• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dari semua uraian pembahasan pada bab-bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Potensi daya tarik wisata di Kota Cirebon berupa kekayaan warisan budaya yang beragam. Potensi daya tarik wisata di kota Cirebon umumnya berupa peninggalan pada masa kerajaan Islam pada zaman dahulu. Baik dari fisik bangunan maupun yang non fisik berupa kesenian tradisional Cirebon. Seperti: Keraton, Masjid, Makam atau situs para wali penyebar agama Islam dan lain-lain. Serta kesenian tradisional, seperti: Tari Topeng, Sintren, Nadran, Wayang Golek, dan lain-lain.

2. Berdasarkan hasil penelitian ini, menghasilkan konsep ruang yang cocok untuk kota Cirebon, yaitu terdiri dari welcome area yang berupa fasilitas penunjang kegiatan wisatawan, area wisata utama atau inti yaitu berupa daya tarik wisata utama yang memiliki penilaian tinggi dari para responden expert, dan area wisata penunjang yang mendukung daya tarik wisata utama atau inti.

3. Pada penelitian ini penulis menentukan jalur interpretasi serta tema yang cocok untuk jalur interpretasi di kota Cirebon disesuaikan dengan daya tarik wisata yang ada di kota Cirebon berdasarkan konsep “The Gate of Secret”. Tema tersebut adalah wisata keraton dan budaya, wisata heritage, wisata ziarah, dan wisata budaya Lemahwungkuk. Pada masing-masing tema ini, didalamnya terdapat sub tema untuk masing-masing daya tarik wisata agar lebih menarik dalam pembuatan jalur interpretasi.

B. Rekomendasi

Berdasarkan dari hasil selama penelitian, terdapat beberapa hal yang dapat direkomendasikan untuk pengembangan kota Cirebon sebagai kota wisata budaya, khususnya dalam perencanaan jalur interpretasi wisata yang ada di kota Cirebon. Hal-hal yang dapat direkomendasikan tersebut adalah sebagai berikut:

1. Potensi-potensi wisata budaya yang ada di kota Cirebon harus lebih dikembangkan lagi, mulai dari atraksi wisata, fasilitas, aksesibilitas, serta didukung dengan pemasaran yang efektif . Selain itu juga, daya tarik wisata budaya perlu dikelola dalam aspek interpretasinya. Dengan memunculkan cerita yang menarik dan menginformasikannya dalam bentuk fasilitas interpretasi yang menarik.

2. Pemerintah kota Cirebon harus meningkatkan kerjasama antara Kesultanan Cirebon, pengelola daya tarik wisata serta masyarakat untuk lebih memperkenalkan dan mengangkat potensi budaya yang telah dimiliki. Khususnya untuk masyarakat yang mewariskan kesenian tradisional Cirebon untuk lebih diperhatikan lagi, agar kesenian tradisional Cirebon bisa dinikmati kapan saja, agar kota Cirebon siap menerima wisatawan nusantara maupun mancanegara yang ingin menikmati kesenian-kesenian yang ada di kota Cirebon. 3. Mengadakan sosialisasi kepada masyarakat tentang pentingnya

menjaga keberadaan daya tarik wisata budaya yang ada di kota Cirebon, sehingga timbul rasa memiliki.

4. Pemerintah kota Cirebon harus lebih memperkenalkan lagi branding pariwisata “The Gate of Secret” pada wisatawan nusantara maupun mancanegara. Agar tujuan dari penamaan branding ini terwujud. 5. Melihat cerita dan makna yang sangat menarik pada setiap daya tarik

Udkhiyah, 2013

dan diwujudkan dalam bentuk interpretasi wisata agar memberikan rasa penasaran wisatawan untuk datang ke kota Cirebon dan mengunjungi tempat tersebut, serta memberikan pengalaman wisata yang menarik untuk para wisatawan.

6. Agar potensi wisata budaya tetap terjaga kelestariannya, maka pihak pemerintah, kerajaan Cirebon, pengelola daya tarik wisata, serta masyarakat harus bekerja sama untuk mengadakan satu acara tahunan yang mempertunjukkan kekayaan budaya yang dimiliki kota Cirebon guna memperkenalkan segala potensi kota Cirebon ke dalam negeri maupun luar negeri, dengan tujuan meningkatkan kunjungan wisatawan nusantara maupun mancanegara.

7. Seluruh masyarakat kota Cirebon harus lebih aktif dalam menjaga dan memelihara daya tarik wisata, agar tetap terjaga keberadannya, juga terjaga keasliannya.

8. Pemerintah harus terjun ke lapangan sejara rutin untuk melihat langsung keadaan daya tarik wisata yang ada di kota Cirebon. Dengan hal ini, pemerintah akan mengetahui keadaan secarara langsung keadaan daya tarik wisata tersebut serta mengetahui fasilitas apa saja yang kondisinya sudah tidak layak dan harus diganti.

9. Masyarakat kota Cirebon, harus lebih menjaga daya tarik wisata budaya agar tetap terjaga keberadaannya, baik dalam kebersihan maupun dalam pemeliharaan.

10. Kerjasama antara pemerintah, pengelola serta masyarakat sangat penting untuk meningkatkan kepariwisataan di kota Cirebon. Oleh karena itu, kerjasama tersebut harus ditingkatkan lagi agar kepariwisataan Cirebon lebih maju dan memberikan kenyamanan untuk pengunjung serta menarik wisatawan untuk berkunjung ke kota Cirebon.

Daftar Pustaka

a. Sumber Buku

Avenzora, Ricky. (2008). Ekoturisme - Teori dan Praktek. BRR NAD-NIAS: Nias.

Arikunto, S. (2005). Manajemen Penelitian. Rineka Cipta: Jakarta.

Budihardjo, E. (1997). Arsitektur Pembangunan dan Konservasi. Djambatan: Jakarta.

Dahuri, Rokhim. Dkk. (2004). Budaya Bahari (Sebuah Apresiasi di Cirebon). Perum Percetakan Negara RI: Jakarta.

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Cirebon. (2006). Potensi Wisata Budaya Kota Cirebon. CV. Neo Technology: Cirebon.

Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan, dan pariwisata. (2010). Pesona Wisata dan Seni Budaya Kota Cirebon. Disporbudpar: Cirebon. Darmawan, Edy. (2009). Ruang Publik dalam Arsitektur Kota. Badan

Penerbit Universitas Diponegoro: Semarang.

Gelgel, I Putu. (2006). Industri Pariwisata Indonesia. PT Refika Aditama: Bandung.

Gold, S.M. (1980). Recreation, Planning, and Design. McGraw-Hill Book Co., Inc: New York.

Gunn, Clare A. (1994). Tourism Planning: Basic, Concepts and Cases. Taylor&Francis: Washington Dc.

Husain, Umar. (2002). Metode Penelitian untuk Sripsi dan Tesis Bisnis. PT RajaGrafindo Persada:Jakarta.

Iqbal, M., Makalew, A. D. N., dan Damayanti, V. D. (2010). “ Perencanaan Lanskap Jalur Interpretasi Wisata Sejarah Budaya Jalan Slamet Riyadi Kota Surakarta ”Prosiding Simposium Ilmiah Nasional. 77-87.

Kotler, P. (1993). Manajemen Pemasaran, Analisis Perencanaan, Implementasi, dan pengendalian. Erlangga: Jakarta.

Laurie, M. (1990). Pengantar Kepada Arsitektur Pertamanan (Terjemahan). Intermatra: Bandung.

Lyinch, K. (1960). The Image of the City. The MIT Press: Cambridge. Murphy, P. E. (1985). Tourism A Community Approach. Metheun: New

York.

Pendit, S Nyoman. (2003). Ilmu Pariwisata. PT Pradnya paramita: Jakarta. Pitana, I Gede dan Gayatri, Putu G. (2005). Sosiologi Pariwisata. Andi:

Yogyakarta.

Rochani, Ahmad, (2008). Babad Cirebon. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Cirebon: Cirebon.

Roslita. (2001). “ Perencanaan Jalur Wisata Kampus Pendidikan Pertanian Institut Pertanian Bogor ” Buletin Taman dan Lanskap Indonesia. Vol IV (1).

Soedargo, S. dkk. (1989). ”Interpretasi Lingkungan” Jurnal Media Konservasi. Vol II (3), 49-53.

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan. ALFABETA: Bandung.

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. ALFABETA: Bandung.

Sharpe, G.W. (1982). Interpreting the Environment. 2nd ed, John Wiley& Sons, Inc: Singapore.

Suwantoro, Gamal. (1997). Dasar-Dasar Pariwisata. Andi: Yogyakarta.

Wardiyanto dan Baiquni, M. (2011). Perencanaan dan Pengembangan Pariwisata. CV. Lubuk Agung: Bandung.

Warpani, S.P. dan Warpani, I.P. (2007). Pariwisata dalam Tata Ruang Wilayah. ITB: Bandung.

Wibowo, H. (2012). “ Revitalisasi Fisik Kawasan Braga Sebagai Daya Tarik Wisata Heritage di Kota Bandung”. Journal of Management Resort and Leisure. 9, 66-90.

Yoeti, Oka A. (2008), Ekonomi Pariwisata, Kompas, Jakarta.

b. Sumber Internet

Andriani, Yani. (2011). Tentang Pariwisata: Pariwisata Perkotaan: Teori

dan Konsep. [Online]. Tersedia:

http://tentangpariwisata.blogspot.com/2011/01/pariwisata-perkotaan-teori-dan-konsep.html [25 Maret 2012]

Blog Kepariwisataan Manado, Konsep Pariwisata Perkotaan. [Online]. Tersedia: http://tabeatamang.wordpress.com/2012/08/15/konsep-pariwisata-perkotaan/ [4 April 2012]

Pemerintah Kota Cirebon. (2011). Letak Geografis: [Online]. Tersedia

http://www.cirebonkota.go.id/index.php/profil/cirebon-dalam-angka/1-letak-geografis/ [30 September 2012]

Prasidha, N.T. (2012). Faktor-Faktor Tata Ruang Pembentuk Identitas Kota Baru: [Online]. Tersedia: http://digilib.its.ac.id/ITS-Article3400012000258/18279/identitas%20kota [1 April 2012]

Rachmawati, E. (2011). Interpretasi: [Online]. Tersedia: vea.staff.ipb.ic.id/file/Interpretasi-JICA-doc [3 April 2012]

Susilana, Rudi. (2010). Populasi dan Sampel: [Online]. Tersedia:

http://file.upi.edu/Direktori/DUAL-MODES/PENELITIAN_PENDIDIKAN/BBM_6.pdf [30 September 2012]

Saka Pariwisata Kota Cirebon. (2011). " Cirebon The Gate of Secret”

http://sakapariwisatakotacirebon.blogspot.com/2011/10/cirebon-gate-of-secret-sebagai-promo.html [20 Maret 2012]

Sally, Sutirman MP. (2010). " Cirebon The Gate of Secret " sebagai Promo Dagang Potensi Kota Cirebon. [Online]. Tersedia: http://soetirman.blogspot.com/2010/07/cirebon-gate-of-secret-sebagai-promo.html [20 Maret 2012]

Studio X-Line. (2010). Cirebon. [Online]. Tersedia:

http://studioxline.blogspot.com/2010/08/cirebon.html [30 September 2012]

Tunas Bangsa. (2011). Cirebon Kembangkan Industri Pariwisata. [Online]. Tersedia: http://www.tubasmedia.com/berita/cirebon-kembangkan-industri-pariwisata/ [25 Maret 2012]

Wikipedia. (2012). Kota Cirebon. [Online]. Tersedia: http://id.wikipedia.org/wiki/Kota_Cirebon [30 September 2012]

Dokumen terkait