• Tidak ada hasil yang ditemukan

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dengan penerapan metode pembelajaran inkuiri di SD Negeri Gunung Rahayu Kecamatan Cicendo Kota Bandung terlihat adanya pengaruh yang sangat signifikan terhadap kemampuan berpikir kritis peserta didik yang lebih tinggi pada mata pelajaran IPS. Metode pembelajaran inkuiri dapat menjadikan iklim pembelajaran bersifat Student Centered Learning (SCL), peserta didik mencari dan menyelidiki secara sistematis, kritis, logis, dan analisis sehingga mereka dapat merumuskan sendiri penemuannya dengan penuh percaya diri. Maka peneliti menarik beberapa kesimpulan yang didasarkan pada rumusan permasalahan pada penelitian ini. Kesimpulan yang dapat dipaparkan dalam penelitian saat ini adalah :

Pertama, pada kelas eksperimen setelah diterapkan metode pembelajaran inkuiri terjadi peningkatan hasil belajar yang sangat signifikan terhadap kemampuan berpikir kritis peserta didik. Hal ini didasari atas perkembangan nilai pengukuran awal (pretest) dan pengukuran akhir (posttest) dalam pembelajaran IPS dan hasil uji hipotesis yang dilakukan peneliti. Maka peneliti berkesimpulan bahwa metode pembelajaran inkuiri mampu meningkatkan kemampuan berpikir kritis peserta didik dalam pembelajaran IPS kelas IV di SD Negeri Gunung Rahayu Kecamatan Cicendo Kota Bandung.

Kedua, pada kelas kontrol yang menerapkan metode pembelajaran konvensional tidak terjadi peningkatan hasil belajar yang signifikan terhadap kemampuan berpikir kritis peserta didik. Hal ini didasari atas perkembangan nilai pengukuran awal (pretest) dan pengukuran akhir (posttest) dalam pembelajaran IPS yang masih dibawah KKM dan hasil uji hipotesis yang dilakukan peneliti. Maka peneliti berkesimpulan bahwa metode pembelajaran konvensional tidak mampu meningkatkan kemampuan berpikir kritis peserta

Titin Hayati, 2014

Pengaruh Penerapan Metode Pembelajaran Inkuiri dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Peserta Didik

didik dalam pembelajaran IPS kelas IV di SD Negeri Gunung Rahayu Kecamatan Cicendo Kota Bandung.

Ketiga, terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan berpikir kritis peserta didik pada kelas eksperimen yang menerapkan metode pembelajaran inkuiri lebih tinggi dibandingkan dengan peserta didik pada kelas kontrol yang menerapkan metode konvensional, dimana hasil akhir kemampuan berpikir kritis peserta didik pada kompetensi dasar mendeskripsikan kenampakan alam di lingkungan Kabupaten/Kota dan Propinsi serta hubungannya dengan keragaman sosial budaya, untuk kelas eksperimen yang menggunakan menerapkan metode pembelajaran inkuiri lebih tinggi dari hasil akhir kemampuan berpikir kritis peserta didik pada kelas kontrol yang menerapkan metode konvensional.

B. Saran

Berdasarkan simpulan di atas, maka perlu diajukan beberapa saran yang dapat menunjang terhadap menerapkan metode pembelajaran inkuiri untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis peserta didik pada mata pelajaran IPS yang dikembangkan khususnya, juga proses pembelajaran yang dilaksanakan pada umumnya, saran ini disampaikan kepada pihak prodi, pihak sekolah, dan peneliti berikutnya.

Pertama, bagi program studi Pendidikan Dasar terutama pada konsentrasi IPS, penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi disiplin ilmu Pendidikan Dasar khususnya dalam pengembangan metode pembelajaran dan hasil penelitian ini dapat dijadikan salah satu alternatif dalam mengembangkan metode pembelajaran IPS di kelas.

Kedua, bagi pihak guru, metode pembelajaran inkuiri untuk menjelaskan materi pada mata pelajaran IPS SD dapat dipergunakan sebagai suatu alternatif penggunaan metode pembelajaran inkuiri bagi guru diharapkan dapat memberikan motivasi kepada guru dalam mengembangkan kreatifitas mereka dalam menyusun dan merancang metode pembelajaran.

Titin Hayati, 2014

Pengaruh Penerapan Metode Pembelajaran Inkuiri dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Peserta Didik

Ketiga, bagi penelitian lebih lanjut, penelitian ini dapat dijadikan sebagai salah satu rujukan untuk memahami metode pembelajaran inkuiri dengan melibatkan variabel lain dan pengambilan populasi dengan skala lebih besar.

C. Rekomendasi

Rekomendasi dalam penelitian ini diharapkan metode pembelajaran inkuiri dapat dijadikan salah satu alternatif dalam mengembangkan metode pembelajaran di kelas dan sekolah, serta meningkatkan kemampuan berpikir kritis peserta didik.

Titin Hayati, 2014

Pengaruh Penerapan Metode Pembelajaran Inkuiri dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Peserta Didik

Daftar Pustaka

Arikunto, S. (2008). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan dan Praktek. Jakarta : Rineka Cipta.

Banks, J. A. (1990). Teaching Strategis for the Social Studies: Inquiry, Valuing, and Decision Making, Reading: Addison-Wesley Publising.

Barr, R. D, Barth, J. L, Shermis, s. S. (1977). Defining the Social Studies, Virginia: National Council for The Social Studies 1978. The Nature of the Social Studies, Palm Spring: An ETS Pablication.

Dahar, R. W. (1996). Teori-Teori Belajar. Jakarta: Erlangga.

Djahiri. (1995). Membina PIPS/PPS yang Menjawab Tantangan Hari Esok Jurnal Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial I/1993. Bandung: Forum Komunikasi FPIPS/IPS Indonesia.

Eni, K. Dkk. (2013). Implementasi Metode Inkuiri Dalam Peningkatan Aktivitas Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial. Tersedia online :

http://jurnal.untan.ac.id/index.php/jpdpb/article/view/1444.

Farisi, M. I. (2013). Status dan Fungsi Ilmu Pengetahuan Sosial Dalam Kurikulum Sekolah Dasar 2013. Surabaya : UPBJJ-UT Surabaya.

Gunawan, R. (2011). Pendidikan IPS Filosofi, Konsep dan Aplikasi. Bandung: Alfabeta.

Hasan, S. H. (1996). Pendidikan Ilmu-Ilmu Sosial: Buku Satu Jiwa Pendidikan Sejarah, FPIPS. IKIP Bandung.

Hendarwati, E. (2013). Pengaruh Pemanfaatan Lingkungan Sebagai Sumber Belajar Melalui Metode Inkuiri Terhadap Hasil Belajar Siswa SDN I sribit Delanggu Pada Pelajaran IPS. Tersedia Online :

http://journal.umsida.ac.id/files/EndahV2.1.pdf [19 Oktober 2013]

Jarolimek, J. dan Parker, W.C. (1993). Social Studies in Elementary Education (9 th

Edition). New York Mac Millan. Publishing co.ltd.

Titin Hayati, 2014

Pengaruh Penerapan Metode Pembelajaran Inkuiri dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Peserta Didik

Kamarga, H. (2001). Manajemen E-Learning: Mengelola Pengetahuan sebagai Komoditas. Mimbar Pendidikan, Jurnal Pendidikan, No.3 Tahun XX 2001.

Maryani, E. dan Sjamsuddin. (2011). Pengembangan Program Pembelajaran IPS untuk Meniningkatkan Kompetensi Ketrampilan Sosial. Jurnal Penelitian Vol. 9 No. 1. April 2011.

Mutakin, A. (2004). Konsep Dasar Pengorganisasian Program Pengajaran IPS di Sekolah Dasar. Bandung: Bina Siswa.

Najimudin. (2004). Pendekatan Inkuiri Dalam Pembelajaran IPS untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Siswa (Penelitian Tindakan Kelas pada Pembelajaran Sosiologi, di SMU Negeri 7 Kotamadya Cirebon, Tesis: Program Pascasarjana UPI).

NCSS. (2004). Curriculum Standar for Social Studies: Expectations of Exellens Washington DC: NCSS.

PERMENDIKNAS No. 22 Tahun 2006 Tentang Standar ISI.

PERMENDIKNAS No. 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses.

Rachmawati, Y dan Kurniati, E. (2011). Strategi Pengembangan Kreativitas Pada Anak. Jakarta: Erlangga.

Rakhmat, J. (2004). Psikologi Komunikasi. Bandung : Rosda

Riduwan. (2008). Metode dan Teknik Menyusun Tesis. Bandung: Alfabeta.

Rusman. Dkk. (2011). Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi. Bandung : Rajawali Pers.

Rustini, T. (2009). Penerapan Model Inkuiri Dalam Meningkatkan Pembelajaran IPS di Kelas IV Sekolah Dasar. Tersedia online :

http://file.upi.edu/Direktori/JURNAL/PENDIDIKAN_DASAR/Nomo r_11-April_2009.

Titin Hayati, 2014

Pengaruh Penerapan Metode Pembelajaran Inkuiri dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Peserta Didik

Sanjaya, W. (2009). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana.

Santoso, S. (2012) Menguasai Statistik di Era Informasi dengan SPSS 20. Jakarta: Gramedia.

Sapriya. (2012). Pendidikan IPS. Bandung: PT. Remaja Rosda.

Sari, W. A. dan Gunansyah, G. (2010). Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Melalui Model Pembelajaran PROBLEM BASED INSTRUCTION Pada Pembelajaran IPS Siswa Kelas 4 SD NEGERI

JOGOROGO 4 NGAWI. Online. Tersedia :

http:blog.unnesa.ac.id/Gunansyah/ (diakses pada tanggal 8 Maret 2013).

Soemantri. (2001). Menggagas Pembaharuan Penddikan IPS. Bandung: Remaja Rosda Karya.

Sudjana, N. (2005). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya.

Sudrajat. (2010). Menyoal Pengajaran IPS. Online. Tersedia :

http:blog.uny.ac.id/sudrajat/menyoal-pengajaran-ips (diakses pada tanggal 7 januari 2013).

Sugiyono. (2006). Metode Penelitian Pendidikan; Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sukmadinata, N. S. (2006). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Rosda Karya.

Sumaatmadja, N. (1980). Metodologi Pengajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Bandung: Alumni.

Supriatna, N. (2007). Mengajarkan Keterampilan Sosial yang Diperlukan Siswa Era Global, JPIS No 19.

Trianto. (2010). Model Pembelajaran Terpadu: Konsep, Strategi dan Implementasinya dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta : Sinar Grafika Offset.

Undang-Undang SISDIKNAS No. 20 Tahun 2003.

Victoria, M. (2010). Pengembangan Media CD Interaktif CBI Dalam Pembelajaran Bahasa Inggris Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta

Titin Hayati, 2014

Pengaruh Penerapan Metode Pembelajaran Inkuiri dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Peserta Didik

Didik Level Novice Di SMK Kabupaten Sintang. Tesis Sekolah Pascasarjana UPI. Bandung: Tidak Diterbitkan.

Dokumen terkait