Anestesiologi dan Terapi Intensif Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Medan. 2009.

35. Rowland, M. & Tozer, T.N. Clinical Pharmacokinetics: Concepts and Applications, 2nd edition. Lea & Febiger, Philadelphia. 1989.

LAMPIRAN 1

LEMBAR PENJELASAN KEPADA SUBJEK PENELITIAN

Bapak/Ibu/Saudara/i Yth,

Saya, dr Ariati Isabella Siahaan, saat ini menjalani Program Pendidikan Dokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif Fakultas Kedokteran USU dan sedang melakukan penelitian yang berjudul :

”PERBANDINGAN EFEK PENAMBAHAN NEOSTIGMIN METHYLSULFATE 25µg DAN 50µg PADA BUPIVAKAIN HIDROKLORIDA HIPERBARIK 0,5% 15 mg TERHADAP LAMA KERJA BLOKADE SENSORIK DAN EFEK SAMPING MUAL

MUNTAH DENGAN ANESTESI SPINAL OPERASI EKSTREMITAS BAWAH”

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan pilihan kombinasi obat untuk memperpanjang lama kerja pembiusan melalui tulang belakang daerah punggung (pembiusan spinal).

Bapak/Ibu/Saudara/i Yth

Penelitian ini menyangkut pelayanan tindakan pembiusan pada pasien yang menjalani pembedahan yang terencana dengan pembiusan melalui tulang belakang (spinal). Yang dimaksud dengan pembiusan dengan teknik pembiusan melalui tulang belakang (spinal) adalah pasien mendapatkan pembiusan separuh badan, pasien tetap sadar namun bagian tubuh yang dioperasi tidak merasa sakit karena telah mendapatkan pembiusan.

Beberapa jenis obat bius lokal (anestesi lokal) telah digunakan untuk pembiusan melalui tulang belakang daerah punggung (pembiusan spinal). Obat yang paling sering digunakan adalah bupivakain. Obat ini cara penggunaannya dengan menyuntikkan melalui tulang belakang di daerah punggung. Setelah obat bekerja bagian tubuh yang dioperasi tidak merasa sakit lagi karena telah mendapatkan pembiusan pada separuh badan yang akan dilakukan operasi. Dapat timbul efek samping penurunan tekanan darah, namun hal ini dapat dicegah dengan pemberian cairan infus sebelum dilalukan penyuntikan obat anestesi lokal tersebut.

Bapak/Ibu/Saudara/i Yth,

Untuk memperpanjang lama kerja pembiusan spinal dapat dilakukan dengan menambah obat neostigmin pada obat anestesi lokal bupivakain diatas. Dengan memperpanjang lama kerja pembiusan spinal diharapkan pasien tidak lagi merasa sakit sepanjang operasi berlangsung dan periode awal setelah operasi selesai. Bapak/Ibu/Saudara/I sekalian akan diambil sebagai sukarelawan penelitian ini, berdasarkan kriteria yang sudah ditetapkan sebelumnya. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan pilihan (alternatif) kombinasi obat untuk memperpanjang lama kerja pembiusan spinal dengan membandingkan penambahan obat neostigmin methylsulfate dosis 25µg dan 50µg pada obat anestesi lokal bupivakain.

Bapak/Ibu/Saudara/i Yth,

Untuk lebih jelasnya, pada saat turut serta sebagai sukarelawan pada penelitian ini, Bapak/Ibu/Saudara/I akan menjalani prosedur penelitian sebagai berikut: 1. Malam hari sebelum pagi pelaksanaan operasi sukarelawan dipuasakan. Sukarelawan puasa 6 jam sebelum operasi. Sukarelawan puasa 6 jam sebelum operasi.

2. Pagi harinya sukarelawan dibawa ke kamar operasi. Sukarelawan akan dibagi menjadi 2 kelompok secara acak. Kelompok A akan mendapatkan Bupivakain Hiperbarik 0,5% 15 mg + 25 µg Neostigmin. Kelompok B akan mendapat Bupivakain Hiperbarik 0,5% 15 mg + 50µg Neostigmin. Hal ini tidak diketahui oleh peneliti maupun sukarelawan.

3. Selanjutnya kedua kelompok akan mendapatkan pemberian cairan infus Ringer Laktat 15 cc/kg berat badan 15 menit sebelum dilakukan pembiusan.

4. Setelah itu dilakukan pembiusan melalui tulang belakang daerah punggung (pembiusan spinal) pada sukarelawan dari kedua kelompok.

5. dilakukan pengamatan dan pencatatan terhadap lama kerja pembiusan melalui tulang belakang daerah punggung, tekanan darah, laju nadi, laju nafas dan efek samping mual/muntah yang mungkin terjadi. Pengamatan dilakukan setiap 15 menit sejak dilakukan pembiusan melalui tulang belakang (spinal) sampai timbul rasa sakit ringan (VAS ≥3) pada daerah operasi.

6. Bila terdapat rasa sakit ringan, sukarelawan mendapat tambahan obat pengurang rasa sakit yaitu injeksi ketorolak 30 mg melalui pembuluh darah balik.

7. Bila terdapat rasa mual atau muntah, sukarelawan mendapat tambahan obat pengurang rasa mual/muntah yaitu injeksi ondansetron 4 mg melalui pembuluh darah balik.

Pada lazimnya, penelitian ini tidak akan menimbulkan hal-hal yang berbahaya bagi Bapak/Ibu/Saudara/I sekalian, namun bila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan selama penelitian berlangsung, yang disebabkan oleh perlakuan yang dilakukan pada penelitian ini, Bapak/Ibu/Saudara/i sekalian dapat menghubungi Dr. Ariati Isabella Siahaan (Tel : 085261039440) untuk mendapat pertolongan. Kerjasama Bapak/Ibu/Saudara/I sangat diharapkan untuk berpartisipasi dalam penelitian ini (± 1 hari). Bila masih ada hal-hal yang belum jelas menyangkut penelitian ini, setiap saat dapat ditanyakan kepada peneliti : Dr.Ariati Isabella Siahaan.

Setelah memahami berbagai hal yang menyangkut penelitian ini, diharapkan Bapak/Ibu/Saudara/I yang telah terpilih sebagai sukarelawan pada penelitian ini, dapat mengisi lembar persetujuan turut serta dalam penelitian yang telah disiapkan.

Medan, 2013 Peneliti

LAMPIRAN 2

LEMBAR PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN INFORMED CONSENT

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : ...

Umur : ...

Alamat : ...

Pekerjaan : ...

No Hp yang bisa dihubungi : ………..

Setelah memperoleh penjelasan sepenuhnya dan menyadari serta memahami tentang tujuan, manfaat serta resiko yang mungkin timbul dalam penelitian berjudul: ”PERBANDINGAN EFEK PENAMBAHAN NEOSTIGMIN METHYLSULFATE 25µg DAN 50µg PADA BUPIVAKAIN HIDROKLORIDA HIPERBARIK 0,5% 15 mg TERHADAP LAMA KERJA BLOKADE SENSORIK DAN EFEK SAMPING MUAL MUNTAH DENGAN ANESTESI SPINAL OPERASI EKSTREMITAS BAWAH” Dan mengetahui serta memahami bahwa subjek dalam penelitian ini sewaktu- waktu dapat mengundurkan diri dalam keikutsertaannya, maka saya dengan penuh kesadaran dan tidak dalam paksaan dalam bentuk apapun setuju ikut serta/mengikutsertakan anak/adik/ayah/ibu/suami/istri saya yang bernama: ……… dalam uji penelitian dan bersedia berperan serta dengan mematuhi semua ketentuan yang berlaku dan telahsaya sepakati dalam penelitian tersebut di atas. Medan, ………...2013

Mengetahui, Yang menyatakan, Penanggung Jawab Penelitian Peserta Uji Klinik (Nama Jelas: dr Ariati Isabella Siahaan) (NamaJelas:...)

Saksi Orang Tua /Wali Peserta Uji Klinik

LAMPIRAN 3

LEMBARAN OBSERVASI PERIOPERATIF PASIEN

Nama : No.Medical Record (MR) :

Umur : Jenis Kelamin : Alamat : Diagnosis : Tindakan : PS ASA :

Berat badan : kg Tinggi badan :

cm

Mulai Anestesi : Selesai :

Mulai Operasi : Selesai :

Keadaan Pre Operasi

Tekanan Darah : mmHg

Laju Nadi : x/mnt

Laju nafas : x/mnt

Monitoring Durante Operasi

Waktu (menit) TD (mmHg) HR (x/mnt) RR (x/mnt) VAS 3 Blokade sensorik (Pinprick) Blokade Motorik (Bromage) Mual Muntah 1 3 6 9 12 15 18 21 24 27 30 35 40

45 50 55 60 65 70 75 80 85 90 120 150 180 210 240

Mula Kerja Blok Sensorik : Mula Kerja Blok Motorik : Lama Kerja Blok Sensorik : Lama Kerja Blok Motorik :

Monitoring Paska Operasi

LAMPIRAN 4

Biaya Penelitian

1. Penyusunan dan presentasi proposal penelitian Rp 1.000.000,-

2. Biaya Komite Etik Rp 500.000,-

3. Neostigmin ( Prostigmin®) 60 ampul x Rp 30.000,- Rp 1.800.000,- 4. Bupivakain hiperbarik 0,5% (Buvanest®) 60 x Rp 70.000,- Rp 4.200.000,-

5. Spinocain 25G 60 x Rp 70.000,- Rp 4.200.000,-

6. Spuit 5cc 60 x Rp 5.000,- (Terumo®) Rp 300.000,- 7. Spuit 1cc 60 x Rp 5.000,- (Terumo®) Rp 300.000,- 8. Handscoon steril 60 x Rp 5.000,- Rp 300.000,- 9. Ondansetron (Vometraz®) 60 ampul x Rp 60.000,- Rp 3.600.000,- 10.Ephedrine HCl 60 ampul x Rp 25.000,- Rp 1.500.000,- 11.Sulfas atropin 60 ampul x Rp 2.000,- Rp 120.000,- 12.Penyusunan dan presentasi hasil penelitian Rp 1.000.000,- 13.Cetak Tesis 10 x Rp 50.000,- Rp 500.000,- Total Rp19.320.000,-

LAMPIRAN 5

RIWAYAT HIDUP PENELITI

Nama : dr. Ariati Isabella Siahaan Tempat/Tgl Lahir : Medan, 03 Pebruari 1975

Agama : Kristen

Alamat Rumah : Jl. Pukat VII Gg Gereja No. 19 Medan Nama Ayah : Victor Siahaan

Nama Ibu : Rusti Silalahi

Status : Belum menikah

RIWAYAT PENDIDIKAN

1981 - 1987 : SD Budi Luhur Medan 1987 - 1990 : SMP Tri Sakti Medan 1990 - 1993 : SMA Negeri V Medan

1994 - 2002 : S1 Pend. Dokter Fakultas Kedokteran UNPAD Bandung 2009 - sekarang : PPDS I Anestesiologi dan Terapi Intensif FK USU Medan

RIWAYAT PEKERJAAN

2003 – 2005 : Dokter PTT Puskesmas Tapian Dolok Kab Simalungun

LAMPIRAN 6

DAFTAR PASIEN

No Kelompok Nama No Kelompok Nama

1 B Tn. M 31 B Tn. W 2 A Tn. A 32 A Tn. H 3 A Nn. R 33 B Tn. J 4 B Nn. J 34 B Ny. S 5 A Tn. B 35 A Tn. M 6 B Ny. R 36 A Nn. S 7 A Ny. Y 37 A Tn. M 8 B Tn. J 38 B Tn. S 9 A Nn. S 39 A Nn. M 10 B Tn.J 40 B Tn. A 11 B Nn. P 41 A Ny. S 12 A Ny. S 42 B Tn. S 13 A Ny J 43 B Tn. H 14 A Tn. A 44 A Ny. N 15 B Nn. S 45 B Tn. J 16 B Tn. R 46 A Tn. P 17 A Tn. M 47 B Tn. A 18 B Tn. P 48 A Tn. A 19 A Tn. A 49 B Ny. U 20 A Ny. L 50 B Tn. R 21 A Tn. D 51 A Ny. A 22 B Nn. L 52 A Ny. M 23 B Tn. D 53 B Ny. E 24 B Nn. J 54 A Tn. J 25 B Tn. R 55 A Ny. H 26 A Ny. C 56 A Tn. M 27 B Tn. M 57 A Tn. A 28 B Tn. K 58 B Ny. A 29 A Tn. H 59 B Tn. I 30 A Tn. S 60 B Ny. R

LAMPIRAN 8

RANDOMISASI BLOK SAMPEL DAN DAFTAR SAMPEL

Kelompok A Bupivakain hiperbarik 0,5% 15 mg + Neostigmin methylsulfate 25 µg Kelompok B Bupivakain hiperbarik 0,5% 15 mg + Neostigmin methylsulfate 50 µg Pena jatuh diangka 59 maka angka berikutrnya adalah :

Dokumen terkait