• Tidak ada hasil yang ditemukan

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembanahan skripsi mengenai “Valuasi Ekonomi Dampak Pertambangan Galian Pasir Sungai di Kecamatan Panyingkiran Kabupaten Majalengka” maka dapat dijabarkan beberapa kesimpulan mengenai kegiatan pertambangan pasir sungai tersebut. Secara morfologi Kecamatan Panyingkiran relatif datar. Kegiatan pertambangan pasir terdapat di Daerah aliran Sungai Cilutung dengan rata-rata lebar sungai 500 meter dan rata-rata debit aliran 354,37 m3/detik dengan warna air sungai yang coklat. Selain dimanfaatkan dalam kegiatan pertambangan pasir, sungai-sungai di sekitar daerah penelitian juga dimanfaatkan untuk pengairan sawah, ladang dan kebun yang letaknya berdekatan dengan sungai tersebut. Vegetasi yang ada di daerah sekitar lokasi penelitian merupakan kebun warga yang ditanami berbagai macam tumbuhan, seperti tebu, mangga dan jambu biji.

Kegiatan pertambangan pasir sungai ini menuai kontroversi di masyarakat setempat, pasalnya dengan dengan adanya kegiatan tersebut selain ada yang di untungkan adapula yang dirugikan. Namun jika kegiatan ini tidak berlangsung atau kegiatan ini terhenti akan timbul masalah pula untuk kedepannya seperti pendangkalan sungai yang akan mengakibatkan banjir. Adapun dampak negatif yang sudah terasa dari kegiatan tersebut diantaranya menurunnya kualitas lingkungan terutama polusi udara yang diakibatkan mobilisasi truk-truk bermuatan pasir yang mempengaruhi terhadap kesehatan penduduk setempat, rusaknya infrastruktur jalan atau jalan berlobang dan menurunnya muka air tanah. Sedangkan dampak positif yang ditimbulkan dari kegiatan tersebut diantaranya, pertama terbukannya lapangan pekerjaan bagi penduduk sekitar yang tidak mempunyai pekerjaan, kedua membuka peluang usaha baru seperti berjualan atau membuka warung-warung kecil di sekitar daerah lokasi pertambangan dan masuknya uang retribusi pajak dari pengusaha kepada desa yang terlewati mobilisasi truk-truk bermuatan pasir. Tarif pajak retribusi untuk setiap truknya

100

Neddy Maulani Hidayat, 2013

Rp. 10.000, dalam satu hari rata-rata dapat mencapai hingga 50 truk, sehingga didapat dalam satu tahun penerimaan pajak mencapai Rp. 158.500.000.

Dalam segi ekonomi kegiatan pertambangan pasir sungai ini sangat menguntungkan, dalam satu tahun keuntungan yang diperoleh mencapai Rp. 4.858.490.000 per tahunnya. Valuasi ekonomi dampak kegiatan pertambangan pasir sungai akan melihat sejauh mana masyarakat akan mengeluarkan uang yang diakibatkan dari kerugian adanya kegiatan tersebut. Perhitungannya hanya dilihat dari tiga dampak penting, yakni kesehatan masyarakat yang terganggu, infrastruktur jalan rusak dan penurunan muka air tanah. Nilai yang didapat dari total biaya pengganti, sebagian besar penduduk yang bermata pencaharian sebagai petani yang harus meneluarkan biaya pengganti dari dampak kegiatan tersebut.

Jadi kesimpulannya, kegiatan pertambangan pasir sungai di Kecamatan panyingkiran dalam segi ekonomi sangat menguntungkan. Meskipun yang di untungkan hanya pihak-pihak tertentu saja, karena masyarakat menengah ke bawah yang tinggal di daerah sekitar lokasi pertambangan belum merasakan manfaat dari kegiatan tersebut. Mayarakat masih harus mengeluarkan biaya penggantian yang diakibatkan oleh dampak negatif pertambangan pasir sungai.

B. Rekomendasi

Adapun masukan atau saran rekomdasi dari peneliatian ini diantaranya: 1. Penulis berharap hasil dari penelitian ini dapat dijadikan masukan untuk

menambah kesadaran masyarakat terhadap lingkungannya dan sebagai bahan pertimbangan bagi pemerintah daerah setempat dalam menentukan kebijakan mengenai masalah pertambangan.

2. Setelah melihat kondisi di lapangan yang cukup memprihatinkan, kegiatan pertambangan pasir sungai harus dilakukan dengan berwasan lingkungan. Maksudnya normalisasi daerah aliran Cilutung tetap berlangsung namun tetap mengindahkan kelestarian lingkungan.

3. Dalam skripsi valuasi ekonomi dampak pertambangan pasir sungai yang ada di Kecamatan Panyingkiran, hanya menggunakan satu teknik valuasi yakni dengan menggunakan teknik biaya pengganti yang dilihat dari segi kesehatan,

101

Neddy Maulani Hidayat, 2013

Valuasi Ekonomi Dampak Pertambangan Galian Pasir Sungai Di Kecamatan Panyingkiran Kabupaten Majalengka

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

kerusakan infrastruktur jalan dan penurunan muka air tanah. Penulis menyarankan agar penelitian ini dapat dikembangan dengan menggunakan metode-metode valuasi lain sehingga didapat sebuah karya dari mahasiswa Pendidikan Geografi yang beragam.

102

Neddy Maulani Hidayat, 2013

Valuasi Ekonomi Dampak Pertambangan Galian Pasir Sungai Di Kecamatan Panyingkiran Daftar Pustaka

Adiwikarta Sudardja. 1983. Dasar-dasar Geomorfologi. Bandung: Jurusan Pendidikan Geografi UPI

Askary Muhammad. 2001. Panduan Umum Valuasi Ekonomi Dampak Lingkungan untuk Penyusunan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup. Jakarta: Pusat pengembangan dan Penerapan AMDAL

Djajadiningrat Surna Tjahya. 2001. Pemikiran, Tantangan dan Permasalahan Lingkungan. Bandung: Studi Tekno Ekonomi, Departemen Teknik Industri, ITB

Hardjowigeno Sarwono.2003. Klasifikasi Tanah dan Pedogenesis. Jakarta:Akademika Pressindo

Peraturan Daerah Propinsi Jawa Barat Nomor 8 tahun 1995, tentang Pengenlolaan Lingkungan Lahan Usaha Pertambangan Bahan Galian Golongan C.

Purwanto, Arif Budi. dan Gustami. 2002. Ekonomi Lingkungan untuk Pendayagunaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan Hidup. Jakarta: Kementrian Lingkungan Hidup

Rafi’i Suryatna. 1995. Meteorologi dan Klimatologi. Bandung:

ANGKASA

Sukandarrumidi. 2009. Bahan Galian Industri.Yogyakarta: Gadjah Mada University Press

Soedarmo dan Hadiyan. 1980. Petunjuk Praktek Bahan Galian. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan

Soemarwoto, Otto. 2004. Ekologi, Lingkungan Hidup dan Pembangunan. Jakarta: PT Penerbit Djembatan

Soerjani, Mohcamad. 1987. Lingkungan sumberdaya alam dan kependudukan dalam pembangunan. Jakarta: UI Press

Sumaatmadja Nursid. 1989. Studi lingkungan hidup. Bandung: kotak pos 272

103

Neddy Maulani Hidayat, 2013

Valuasi Ekonomi Dampak Pertambangan Galian Pasir Sungai Di Kecamatan Panyingkiran Kabupaten Majalengka

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta

Suparmoko dan Koesworo. 2002. Ekonomi Lingkungan untuk Pendayagunaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan Hidup. Jakarta: Kementrian Lingkungan Hidup

Tika Pabundu. 2005. Metode Penelitian Geografi. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama

Undang-Undang Nomor 11 tahun 1967 tentang ketentuan pokok pertambangan

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 4 tahun 1982, tentang ketentuan-ketentuan pokok pengelolaan lingkungan hidup

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2009 tentang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup

Yani, Ahmad. 2008. Mencari Masalah Tanpa Masalah. Bandung: CV. Buana Nusantara

Yakin Addinul. 2004. Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan. Jakarta: Akademika Presi ndo

Dokumen terkait