• Tidak ada hasil yang ditemukan

A. Kesimpulan

Berangkat dari perumusan masalah, temuan, dan pembahasan yang telah dilaksanakan, maka diperoleh beberapa kesimpulan yang merupakan jawaban dari pertanyaan peneliitian. Dengan berdasar pada misi yang dimiliki Purwacaraka Music Studio (PCMS) yang berbasis Kelas, Konser, dan Kekeluargaan, penulis akan menyimpulkan penyelenggaran Kelas, Konser, dan Kekeluargaan tersebut terkait dengan proses pembelajaran vokal anak di PCMS Bangbrung.

Penyelenggaraan kelas dalam pembelajaran vokal di PCMS Bangbarung merupakan perpaduan dari unsur-unsur yang terkandung dalam aspek pembelajaran dan pelatihan dengan metode inovatif dari instruktur, Unsur utama dalam konsep kelas yang terkandung dalam aspek pembelajaran dan pelatihan, yakni peserta, didik (murid) dan pendidik (instruktur). Unsur utama ini disertai dengan unsur-unsur yang mendukung terjadinya interaksi di antara keduanya yang disebut dengan unsur pendukung (tujuan, bahan atau materi, pendekatan dan metode, serta media.). Proses interaksi antara murid dan instruktur ini berlangsung dalam suasana kekeluarkaan, yaitu dengan menerapkan fungsi keluarga (edukasi, sosialisasi anak, proteksi, afeksi, religius, dan ekonomi) sebagai prinsip dasar dalam interaksi tersebut. Penerapan prinsip kekeluargaan dalam pembelajaran vokal anak disertai dengan pendekatan persuasif untuk memahami karakreristik usia anak-anak.

Murid yang diobservasi dalam penelitian ini termasuk kategori anak yaitu berusia lima, delapan, dan sebelas tahun, dimana ketiga murid tersebut memiliki karakteristik yang berbeda. Masing-masing instruktur yang mengajarnya tergolong ke dalam kategori proffesional educator (menjalankan tugasnya sebagai pendidik dengan keahlian khusus dan kompetisi yang tinggi) dan memenuhi peranan sebagai learning spsialist dan sebagai penyaji (presenter). Proses penyeleksian dan pelatihan (seminar) para instruktur langsung ditangani oleh manejemen PCMS pusat, dengan audisi langsung oleh pimpinan pusat yaitu bapak Purwacaraka.

166

Githa Nofia Rusma, 2014

Kelas, Konser, dan Kekeluargaan dalam Pembelajaran Vokal Anak di Purwacaraka Music Studio Bangbarung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tujuan pembelajaran di PCMS identik dengan tujuan pelatihan secara umum, yaitu memberikan pengetahuan dan keterampilan untuk menjadi seseorang yang professional dalam bidangnya. Secara spesifik, tujuan PCMS adalah menciptakan musisi yang lengkap, musisi yang dapat mengekspresikan diri mereka secara terampil, kreatif dan artistik. Bahan atau materi pembelajaran vokal anak mengacu pada kurikulum pembelajaran vokal yang disusun oleh manajemen PCMS pusat dengan pendekatan dan metode pengajaran yang kreatif dan inovatif dari masing-masing instuktur disesuaikan dengan kondisi dan karakteristik setiap anak. Media pembelajaran digunakan sebagai sarana atau perantara untuk menyampaikan bahan atau materi pembelajaran dari instruktur terhadap murid.

Konser dalam pembelajaran vokal di PCMS Bangbarung meliputi berbagai penampilan murid yang merupakan bagian dari kurikulum, dengan tujuan sebagai penerapan (aplikasi) hasil pembelajaran, bahan evaluasi untuk perbaikan konsep kelas dan manajemen, juga menumbuhkan sikap tekun dalam latihan, sungguh-sungguh dalam belajar, disiplin mengikuti peraturan, percaya diri dalam penampilan dan berbesar hati dalam menghadapi kegagalan. Disamping itu, konser ini juga memberikan motivasi bagi murid untuk menambah semangat dan bertahan mengikuti pembelajaran di PCMS Bangbarung. Konser ini terdiri dari lima jenis dan terlaksana secara prosedural dengan mengacu pada teori dan fungsi manajemen secara umum. Murid jurusan vokal kategori anak membawakan lagu dan menampilkan gaya yang sesuai dengan karakteristik anak, dengan arahan dan didampingi oleh instrukturnya secara langsung. Peenampilan murid khususnya kategori anak tersebut dapat dijadikan acuan bagi anak-anak pada umumnya dalam kegiatan bermusik khususnya bernyanyi.

Kekeluargaan merupakan prinsip dasar dengan menerapkan fungsi-fungsi keluarga dalam penyelenggaraan kelas , konser, dan hubungan antar pihak yang terlibat dalam pembelajaran di PCMS Bangbarung. Fungsi-fungsi keluargan tersebut antara lain fungsi edukasi, sosialisasi anak, proteksi, afeksi, ekonomi, dan religius,. Ditinjau dari fungsinya yang memenuhi fungsi keluarga, prinsip kekeluargaan di PCMS ini dirasa sangat baik karena, khususnya di negara Indonesia ini, warga negaranya sangat menjunjung budaya ketimuran, salah

167

Githa Nofia Rusma, 2014

Kelas, Konser, dan Kekeluargaan dalam Pembelajaran Vokal Anak di Purwacaraka Music Studio Bangbarung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

satunya yaitu memerlukan dan menerapkan prinsip kekeluargaan dalam berbagai aspek kehidupan

Hubungan antar ketiga konsep tersebut yakni prinsip kekeluargaan menjadi dasar dalam penyelenggaraankelas, dimana hasil pembelajaran dalam kelas diaplikasikan melalui berbagai jenis konser. Hasil pelaksanaan konser sebagai bahan evaluasi bagi perbaikan penyelenggaraan kelas dan manajemen.

B. Rekomendasi

Akhir dari penelitian ini adalah merekomendasikan hasil penelitian dengan tujuan untuk meningkatkan mutu pembelajaran terutama pada pembelajaran vokal khususnya di lembaga non formal. Berikut ini beberapa rekomendasi penulis terkait dengan:

1. Kelas

Dalam hal penyeleksian dan pelatihan instruktur, sebaiknya pada penyelenggaraan seminar (pelatihan) instruktur, pemateri tidak hanya memberikan pemaparan dan menjelaskan kurikulum, tetapi juga disertai dengan penerapan atau praktek mengajar beserta cara pendekatan terhadap terhadap murid, khususnya kategori anak. Selain itu bisa juga dengan cara manajemen tidak langsung memberikan jadwal mengajar bagi instruktur yang baru lulus audisi, akan tetapi manajemen memberikan kesempatan kepada instruktur baru untuk melakukan proses visiting (mengunjungi kelas yang sedang berlangsung proses pembelajaran) terlebih dahulu agar dapat memperhatikan instruktur senior dalam menghadapi murid dan praktek mengajar, sehingga intruktur baru tersebut memperileh gambaran dan acuan.pada saat ia menghadapi dan mengajar murid baru ataupun menggantikan instruktur yang resign dan mengambil alih peranannya. Selain itu, dalam proses mendekatkan diri terhadap murid dan menciptakan kenyamanan di ruang belajar, ada baiknya agar setiap instruktur melakukan pendekatan (persuasif) sebelum memulai menyampaikan materi pembelajaran.

Dalam kaitannya dengan teknik vokal mengenai ekspresi, ada baiknya apabila instruktur menerangkan maksud dan kandungan dari sebuah lagu yang akan dipelajari, sehingga murid dapat memahami dan mengekspresikannya secara natural. Selain itu, dalam proses menutup pembelajaran, ada baiknya pula apabila instruktur selain memberikan evajuasi juga memberikan proses pendinginan

168

Githa Nofia Rusma, 2014

Kelas, Konser, dan Kekeluargaan dalam Pembelajaran Vokal Anak di Purwacaraka Music Studio Bangbarung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(cooling down) untuk mengembalikan ketegangan organ-organ yang digunakan saat bernyanyi.

Dalam hal sistem pembelajaran, alangkah baiknya apabila kelas vokal selain dilaksanakan dengan sistem privat, juga dilaksanakan dengan sistem kelompok/grup misalnya setiap bulan. Hal ini dilakukan agar murid tidak merasa bosan dan jenuh, dapat bersosialisasi dengan murid lainnya, melatih mental untuk tampil di depan banyak orang, dan dapat mempelajari teknik vokal grup atau paduan suara.

2. Konser

Dalam kaitannya dengan jenis-jenis konser (tampilan murid) yang diadakan oleh PCMS, sebaiknya penyelenggaraan kompetisi diadakan secara rutin dan terjadwal sehingga selain dapat agar memotivasi siswa untuk meningkatkan kualitas bernyanyinya dan semakin semangat dalam berlatih, juga dapat dijadikan bahan evaluasi bagi instruktur dalam perbaikan murid-muridnya berdasarkan penilaian dari luar

Dalam hal mengoptimalkan persiapan konser, ada baiknya apabila di lingkungan PCMS dibuat sebuah panggung atau tempat pentas mini yang dapat digunakan sebagai sarana untuk melakukan gladi bersih. Selain itu juga panggung ini dapat digunakan untuk kegiatan atau pementasan intern atau digunakan untuk pembelajaran materi penampilan atau aksi panggung (stage act) pada saat bernyanyi, juga digunakan murid pada saat menunggu.

Dalam kaitannya dengan evaluasi dan keberhasilan konser, sebaiknya dibuat parameter khusus untuk melihat keberhasilan konser ini, misalnya dengan membuat kuesioner kepada penonton, atau menghadirkan/ mengundang pihak luar sebagai penilai, juga dapat dilakukan yaitu dengan memberikan kesimpulan nilai dari tim juri (perwakilan instruktur dari tiap jurusan) yang bertugas untuk memilih penampil terbaik dari tiap jurusan. Sehingga seluruh panitia dan khususnya instruktur dapat mmengetahui hal-hal apa saja yang harus diperbaiki dan dipertahankan pada pembelajaran selanjutnya di kelas atau pada pelaksanaan konser yang akan datang.

3. Kekeluargaan

Dalam kaitannya dengan fungsi sosialisasi anak sebagai salah satu fungsi keluarga, alangkah lebih baiknya apabila sistem pembelajaran, khususnya vokal,

169

Githa Nofia Rusma, 2014

Kelas, Konser, dan Kekeluargaan dalam Pembelajaran Vokal Anak di Purwacaraka Music Studio Bangbarung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

di PCMS, selain dengan sistem privat (individual), juga dilengkapi dengan sistem kelas atau kelompok (grup), minimal sebulan seklai, agar dapat mengantarkan dan membimbing anak supaya bisa berbaur dengan teman sebayanya juga beradaptasi

dengan kehidupan sosial yang lebih luas.

Terkait dengan fungsi rekreasi dalam keluarga dimana keluarga dituntut dapat menjadi lingkungan yang nyaman, menyenangkan, cerah, ceria, hangat dan penuh semangat, ada baiknya apabila memungkinkan PCMS mengadakan family gathering atau buka puasa bersama selain untuk staf dan instruktur juga untuk murid-murid dan orang tuanya. Hal ini akan mempererat hubungan kekeluargaan antara semua pihak (manajemen, instruktur, murid dan orang tua murid) yangn terlibat dalam pembelajaran.

4. Penelitian lanjutan

Dengan adanya keterbatasan dalam penelitian ini, ada baiknya peneliti yang akan datang menganalisis penyelenggaraan Kelas, Konser, dan Kekeluargaan ini pada semua ketegori usia dan pada beberapa cabang PCMS yang dapat mewakili seluruh wilayah Indonesia, terlebih lagi pada semua jurusan, sehingga dapat memperoleh, menganalisis dan menyimpulkan penyelenggaraan Kelas, Konser, dan Kekeluargaan secara keseluruhan dalam pembelajaran musik di PCMS.

170

Githa Nofia Rusma, 2014

Kelas, Konser, dan Kekeluargaan dalam Pembelajaran Vokal Anak di Purwacaraka Music Studio Bangbarung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Alwasilah, A. C. (2007). Pokoknya Menulis. Bandung: PT. Kiblat Buku Utama. ---.(2009). Pokoknya Kualitatif: Dasar-dasar Merancangdan

Melakukan Penelitian Kualitatif. Jakarta: PT Dunia Pustaka Jaya

Arikunto, S. dkk. (1990). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara Bateman, T.S., & Zeithaml, C.P. (1990). Management: Function and strategy.

Boston, MA: Irwin.

Berry , C. ( 1994) Your voice and how to use it . London : Virgin Bower dan Hilgard. (1975). Theories of learning. New Jersey:Prentice

Budhidharma, P. (2001). Metode Vokal Profesional. Jakarta: PT.Elex Media Koputindo.

Cahyono, C H. (1985). Tahap-tahap perkembangan moral : sebuah perkenalan dengan wawasan Freud, Erikson, Wilder, Piaget, dan Kohlberg. Malang : Proyek P3T IKIP Malang

Christy, A.V. (1972). Foundation in Singing. Dubuque, Iowa: WM.C. Brown Company Publisher.

Cross. (1981). Adults Learners. Sans Fransisco: Jossey-Bass

Dilinar, A. ( 2012). Manajemen Produksi Tari Sebagai Komoditi Komoditi Pariwisata Di SMK Negeri 7 Padang. (Tesis). Universitas Negeri Medan. Direktorat Jendral pendidikan nonformal dan informal. (2010). Apa dan Bagaimana

Pembinaan Kursus dan Kelembagaan. Jakarta: Kemendiknas Encyclopedia Britannica . versi elektronik. (2006). London:

Fauzi, H. D & Yadi Mulyadi (2014). Seni Budaya untuk SMA-MA/SMK Kelas XI. Bandung: Yrama Widya

Friedman (1998). Keperawatan Keluarga. Jakarta : EGC

Gie, L. & Sutarto. (1978). Pengertian, Kedudukan, dan Perincian Ilmu Administrasi. Yogyakarta: Karya Kencana

171

Githa Nofia Rusma, 2014

Kelas, Konser, dan Kekeluargaan dalam Pembelajaran Vokal Anak di Purwacaraka Music Studio Bangbarung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Guba, E. G. & Lincoln, Yvonna S. (1981). Effective Evaluation. San Fransisco: Jossey-Bass Publishers

Haditono, S. R. (2006). Psikologi Perkembangan: Pengantar dalam Berbagai Bagiannya. Yogyakarta: Gajah Mada University Press

Hestyono, J. L. (1997). Sekelumit tentang Pengetahuan Paduan Suara. Bandung: PT. remaja Rosda Karya.

Hibama S. R.(2002). Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Yogyakarta: Galah Hoetomo, M. A., (2005). Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, Mitra pelajar. Surabaya. Hurlock. (1980). Psikologi Perkembangan (Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang

Kehidupan). Jakarta : Erlangga

http://pendidikanonline.com/info-1867-pengertian-dan-tujuan-pementasan-karya-seni.html

Heriati (2009), Studi Kelayakan Bisnis Jasa Purwacaraka Music Studio Cabang Bangbarung, Bogor. Universitas Pelita Harapan.

Iskandar, M. R. (2011). Proses Belajar Mengajar Vokal pada Anak Usia 6 Tahun di Purwacaraka Music Studio Cabang Cimahi. (Skripsi). Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Jamalus. (1988). Pengajaran Musik Melalui Pengalaman Musik. Jakarta: Depdikbud. Dikti. Proyek Pengembangan LPTK

Januarty, D. (2009). Proses Pembelajaran Vokal Pada Anak Usia Dini Di Sekolah Musik Nada Mekar Wangi Bandung. (Skripsi). Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Jazuli, M. (1995). Manajemen Produksi Seni Pertunjukan. Surakarta: Yayasan Resi Tujuh Satu.

Kamil, M. (2010). Model Pendidikan dan Pelatihan (Konsep dan Aplikasi). Bandung: Alfabeta.

Khan, S. Ali. (2005). Filsafat Pendidikan Al-Ghazali. Bandung: Pustaka Setia. Kinsey. (1977). Evaluation of nonformal Education. Amherst: CIE-UMass

172

Githa Nofia Rusma, 2014

Kelas, Konser, dan Kekeluargaan dalam Pembelajaran Vokal Anak di Purwacaraka Music Studio Bangbarung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Linggono, I. B. (2008). Seni Musik Non Klasik. Jakarta : Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan, Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, Departemen Pendidikan Nasional.

Mahmud, A. T. (1995). Musik dan Anak. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Manullang, M. 1996. Dasar-Dasar Manajemen. Jakarta: Ghalia Indonesia. Marzuki, S. (2010). Pendidikan Nonformal. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Melanita, L. (2011). Pendidikan Vokal Anak Usia 4-5tahun di Elfa Music School Dago. (Skripsi). Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Miles, M. B & Huberman.A. M. (1992). Ananalisis Data Kualitatif. penerjemahan Rohidi, Tjetjep Rohendi. Jakarta: UI Pess.

Munandar, U. (1999). Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Nasution, S. (2007). Metode Research: Penelitian Ilmiah. Jakarta: PT. Bumi Aksara

Nawawi, H. (1989). Organisasi Sekolah dan pengelolaan Kelas. Jakarta: Haji Masagung. Cet.3.

Nusantara, Y. (2007). Seni Budaya untuk SMA Kelas X. Jakarta: Penerbit Erlangga. Novianti, D (2012). Studi Tentang Pembelajaran Aural Tes Pada Vokal Grade I Di

Elfa Music School Dago. (Skripsi). Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Ozbarles, Y. (2008). Perspectives on Multicultural Education: Case Studies of a German and An American Female Minority Teacher. Disertasi Doktor pada The Collage of Education in Georgia State University Atlanta: tidak diterbitkan.

Pekerti, W. dkk. (2008). Metode pengembangan Seni. Jakarta: Universitas Terbuka. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 58 Tahun 2009

Tentang Standar Pendidikan Anak Usia Dini.

173

Githa Nofia Rusma, 2014

Kelas, Konser, dan Kekeluargaan dalam Pembelajaran Vokal Anak di Purwacaraka Music Studio Bangbarung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Poetra, A. Esa. (2006). 1001 Jurus Mudah menyanyi. Bandung: PT. Mizan Bunaya Kreativa.

Poerwadarminta, W.J.S. (2002). Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Pohan, R dan Swenson, A. S. (1994). Membentuk Paduan Suara. Jakarta: Makalah Seminar dan loka karya Musik Gereja.

Rachman, D. (2008). Pengajaran Vokal di Sanggar Musik Slogi. Skripsi). Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Sagala, S. (2008). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: CV. Alfabeta.

Sax, G. (1980). Principles of educational and psychological measurement and evaluation. California: Wadsworth Publishing Company.

Setiabudhi & Hardywinoto. (2002). Anak Unggul Berotak Prima. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Seefeldt, C. & Barbara A. W. (2008). Pendidikan Anak Usia Dini : Menyiapkan Anak Usia Tiga, Empat, dan Lima Tahun masuk Sekolah. Jakarta: Indeks

Sadulloh, U. dkk. (2006). Pedagogik. Bandung: UPI Press

Sarwoto. (1977). Dasar-dasar organisasi dan manajemen. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Siagian, S. P. (1978). Peranan Staf dalam Managemen. Jakarta: Gunung Agung Soedarsono, S.P. (1987). Tinjauan Seni: Sebuah Pengantar untuk Apresiasi.

Yogyakarta: Saku Dayar Sana.

Soetjiningsih, C. H. (2012). Perkembangan Anak Sejak Pembuahan Sampai dengan Kanak-Kanak Akhir. Jakarta: Prenada

Soelaeman. (1978). Pendidikan Dasar Keluarga. Bandung: IKIP

Soewito, M. (1996). Teknik Termudah Belajar Olah Vokal. Jakarta: Titik Terang. Stake, R. E. (2005). The Art of Case Study. London: Sage Publications, Inc.

Sudirman, dkk. (1989). Ilmu Pendidikan:Kurikulum, Program pengajaran, Efek Intruksional dan pengiring, CBSA, Metode mengajar, Media pendidikan, Pengelolaan kelas dan Evaluasi hasil belajar. Bandung: Remadja karya CV

174

Githa Nofia Rusma, 2014

Kelas, Konser, dan Kekeluargaan dalam Pembelajaran Vokal Anak di Purwacaraka Music Studio Bangbarung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

---. (1991). Ilmu Pendidikan:Kurikulum, Program pengajaran, Efek Intruksional dan pengiring, CBSA, Metode mengajar, Media pendidikan, Pengelolaan kelas dan Evaluasi hasil belajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Sudjana. (2010). Pendidikan Nonformal (nonformal Education). Bandung: Falah Production

---. (2010). Strategi Pembelajaran. Bandung: Falah Production

Sudjana, N. (1989). Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung : Sinar Baru Algensido Offset.

Sudjiono, A. (1996). Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta:grafindo persada

Sugiyono. (2010). MetodePenelitian Kuantitatif Kualitatif & RND. Bandung : Alfabeta.

---. (2012). Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung: Alfabeta.

Suparlan, P. (1994). Metode Penelitian Kwalitatif. Jakarta: Program Kajian

Suparno, A.S. 2001. Membangun Kompetensi Belajar. Jakarta: Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi. Departemen Pendidikan Nasional

Suprayekti. (2003). Interaksi Belajar Menmgajar. Jakarta: Direktorat Tenaga Kependidikan, Departemen Pendidikan Nasional.

Sukmadinanta, N. S. (2005). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Surakhmad, W. (1998). Pengantar Penelitian Ilmiah. Bandung: Tarsito

---. (1994). Pengantar Interaksi Belajar Mengajar. Bandung: Tarsito Sutarto. (1979). Dasar-Dasar Organisasi. Yogyakarta: Gadjah Mada University

Press.

Suyanto, S. (2005). Dasar-dasar Pendidikan Anak Usia Dini.Yogyakarta: Hikayat Publishing.

Suyono & Hariyanto. (2011). Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Tim PML. (2009). Menjadi Dirigen II; Membentuk Suara.Yogyakarta: Pusat Musik Liturgi.

175

Githa Nofia Rusma, 2014

Kelas, Konser, dan Kekeluargaan dalam Pembelajaran Vokal Anak di Purwacaraka Music Studio Bangbarung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Undang-undang No.20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional.

Usman, N. (2002). Konteks Implementasi Berbasis Kurikulum. Jakarta:PT. Raja Grafindo Persada

Wijaya, (2007). Kendala-Kendala Umum Belajar Piano Klasik Pada Siswa Pemula di Purwacaraka Music Studio Cabang Bangbarung, Bogor. Universitas Pelita Harapan.

Winataputra, U. dkk. (2008). Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Universitas Terbuka.

Winkel, W S. (2004). Psikologi Pengajaran. Yogyakarta : Media Abadi.

Yin, R. K. (2003). Studi Kasus Desain dan Metode. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Dokumen terkait