• Tidak ada hasil yang ditemukan

Berisi rekomendasi perbaikan situs serta saran bagi perancang situs pemerintah khususnya pengembang situs DP-KTI.

2.1. PENGERTIAN WEB SITE

Sebuah situs web adalah kumpulan file-file World Wide Web (WWW) yang saling berkaitan, diawali dengan sebuah file yang disebut halaman muka. Seseorang atau sebuah institusi memberi tahu cara untuk mengunjungi situs web mereka dengan memberikan alamat halaman muka, kemudian kita dapat menuju halaman-halaman lain yang dicantumkan. Sebagai contoh, situs web untuk IBM memiliki alamat halaman muka http://www.ibm.com (pada umumnya alamat halaman muka termasuk nama sebuah file khusus seperti index.html, tetapi seperti contoh IBM, bila sebuah nama standar telah diset, maka pengunjung tidak perlu memasukkan nama file). Alamat halaman muka IBM tidak saja menuju ke beberapa halaman, namun dapat juga menuju ke ratusan halaman lainnya (http://whatis.techtarget.com, 2001).

2.2. PRINSIP DESAIN WEB

Menurut situs web denpasar (http://www.denpasar.indo.net.id, 2001) dikemukakan bahwa terdapat tujuh prinsip dalam mendesain web yakni:

1. Unik : Dalam membuat karya apapun seorang designer mempunyai kesadaran untuk tidak meniru atau menggunakan karya orang lain. Begitu pula seorang Web Desain harus mempunyai budaya malu untuk menggunakan icon, animasi, button, dll, yang telah digunakan atau dibuat oleh orang lain. Pemakaian yang diperbolehkan hanyalah pemakaian icon,

button yang sudah umum diketahui seperti misalnya simbol home yang

biasanya dipresentasikan berbentuk rumah, Undo yang biasanya dipresentasikan berupa panah ke kiri ataupun Redo yang biasanya dipresentasikan berupa panah ke kanan.

2. Komposisi Warna: Seorang Web Desain selalu memperhatikan komposisi warna yang akan digunakan dalam situs web yang dibuatnya. Pergunakan selalu Palette 216 WebColor, yang dapat diperoleh dari Adobe.com, hal ini untuk mencegah terjadinya dither pada image yang berformat GIF. Dalam membangun situs web suatu perusahaan, Web Desain selalu menyesuaikan warna yang digunakan dengan Corporate Color perusahaan

tersebut. Sebagai contoh: Telkom Corporate Color-nya adalah biru, Coca-Cola : merah dan putih, Standard-Chartered : hijau dan biru, dsb. Untuk kemudian warna-warna tadi digunakan sebagai warna dominan atau sebagai elemen pendukung (garis, background, button, dsb). Penggunaan warna-warna yang familiar dan menunjukkan identitas perusahaan dapat menjadi salah satu ajang promosi sehingga meskipun pada awalnya hanya tampilan warna yang tertangkap oleh mata, orang sudah dapat menduga kepemilikan atas situs tersebut.

3. Simple : Web Desain banyak yang menggunakan prinsip "Keep it Simple", hal ini ditujukan agar tampilan situs web tersebut terlihat rapi, bersih dan juga informatif. Kesederhanaan tampilan juga dapat membantu daya tangkap pengguna sehingga tampilan yang sederhana lebih memudahkan seseorang dalam menangkap dan menterjemahkan informasi yang diperoleh.

4. Semiotik : Semiotika adalah ilmu yang mempelajari tentang tanda-tanda. Dalam hal ini diharapkan dengan melihat tanda atau gambar, user/

audience dapat dengan mudah dan cepat mengerti. Sebagai contoh:

Jangan membuat gambar/image yang berkesan tombol, padahal itu bukan tombol/ link.

5. Ergonomis : Web Desain selalu memperhatikan aspek ergonomi. Ergonomi di sini adalah dalam hal kenyamanan user dalam membaca dan kecepatan

user dalam menelusuri situs web tersebut. Web Desain memilih ukuran Fonts yang tepat sehingga mudah dibaca, Web Desain menempatkan link

sedemikian rupa sehingga mudah dan cepat untuk diakses dan lebih penting lagi adalah Informatif.

6. Fokus : Tentukan hirarki prioritas dari pesan yang akan disampaikan, misalnya: Judul harus besar, tetapi jangan sampai akhirnya akan konflik dengan subjudul yang berukuran hampir sama. Hal ini akan membingungkan user/audience untuk menentukan pesan mana yang harus lebih dahulu dibaca/ dilihat.

7. Konsisten : Tentukan font apa yang akan digunakan sebagai Body-text, Judul, Subjudul dan sebagainya, sehingga situs web tersebut akan terlihat disiplin dan rapi. Sesuaikan jenis huruf yang digunakan dengan misi dan

visi situs web tersebut, misalnya: hindari menggunakan font Comic dalam membangun situs web suatu perusahaan resmi.

2.3. KRITERIA PENILAIAN KUALITAS TERHADAP SITUS WEB

Dengan adanya beberapa prinsip yang telah diutarakan tersebut, maka dapat kita ketahui bahwa terdapat sedikitnya peran pelanggan dalam memanfaatkan produk yang akan dijual, adapun untuk mengetahui seberapa banyak kepuasan pelanggan terhadap web site maka terdapat pula banyaknya perlombaan yang diadakan dalam peningkatan daya saing pembuat situs web, adapun kriteria penilaian yang sering dipergunakan menurut Kominfo (http://www.kominfo.go.id, 2001) adalah:

1. Kecepatan (Speed) 2. Homepage

3. Isi (Content) 4. Konteks

5. Ukuran interaksi (Usability) 6. Kemudahan dibaca (Readibility) 7. mobilitas data 8. ketepatan (Accuracy) 9. Layanan Publik 10. Hints 11. Penggunaan Platform 1. Kecepatan (Speed)

Dalam artikelnya, Kominfo (http://www.kominfo.go.id, 2006) menyatakan bahwa ”Faktor kecepatan tampilan sebuah situs sangat berpengaruh terhadap pengunjung. Suatu situs web pemerintah yang lambat waktu diakses membuat pengunjung cenderung menutup browser situs web, hal ini dikarenakan mereka tidak mau menunggu lama untuk melihat sebuah situs web”.

Dalam pernyataan tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa kecepatan pada waktu loading dan waktu respon sebuah aplikasi khususnya aplikasi situs web merupakan kunci awal keberhasilan sebuah situs, hal tersebut dikarenakan oleh banyaknya informasi yang dibutuhkan oleh pelanggan harus sebanding dengan waktu yang diperlukan dalam memperoleh informasi tersebut. Semakin lambat

waktu respon yang diberikan, maka semakin mudah pelanggan mencari informasi pada situs yang lain dan menutup aplikasi yang memakan waktu yang lama.

Kecepatan waktu loading dan waktu respon pada umumnya dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain:

a. Ukuran file yang digunakan.

Sebuah situs web yang menampilkan banyak citra (image) dan animasi dengan ukuran file yang besar akan menyebabkan kelambatan situs web pada saat diakses. Hal ini bisa diatasi dengan optimalisasi pada data yang akan ditampilkan terutama untuk teks, image, video dan animasi. Oleh sebab itu, sistim kompresi terhadap citra maupun teks merupakan sesuatu produk yang sangat diharapkan dapat berkembang tanpa mengurangi kualitas dari citra ataupun teks itu sendiri.

b. Pemilihan hosting server yang tepat.

Pengelola situs web harus pintar memilih hosting server tempat menyimpan seluruh data situs web yang akan diakses di internet. Seorang

network analyst harus mampu menganalisa apakah hosting server yang

digunakan cepat atau lambat diakses di Internet. c. Algoritma program untuk sebuah web aplikasi.

Penggunaan program tertentu dalam sebuah aplikasi web yang dinamis seperti asp, php, jsp, cgi perlu memperhatikan secara teliti algoritma program yang akan dihasilkan. Bila algoritma program yang digunakan kurang tepat atau bahkan salah, maka akan mengakibatkan lambatnya akses sebuah situs web atau bahkan sama sekali tidak bisa diakses/error. Disini dibutuhkan ketelitian dan kehandalan seorang web programmer pada saat membuat program untuk sebuah web aplikasi.

d. Interaktifitas

Banyaknya interaktifitas dapat diasumsikan semakin banyaknya pula nilai ketertarikan pengguna akan isi web yang ada, oleh sebab itu segi tampilan dan kemudahan pengguna merupakan faktor utama yang dapat memotivasi user agar memiliki keinginan untuk melihat lebih jauh isi web yang ada. Hal tersebut juga dikemukakan oleh Academy of Digital Art & Science (http://www.digital.com, 2001) bahwa interaktifitas merupakan salah satu penentuan apakah suatu situs dapat dikategorikan berhasil ataupun gagal.

2. Homepage

Homepage pada suatu situs web adalah halaman pertama yang akan dibuka

oleh pengunjung. Suatu bentuk homepage yang menarik akan memberi kesan tersendiri bagi pengunjung untuk mengetahui lebih jauh tentang isi dari situs web. 3. Isi (Content)

Isi situs web merupakan sejumlah informasi yang akan disampaikan oleh suatu institusi kepada masyarakat. Situs web merupakan salah satu media komunikasi yang sifatnya terbuka untuk umum sehigga informasi dan layanan yang disampaikan bukan hanya atas keinginan institusi tertentu saja, tetapi juga harus memperhatikan sejumlah informasi yang diperlukan oleh masyarakat.

Menurut Kominfo (http://www.kominfo.go.id, 2006), minimal isi sebuah situs web siatu institusi antara lain:

a. Organisasi Lembaga Pemerintah Pusat

Menjelaskan visi dan misi, Tugas Pokok dan Fungsi, struktur organisasi, , data (alamat kantor, nomor telepon/fax, alamat e-mail) institusi tersebut. b. Berita

Pada setiap situs web institusi harus menyajikan berita dari lingkungannya. Berita yang disajikan bisa diperoleh dari internal institusi atau dari media massa.

c. Peraturan/Kebijakan

Memuat dan menjelaskan semua undang-undang/kebijakan beserta turunannya yang telah dikeluarkan oleh institusi bersangkutan. Situs web sebuah institusi terutama yang berwenang dalam hal pembuatan kebijakan merupakan salah satu media untuk mensosialisasikan undang-undang/kebijakan yang telah dikeluarkan kepada masyarakat.

d. Penjelasan Struktur Institusi

Mengingat tidak semua masyarakat mengetahui secara tepat struktur institusi yang terdapat di suatu instansi, maka pada situs web sebaiknya terdapat penjelasan secara detail tentang struktur institusi yang terdapat di lingkungannya. Jika memungkinkan adanya link pada situs web masing-masing institusi yang bersangkutan.

Selain empat isi minimal tersebut diatas, situs web juga harus mampu melakukan interaksi dengan masyarakat melalui komunikasi dua arah antar

pengelola situs web dan pengunjung melalui forum diskusi, saran pengunjung pada buku tamu serta aplikasi lainnya yang sifatnya dinamis.

4. Konteks

Konteks suatu situs web institusi harus sejalan dengan visi dan misi, serta tugas pokok dan fungsi (Tupoksi) dari institusi bersangkutan. Pada dasarnya setiap pembangunan situs web, konteks dari informasi yang akan disajikan sangat beragam sesuai dengan maksud dan tujuannya.

Situs web institusi dapat dikatakan sebagai salah satu media informasi dan komunikasi dari suatu institusi kepada masyarakat mengenai segala sesuatu yang berhubungan dengan institusi bersangkutan. Pembuatan situs web mempunyai sasaran agar masyarakat dapat dengan mudah memperoleh akses kepada informasi dan layanan institusi tersebut.

Kominfo (http://www.kominfo.go.id, 2006) mengemukakan bahwa situs web sebuah institusi harus berfokus pada:

a. Penyediaan informasi dan layanan publik yang diinginkan oleh masyarakat dengan secara terus menerus berevolusi di dalam pemberian informasi dan layanan publiknya;

b. pencapaian aksesibilitas dan kegunaan universal; c. pemberian layanan interaktif;

d. perlakuan yang tidak diskriminasi bagi pengunjung, artinya situs web suatu institusi dapat dibuka tanpa membedakan fasilitas dan kemampuan komputer yang dimiliki oleh pengunjung.

Salah satu komitmen kunci dari suatu institusi adalah memberikan jasa layanan masyarakat yang responsif di dalam memenuhi kebutuhan semua kelompok yang berbeda di masyarakat

5. Ukuran Kualitas Interaksi (Usability)

Ukuran kualitas interaksi pada situs web adalah pengalaman pengunjung ketika melakukan interaksi pada situs web. Pada situs web sebuah institusi, ukuran kualitas interaksi lebih cenderung mengacu pada desain dari User Interface (UI) ((http://www.kominfo.go.id, 2006). Dengan demikian, semakin mudahnya pengguna sebuah aplikasi situs web, maka semakin bagus kualitas yang terdapat pada situs web tersebut.

Suatu situs web harus mudah dibaca, dimengerti, dan difahami oleh pengunjung. Sebagai salah satu media penyaji informasi pemerintah, situs web harus memperhatikan faktor kenyamanan, dan memberikan kemudahan bagi pengunjung pada saat membuka situs web.

Beberapa parameter yang harus dipertimbangkan oleh pembuat situs web suatu institusi agar dapat memberikan kenyamanan untuk dibaca antara lain menurut Kominfo (http://www.kominfo.go.id, 2006) adalah dengan memperhatikan:

- Target pengakses/pengunjung.

Target pengakses situs web sebuah institusi adalah masyarakat pengguna Internet. Tercapai tidaknya target pengunjung antara lain dapat dilihat dari

e-mail yang dikirim oleh pengunjung kepada pengelola situs web, dan buku

tamu yang diisi oleh pengunjung - Pemilihan jenis dan ukuran huruf

Penyajian teks menggunakan font yang sudah terdapat pada perangkat lunak yang digunakan. Pada umumnya, font yang digunakan untuk teks adalah Arial, Helvetica, Times New Roman dengan ukuran huruf sesuai kemampuan pembacanya. Warna huruf yang digunakan harus kontras dengan warna latar belakang untuk memudahkan di dalam pembacaan. - Pemilihan warna

Warna merupakan salah satu elemen penting dalam tampilan sebuah situs web. Pemilihan warna yang baik dan serasi akan membuat pengakses nyaman, dan mempunyai kesenangan tersendiri pada saat mengakses situs web serta membaca isi di dalamnya.

- Desain

Suatu desain situs web tidak hanya terpaku pada sebuah gambar/obyek, tapi meliputi semua tampilan pada sebuah situs web institusi. Desain situs web sebaiknya profesional, menarik, dan berguna sesuai dengan kebutuhan pengunjung yang beragam, serta mempunyai tingkat aksesibilitas yang tinggi bagi setiap fasilitas yang dimiliki oleh pengunjung. Berita atau artikel yang ditujukan kepada masyarakat sebaiknya disajikan secara jelas, dan mudah dimengerti; berita atau artikel yang disajikan sebaiknya 50% lebih pendek dari berita atau artikel yang dicetak, disusun per paragraph yang pendek, berurutan dan mudah dibaca.

- Navigasi/menu

Adanya penataan navigasi yang baik, akan membuat pengunjung mudah mencari sebuah informasi. Peletakan yang baik dan mudah untuk diketahui pengguna dapat menjadikan nilai tambah terutama pada kecepatan akses maupun kecepatan pencarian informasi oleh pengguna.

7. Mobilitas Data

Data pada suatu isi (content) sebuah situs web harus selalu dimutakhirkan. Pengunjung akan selalu mencari informasi kapan situs web dimutakhirkan isinya. Ditinjau dari sisi mobilitasnya, suatu data dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu data statis dan data dinamis.

a. Data Statis

Data statis merupakan data yang cenderung tidak berubah dalam jangka waktu tertentu. Jenis informasi yang statis pada suatu situs web sebuah institusi antara lain Selayang Pandang, Organisasi Lembaga, Kondisi Geografi. Pada kurun waktu yang relatif lama, informasi tersebut cenderung tidak akan berubah.

b. Data Dinamis

Data dinamis merupakan data yang selalu berubah dalam jangka waktu yang cepat. Data dinamis erat kaitannya dengan mobilitas data sebuah situs web. Pengunjung akan menilai apakah isi suatu situs web pemerintah selalu dimutakhirkan. Pengunjung cenderung tidak akan mengakses sebuah situs web yang statis, karena mereka tidak mendapatkan data dan informasi terbaru yang mereka inginkan. Informasi yang dinamis antara lain Berita, Agenda Kegiatan, Forum Diskusi. Informasi tersebut harus selalu dimutakhirkan mengikuti perkembangan yang terbaru.

Berita pada suatu situs web diharapkan menyajikan informasi beserta waktu/tanggal publikasinya, karena data tanggal akan memberitahukan bahwa informasi tersebut menampilkan informasi yang terbaru. Informasi waktu penyajian berita menjadi salah satu parameter pengunjung untuk menyatakan bahwa situs web pemerintah selalu memberikan informasi mutakhir. Parameter lainnya bisa berupa tampilan grafis yang selalu berubah dalam jangka waktu tertentu, misalkan 1 bulan sekali gambar atau foto di halaman depan/splash page berubah. Suatu penyajian

berita yang diambil dari suatu koran atau publikasi lain, harus dicantumkan sumber beritanya.

8. Ketepatan (Accuracy)

Salah satu parameter keberhasilan suatu situs web adalah ketepatan. Pengertian ketepatan disini adalah mengenai kemampuan dan ketepatan situs web dalam menyajikan informasi. Apakah situs web mampu dipercaya informasinya oleh masyarakat atau apakah situs web terbebas dari penyalahgunaan informasi.

Situs web sebuah institusi adalah salah satu media resmi yang harus mampu memberikan informasi kepada masyarakat mengenai segala aspek kehidupan. Berita yang tersaji di situs web harus akurat dan kebenarannya dapat dipertanggungjawabkan.

Situs web sebuah institusi harus mampu menyajikan data dan informasi yang lebih detail dari situs web komersial. Untuk itu diperlukan manajemen yang mampu menyeimbangkan semua prioritas yang diperlukan oleh pengunjung. Manajemen yang baik adalah satu-satunya cara untuk membangun dan mempertahankan kualitas situs web, karena akan menjamin rencana situs web di dalam rangka perubahan, berevolusi memenuhi kebutuhan pengunjung, dan bergerak dari yang statis menuju yang lebih efisien dan dinamis.

Banyak situs web institusi tidak memiliki sumber yang kompeten untuk melaksanakan tugas-tugas publikasi, sehingga ketetapan editorial yang jelas perlu didukung oleh prosedur yang jelas. Suatu tingkat aksesibilitas tertentu tidak akan terpenuhi bila penanganan manajemennya tidak baik.

9. Layanan Publik

Salah satu tujuan dari e-government adalah memberikan layanan publik secara elektronik melalui media situs web institusi. Meskipun pada saat ini layanan publik belum sampai pada tingkat transaksi elektronik, tapi diharapkan situs web dapat memberikan informasi tentang layanan publik yang diberikan oleh institusi bersangkutan atau institusi lainnya kepada masyarakat.

10. Hint

Hint adalah angka yang umumnya dicantumkan pada suatu situs web untuk

memberikan data tentang jumlah pengunjung yang membuka suatu situs web. Adanya data hint pada suatu situs web akan memberikan informasi jumlah pengunjung situs web pada satu hari atau bulan tertentu.

11. Penggunaan Platform

Penggunaan suatu platform mempunyai korelasi dengan penggunaan dan pengembangan aplikasi pada suatu situs web. Pemilihan platform yang tidak sesuai dengan aplikasi yang digunakan akan mempengaruhi kinerja suatu situs web.

Platform yang digunakan pada suatu situs web sebaiknya yang mempunyai lisensi

atau outsourcing dengan menyebutkan sumbernya.

2.4. KARAKTERISTIK USER INTERFACE

Menurut Nielsen, terdapat 5 karakteristik yang harus dipenuhi oleh sebuah

User Interface yang baik, hal tersebut dapat dilihat pada Gambar 1.

Gambar 1 Definisi Usability oleh Nielsen (2006)

Dari Gambar tersebut, dapat dilakukan penyesuaian terhadap Usability sebuah situs oleh Nielsen (2006) yaitu :

1) Kemudahan untuk dipelajari (Easy to learn)

Sebuah situs web yang baik dengan tingkat learnability maksimal akan meletakkan isi yang paling penting di sebelah atas layar, sehingga pengunjung dapat melihat informasi apa yang mereka peroleh sewaktu halaman web dibuka.

2) Efisiensi (Efficient to use)

Sebuah situs web yang efisien akan menghantar pengunjung untuk memperoleh informasi penting atau berguna dengan sesedikit mungkin

Efficient to use Usefulness Easy to learn Usability Easy to remamber Few Error Subjectively pleasing

Utility

melakukan klik untuk sampai pada informasi yang diperlukan. Setiap link yang terdapat pada situs web harus diusahakan untuk tidak mengalihkan perhatian pengunjung dari pesan utama yang ingin disampaikan oleh situs web bersangkutan.

3) Mudah Diingat (Easy to remember)

Memorability adalah suatu issue yang sensitif, penting untuk sekali-kali

menyediakan fresh-look, tetapi akan salah jika merubah atau menyediakan suatu sistem navigasi baru hanya supaya situs web kelihatan tidak ketinggalan jaman.

4) Kesalahan (Few Errors)

Pada suatu halaman situs web tidak ada alasan untuk broken links, lebih baik jangan dicantumkan link dulu jika memang halaman situs web bersangkutan belum tersedia.

5) Kepuasan (Subjectively pleasing)

Sebuah situs web harus mudah digunakan. Pengunjung harus dapat menemukan data dan informasi yang mereka perlukan, selain itu pengunjung juga sabaiknya dapat melakukan download dengan cepat dan mengetahui kapan selesai ditransfernya data sehingga pengunjung dapat dengan mudah memberitahukan/mengirim isi situs tersebut kepada orang lain.

2.5. KONSEP PENGEMBANGAN USABILITY

Karakteristik User interface yang telah dikemukakan oleh Nielsen (2006) dapat dijadikan aturan pokok di dalam melakukan pengembangan situs web. Beberapa aturan pokok yang telah banyak dipergunakan antara lain adalah aturan-aturan pokok yang dikemukakan oleh Schneidermen (Eight Golden Rule Concept) dan Neilsen. Adapun delapan aturan pokok yang dijabarkan oleh Shneiderman (2006) maupun Neilsen (2006) adalah sebagai berikut:

1. Design dialogs to yield closure 2. Support internal locus of control 3. Reduce short-term memory load 4. Offer informative feedback 5. Strive for consistency

6. Enable frequent users to use shortcuts 7. Permit easy reversal of actions

8. Offer error prevention and simple error handling 1. Design dialogs to yield closure.

Beberapa tindakan yang dilakukan sebaiknya dikelompokkan menjadi beberapa grup sehingga apabila terdapat sebuah aksi maka algoritma yang dikerjakan dapat lebih terstruktur dan mudah ditelusuri (schneiderman, 2006).

Pada tampilan informasi, berita yang disajikan sebaiknya tidak ditampilkan secara keseluruhan terlebih dahulu melainkan hanya sepenggal berita yang relevan untuk ditampilkan sebagai head news. Untuk tampilan data keseluruhan sebaiknya disediakan fasilitas lompatan. Namun pada isi lengkap tersebut sebaiknya perlu lebih terfokus dan tidak keluar dari topik bahasan sehingga pengguna dapat menerima informasi secara akurat (Neilsen, 2006).

2. Support internal locus of control.

Responsif pada sebuah aplikasi sangat tergantung dari seberapa sering pengguna menggunakan aplikasi tersebut sehingga besarnya pemakaian oleh pengguna menjadi jauh lebih penting daripada berapa besar responsif terhadap tindakan tersebut. Banyaknya responsif pengguna tersebut manjadikan perlunya kontrol terhadap pemakaian aplikasi sehingga pengguna diyakinkan dapat mengetahui dimana mereka berada dan tindakan apa yang dapat mereka lakukan (Scheniderman, 2006).

3. Reduce short-term memory load.

Besarnya kapasitas masukan informasi terhadap pemakai menjadikan perlu penyederhanaan sebuah tampilan aplikasi sehingga dengan seringnya pengguna melihat tampilan yang sederhana akan menjadikan lebih mudah mengenal serta mempelajari isi aplikasi tersebut

Fleksibel dalam pemakaian dan efisiensi merupakan hal yang diharapkan pada sebuah sistim aplikasi. Pada situs web, fleksibilitas sangat membantu pengguna dalam penelusuran sebuah modul sehingga pemakaian dapat berjalan lebih cepat dan langsung menuju ke sasaran yang diinginkan

4. Offer informative feedback.

Pada saat seseorang melakukan interaksi terhadap sebuah aplikasi, diharapkan terjadi sebuah proses yang menghasilkan suatu reaksi baik yang terlihat maupun tidak sehingga aplikasi yang dipergunakan dapat berjalan lebih efektif apabila terjadi aksi dan reaksi.

5. Strive for consistency.

Kemantapan dalam menggunakan sebuah aplikasi dapat dilakukan hanya dengan melihat tampilan muka sebuah situs. Tampilan yang memiliki konsistensi yang tinggi dapat dengan mudah dikenali oleh pengguna, kesamaan dalam bentuk,

Dokumen terkait