• Tidak ada hasil yang ditemukan

Berdasarkan hasil peneltitian dan pembahasan sejarah lokal PGRS-PARAKU sebagai belajar untuk mengembangkan kesadaran sejarah siswa, peneliti menarik beberapa kesimpulan dan merumuskan beberapa rekomendasi dengan tidak terlepas dari fokus masalah yang telah dirumuskan. Adapun kesimpulan-kesimpulan dan rekomendasi dapat peneliti paparkan sebagai berikut:

A.Kesimpulan

Berdasarkan paparan data yang diperoleh dari hasil observasi, wawancara, dan dokumentasi serta merujuk pada hasil dan pembahasan penelitian, maka dapat dirumuskan beberapa kesimpulan sesuai rumusan masalah penelitian sebagai berikut:

1. Perencanaan pembelajaran sejarah lokal PGRS-PARAKU sebagai sumber belajar untuk mengembangkan kesadaran sejarah siswa harus direncanakan dan dipersiapkan dengan matang, perencanaan ini juga harus direncanakan jauh sebelum hari pelaksanaannya, sehingga hal-hal pokok yang memang perlu dipersiapkan dapat tersusun dengan baik. Melalui pembelajaran sejarah lokal ini, pengembangan kesadaran sejarah siswa merupakan salah satu tujuan utama yang diharapkan ada dalam setiap individu siswa. Perencanaan yang akan dipersiapkan oleh guru perlu ada kesesuaian antara silabus pembelajarannya dengan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Perencanaan yang telah dilakukan oleh guru sudah cukup baik, namun masih terdapat sedikit kekeliruan dalam menetapkan kompetensi dasar (KD) dan di dalam menentukan indikator pembelajaran.

2. Pelaksanaan pembelajaran sejarah lokal PGRS-PARAKU sebagai sumber belajar untuk mengembangkan kesadaran sejarah siswa di kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Anjongan telah berjalan cukup efisien. Pelaksanaan pembelajaran harus dilakukan secara sistematis sesuai dengan apa yang telah direncanakan sebelumnya oleh guru, sehingga apa yang menjadi

Luqmanul Hakim, 2015

PEMANFAATAM SEJARAH LOKAL PGRS-PARAKU SEBAGAI SUMBER BELAJAR UNTUK

MENGEMBANGKAN KESAD ARAN SEJARAH SISWA (PENELITIAN NATURALISTIK INKUIRI D I KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI 1 ANJONGAN KABUPATEN MEMPAWAH)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

tujuan pembelajaran dapat tercapai. Dalam kegiatan belajar mengajar sejarah dapat disesuaikan dengan materi yang sudah terdapat atau termuat dalam silabus ataupun kurikulum. Namun dalam melaksanakan sebuah proses pembelajaran perlu kiranya untuk menggunakan berbagai metode, hal ini diharapkan dapat menarik minat siswa untuk belajar lebih tinggi lagi. Dalam pelaksanaan pembelajaran sejarah, guru juga harus bisa melakukan interaksi yang baik dengan siswa agar pembelajaran berlangsung aktif dan menyenangkan.

3. Hasil pembelajaran sejarah lokal PGRS-PARAKU di kelas XI IPS 2 pada hakekatnya sudah cukup baik. Melalui pemanfaatan sejarah lokal PGRS-PARAKU ini, ketertarikan siswa untuk menggali berbagai peristiwa yang pernah terjadi di daerahnya dan mempelajari sejarah lokal lebih tinggi lagi, dari lingkungan sekolah diharapkan siswa bisa mendapatkan secara langsung motivasi dari guru untuk mempelajari sejarah lokal, karena pengetahuan dan wawasan siswa juga bisa didapatkan dari peristiwa lingkungan sekitar, tidak hanya itu siswa sebagai generasi penerus bangsa juga harus memiliki kesadaran sejarah baik lokal maupun nasional, rasa nasionalisme dan jiwa patriotisme yang tinggi.

4. Kendala yang dihadapi dalam upaya pemanfaatan sejarah lokal PGRS-PARAKU sebagai sumber belajar untuk mengembangkan kesadaran sejarah siswa di kelas XI IPS 2 diantaranya adalah dalam pembelajaran sejarah lokal sumber sejarah merupakan permasalahan yang sering dijumpai dan menjadi permasalahan yang utama, untuk itu guru harus mampu mencari solusi dalam mengatasi kendala tersebut seperti memanfaatkan sumber dari internet. Sejarah lokal terkadang bisa menimbulkan kebosanan bagi siswa dalam mempelajarinya, untuk itu guru juga harus mampu mengatasinya dengan mengemas pembelajaran semenarik mungkin agar kebosanan tersebut tidak dirasakan oleh siswa. Penerapan reward dan punishment juga perlu dilakukan untuk menarik perhatian siswa hal ini tentunya akan membuat mereka rajin untuk mendengarkan, mencatat, serta membaca.

Luqmanul Hakim, 2015

PEMANFAATAM SEJARAH LOKAL PGRS-PARAKU SEBAGAI SUMBER BELAJAR UNTUK

MENGEMBANGKAN KESAD ARAN SEJARAH SISWA (PENELITIAN NATURALISTIK INKUIRI D I KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI 1 ANJONGAN KABUPATEN MEMPAWAH)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu B.Rekomendasi

Berdasarkan kesimpulan yang telah dibuat peneliti di atas, penelitian ini juga menghasilkan beberapa rekomendasi yang ditujukan kepada beberapa pihak. Pihak-pihak yang dimaksud diantaranya adalah:

1. Dinas pendidikan Kabupaten Mempawah, sebaiknya selalu diadakan penyuluhan mengenai pembelajaran sejarah lokal di sekolah maupun dilakukan pelatihan kepada guru-guru sejarah di setiap sekolah, hal ini sangat penting kiranya untuk dilakukan sebagai bekal guru yang ingin menerapkan pembelajaran sejarah lokal di sekolah.

2. Kepada sekolah, pada hakekatnya kegiatan pembelajaran sejarah lokal dapat mengembangkan kesadaran sejarah siswa dalam pembelajaran sejarah. Untuk itu guru memerlukan dukungan dan andil dari kepala sekolah sebagai pemimpin di sekolah tersebut agar memotivasi guru sejarah pada khususnya dalam upaya menggali dan mengenalkan pengetahuan serta menanamkan nilai-nilai sejarah lokal di lingkungan sekolah, mengingat pentingnya sejarah lokal untuk disampaikan kepada siswa.

3. Kepada guru mata pelajaran sejarah, agar guru selalu berupaya keras untuk mencari informasi sebanyak-banyaknya tentang sejarah lokal untuk menambah pengetahuan dan bagi pengembangan pembelajaran sejarah lokal tersebut. Diikuti dengan kemampuan merancang skenario model pembelajaran yang bisa diintegrasikan dengan muatan-muatan sejarah lokal ke dalam sejarah nasional, serta tercapainya pembelajaran yang bermakna. Dengan memanfaatkan berbagai metode dan pendekatan, disertai dengan menggunakan berbagai alat bantu, media, serta evaluasi yang tepat sehingga pembelajaran sejarah lebih bermakna.

4. Kepada peneliti berikutnya, disarankan agar lebih maksimal lagi dalam menentukan subjek penelitian yang akan dijadikan sebagai sumber data di dalam penelitian. Selain itu sebaiknya dalam penelitian selanjutnya yang mau mengangkat mengenai sejarah lokal, disarankan untuk melakukan

Luqmanul Hakim, 2015

PEMANFAATAM SEJARAH LOKAL PGRS-PARAKU SEBAGAI SUMBER BELAJAR UNTUK

MENGEMBANGKAN KESAD ARAN SEJARAH SISWA (PENELITIAN NATURALISTIK INKUIRI D I KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI 1 ANJONGAN KABUPATEN MEMPAWAH)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

penelitian mengenai sejarah lokal yang masih ada peninggalan yang nyata, hal ini tentunya akan lebih mempermudah peneliti dalam melakukan penelitiannya.

Luqmanul Hakim, 2015

PEMANFAATAM SEJARAH LOKAL PGRS-PARAKU SEBAGAI SUMBER BELAJAR UNTUK

MENGEMBANGKAN KESAD ARAN SEJARAH SISWA (PENELITIAN NATURALISTIK INKUIRI D I KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI 1 ANJONGAN KABUPATEN MEMPAWAH)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, Taufik. (1985). Sejarah Lokal di Indonesia. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Abdullah, Taufik. (1990), Sejarah Lokal di Indonesia, Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Abdullah, Taufik. (1992), Sejarah Lokal di Indonesia, Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Agustiah & Irwan. (1995). Katalogus Pameran Khusus Koleksi Hasil

Penumpasan Gerombolan PGRS/PARAKU. Pontianak: Museum Negeri Provinsi Kalimantan Barat.

Ahonen, S. (2005). Historical Consciousness: a Viable Paradigm for History Education. Journal of Curriculum Studies.http://www.tandf.co.uk/journals. Anderson, B. (2008). Imagined Communities. Yogyakarta: INSIST PRESS.

Ayatrohaedi. (2012). Pemikiran tentang pembinaan kesadaran sejarah. Jakarta: Direktorat Sejarah dan Nilai Budaya.

Barnadib, Imam. (1973). Dasar-Dasar Metode Sejarah Pendidikan. Yogyakarta: Yayasan Penerbit FIP-IKIP Yogyakarta.

Barnawi & Arifin, M. (2012). Etika dan Profesi Kependidikan. Yogyakarta: Ar-ruzz Media.

Berkhofer, R.F. (1971). Behavioral Approach to Historical Analysis. English :

Free Press.

Bogdan & Biklen. (1982). Qualitative Research For An Introduction The Teory and Method. London.

Bogdan, R & Taylor, SJ. (1993). Dasar-Dasar Penelitian Kualitatif.

Diterjemahkan oleh A. Khozin Afandi. Surabaya: Usaha Nasional.

Boix-Mansilla, Veronica. (2000). Historical Understanding: Beyond the Past and into the Present, dalam: Stearns, Peter N. Seixas, Peter. and Wineburg, Sam. (2000). Knowing, Teaching, and Learning History: National and International Perspectives. New York: New York University Press.

Luqmanul Hakim, 2015

PEMANFAATAM SEJARAH LOKAL PGRS-PARAKU SEBAGAI SUMBER BELAJAR UNTUK

MENGEMBANGKAN KESAD ARAN SEJARAH SISWA (PENELITIAN NATURALISTIK INKUIRI D I KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI 1 ANJONGAN KABUPATEN MEMPAWAH)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Budhisantoso, S. (2012). Kesadaran Sejarah dalam Pengembangan Kebudayaan Nasional Indonesia, dalam: Ayatrohaedi. (2012). Pemikiran tentang pembinaan kesadaran sejarah. Jakarta: Direktorat Sejarah dan Nilai Budaya.

Cassirer. E. (1987). Manusia dan Kebudayaan: Sebuah Esei tentang Manusia

(Edisi Terjemehan oleh Alois Nugroho). Jakarta: Renika Citra.

Depdiknas. (2006). Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 Tentang Standar Isi.

Gazalba, Sidi. (1966). Pengantar Sedjarah sebagai Ilmu. Jakarta: Bharata. Gazalba, Sidi. (1981). Pengantar Sejarah sebagai Ilmu. Jakarta: Bhratara. Guinsburg, Thomas N. (1972). The Dimensions of History. Rand, McNally. Gottschalk, L. (1950). Understanding History. New York: Alfred A. Knopf.

Gutierrez, Christine. (2000). Making Connections: The Interdiciplinary

Community of Teaching and Learnig, dalam: Stearns, Peter N. Seixas, Peter. and Wineburg, Sam. (2000). Knowing, Teaching, and Learning History: National and International Perspectives. New York: New York University Press.

Hamalik, Oemar. (2005). Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta : Bumi Aksara Hasan, S.H. (2012). Pendidikan Sejarah Indonesia: Isu dalam Ide dan

Pembelajaran. Bandung: Rizqi Press.

Hughes, Stuart. (1964). History as Art and as Science. New York.

Ibrahim, Yusuf M. (1986). Pengertian Sejarah, Beberapa Perbahasan Mengenai Teori dan Kaedah. Kuala Lumpur: Dewan Bahasa dan Pustaka.

Isbani. (1987). Media Pendidikan. Surakarta: UNS Press.

Isjoni. (2007). Pembelajaran Sejarah pada Satuan Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Johnson, E. B. (2008). Contextual Teaching & Learning. Bandung: MLC.

Kamarga, H. (2007). KTSP dan Materi Sejarah Lokal. Bandung: Historia Utama Press.

Luqmanul Hakim, 2015

PEMANFAATAM SEJARAH LOKAL PGRS-PARAKU SEBAGAI SUMBER BELAJAR UNTUK

MENGEMBANGKAN KESAD ARAN SEJARAH SISWA (PENELITIAN NATURALISTIK INKUIRI D I KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI 1 ANJONGAN KABUPATEN MEMPAWAH)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kartodirdjo, Sartono. (1970). Lembaran Sejarah Beberapa Masalah Teori dan Metodelogi Sejarah Indonesia. Yogyakarta: seksi Penelitian Djurusan Sedjarah Fakultas sastra dan Kebudayaan University Gadjah Mada.

Kartodirdjo, Sartono. (1982). Pemikiran dan Perkembangan Historiografi Indonesia: Suatu Alternatif. Jakarta: Gramedia.

Kartodirjo, Sartono. (1987). Kebudayaan Pembangunan dalam Perspektif Sejarah. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Kartodirdjo, Sartono. (1989). Fungsi Sejarah dalam Pembangunan Nasional.

Dalam Historika No,1 Tahun I. Surakarta: Program Pasca Sarjana Pendidikan Sejarah Universitas Negeri Jakarta KPK Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Kochhar, S.K. (2008). Pembelajaran Sejarah: Teaching of History. Jakarta: Grasindo.

Korem 121/Alambhana Wanawwai. (1993). Peranan ABRI dan Masyarakat

dalam Penumpasan Gerakan PGRS/PARAKU di Kalimantan Barat. Pontianak: Komando Daerah Militer VI Tanjungpura, Komando Resort Militer 121.

Lincon, S & Guba, G.E. (1985). Naturalistic Inquiry. London : Sage Publication. Lowenthal, David. (2000). Dilemmas and Delights of Learning History, dalam

dalam: Stearns, Peter N. Seixas, Peter. and Wineburg, Sam. (2000).

Knowing, Teaching, and Learning History: National and International Perspectives. New York: New York University Press.

Lowith. (1950). Meaning in History: the Theological Implications of The Philosophy of History. London: Cambridge University Press.

Madjied, M. Dien. (2007). Penulisan Sejarah Lokal dari Aspek Kebudayaan

dalam Mulyana, Agus dan Gunawan, Restu. (2007). Sejarah Lokal: Penulisan dan Pembelajaran Sejarah. Bandung: Salamina Press (Hal. 125-138).

Moleong, L.J. (2007). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Luqmanul Hakim, 2015

PEMANFAATAM SEJARAH LOKAL PGRS-PARAKU SEBAGAI SUMBER BELAJAR UNTUK

MENGEMBANGKAN KESAD ARAN SEJARAH SISWA (PENELITIAN NATURALISTIK INKUIRI D I KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI 1 ANJONGAN KABUPATEN MEMPAWAH)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Miles, Matthew B. and Huberman, A Michael. (1984). Qualitative Data Analysis. Beverly Hills: Sage Publ.

Mulyana, R. 2004. Mengartikulasikan Pendidikan Nilai. Bandung: Alfabeta. Mulyana, Agus & Gunawan, Restu (Ed). (2007). Sejarah Lokal Penulisan dan

Pembelajaran di Sekolah. Bandung: Salamina Press.

Mulyasa, E. (2009). Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan; Kemandirian Guru dan Kepala Sekolah. Jakarta: Bumi Aksara.

Muslich, M (2007). KTSP: Pembelajaran berbasis Kompetensi dan Kontekstual. Jakarta: Bumi Aksara.

Nasution, S. (2003). Metode Penelitian Naturalistik Kualitatif. Bandung: Tarsito.

Nawawi, H. (2005). Metode Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Nurcahyani, L. (2002). Pemberontakan PGRS/PARAKU di Kalimantan Barat.

Pontianak: Badan Pengembangan Kebudayaan dan Pariwisata Deputi Bidang Pelestarian dan Pengembangan Budaya Balai Kajian Sejarah dan Nilai Tradisional.

Nurhadi, dkk. (2003). Pembelajaran Kontekstual dan Penerapannya. Malang: Universitas Negeri Malang.

Permendiknas Nomor 22/Tahun 2006, tentang “Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Mengengah”. Jakarta: Depdiknas: 2006.

Rohani, A & Armadi, A. (1991). Pengelolaan Pengajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Sjamsuddin, H. (2007). Metodologi Sejarah. Yogyakarta: Ombak.

Sjamsuddin, H. (2007). Model Pendekatan Praktis Dalam Pembelajaran Sejarah. Makalah di Pekanbaru-Riau.

Soedjatmoko. (l985). Etika Pembebasan, Pilihan Karangan Tentang Agama, Kebudayaan, Sosial dan Ilmu Pengetahuan. Jakarta: LP3ES.

Soedjatmoko. (1995a). Kesadaran Sejarah dalam Pembangunan dalam (1995a)

Dimensi Manusia dalam Pembangunan. Jakarta: LP3ES.

Soedjatmoko. (1995b). Sejarawan Indonesia dan Zamannya dalam (1995b)

Luqmanul Hakim, 2015

PEMANFAATAM SEJARAH LOKAL PGRS-PARAKU SEBAGAI SUMBER BELAJAR UNTUK

MENGEMBANGKAN KESAD ARAN SEJARAH SISWA (PENELITIAN NATURALISTIK INKUIRI D I KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI 1 ANJONGAN KABUPATEN MEMPAWAH)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Soemadi. (1972). PGRS-PARAKU dan Subversi Komunis Internasional di Asia Tenggara (Suatu Tindjauan Internasional dengan Melihat dari Sudut Kalimantan Barat). Pontianak: Akademi Pemerintahan Dalam Negeri Pontianak.

Soemadi. (1974). Peranan Kalimantan Barat dalam Menghadapi Subversi

Komunis Asia Tenggara. Pontianak: Yayasan Tanjungpura.

Stearns, Peter N. Seixas, Peter. and Wineburg, Sam. (2000). Knowing, Teaching, and Learning History: National and International Perspectives. New York: New York University Press.

Sudjana, N. (1989). Teknologi Pengajaran. Bandung: Sinar Baru.

Sugiyono. (2005). Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta. Sugiyono. (2007). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Sujarwo. 1989. Beberapa Aspek Pengembangan Sumber Belajar. Jakarta: Medyatama Sarana Perkasa.Sumiati & Asra. (2007). Metode Pembelajaran. Bandung: CV Wacana Prima.

Sumaatmadja, Nursid. 1984. Metodologi Pengajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Bandung: Alumni.

Sumiati dan Asra. 2007. Metode Pembelajaran. Bandung: CV Wacana Prima. Suntralingam, R. (1985). Pengenalan Kepada Sejarah. Kuala Lumpur: Merican

and Sons. Sdn. Bhd.

Supardan, D. (2000). Kreativitas Guru Dalam Pembelajaran Sejarah (Studi Deskriptif-Analitik Terhadap Kreativitas Guru Di SMA Kota Madya Bandung). (Tesis). Sekolah Pascasarjana UPI.

Supardan, Dadang. (2004). Pembelajaran Sejarah Berbasis Pendeketan Multikultural dan Perspektif Sejarah Lokal, Nasional, Global untuk Integrasi Bangsa. Disertasi. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia. Suparlan, P. (2002). Suku Bangsa dan Hubungan Antar Suku Bangsa. Jakarta:

YPKIK.

Supriatna. N. (2007). Kontruksi Pembelajaran Sejarah Kritis. Bandung: Historia Utama Press.

Luqmanul Hakim, 2015

PEMANFAATAM SEJARAH LOKAL PGRS-PARAKU SEBAGAI SUMBER BELAJAR UNTUK

MENGEMBANGKAN KESAD ARAN SEJARAH SISWA (PENELITIAN NATURALISTIK INKUIRI D I KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI 1 ANJONGAN KABUPATEN MEMPAWAH)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Suryosubroto, B. (2002). Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta.

Sutopo, H.B. (2006). Metodologi Penelitian Kuallitatif. Surakarta: Universitas Sebelas Maret.

Suyanto & Djihad, A. (2012). Bagaimana Menjadi Calon Guru dan Guru Profesional. Yogyakarta: Multi Pressindo.

Syamsuddin, AR & Damaianti. (2006). Metode Penelitian Pendidikan Bahasa.

Bandung: Remaja Rosda Karya.

Wasino. (2009). Pokok-Pokok Pikiran untuk Penulisan Sejarah Lokal. Makalah Sarasehan Koordinasi dan Curah Pendapat Penguatan Sejarah Lokal untuk Meningkatkan Wawasan Kebangsaan Deputi Menko Kesra Bidang Koordinasi Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga. Patra Jasa Semarang, 24 Maret 2009.

Widja, I. G. (1989). Sejarah Lokal Suatu Perspektif Dalam Pengajaran Sejarah. Jakarta: Dapartemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Winataputra, U. S. et all (2002). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Universitas Terbuka.

Wineburg, Sam. (2000). Making Historical Sense, dalam: Stearns, Peter N. Seixas, Peter. and Wineburg, Sam. (2000). Knowing, Teaching, and Learning History: National and International Perspectiv es. New York: New York University Press.

Wiriaatmadja, R. (1992). Peranan Pengajaran Sejarah Nasional Indonesia dalam Pembentukan Identitas Bangsa (Upaya Peraihan Nilai-Nilai Integralistik dalam Proses Sosialisasi dan Enkulturasi Berbangsa di Kalangan Siswa SMK 1 Penabur di Bandung). Disertasi. Bandung: IKIP Bandung.

Wiriaatmadja, R. (2002). Pendidikan Sejarah di Indonesia: Perspektif Lokal, Nasional, dan Global. Bandung: Historia Utama.

Zuldafrial. (2011). Strategi Belajar Mengajar. Pontianak: STAIN Pontianak

Dokumen terkait