• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kesimpulan secara umum dari keseluruhan proses penelitian, peneliti berpendapat bahwa penelitian ini telah mencapai tujuannya, yakni menciptakan media kartu gambar isyarat untuk meningkatkan kemampuan kosakata siswa tunarungu tingkat dasar di SLB Kota Cimahi. Secara lebih spesifik, penelitian ini memperoleh kesimpulan-kesimpulan sebagai berikut ini: Pertama, berdasarkan studi awal mengenai kemampuan kosakata siswa tunaurngu tingkat dasar masih tergolong rendah, kosakata yang didapatkan siswa umumnya berasal dari bahasa ibu dan bahasa yang berkembang di lingkungan siswa tunarungu. Implikasi yang didapatkan dari rendahnya kemampuan kosakata tunarungu tingkat dasar mempengaruhi kehidupan siswa baik secara reseptif maupun ekspresif, seperti prestasi belajar serta keterampilan berbahasa, interaksi dan komunikasi yang cenderung rendah. Salah satu hal yang memlatar belakangi fenomena tersebut adalah penggunaan media pembelajaran yang kurang sesuai digunakan guru.

Kedua, media yang efektif digunakan guru untuk meningkatkan kosakata adalah media gambar diam berupa kartu gambar, media ini biasa digunakan untuk siswa tunarungu diberbagai jenjang, karena gambar dapat merepresentasikan hal yang abstrak bagi siswa, berpijak berdasarkan hal tersebut maka, meda yang dibutuhkan siswa tunarungu berupa media gambar diam yang memuat gambar secara real, namun dibutuhkan penegasan dari pola kartu sehingga penguasaan kosakata siswa bertambah dengan mempertimbangkna criteria pembuatan media yang baik, seperti bentuk, ukuran, warna, dll.

Ketiga, pengembangan media pembelajaran yang diciptakan peneliti berorientasi keada pengembangan media kartu gambar isyarat yang disesuaikan dengan kebutuhan siswa tunarungu dalam upaya meningkatkan kemampuan kosakatanya. Pola gambar isyarat yang terdapat pada kartu

87

bertujuan untuk meningkatkan kosakata siswa sehingga mengurangi verbalisme, dengan adanya pola tersebut dapat memperkaya kosakata yang bermakna bagi siswa tunarungu. Tampilan konvensional disertai dengan pola permainan dalam pembelajarannya diprioritaskan untuk mencitrakan pola belajar yang menyenangkan dimana hal ini dapat mempengaruhi psikologis positif pada kegiatan belajar.

Keempat, secara konseptual dan konstektual pengembangan media ini dapat diterima dengan perubahan kea rah penyempurnaan dengan memperhatikan pertimbangan produksi, pertimbangan peserta didik, pertimbangan isi (kurikulum) dan pertimbangan guru, sehingga secara konten media ini representatif dijadikan media pembelajaran khusus untuk siswa tunarungu dan memiliki kekuatan isi ang berhubungan dengan kurikulum , sehingga tidak keluar dari aspek-aspek pembelajaran yang dibutuhkan.

Kelima, melalui uji efektivitas pengembangan media didapatkan fakta bahwa pengembangan kartu gambar isyarat ini berpengaruh dalam meningkatkan kemampuan penguasaan kosakata siswa tunarungu tingkat dasar yang menjadi subjek penelitian dalam penelitian ini, hal ini ditunjukkan dengan perolehan skor pre tes dan post test yang secara keseluruhan ada dikisaran 10-17 dengan selisih peningkatan sebesar 7 point.

Adapun kelebihan media pengembangan dalam penelitian ini adalah mampu meningkatkan penguasaan kosakata, minat siswa sehingga berpartisipasi aktif dalam pembelajaran kosakata, membangun atmosfir pembelajaran yang menyenangkan dan mampu membuat siswa merasa nyaman sehingga siswa mampu mengekplorasi diri dalam belajar, sedangkan kelemahan dari media ini adalah belum mampu meningkatkan kemampuan siswa secara progresif yang dilatarbelakangi oleh kepentingan dari waktu penelitian, sehingga kondusifitas dari peneliti selanjutnya dibutuhkan, selain itu penyempurnaan dari media diperlukan untuk menunjang penelitian yang lebih baik.

88

B.Rekomendasi

Penggunaan media merupakan hal yang penting dalam proses pembelajaran setiap siswa karena berperan pula sebagai pembantu keberhasilan, pencapaian materi belajar dan pengajaran. Dalam penelitian ini pengembangan media kartu gambar isyarat merupakan alternatif yang dapat meningkatkan kemampuan penguasaan kosakata siswa tunarungu, dengan adanya media ini pembelajaranpun menjadi hal yang menyenangkan, berdasarkan penelitian di lapangan, rekomendasi yang diajukan dalam penelitian ini antara lain :

1. Bagi Pihak Sekolah dan Guru

Mengacu pada keberhasilan penelitian, pengembangan media kartu gambar isyarat ini dapat menjadi bahan pertimbangan sebagai media pembelajaran yang dapat digunakan di sekolah, karena dimanfaatkan untuk menyampaikan materi pelajaran, melatih kosakata untuk mencapai tujuan pembelajaran sesuai kebutuhan siswa tunarungu.

Guru dapat termotivasi untuk mengadakan inovasi-inovasi pembelajaran menggunakan media ini dengan pola-pola permainan yang beragam

2. Bagi Orang Tua

Pengembangan media kartu gambar isyarat dapat menjadi acuan untuk menimbulkan dan memotivasi minat belajar anak dalam meningkatkan kosakata di rumah, dengan bimbingan yang baik membawa arahan dan kontribusi positif serta progresif bagi perkembangan siswa

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan dalam penelitian selanjutnya yang berhubungan dengan media kartu gambar isyarat, dengan ragam yang berbeda dan kemampuan kosakata siswa tunarungu, sehingga penelitian selanjutnya merupakan penyempurnaan dari penelitian-penelitian yang sudah ada.

DAFTAR PUSTAKA Adi. (2010). Metode Kuantitatif. . [Online] tersedia

:http://baseadi.blogspot.com/2010/06/metode-kuantitatif.html?m=1

Adung. (2013). Pengertian Desain. [Online] tersedia :http://www.indoartedu.com/pengertian-desain/

Afhie. (2011). Pengertian Pengembangan Media Pendidikan Langkah-langkah Pengembangan Media Pembelajaran. [Online] tersedia : http://afhie-cirebon.blogspot.com/2011/12/pengertian-pengembangan-media.html

Ahira, A. (2013). Pengertian kartu gambar. [Online] tersedia : http://www.anneahira.com/pengertian-kartu-gambar.html

Arsyad, A. (2007). MediaPembelajaran.Jakarta : PT. RajaGrafindoPersada Arikunto, S.(2006).Metodelogi Penelitian. Yogyakarta : Bina Aksara Arikunto, S. (2010).Prosedur PenelitianSuatu Pendekatan Praktik. Jakarta : PT. Rineka Cipta

Aprilia, I.D. (2010). Model Bimbingan Konseling Untuk Mengembangkan Kemandirian Remaja Tunarungu Di SLB-B Bandung. Disertasi. Bandung : Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia (UPI). Tidak Diterbitkan.

Apipah. (2012). Pengertian Penelitian Kualitatif. [Online] tersedia

:http://www.diaryapipah.com/2012/05/pengertian-penelitian-kualitatif.html?m=1

Budiawan, A. (2009). StrategiPembelajaranAnakBerkebutuhanKhusus. Bandung :BalaiPelatihan Guru SLB DinasProvinsiJawa Barat.

Bunawan, L & Yuwati, C.S. (2000). Penguasaan Bahasa Anak Tunarungu. Jakarta : Yayasan Santi Rama

Burhanudin, A. (2013). Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif. [Online] tersedia : http://afidburhanuddin.wordpress.com/2013/05/21/penelitian-kuantitatif-dan-kualitatif

Creswell, J.W. (2009). Resesarch Design Qualitative, Quantitative & Mixed Methods Approaches (Third Edition). California : Sage Publication

Delphie, B. (2009). Bimbingan Perilaku Adaptif. Sleman : PT. Intan Sejati Klaten KTSP.

Hasan. (2011). Pengertian Kosakata .[Online] tersedia : http://hasan2u.blogspot.com/2011/03/pegertian-kosakata.html

Keraf, G. (1991). Tata Bahasa Rujukan Bahasa Indonesia. Jakarta: Gramedia Widiasatya.

Kamus Sistem Isyarat Bahasa Indonesia, Departemen Pendidikan Nasional Jakarta 2008

Mega, R. (2013) Karakteristik Perkembangan Anak.[Online] tersedia :

http://rezamega1911.blogspot.com/2013/02/karakteristik-perkembangan-anak_6.html

Moleong, L. J. (2007). Metodologi Penelitian Kuliatatif. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.

Musfiqon, HM. (2012). Pengembangan Media dan Sumber Pembelajaran. Jakarta : Prestasi Pustaka.

Nugroho, S. (2012). Klasifikasi Aanak Berkelainan Fisik .[Online] tersedia :

http://setyonug.blogspot.com/2012/03/klasifikasi-anak-berkelainan-fisik.html

Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional. (2008). Kamus Bahasa Indonesia.Jakarta :Depdiknas

Rohani, M. (1997). Media Instruksional Edukatif. Jakarta : PT. Rineka Cipta

Sadiman, S.A. et al (2003) . Media Pendidikan. Jakarta : Raja Grafindo Persada

Sadja’ah, E. (2003). Pendidikan Bahasa Bagi Anak Gangguan Pendengaran

Dalam Keluarga. Bandung : San Grafika

Saputra, I.H. (2013). Pengertian Data Kuantitatif dan Kualitatif .[Online] tersedia

:

http://www.plengdut.com/2013/08/pengertian-data-kuantitatif-dan-kualitatif/html?m=1.

Somad P. & Hernawati T. (1995). Ortopedagogik Anak Tunarungu. Bandung: Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi.

Sugiyono. (2009) MetodePenelitianPendidikanPendekatanKuantitatif, Kualitatifdan R&D. Bandung

Sukmadinata, N.S. (2009). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya

Susetyo, B. (2012). Statiska Untuk Analisis Data Penelitian Dilengkapi Cara Perhitungan Desan SPSS dan Ms.Office Excel. Bandung : PT. Refika Aditama

Tarigan, H.G. (1987). Menulis sebagai Suatu Keterampilan

Berbahasa. Bandung:Angkasa.

Wardani I.G.A.K,.Hernawati T, Astati. (2004).

PengantarPendidikanLuarBiasa.Jakarta :PusatPenerbitanUniversitas Terbuka

Widisudharta Metode Penelitian. :

http://wisdisudharta.weebly.com/metode-penelitian-skripsi.html.

Wiki. Flascard [Online] tersedia :http://en.wikipedia.org/wiki/Flashcard pimsleur flashcard

Dokumen terkait