• Tidak ada hasil yang ditemukan

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di TK Kartika XIX-I maka dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

1. Kondisi objektif kemampuan berhitung anak di TK Kartika XIX-I pada kelompok B1 masih sangat rendah, hal ini dapat ditunjukkan dengan sebagian anak yang masih rendah pemahamannya dalam mengenal konsep bilangan, mengenal konsep bilangan dengan benda-benda, menghubungkan/memasangkan konsep bilangan dengan lambang bilangan, mengenal konsep sama, tidak sama, lebih banyak, dan lebih sedikit. Hal ini dikarenakan metode yang sering digunakan oleh guru dalam meningkatkan kemampuan anak dalam berhitung adalah paper-pencil yang sangat bersifat kaku dan membosankan bagi anak, sehingga kemampuan anak dalam berpikir kongkrit/rill tidak tersetimulus dengan baik. Sementara guru selalu terfokus pada hasil bukan pada proses belajar anak. Hal demikian menyebabkan seringnya anak merasa bosan dengan pembelajaran matematika yang diberikan bahkan sering menimbulkan kecemasan (stess) pada diri anak.

2. Penerapan metode bermain peran, dilakukan dengan dua siklus dimana dalam satu sikusnya dilakukan dua kali tindakan dan 4 RKH yang diantaranya menyimak tentang tema pekerjaan dengan sub tema pedagang yaitu: 1) pedagang buah, 2) pedagang sayur, 3) pedagang (kafe sate buah), 4) pedagang (mini market idolaku). Dengan diterapkannya metode bermain peran dalam meningkatkan kemampuan anak dalam berhitung, anak terlihat senang dan antusias dalam memainkan perannya masing-masing. Kemampuan berhitung anak dapat terstimus dengan baik karena dimana anak dihadapkan langsung dengan benda-benda kongkrit/rill sebagai upaya meningkatkan kemampuan berhitungnya, terlihat dari skor nilai yang didapat, pada

119

Andi Kartini, 2015

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA D INI MELALUI METOD E BERMAIN PERAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

setiap siklusnya hampir semua anak mengalami peningkatan pada kemampuan berhitungnya. Hal demikian terlihat dari hasil praktek bermain peran, anak terlihat senang dan antusias dalam memerankan perannya sebagai penjual dan pembeli, dan melakukan transaksi jual beli dengan menggunakan uang-uangan, dan yang tidak kalah penting anak tidak lagi merasa jenuh dan bosan.

3. Kemampuan berhitung anak kelompok B1 di TK Kartika XIX-I menjadi meningkat setelah diterapkannya metode bermain peran. Hasilnya, anak sudah dapat mengenal konsep bilangan, mengenal konsep bilangan dengan benda-benda, menghubungkan/memasangkan konsep bilangan dengan lambang bilangan, mengenal konsep sama, tidak sama, lebih banyak, dan lebih sedikit. Peningkatan pada kemampuan berhitung anak menunjukkan perubahan dari setiap siklus. Observasi awal menunjukkan bahwa kemampuan berhitung anak yang berada pada kategori baik (B) sebesar 20%, cukup (C) 20% dan kurang (K) sebesar 60%. Namun setelah diberikan kegiatan metode bermain peran maka kemampuan berhitung anak mengalami peningkatan yang baik. Pada siklus 1 menunjukkan bahwa kemampuan konsep berhitung anak yang berada pada kategori baik (B) sebesar 40%, cukup (C) 33,3% dan kurang (K) sebanyak 26,7%. Kemudian pada siklus 2 kemampuan berhitung anak yang berada pada kategori baik (B) sebesar 86,7%, cukup (C) 13,3% dan kurang (K) 0%. Dengan demikian bermain peran dapat dijadikan salah satu alternatif dalam meningkatkan kemampuan berhitung anak taman kanak-kanak. Karena selain menyenangkan bagi anak, juga anak dapat bereksplorasi langsung dengan benda-benda kongkrit/rill seperti yang sering anak jumpai dalam kehidupan sehari-hari.

120

Andi Kartini, 2015

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA D INI MELALUI METOD E BERMAIN PERAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu B. REKOMENDASI

Berdasarkan hasil kesimpulan yang dipaparkan diatas, maka penulis menyampaikan beberapa rekomendasi yaitu:

1. Bagi Guru:

 Dalam upaya meningkatkan kemampuan berhitung anak, guru hendaknya terlebihdahulu mempersiapkan perencanaan kegiatan dengan lebih matang seperti jenis permainan, metode, serta tekhnik dalam permainan, sehingga permainan akan lebih optimal.

 Dalam kegiatan bermain peran sebagai upaya meningkatkan kemampuan berhitung anak hendaknya guru menggunakan media-media pembelajaran yang rill sehingga anak dapat berpikir secara kongkrit.

 Dalam kegiatan bermain peran jual-beli guru juga dapat membawa anak langsung ke tempat perbelanjaan (pasar/super market terdekat) dan tidak hanya didalam kelas saja sehingga anak benar-benar dapat bereksplorasi dengan benda-benda yang ada disekitarnya.

2. Bagi Peneliti Selanjutnya:

 Diharapkan bagi peneliti selanjutnya dapat meningkatkan kemampuan berhitung anak dengan menggunakan indikator yang berbeda.

 Dalam meningkatkan kemampuan berhitung anak, peneliti selanjutnya dapat menggunakan tema yang berbeda dan tehnik yang lebih bervariasi dalam bermain peran.

 Peneliti selanjutnya diharapkan dapat melakukan penelitian secara lebih mendalam lagi mengenai upaya meningkatkan kemampuan berhitung anak melalui metode bermain peran.

121

Andi Kartini, 2015

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA D INI MELALUI METOD E BERMAIN PERAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Agustin, Mubiar. (2011). “Permasalahan Belajar dan Inovasi Pembelajaran”.

Bandung: PT. Refika Aditama

Arya, I Gusti K. & Aditya A., Putu (2013). “Jurnal Pedagogik Pendidikan Dasar”. Bandung: Jurusan Pedagogik – FIP – UPI dan Asosiasi Pendidikan Profesi Guru SD

Asriah, Siti. (2012). “Meningkatkan Kemampuan Berhitung Melalui Kegiatan Bermain Alat Musik Perkusi di RA Persis 05 Bandung”. Universitas Pendidikan Indonesia. Tidak Diterbitkan.

Copley, Juanita V. (2001). “The Young Child and Mathematics”. Washington D.C. NAEYC

Depdiknas. (2003). “Pendekatan Kontekstual; Contextual Teaching and Learning”. Jakarta: Direktorat Pendidikan Dasar dan Menengah.

Depdiknas. (2007). “Pedoman Pembelajaran Bidang Pengembangan Kognitif di Taman Kanak-kanak”. Jakarta: Depdiknas Direktorat Pembinaan TK dan SD.

Epini, Hani. (2013). “Pengenalan Keterampilan Analisis Data Pada Anak TK Melalui Penggunaan Media Grafik”. Universitas Pendidikan Indonesia. Tidak Diterbitkan.

Fathoni, Abdurrahmat. (2006). “Metodologi Penelitian dan Teknik Penyusunan Skripsi”. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Gunarti, Winda, dkk. (2008). “Metode Pengembangan Perilaku dan Kemampuan Dasar Anak Usia Dini”. Jakarta: Pusat Penerbitan Universitas Terbuka. Hadianty, Han, Han, H. (2013). “Meningkatkan Kemampuan Mengenal Konsep

Bilangan Melalui Kegiatan Proyek Memasak di Taman Kanak -kanak”.

Universitas Pendidikan Indonesia. Tidak Diterbitkan.

Handayani, Sri. (2012). “Meningkatkan Keterampilan Sosial Anak Usia Dini

Melalui Metode Bermain Peran”. Bandung: Universitas Pendidikan

Indonesia. Tidak Diterbitkan.

Hasan, Maimunah. (2012). “Pendidikan Anak Usia Dini”. Jogjakarta: Diva Press Heruman. (2012). “Model Pembelajaran Matematika”. Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya.

Hurlock, Elizabeth B. (1980). “Psikologi Perkembangan Edisi Kelima”. Jakarta: Erlangga

122

Andi Kartini, 2015

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA D INI MELALUI METOD E BERMAIN PERAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

Kurikulum. (2004). “Standar Kompetensi Taman Kanak-kanak dan Raudhatul

Athfal”. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

Mardalis. (2003). “Metode Penelitian Suatu Pendekatan Proposal”. Jakarta: PT. Bumi Aksara

Masitoh. dkk. (2005). “Pendekatan Belajar Aktif di Taman Kanak-kanak”.

Jakarta.

Moeslichatoen, R. (2004). “Metode Pengajaran di Taman Kanak-kanak” Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Morrison, George S. (2012). “Dasar-dasar Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)”. Jakarta: PT. Indeks.

Mutiah, Diana, (2010). “Psikologi Bermain Anak Usia Dini”. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Nugraha, Ali., & Rachmawati, Yeni. (2004). “Metode Pengembangan sosial Emosional Edisi kesatu”. Jakarta: Pusat Penerbit Universitas Terbuka.

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No. 58 Tahun 2009, Tentang Standar Pendidikan Anak Usia Dini.

Puspasari, Apriyani E. (2010). “Upaya Meningkatkan Minat Belajar Matematika

Menggunakan Metode Spesialisasi Tugas Tipe Co-Op Co-Op”. Universitas

Negeri Yogyakarta.

Rahmawati, Hima. (2014). “Meningkatkan Kemampuan Pengukuran Anak Usia

Dini Melalui Metode Bermain Peran”. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia. Tidak Diterbitkan

Rosalina (2008). (Tanpa judul). (Online). Tersedia:

www.dpagbi.com/DetailMajalah.asp?recID=53-66k [24 september 2014] Santrock, J.W. (2007). “Chile Development”. Eleventh Education. New York:

McGraw-Hill Companies.

Siti, Vera M. (2012) “ Pengaruh Metode Bermain Peran Terhadap Kemampuan Matematika Awal Anak TK”. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia. Tidak Diterbitkan.

Solehuddin, M. (2000). “Konsep Dasar Pendidikan Prasekolah”. Bandung

Sriningsih, Nining. (2009). “Pembelajaran Matematika Terpadu Untuk Anak Usia Dini”. Bandung: Pustaka Sebelas

Sugianto T., Mayke. (1995). “Bermain, Mainan dan Permainan”. Jakarta:

123

Andi Kartini, 2015

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA D INI MELALUI METOD E BERMAIN PERAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

Sugiyono. (2013). “Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Kombinasi (Mixed Methods)”. Bandung: Cv. Alfabeta

Sujiono, Yuliani N. (2008). “Metode Pengembangan Kognitif”. Jakarta: Penerbit Universitas Terbuka.

Sujiono, Yuliani N. (2012). ”Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini”. Jakarta: PT. Indeks

Susanto, Ahmad. (2011). “Perkembangan Anak Usia Dini”. Jakarta: Kencana Prenada Media Group

Wahyudin, Uyu. Dan Agustin, Mubiar. (2011). “Penilaian Perkembangan Anak Usia Dini”. Bandung: PT. Refika Aditama

Wiyani, Novan A. dan Barnawi. (2012). “Format PAUD”. Jogjakarta: Ar-Ruzz Mediata

Widawati. (2010). “Implementasi Pembelajaran Berhitung di Taman Kanak

-Kanak Melalui Pendekatan Matematika Realistik”. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia. Tidak Diterbitkan

Yus, Anita. (2011). “Penilaian Perkembangan Belajar Anak Taman Kanak

Dokumen terkait