• Tidak ada hasil yang ditemukan

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian, di bawah ini dipaparkan kesimpulan sesuai dengan permasalahan penelitian sebagai berikut.

Pertama, proses pengenalan nilai-nilai modernitas di Ternate, pada awalnya ditandai dengan kehadiran bangsa Portugis, Spanyol, Belanda, dan pendudukan Jepang membuka sekolah-sekolah rakyat di Ternate dan beberapa daerah lainnya di wilayah Maluku Utara. Pada umumnya, modernitas diperkenalkan kepada masyarakat Ternate melalui pendidikan. Selain itu, modernitas dilakukan melalui terbentuknya lembaga-lembaga sosial politik oleh tokoh-tokoh intelektual dan para bangsawan Ternate. Melalui Pendidikan (sekolah) dan lembaga-lembaga sosial politik, ide-ide baru tersalurkan kepada masyarakat Ternate. Pembentukan organisasi sosial politik dan partisipasi masyarakat, baik pada masa lalu maupun sekarang oleh para bangsawan yang demikian kuatnya merupakan perkembangan modernitas yang berlangsung di Ternate.

Kedua, bangsawan Ternate menghadapi modernitas dengan bersikap responsif, artinya di samping menerima nilai-nilai baru, mereka juga tetap melestarikan nilai-nilai tradisi Islam yang lebih dominan dalam kehidupan masyarakat Ternate. Mengenai gaya hidup, kaum bangsawan Ternate telah mengalami transformasi budaya dan tidak lagi menonjolkan cara-cara hidup yang

180 bersifat feodalis. Ini terjadi karena sebagian besar bangsawan sudah berdaptasi dengan masyarakat luas. Bangsawan Ternate mereformasi gaya hidupnya akibat dari kemajuan pada bidang pendidikan dan ekonomi. Khusus bagi kaum bangsawan Ternate yang berpendidikan, di samping mendorong dan merespon modernitas dan kemajuan secara terbuka, mereka juga tidak melepaskan tanggung jawab mengembangkan tradisi kraton.

Ketiga, gambaran aktual mengenai tarikan tradisi dan modernitas di kalangan bangsawan Ternate dan masyarakat menunjukkan bahwa nilai-nilai kesultanan seperti pengabdian, kesetiaan, dan kepatutan masih tetap berlangsung dan dilaksanakan oleh bangsawan dan masyarakat. Bangsawan Ternate juga telah memiliki pandangan dan pemikiran yang berorientasi pada nilai-nilai modernitas. Dalam hal akses politik oleh bangsawan Ternate menunjukkan cukup meningkat perkembangannya sejalan dengan perkembangan politik era otonomi daerah. Sebagian bangsawan sering digunakan oleh elite politik lokal untuk kepentingan politik.

Keempat, bangsawan Ternate bersama tokoh masyarakat berperan dalam kegiatan pembinaan masyarakat yang sasarannya untuk peningkatan kesadaran masyarakat terhadap budaya lokal. Upaya lain dalam melestarikan nilai-nilai tradisional adalah melalui jalur pendidikan, baik pendidikan formal maupun pendidikn nonfomal. Sementara dalam tradisi kraton Ternate yang berkaitan dengan hal-hal yang bersifat spritual masih tetap dilestarikan oleh para bangsawan dan rakyatnya.

181 B. Rekomendasi

Berdasarkan temuan hasil penelitian, terdapat beberapa rekomendasi yang diajukan berikut ini.

1. Untuk pengembangan materi pembelajaran dalam Pendidikan IPS

Kajian tentang tarikan tradisi dan modernitas di kalangan bangsawan lebih berorientasi pada aspek masyarakat dan kebudayaannya. Ini relevan dengan materi dan konsep pembelajaran pendidikan IPS di sekolah-sekolah. Atas dasar ini, para guru direkomendasikan untuk mengembangkan materi pembelajaran IPS yang berorientasi pada tataran lokal dan global. Dalam konteks ini, modernitas juga dapat menjadi peluang untuk melakukan revitalisasi materi IPS menjadi pembelajaran IPS yang berbasis pada masalah-masalah sosial budaya.

2. Untuk kebijakan pengembangan masyarakat lokal

Komunitas masyarakat lokal (Masyarakat Adat) Ternate yang berada pada basis-basis kerajaan lambat merespons perubahan dan kemajuan pendidikan, perlu direkomendasikan agar masyarakat lokal setempat (indigenous) diberdayakan melalui program-program pembangunan oleh pemerintah Kota Terante.

182 DAFTAR PUSTAKA

Abraham, F.M. (1991). Modernisasi di Dunia Ketiga: Suatu Teori Umum Pembangunan. M. Rusli Karim (Penerjemah). Yogyakarta: PT. Tiara Wacana.

Adimihardja, K. (2008). Dinamika Budaya Lokal. Bandung : CV. Indra Prahasta bersama Pusat Kajian IPBS.

Ahimsa-Putra, H.S. (2001), Strukturalisme Levi-Strauss Mitos dan Karya Sastra. Yogjakarta: Galang Press.

Al`Allamah S. (1978). Tharikat Naqasyahbandiyah: Medan:Firma Islamiyah. Amal,M.A, dan Djafar,A. (2002). Maluku Utara Perjalanan Sejarah 1250 – 1800,

Jilid 1 Ternate: Unkhair.

Amal,M. A, (2009), Portugis & Spanyol. Jakarta: Komunitas Bambu.

Andaya Leonard Y. (1989). “Cultural State Formation Eastern Indonesia”.

Southeast Asia in The Early Modern Era .London: Cornell University Press.

Anwar, A.M, (1995). Pemikiran dan Aksi Islam Indonesia. Jakarta: Paramadina. Atjo, A. (2008). Kamus Ternate-Indonesia. Jakarta: Cekoro Trirasuandra. ---, (2001). Orang Ternate dan Kebudayaannya. Jakarta: Cekoro. Bailey, KD. (1982). Methods of Social Research. New York: The Free Press.

Bennedict, R, (1962). Pola-pola Kebujaan (penterjemah: Mertosipuro, S., dari

Pattems of Culture). Jakarta: Pustaka Rakjat.

Balandier, G, (1986). Polical Antropology (penterjemah : Y.Budisantoso). Jakarta: CV. Rajawali.

Blaugh, M., (1970). An Introduction to the Economic of Education. Allen Lane the Penguin Press. London.

183 Bagus, I.G.N. (1994). Dinamika Masyarakat dan Kebudayaan Bali.

Denpasar:BP.173-180.

Blau, Peter M. and Otis D. and Duncan (1967). The American Occupational Structur, New York: John Wiley.

Banks,J.A. (1990). Teaching Strategies for the Social Studes : Inquiry, Valuing and Decisision-Making. Ed. New York: Logman.

Barr R, Barth J., dan Shermis, S.S. (1978). The Natural of Social Studies. Palm Springs,CA: ETC Publication.

Bogdan, R.C. & Biklen, S.K. (1992). Qualitative Research for Education: An Introduction to Theory and Motheds. Allyn and Bacon, Inc. Massachusseets.

Berman, M. (1983). All that is Solid Melts into Air. Londion: Verso. Burke, P (2001). Sejarah dan Teori Sosial. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia. Cagan, J. (1997). Citizenship for the 21st Century: An Internastional Perspective

on Educatio, London: Cogan Page.

Clercq, F.A.S., (1890). Bijdragen tot de Kennes der Residentie Ternate. Leiden: Brill.

Coser, L.A. (1971). Masters of Sosiological Thought : Ideas in Historical and Social Context. New York : Harcourst Brace Jovanovich.

---, (1998). Research Design Qualitative & Quantitaive Approaches.

London: SAGE Publications.

Creswell, John W. (1998). Research Design Qualitative & Quantitaive Approaches. London: SAGE Publications.

Crouch, H.and J.W. Morley (1993).” The Dynamics of Political Change”. Dalam J.W. Morley (ed). Driven By Growth: Political Change in the Asia-Pacific Region. New York: M.E. Sharpe.

Danandjaja, J. (1986). Floklor Indonesia. Ilmu Gosif, Dongeng dan lalin-lain.

Jakarta: Pustaka Graffiti Press.

Davidson at all. (2010). Adat Dalam Politik Indonesia. Jakarta: Kerjasama KITLV –Jakarta dan Yayasan Obor Indonesia.

184 David, M, (1994). The Conditions of Postmodernity (Cambridge : Basil

Bleackwell Ltd.

Djafar,Irza A. (2004).“Biografi Sultan Ternate Iskandar Muhammad Djabir Sjah”. Yogyakarta: Ombak.

Djojonegoro, W, dkk (1995). Lima Puluh Tahun Perkembangan Pendidikan di Indonesia, Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Djuweng, S, et al. (1996). Konvensi ILO 169 Mengenai Bangsa Pribumi dan Masyarakat Adat di Negara-negara Merdeka. Jakarta : ELSAM.

Dogan Hasan, Z. (1989). Froms of adjustment: Sosiocultural Impacts of Tourisme” , Annuals of Tourism Research 16

Dove, Michael R. (Penyunting). (1988). Peran Kebudayaan Tradisional Indonesia dalam Modernisasi. Jakarta: yayasan Obor Indonesia.

Dyke, Vernon Van, (1965). Political Scince: A Philisophical Análisis. New Cork : Priscilla McGeehun.

Enkoswara (1994). Menuju Indonesia Modern 2020. Yayasan Amal Keluarga Bandung.

Everett, M. el. al. (1981). Memasyarakatkan Ide-ide Baru. Abdullah Hanafi (Penerjemah). Surabaya: Usaha Nasional.

Fenton E, (1967). Teaching the New Social Studies in Secondary School: Inductive Approach, Bloomington: Indiana University Press.

---, (1996). Masyarakat Sipil untuk Transformasi Sosial: Pergolakan Ideologi LSM Indonesia. Yogjakarta: Pustaka Pelajar.

--- (2007). Antropologi Structural (Penterjemah: Sjam, R.N, Dari Antropologie Strukturale) PLON 1958) Yogyakarta: Kreasi Wacana Fitzpatrick,D.(2010). Tanah, Adat dan Negara Di Indonesia Pasca-Suharto

Perspektif Seorang Ahli Hukum Asing, Jakarta: Kerjasama KITLV – Jakarta dan Yayasan Obor Indonesia.

Florence,K. (1961),” Variation In Value Orientation, Cambridge: Harvard University Press.

Frassen, van F. (1978). Types of Sociopolitical Structure ini North Halmaheran history : Ambon Rapport. Skripsi doctoral Leiden.

185 ---, (1987). Cour and State in Ternatan Society , dalam Masinambow

(1987) Halmatera dan Raja Ampat sebagai Kesatuan Majemuk: Studi-studi terhadap Suatu Daerah Transisi, Jakarta: LIPI.

Freire, P. (2004). Politik Pendidikan: Kebudayaan, Kekuasaan, dan Pembebasan

(terjemahan). Yogjakarta: Pustaka Pelajar.

Gafur, A.G (2005). Memahami Kultur Maluku Utara dan Nilai Identitas Bangsa,

(Editor) Sukardi Syamsudin. Ternate: HPMT.

Garna, Judistira K.. (1997). Pemikiran Modern dan Ilmu Pengetahuan Social.

Bandung: CV. Primaco Akademica.

Geertz, C, (1992). The Interpretation of Culture : Selected Essays. London : Hutchinson & CO Publisher, LTD. Diterjemahkan Budi Hardiman 1992. Kebudayaan dan Agama. Yogyakarta : Kanisius.

Gelden, Heine, R. (1982). Konsep Tentang Negara & Kedudukan Raja di Asia Tenggara. Deliar Noer (Penerjemah). Jakarta: Rajawali.

Giddens, A.(1984). The Constitution of Society: Outline of The Theory of Structuration. Cambridge: Polity Press.

---(1990). The Consequences of Modernity United States of America : Polity Press.

---,(1991). Modernity and Self-Indentity: Self and Society in the Late Modern Age. Cambridge: Polity Press.

Glesne, C. Dan Peshkin,A. (1992). Becoming Qualitative Researchers: An Introduction, White Plains, N.Y: Longman.

Glenn, H.P. (2000). Legal Traditions of the word: Sustainable diversity in law,

Oxford University Press.

Guba, Egon G & Yvonna S. Lincoln. (1985). Naturalistic Inquiry. London: Sage Publication.

Harton, R. (1982). Tradition and Modernity Revisited’ dalam M.Hollis dan S.Lukes (eds), Rationality and Relativism, Oxford.

Hagerdal, H. (2003). Kerajaan-Kerajaan Indonesia: An Alphabetic enumeration of the former princely states of Indonesia, from the earliest time to of modern period, whit simplified geneology and order of succession’

186 Habermas, J. (2007). Kritik Atas Rasio Fungsionalisme. Nurhadi (Penerjemah).

Yogyakarta: Kreasi Wacana.

---, (1987). The Philosophical Discourse of Modernity, Cambridge. Hardiman, B.,F., (2004). Filsafat Modern-Dari Machiavelli sampai Niertzsche,

Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Hidayat S, (2002). Pendidikan : Faktor Terpenting Bagi Kemajuan Bangsa.

Jakarta : Depdiknas.

Hasibuan, S.R, (2002). Manusia dan Kebudayaan diIndonesia Teori dan Konsep. Jakarta: Dian Rakyat.

Ibrahim, S, I. (Ed) (1997). Life Style Ecctasy. Yogyakarta: Jalasurta.

Jalal, F. & Supriadi, D, Ed. (2001). Reformasi Pendidikan dalam Konteks Otonomi Daerah. Yogyakarta : Adicita Karya Nusa.

James, Bank. (1995). The Government Performance and Result Act of 1993: A Mandate for Strategic Plaining and Result Act Managemen.

Johnson, D.P. (1986). Teori Sosiologi Klasik dan Modern. Jakarta: Gramedia. Johntone F. (1990). ” Being the Word: Globalization and Localization”, Theory,

Culture, & Society, London: Sage Publication.

Judistira, (1992). Pengembangan Nilai-Nilai Tradisional Berbasis Religius. Yogyakarta : Kanisius.

Joan, S (1994). Human Ringhts In Criss. Philadelphia: University of Pennylvania Press.

Jorgensen, Danny L. (1989). Participant Observtion: A Methodoology for Human Studeis. London: Sage Publication.

Joyuce P. (1991). History and Post-Modernism’ Pas and Present.

Jarolimek, John. (1993). Socil Studies in Elementary Education. 5th. Edition. NY: MMillan. Co.inc.

Klinken van G. (2010). Kembalinya Para Sultan: Pentas Gerakan Komunitarian Dalam Politik Loka,. Jakarta: Kerjasama KITLV –Jakarta dan Yayasan Obor Indonesia.

187 Koentjaraningrat,(1985). Kebudayaan Mentalitas dan Pembangunan.

Jakarta:Gramedia.

---, (1990). Sejarah Teori Antropologi. Jakarta: UI Press.

---,(2001). Pengantar Antropologi. Jakarta: Penerbit Reneka Cipta.

Kartodirdjo, S. (1991) , Modern Indonesia : Tradition and Transformation Socio-Historical Prespective, Yogyakarta : Gajah Mada University Press. ---,(1990). Kebudayaan Pembangunan Dalam Perspektif Sejarah.

Yogjakarta: Gadjah Mada University Press.

Kartodirdjo, S. (1975) et al. Sejarah Nasional Indonesia, Jilid IV, Yusnar Basri, (ed.), Jakarta: Departemene dan Kebudayaan.

Kluckhohn F. (1961),” Variation In Value Orientations, Row Peterson and Company, New York.

Kayam, U. (1991). Transformasi Budaya Kita. Jakarta: Sinar Harapan. Kontowijoyo, (2006). Budaya dan Masyarakat. Yogjakarta: Tiara Wacana.

Kotambunan, H. (2004). Perjuangan Maluku Utara Membebaskan Dari Kolonialiasme. Jakarta : PT. Gamalama Media.

Kuntoro, S.A. (1997). Menelusuri Perkembangan Pendidikan Nasional di Indonesia: Peran Pendidikan Bagi Integritas Bangsa, Pidato Pengukuhan Guru Besar, IKIP Yogyakarta.

Kuper,A. (1999). Culture : The Antropologissts’ Account, Cambridge. Mass: Harvard University Press.

Lauer, Robert H. (2003). Pespektif Tentang Perubahan sosial. Jakarta: Rineka Cipta.

Lash, S. (1987). Modernity or Modernism: Weber and contemporary social theory, dalam S. Whimster and Lash (eds), Max Weber, Rationality and Modernity. London : Allen and Unwin.

Lakoff,S. (1996). Democracy History, Theory Practice. Colorado-the United State of America: Westview Press.

188 Leirissa R.Z.,(1996).Halmahera Timur dan Raja Jailolo Pergolakan di Laut

Seram Abad Ke-19 (Jakarta: Balai Pustaka.

--- (1999). Ternate Sebagai Bandar Jalur Sutra (Jakarta: Proyek Inventarisasi dan Dokumentasi Sejarah Nasional Diroktorat Sejarah dan Nilai Nasional, Jakarta: Depdiknas.

Leslei, S. (1991). Sosiology of the Global System, Social Change in Global Perspektive (Baltimore: The Johns Hopkins University Press.

Lincoln, Yvonna dan Guba, Egon G. (1985). Naturalistic Inquiry, London New Delhi: Sage Publication Beverly Hills.

Linton, R. (1984). The Studi of Man, Antropologi Suatu Penyeledikan tentang Manusia. (Firmansyah Penerjermah).Bandung : Jemmars.

Logman (1983). Dictionary of Contemporary Elinglish, Printed in Great Britain at The Pitman Press.

Lutan, R,. (2001). Keniscayaan Pluralitas Budaya Daerah, Analisis Dampak Sistem Nilai Budaya Terhadap Eksistensi Bangsa, Bandung: Aksara. Mangunharjana, A. (1997). Isme-isme dari A Sampai Z. Yogyakarta: Kanisius. Masinmbow, E.K.M, (1987). Halmahera dan Raja Ampat Sebagai Keatuan

Sebagai Kesatuan Majemuk Jakarta: Leknas LIPI.

Maxwell, (2008). Whot is Social Cohesien, and Why do We Care. Canadina Policy Research Network

McMillan, J. dan Schumacher, S. (2001). Research in Education A Conseptual Inrooduction. New York: Logman.

McClelland, David C., (1961). The Achieving Society.Van Nostrand, New Yeark. Mestoko,S et al. (1979). Pendidikan di Indonesia dari Zaman ke Zaman, (Jakarta :

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Badan Penelitian dan Pengembangan Pendidikan dan Kebudayaan.

Miles, M.B. (1992). Analisis Data Kualitatif: Buku Sumber tentang Metode-Motode Baru. Tjetjep Rohadi (Penerjemah). Jakarta: UI Press.

Marsh, (1996). Teching Social Studies. 2nd edition. Brunswick, Victoria Prentice Hall of Australia Pty. Ltd.

189 Mudaffar, (2005). Filosofi Maluku Kie Raha: Dalam Memahami Kultur Maluku

Utara dan Nilai Identitas Bangsa dalam Moloku Kie Rahan Dalam Perspektif Budaya dan Masuknya Sejarah Islam”. (Editor) Sukardi Syamsudin. Ternate: HPMT.

Mutakin, A., (2006). Nilai-Nilai Keagamaan Dan Politik Dalam Telaah Sosiologis. Bandung : FPIPS Universitas Pendidikan Indonesia.

Naisbitt, J., & Aburdene, P. (2000). Megatrend 2000, Jakarta: Banirupa Aksara. Neor,D. (1996). Gerakan Modern Islam di Indonesia 1900-1942)Jakarta: LP3ES Niel, R. (1984). Munculnya Elit Modern. Terjemahan oleh Zahara Deliar Noer.

Jakarta: Pustaka Jaya.

NCSS, (1994). Curriculum Standars of Social Studies Washington : NCSS.

O’nell, William F. (1981). Educational Idealogies : Contemporary Expressions of Educatio Philisopies. CAL, Santamonica : Goodyear Publishing Company. Diterjemahkan Mansour Fakih, (2001). Ideologi-ideoligi Pendidikan. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Ogburn, W.F (1964). Social Change with respect to culture and Orginal Nature.New York: Viking.

Oteng, S. (1989). Administrasi Pendidikan : Dasar Teoritis Untuk Praktek Profesional. Bandung : Angkasa.

Patton, M.Q. (1990). Qualitative Evalution Metodes. Beverly Hills: Sage Publications.

Paysey, A. (1981). Organization and Management is Scholls : Perspectives for Practicing Teachers. London : Longman.

Philpott, S. (2003). Rethinking Indonesia : Postcolonial Theory, Authoritarianisme and Identity. Nuruddin dkk (penerjemah). Yogyakarta: LKiS.

Priyono & B. Herry. (2003). Anthony Gidden: Suatu Pengantar. Jakarta : Kepustakaan Populer Gramedia.

190 Pai,Y, (1990). Culural Foundation of Education. New York: McMillan Publishing

Chompany.

Putuhena, S.(1987). “Sejarah Agama Islam di Ternate” dalam Masinambow,

Halmahera dan Raja Ampat Konsep dan Strategi Penelitian Jakarta: Leknas LIPI.

Rapar, JH. (2001). Filsafat Politik: Plato, Aristoteles, Augustianus, dan Macheavelli. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Redfield. (1985). Masyarakat Petani dan Kebudayaan, Jakarta:Rajawali.

Rohman,A.(2010). Pendidikan Komparatif: Menuju Kearah Metode Perbandimgan Pendidikan Antar Bangsa. Yogyakarta: Laksbang Grafika.

Ritzer, G. Douglas J. Goodman, (2007). Teori Sosiologi Modern. (Penerjemah) Alimandan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Ricklefs. M.C., (1991). Sejarah Indonesia Modern, Yokjakarta: Gadjah Mada University Press.

Salim, A. (2006). Teori Paradigma & Penelitian Sosial. Yogyaakarta: Tiara Wacana.

---. (2002). Perubahan Sosial: Sketsa Teori dan Refleksi metodologi Kasus Indonesia. Yogyakarta: Tiara Wacana.

Saifuddin, A.F. (2005). Antropologi Kontemporer: Suatu Pengantar Kritis Mengenai Paradigma. Jakarta: Kencana.

Schroeder, R. (2002). Max Weber tentang Hegemoni Sistem Kepercayaan. Heru Nugroho (Penerjemah), Yogjakarta: Kanisius.

Scoller, V. R.D. (1985) Social Fondation of Education Second Edition. Englewood Cliffs, New Jersy: Prentice-Hall.Ince.

Scott Lash.,(1990). Patron Clients, and Politics: New Perpectives on Political Clientilisme. Berkeley: University of California.

Sugiyono. (2005). Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta. Sjamsuddin, H. (2007). Metodologi Sejarah. Yogyakarta: Ombak.

Sukmono, R. (1981). Pengantar Sejarah Kebudayaan Indonesia 3: Yogyakarta, Kanisius.

191 Sukardi, et.al. (2005). Moloku Kie Raha: Dalam Perspektif Budaya dan Sejarah

Maluku Masuknya Islam. Ternate: HPMT.

Soekanto, S. (1986). Sosiologi Suatu Pengantar. Edisi baru kedua. Jakarta: CV.Rajawali. Edisi baru kedua.

---, (1993). Kamus Sosiologi. Edisi Baru. Jakarta: Rajawali.

Soelarto, B. (1980). Tradisi Ternate dan Sekitarnya. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI.

Spradley, James P. (2007). Metode Etnografi. Yogyakarta: Tiara Wacana.

Sumarsono, Mestoko (1979).Pendidikan di Indonesia dari Zaman ke Zaman.

Jakarta: Dipdikbud.

Sumarsono, et al. (1993). Sistem Pemerintahan Tradisional Daerah Ambon

Jakarta: Depdikbud Republik Indonesia.

Soemardjan, S. (1988). Masyarakat dan Kebudayaan. Yogyakarta, Kanisius. Suriasumantri, J, S. (1987). Filsafat Ilmu Suatu Pengantar. Jakarta : Pustaka Sinar

Harapan.

---, (1996). Pndidikan IPS dtinjau dari Perspektif Aktualisasinya: Strategi dan Pengembangan Pendidikan IPS dalam Menghadapi Abad XXI Jakarta: IKIP Jakarta.

---, (2001). Editor; Dedi Supriadi dan Rohmat Mulyana, Menggagas Pembaharuan Pendidikan IPS, Diterbitkan atas kerjasama Program Pascasarjana dan FPIPS UPI dengan PT Remaja Rosdakarya, Bandung. Suryadi, A dan Budimansyah, (2009). Paradigama Pembangunan Pendidikan

Nasional : Konsep, Teori dan Aplikasi dalam Analisis Kebijakan Publi,

Bandung : Widya Aksara Press.

Suryo,Dj. et al. (2001). Agama dan Perubahan Sosial Studi Tentang Hubungan Antara Islam, Masyarakat, dan Struktur Sosial-Politik Indonesia

(Yogyakarta: LKPSM.

Sutheland H, (1983). Terbentuknya Sebuah Elite Birokrasi, Jakarta: Sinar Harapan.

Suwarsono dan Alvin, Y. So. (1994). Perubahan Sosial dan Pembangunan Indonesia. Jakarta: LP3ES.

192 Sztompka, P. (2007). Sosiologi Perubahan Sosial. (terjemahan) Jakarta: Prenada

Media Group.

Tan, Melly, G., (1975). Perbedaan Orientasi Nilai-Nilai Budaya Antara Generasi Muda dan Orang Tua Golongan Keturunan Tionhoa. Laporan Leknas-LIPI. Jakarta.

Talut, T dan Abduh, M (1980). Tujuan Ilmu Pengetahuan Sosal. Jakarta:P3G Depdikbud.

Turner, Bryan, S. (2008), The Theories of Modernity and Posmodernity.

(Diterjemahkan oleh Imam Baehaqi dan Ahmad Baduwi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Tilaar, H.A.R. (2004). Mutikulturalisme : Tantangan-tantangan Global Masa Depan dalam transformasi Pendidikan Nasional. Jakarta : Grasindo. Vansina, J. (1985).Oral Tradition as History, Medison : The University of

Eiscousin Press.

Visser, L.E. (1994). Halmahera And Beyond, Leiden: KILTV Press.

Wallace, Ruth A., (1986). Contemprary Sociological Theory: Continuining the Clasical Tradisional. New Yerk: Prentice Hall.

Weber, Max, (2009). From Max Weber : Seáis in Sosiology. Noorkhalish (penerjemah). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Weiner, M. (1982). Modernisasi : Dinamika Pertumbuhan. American: Forum Lectures.

Wertheim, W.F. (1999). Indonesian Society in Transtion, a Study of Socia Change. Misbah Zulfa Elizabet (penerjemah), Yogyakarta: PT. Tiara Wacana.

White, J. (1990). Education and the Good Life : Beyond the National Curriculum.

Kogan Page. London.

Widja, I Gde, (2002). Menuju Wajah Baru Pendidikan Sejarah, Yogyakarta: Lappera Pustaka Utama.

World Bank. (1995). Re-engenering Education for Chnge : Education Innovation for Development. Bangkok : Acied.

Yusuf, Y. (1991). Psikologi Antar Budaya. Bandung : PT Remeja Rosda Karya. Young, (1957). Family and Kinship In East London. London.

193 Young, K. (1994). Islamic peasant and the State: The 1908 anti-tax rebellion in

West Sumatra, New Haven: Yale Center for International and Area Studies.

Disertasi/Tesis

Abdullah, T. (2007) “Model Proses Pewarisan Nilai-Nilai Tradisional Melalui Pendidikan Dalam Keluarga (Studi Kasus Kehidupan Sosial Budaya Masyarakat Kampung Naga di Desa Negiasa Kecamatan Salawu Kabupaten Tasikmalaya)” (Disertasi) belum diterbitkan.Bandung:PPs UPI. Tidak diterbitkan.

Al. Muchtar, S. (1992). ”Pegmebangan Kemampuan Berpiki dan Nilai dalam Pendidikan IPS” (Disertasi ) Tidak Dierbitkan. Bandung.

Budimansyah, D. (1994). ”Faktor Sosial Budaya dalam Proses Adopsi Inovasi Teknologi”. Tesisnya. Bandung, UNPAD. Tidak diterbitkan.

Dalyono, C.T. (2010). “Konribusi Media Massa Terhadap Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Tingkat Modernitas Generasi Muda Kota” (Disertasi) pada PPS UPI Bandung tidak diterbitkan.

Hermawan, (2002). “ Musium Sebagai Sumber Pembelajaran IPS diSMU (Studi Diskriptif Pemanfaatan Museum sebagai Sumber Pembelajaran IPS SMU di Kota Bandung)” (Tesis) pada PPS UPI Bandung. Tidak Diterbitkan.

Quin, G. (2003). National Legitimacy through a regional prism: Local pilgrimage and Indonesia’s Javanese presidents’, Adat Dalam Politik Indonesia(2010), penyunting Jamies et.al. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Ruyadi, Y. (1999). “TesisStrategi Komunitas Lokal di Kampung Bendakerep Kota Cirebon”. Tidak diterbitkan.

Satori, Dj. (1989). ”Pengembangan Model Supervisi Sekolah Dasar”. Disertasi Fakultas Pascasarjana IKIP Bandung. Tidak diterbitkan.

Sukardi, T. (2007).”Perubahan Sosial di Banyumas (1830-1900): Aplilaksi Pembelajaran Nilai-Nilai Sejarah dalam Kerangka Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial” (Disertasi) UPI. Tidak diterbitkan.

Susrianto,E. (2006), ”Tradisi Pacu Jalur Pada Masyarakat Rantau Kuantan Kabupaten Kuantan Singingi Riau (Studi Naturalistik Nilai-Nilai Budaya Melayu Riau Dalam Upaya Pengembangan Pendidikan IPS” (Tesis) UPI. Tidak diterbitkan.

194 Samsuri, (2010). ”Transformasi Gagasan Masyarakat Kewargaan (Civil Society)

Melalui Reformasi Penidikan Kewarganegaraan di Indonesia (Studi Pengembangan Kebijakan Pendidikan Kewarganegaraan pada Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah Era Reformasi)” (Disertasi). UPI Tidak diterbitkan.

Sumber lain

ANRI, Memori van Overgave Residen Ternate Niewenijs (1867-1869).

ANRI, Ternate Serie 3 No.reel film 7, Memori van Overgave, Residen Ternate E. Verbeke 1917.

ANRI, Memori van Overgeve, Mailrapport No.209/19. Residen Ternate K.A. James, 1920.

Almanach de Bruxelles’ (1996-2003); Hagerdal (2003); . Riau lingga. Com/sumatra; Quin (2003).

Beck, U, (1992). Risk Society : Towords a New Modernity. Tersedia :

hhtp://tcs.ntu.ac.uk/bokks/titiles/rs.htm. 21- 10- 2009.

Bijdragen Tot de Tall-, Land-en Volkenkunde (BKI) Van Nederlandsch-Indie- Deel 86,1878.

Crab P. van Der, “Geschhiedinis van Ternate, in Ternataansche en Malaisch Teks, Bescreven door den Ternataan Naidah, met Vertalingen Aanteekeningen Doo”, dalam BKI 1878.

Cohen, Y.A. (1971). The Shaping of Men’s Minds : Adaption to Imperatives of Culture dalam M.I. Wax, S. Diamond, dan F,O. Gearing (ed).

Anthropological Perspecitives on Education. New York and London: Basic Books, Inc, Publishers. 19-50.

Dahl, S. (2001). Communications and Culture Transformation. (online) Tersedia: http://www.sdahl@mac.com

De Indihe Gids (IG), 1930.

Eesenstadt,S.N., (1986). Culture and Social Structure Revisited. International Sosiology Vol.1 No. 3 pp.297-320.

Edward,S, (1981). The Traditions of Intellectual Life : Their Canditions of Existence and Growth in Contemporary Societies. International Jurnal of Camparative Sociology. Vol. 18, No.1,pp 109-125. Tersedia : http://www.aare.edu/2003pap/butcj274.htm. 21 -01 2008.

195

http://www.contex.org/ICLIB/IC09/Gilmanlhtm.

Galvan, D, (2000). Isntitutional bases of ethnic Cooperation in Senegal and Central Java, Indonesia’, dalam “Adat Dalam Politik Indonesia(2010), penyunting Jamies et.al. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Howrd, R. (2006). Dilemmas of Social Democracies. (Online) Tersedia di

http://www.howardrichards.org

Jacobs, H.T.M. (ed). Source and studies for the History of the Jesuits, Vol.III, A Trestise on Molucoes (1544) Probabli the preliminary version of Antonio Galvao’s last Historia and Molucas edited from Postuguise manuscript in the archive general de indie, Servilla italy.1971.

---, H.T.M (1971), Treatise on the Molucas (c.1544). Probably the preliminary version of Antonio Galvao’s lost Historia das Molucas. Institutum Historicum, S.1. Rome.

---, (1980). Monumenta Missium Societis lesu. Missiones Orientales. Documenta Malucensia. 2 vols. Rome.

Dokumen terkait