1.1. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan penelitian deskriptif dan verfikatif pengaruh pengembangan produk wisata terhadap keputusan bekunjung ke Museum Mandala Wangsit Siliwangi, maka disimpulkan:
1. Pengunjung rombongan lembaga sekolah memberikan penilaian terhadap gambaran pengembangan produk wisata yang dilakukan Museum Mandala Wangsit Siliwangi dalam kategori tinggi, yang berarti pengembangan produk wisata yang dilakukan cukup baik. Ini terbukti dari tanggapan serta penilaian tertinggi dari pengunjung rombongan lembaga sekolah terhadap pelaksanaan pengembangan produk terutama pada dimensi aksesibilitas destinasi. Ini terjadi karena lokasi Museum Mandala Wangsit Siliwangi cukup strategis, semakin berkembang, dilalui angkutan umum, dan jumlah akomodasi di sekitar museum tersebut bertambah, sehingga pengunjung yang sedang melakukan perjalanan dapat menjangkau museum tersebut dengan mudah. Sedangkan penilaian terendah adalah dimensi image dan persepsi destinasi, karena museum tersebut memiliki image atau persepsi menakutkan dan kurang nyaman di mata pengunjung dan ini terbukti dengan kondisi gedung yang kurang terawat, dan penerangan yang kurang maksimal.
Arya Nugraha Soepardi, 2013
Pengaruh Pengembangan Produk Wisata Terhadap Tingkat Keputusan Berkunjung Ke Museum Mandala Wangsit Siliwangi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
2. Gambaran tingkatan keputusan berkunjung ke Museum Mandala Wangsit Siliwangi mempunyai penilaian pada kategori agak tinggi, yang berarti pengunjung rombongan lembaga sekolah masih berminat dan tertarik untuk memutuskan berkunjung ke museum tersebut walaupun kondisinya kurang terawat dan nyaman. Penilaian tertinggi pada indikator keputusan berkunjung yaitu persyaratan waktu dan pengiriman, karena pengunjung rombongan lembaga sekolah dapat berkunjung ke Museum Mandala Wangsit Siliwangi sesuai waktu yang telah direncanakan dan museum tersebut juga menambah waktu menerima dan melayani kunjungan. Sedangkan penilaian terendah pada indikator keputusan berkunjung yaitu jumlah kunjungan, karena umumnya pengunjung rombongan lembaga sekolah kurang tertarik untuk berkunjung ke Museum Mandala Wangsit Siliwangi yang kondisinya kurang terawat, image
dan tampilannya terkesan menakutkan, kurang nyaman, dan museum tersebut juga kurang melakukan promosi secara maksimal.
3. Berdasarkan pengujian analisis regresi sederhana dan hipotesis, maka pengembangan produk wisata mempunyai pengaruh terhadap keputusan berkunjung ke Museum Mandala Wangsit Siliwangi baik secara simultan maupun parsial. Berdasarkan hasil penelitian juga, maka upaya pengembangan produk wisata yang dilakukan Museum Mandala Wangsit Siliwangi dapat mempengaruhi tingkat keputusan berkunjung ke museum tersebut.
Arya Nugraha Soepardi, 2013
Pengaruh Pengembangan Produk Wisata Terhadap Tingkat Keputusan Berkunjung Ke Museum Mandala Wangsit Siliwangi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Berdasarkan penelitian yang dliakukan, maka terdapat beberapa rekomendasi untuk Museum Mandala Wangsit Siliwangi yang diantaranya: 1. Pengembangan produk wisata yang dilakukan Museum Mandala Wangsit
Siliwangi berpengaruh terhadap keputusan berkunjung, tetapi pengembangan produk wisata yang dilakukan museum tersebut belum maksimal. Pengelola Museum Mandala Wangsit Siliwangi perlu melakukan pengembangan produk wisata lebih maksimal dengan memperbaiki kualitas dan konsep atraksi wisata, gedung beserta fasilitas lainnya agar memberikan kenyamanan kepada pengunjung, memperbaiki tata letak koleksi benda agar terlihat lebih menarik, dan melakukan promosi yang lebih maksimal agar seluruh pengunjung mengetahui keberadaan museum tersebut sehingga mereka merasa tertarik untuk memutuskan berkunjung ke museum tersebut.
2. Keputusan berkunjung ke Museum Mandala Wangsit Siliwangi dalam kategori agak tinggi, tetapi jumlah kunjungan ke museum tersebut rendah dibandingkan dengan museum lainnya di Kota Bandung. Museum Mandala Wangsit Siliwangi perlu meningkatkan serta mempertahankan keputusan berkunjung wisatawan dengan memberikan atraksi wisata yang lebih menarik, memperbaiki serta meningkatkan fasilitas serta layanan agar mereka merasa lebih nyaman selama berkunjung ke museum tersebut.
3. Penelitian ini memiliki keterbatasan serta kekurangan, dan penelitian ini hanya membahas pengembangan produk wisata yang dilakukan Museum Mandala Wangsit Siliwangi disertai tanggapan pimpinan rombongan lembaga sekolah
Arya Nugraha Soepardi, 2013
Pengaruh Pengembangan Produk Wisata Terhadap Tingkat Keputusan Berkunjung Ke Museum Mandala Wangsit Siliwangi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
yang memutuskan berkunjung ke Museum Mandala Wangsit Siliwangi. Sebagai rekomendasi, para peneliti selanjutnya dapat melakukan penelitian mengenai promosi, lokasi, image dan produk yang ditawarkan Museum Mandala Wangsit Siliwangi atau museum lainnya di Kota Bandung.
151 Arya Nugraha Soepardi, 2013
Pengaruh Pengembangan Produk Wisata Terhadap Tingkat Keputusan Berkunjung Ke Museum Mandala Wangsit Siliwangi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA
Ambrose, Timothy and Crispin Painem, 2006. Museum Basics Second Edition.
London: Routlege Taylor and Francis Group.
Asep Hermawan, 2005. Penelitian Bisnis Paradigma Kuantitatif. Jakarta: PT Grasindo
Aziz Firdaus, 2012. Metode Penelitian. Tangerang Selatan. Penerbit: Jelajah Nusa Bagyono. 2007, Pengetahuan Dasar Pariwisata dan Perhotelan. Bandung,
Penerbit: Alfabeta.
Buchari Alma, 2008. Pengantar Bisnis. Bandung, Penertbit: Alfabeta Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Barat
Griffin, Ricky W dan Ebbert, Ronald J, 2007 Bisnis Edisi ke delapan Jilid 1.
Jakarta, Penerbit: Erlangga
Hoffman, K Douglas, and John E.G Bateson. 2011. Service Marketing Concept,
Strategies, and Cases. Boulevard Mason. South-Western Cangage
Learning.
Husein Umar, 2010. Desain Penelitian MSDM dan Perilaku Karyawan. Jakarta. Penerbit: PT Raja Grafindo Rosada
I Gde Pitana, dan I Ketut Surya Diarta. 2009. Pengantar Ilmu Pariwisata. Yogyakarta, Penerbit: Andi.
Kotler, Philip, and Gary Amstrong. 2012. Principle of Marketing, New Jersey: Pearson.
Kotler, Philip, and Kevin Lenne Keller. 2012. Marketing Management 14E. New Jersey: Pearson.
Leutario, Florida C, 2007. Introduction to Tourism. Manila: Red Book Store. Middleton, Victor T.C, Allan Fyall, and Michael Morgan. 2009. Marketing in
Arya Nugraha Soepardi, 2013
Pengaruh Pengembangan Produk Wisata Terhadap Tingkat Keputusan Berkunjung Ke Museum Mandala Wangsit Siliwangi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Moh. Ali (1985). Penelitian Kependidikan Prosedur dan Strategi. Angkasa: Bandung
Museum Mandala Wangsit Siliwangi, 2013 Museum Sri Baduga, 2012
Nyoman S Pendit, 2006. Ilmu Pariwisata Sebuah Pengantar Perdana. Jakarta: Pardnya Paramita
Oka A Yoeti, 2004. Strategi Pemasaran Hotel. Jakarta. Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 19 Tahun 1995 tentang Pemeliharaan dan Pemanfaatan Bangunan Cagar Budaya (BCB)
Pike, Steve. 2008, Destination Marketing. Hungary Burlington: Butterworth-Heinemann.
Ratih Hurriyati, 2010. Bauran Pemasaran dan Loyalitas Konsumen. Bandung, Penerbit: CV Alfabeta
Ridwan, 2008. Belajar Mudah Penelitian untuk Guru-Karyawan dan Peneliti
Pemula. Bandung. Penerbit: Alfabeta.
Sugiyono, 2011. Metode Penelitian Kombinasi. Bandung. Penerbit: CV Alfabeta Sugiyono. 2012. Statistik Untuk Penelitian. Bandung, Penerbit: CV Alfabeta Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tentang Kepariwisataan
Vellars, Franquis and Leonel Bacheler. 2008. Pemasaran Pariwisata
Internasional. Jakarta, Penerbit: Yayasan Obor Indonesia.
Jurnal:
Cahaya Purnomo (2008). Efektifitas Strategi Pemasaran Produk Wisata Minat
Gua Cerme, Imogiri, Bantul. Yogyakarta.Penerbit: Jurnal Siasat Bisnis
Dhesta T Raharjada dan Singgih Widodo. Pengembangan Desa Wisata
Kawasan Dieng. Yogyakarta. Penerbit: Pusat Studi Pariwisata (PUSPAR)
Arya Nugraha Soepardi, 2013
Pengaruh Pengembangan Produk Wisata Terhadap Tingkat Keputusan Berkunjung Ke Museum Mandala Wangsit Siliwangi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Direktorat Museum dan Direktorat Jenderal Sejarah dan Purbakala Kebudayaan (2007). Pengelolaan Koleksi Museum. Departemen Kebudayaan dan Pariwisata
Diyah Nirmana Arum Janie (2012). Statistik Deskriptif dan Regresi Berganda
dengan SPSS. Semarang University Press, Semarang.
Hardisem Saybrus dan R.M Riadi (2009). Fakior-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Pegawai Pada Kantor Dipenda Kabupaten Idragiri Hulu
Kartum Setiawan (2011). Belajar Perbankan di Museum Bank Mandiri.
Departemen Arkeologi Universitas Indonesia.
Kontjojo (2009). Metode Penelitian. Universitas Nusantara PGRI: Kediri
Ni Made Eka Mahadewi (2012). Atraksi Produk Wisata, dan Event Wisata dari
Teori ke Praktik. Sekolah Tinggi Pariwisata Nusa Dua Bali.
Nugraha Setiawan (2005). Diklat Metodologi Penelitian Sosial Parung Bogor,
25-28 Mei 2005 Teknik Sampling. Inspektorat Jenderal Departemen
Pendidikan NasionalUniversitas Padjadjaran.
Soebagyo (2012). Strategi Pengembangan Pariwisata di Indonesia. Fakultas Pendidikan Ekonomi Universitas Pancasila, Jakarta Selatan.
Website: www.antarajatim.com www.budpar.go.id www.maharani.com www.disparbud.jabarprov.go.id www.okezone.com www.sentrajakarta.com www.travel.okezone.com