• Tidak ada hasil yang ditemukan

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan teori, hasil penelitian, dan pengujian analisis regresi berganda yang dilakukan mengenai hubungan komunikasi dan motivasi dengan kepuasan kerja karyawan bagian produksi PT. Difa Kreasi di Cikarang dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Gambaran mengenai komunikasi pada bagian produksi PT. Difa Kreasi

dapat dilihat dari dimensi-dimensinya yang terdiri dari pengirim pesan, pesan, saluran, penerima pesan dan umpan balik berada pada kategori tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa karyawan menilai penerapan komunikasi sudah baik. Komunikasi merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan perusahaan. Komunikasi dapat menggerakan orang atau personil ke arah tujuan yang dicita-citakan perusahaan. Komunikasi berfungsi sebagai penyedia pengetahuan, pengendali, motivasi, dan sarana pengungkap emosi. Dimensi pesan merupakan dimensi yang memiliki penilaian paling tinggi dalam mempengaruhi kepuasan kerja karyawan, sedangkan dimensi yang memiliki penilaian paling rendah dalam mempengaruhi kepuasan kerja adalah pengirim pesan.

2. Gambaran mengenai motivasi pada bagian produksi PT. Difa Kreasi dapat

dilihat dari dimensi-dimensinya yang terdiri dari kebutuhan fisiologis, kebutuhan keamanan, kebutuhan sosial, kebutuhan penghargaan dan

Harini Fajar Ningrum, 2015

kebutuhan aktualisasi diri berada pada kategori tinggi. Hal ini menunjukan bahwa karyawan menilai penerapan motivasi telah berjalan dengan baik. Motivasi merupakan faktor penentu keberhasilan perusahaan karena dapat meningkatkan semangat serta dorongan untuk karyawan, apabila karyawan sudah memiliki semangat yang tinggi dalam bekerja maka akan menghasilkan hasil yang baik dan tujuan perusahaan akan tercapai secara efektif dan efisien. Dimensi kebutuhan sosial merupakan dimensi yang memiliki penilaian paling tinggi dalam mempengaruhi kepuasan kerja karyawan, sedangkan dimensi yang memiliki penilaian paling rendah dalam mempengaruhi kepuasan kerja karyawan adalah kebutuhan aktualisasi diri.

3. Gambaran mengenai kepuasan kerja karyawan pada pada bagian produksi

PT. Difa Kreasi yang diukur berdasarkan dimensi pekerjaan itu sendiri, bayaran, promosi, supervisi dan rekan kerja termasuk berada pada kategori sangat tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa kepuasan kerja karyawan sudah baik. Dimensi yang memiliki penilaian paling tinggi yaitu promosi dan dimensi yang memiliki penilaian paling terendah yaitu pekerjaan itu sendiri.

4. Komunikasi mempunyai hubungan/korelasi yang kuat dengan kepuasan

kerja karyawan sebesar 0,709.

5. Motivasi mempunyai hubungan/korelasi yang sedang dengan kepuasan

Harini Fajar Ningrum, 2015

5.2 Rekomendasi

Berdasarkan hasil penelitian, maka penulis merekomendasikan beberapa hal mengenai pelaksanaan komunikasi dan motivasi yang dapat memenuhi kepuasan kerja karyawan, yaitu:

1. Komunikasi pada bagian produksi PT. Difa Kreasi dapat ditingkatkan pada

aspek pengirim pesan, dengan cara memberikan kesempatan yang lebih besar kepada karyawan untuk lebih banyak terlibat sehingga efektivitas komunikasi dapat tercapai. Karyawan menjadi lebih berpengalaman sebagai subjek komunikasi, pengalaman ini menjadi salah satu faktor penting dalam mengkomunikasikan pesan, karena karyawan akan mampu mengembangkan bahasa yang lebih efisien dan bersemangat untuk menjelaskan pesan/informasi yang diperlukan.

2. Motivasi pada bagian produksi PT. Difa Kreasi dapat ditingkatkan pada

aspek kebutuhan aktualisasi diri, dengan cara perusahaan lebih menghargai lagi keberadaan karyawan sebagai faktor utama penentu keberhasilan perusahaan. Perusahaan harus lebih memberikan ruang kebebasan bagi karyawan untuk lebih berkembang sesuai kemampuan dan minat karyawan itu sendiri, perusahaan bisa mangadakan pelatihan, seminar dan program lain sebagai wadah pengembangan diri karyawan.

3. Kepuasan kerja pada bagian produksi PT. Difa Kreasi dapat ditingkatkan

pada aspek pekerjaan itu sendiri, dengan cara perusahaan memberikan hal-hal baru dalam pekerjaan, sehingga pekerjaan tidak terlalu monoton bagi karyawan. Karyawan tentunya akan cenderung bosan melakukan

Harini Fajar Ningrum, 2015

pekerjaan yang menjemukan dan sifatnya berulang-ulang. Perusahaan bisa mencoba sesekali menggunakan sistem rotasi kerja yang akan menciptakan suasana baru bagi karyawan.

4. Upaya untuk memenuhi kepuasan kerja karyawan terbukti mampu

dilakukan dengan pembenahan pada komunikasi, maka penulis merekomendasikan agar perusahaan menyediakan tempat atau ruangan untuk berkomunikasi antar pegawai, dalam keadaan formal dan informal. Selain itu sebaiknya komunikasi dilakukan dengan cara terbuka dan disertai dengan nilai-nilai kejujuran, karena jika itu dapat dilakukan karyawan akan mengetahui mengenai kelebihan dan kekurangannya, karyawan dapat menyampaikan gagasan yang membangun untuk kemajuannya dan orang lain serta dapat memberikan masukan apa yang harus dilakukan.

5. Upaya untuk memenuhi kepuasan kerja karyawan terbukti mampu

dilakukan dengan pembenahan pada motivasi. Perusahaan harus bisa menciptakan suasana yang mendukung ke arah pembentukan situasi dan kondisi kerja yang nyaman, tentram dan saling menghargai. Pada karyawan yang berprestasi, perusahaan harus mampu memberikan penghargaan baik secara materi maupun non materi karena itu akan membangkitkan semangat kerja karyawan. Perusahaan juga harus mampu menangani konflik-konflik yang terjadi dalam perusahaan sehingga tercipta suasana kekeluargaan yang membuat para karyawan fokus dalam bekerja.

Harini Fajar Ningrum, 2015

Buku:

Amstrong, Michael. 2010. Armstrong’s handbook of Human Resorce

Management Practice 11th edition. United Kingdom: Kogan Page Limited. Ardana, Komang dan Nii Wayan Mujiati dan Anak Agung Ayu Sriathi. 2009.

Perilaku Keorganisasian. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Bangun, Wilson. 2012. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Erlangga.

Chr. Jimmy L. Gaol. 2014. A to Z Human Capital. Jakarta: Gramedia Widiasarana

Indonesia.

Colquitt, Jason A, Jeffery A.LePine, and Michael J.Wesson. 2011. Organizational

Behavior. New York: McGraw-Hill.

Creswell, John W, alih bahasa oleh Achmad fawaid. 2012. Research Design:

Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixed. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Danang, Sunyoto. 2012. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT Buku

Seru

Fiske, John. 2012. Pengantar Ilmu Komunikasi. Depok: Raja Grafindo Persada.

Gibson, James L and John M. Ivancevich. 2012. Organizations: Behavior,

Structure, Processes. New York: McGraw-Hill.

Glinov, Mary Von and Steven McShane. 2010. Organizational Behavior. New

York: McGraw Hill.

Gomez-Mejia, Luis R and David B. Balkin and Robert L. Cardy. 2012. Managing

Human Resources. Prentice Hall: Pearson Education, Inc.

Gouzali Saydam. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia Jilid 2. Jakarta:

Gunung Agung.

Hartatik, Indah Puji. 2014. Buku Praktis Mengembangkan SDM. Jakarta: Suka

Buku.

Hasibuan, H. Malayu S.P. 2007. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT

Bumi Aksara

Hellriegel, Don and John W. Scolum. 2011. Organizational Behavior. South

Western: Cengage Learning.

Jones, Gareth R. and Jennifer M. George, 2012. Understanding and Managing

Organizational Behavior. Pearson Education, Inc, New Jersey.

Kinicki, Angelo and Robert Kreitner. 2010. Organizational Behavior. New York:

Harini Fajar Ningrum, 2015

Education, Inc.

Malthis, Robert L dan Jackson, John A. 2011. Manajemen Sumber DayaManusia.

Jakarta: Salemba Empat.

Mangkunegara, A.Anwar Prabu. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia

Perusahaan. Bandung: PT. Refika Aditama.

_______. 2013. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. Bandung: PT.

Refika Aditama.

Manullang & Marihot. 2008. Manajemen Personalia. Yogyakarta: Gadjah Mada

University Presh.

Newstorm, John W. 2011. Organizational Behavior Human Behavior at Work.

New York: McGraw Hill.

Peace, R. Wayne dan Don. F. Faules. 2013. Komunikasi Organisasi: Strategi

Meningkatkan Kinerja Perusahaan. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Purwanto, Djoko. 2011. Dasar-Dasar Komunikasi Bisnis. Jakarta: Erlangga

Riduwan, 2012. Dasar-Dasar Statistika. Bandung: Alfabeta.

Rivai, Veithzal dan Ella Jauvani. 2010. Manajemen Sumber Daya Manusia untuk

Perusahaan dari Teori ke Praktik. Jakarta: PT Raja Grafindo.

Robbins, Stephen P. dan Mary Coulter. 2012. Management 11th edition. New

Jersey: Pearson Education, Inc.

Robbins, Stephen P. dan Timothy A. Judge. 2013. Organizational Behavior 15th

edition. Prentice Hall: Pearson Education, Inc.

Sangadji, Eta Mamang dan Sopiah. 2010. Metodologi Penelitian: Pendekatan

Praktis dalam Penelitian. Yogyakarta: Andi Offset.

Sanusi, Anwar. 2011. Metodologi Penelitian Bisnis. Jakarta: Salemba Empat.

Schermerhorn et.al. 2010. Organizational Behavior. United States of America:

John Wiley & Sons, Inc.

Sedarmayanti. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia Reformasi Birokrasi dan

Manajemen Pegawai Negeri Sipil. Bandung: PT. Refika Aditama.

Siagan, Sondang. P. 2010. Manajemen Sumber Daya Manusia. Kakarta: Bumi

Aksara.

Siswanto, Bedjo. 2001. Manajemen Tenaga Kerja. Bandung: Sinar Baru.

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Bisnis (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,

dan R&D). Bandung: Alfabeta.

_______. 2014. Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods). Bandung:

Harini Fajar Ningrum, 2015

Jakarta: Rineka Cipta.

_______. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka

Cipta.

Sutrisno, Edy. 2014. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Prenada Media.

Suwatno dan Doni Juni Priansa. 2011. Manajemen SDM dalam Organisasi Publik

dan Bisnis. Bandung: Alfabeta.

Tampubolon, Manahan P. 2012. Perilaku Keorganisasian. Ghalia Indonesia:

Jakarta.

Thoha, Miftah. 2012. Perilaku Organisasi: Konsep Dasar dan Aplikasinya.

Jakarta: Rajawali Pers.

Umar, Husein. 2008. Metode Riset Bisnis. Bandung: CV Alfabeta.

Usman, Husaini . 2010. Manajemen: Teori, Praktik & Riset Pendidikan. Jakarta:

Bumi Aksara.

Wibowo. 2013. Perilaku Dalam Organisasi. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

Jurnal :

Abugre, James Baba. 2011. Appraising the Impact of Organizational

Communication on Worker Satisfaction in Organizational Workplace. Akses: oaji.net/articles/450-1391887054.pdf

Ayub, Nadia dan Shagufta Rafif. 2011. The Relationship Between Work

Motivation and Job Satisfaction. Akses:

http://www.iobm.edu.pk/pbr/pbr_1107/110708_workmotivation.pdf

Juwita, Kristin. 2008. Pengaruh Motivasi Kerja Dan Komunikasi Organisasi

terhadap Produktivitas Kerja melalui Kepuasan Kerja. Akses:

http://library.um.ac.id/ptk/index.php?mod=detail&id=37048

Lunenburg, Fred C. 2010. Communication: The Process, Barriers, and Improving

Effectiveness. Akses: http://www.nationalforum.com/

Mahmood, Azeem dan Asif Mahmood. 2010. Effect of Work Motivation on Job

Satisfaction in Mobile Telecommunication Service Organizations of

Pakistan. Akses: http://www.ccsenet.org/journal/index.php

/ijbm/article/view/8085/6110

Parvin, Mosammod Mahamuda dan M M Nurul Kabir. 2011. Factors Affecting

Employee Job Satisfaction Of Pharmaceutical Sector. Akses:

ajbmr.com/articlepdf/AJBMR_19_23i1n9a13a.pdf

Rajhans, Kirti. 2012. Effective Organizational Communication: a Key to

Harini Fajar Ningrum, 2015

http://.interscience.in/IMR_Vol2lss2/IMR_paper16.pdf

Tourani, Azadeh dan Sadegh Rash. 2012. Effect of Employee Communication and

Participation on Employees Job Satisfaction: An Empirical Study on Airlines Companies in Iran. Akses: www.ipedr.com/.../010-ICETD2012-D00032.pdf

Zhu, Yanhan. 2012. A Review of Job Satisfaction. Akses:

http://ccsenet.org/journal/index.php/ass/article/view/23561

Website :

http://www.indonesiafinancetoday.com/ Akses: 07.30 WIB:01 Februari 2014 http://www.kabarenergi.com/ Akses: 08.30 WIB:01 Februari 2014

http://respository.ipb.ac.id/, Akses: 08.00 WIB:29 Januari 2014 http://kemenperin.go.id/ Akses: 09.00 WIB:01 Februari 2014 http://www.kemenkeu.go.id/ Akses: 08.30 WIB:18 Februari 2014

Dokumen terkait