• Tidak ada hasil yang ditemukan

8.1 Kesimpulan

1. Selama periode 1994-2003, di Kabupaten Tangerang telah terjadi konversi lahan sebesar 5.407 hektar dengan laju sebesar 2,44 persen per tahun. Secara berturut-turut luas lahan terkonversi dari yang terluas adalah sawah tadah hujan, sawah irigasi ½ teknis, sawah irigasi sederhana dan sawah irigasi teknis.

2. Rata- rata kehilangan produksi padi per hektar lahan sawah yang terkonversi sekitar selama periode 1994-2003 yaitu sebesar 3.588,11 ton per tahun, sedangkan kehilangan nilai produksi yaitu sebesar Rp 48.439.417.500. Rata-rata penguasaan lahan per petani yaitu 0,4 hektar, maka akan terdapat kehilangan peluang memperoleh pendapatan usahatani padi sawah sekitar Rp. 3.157.560 per tahun per 0,4 hektar, selain itu kerugian yang diderita pemerintah akibat terjadinya konversi lahan sawah yaitu nilai investasi jaringan irigasi yang hilang sebesar Rp 3.849.258.600. Terjadinya konversi lahan juga memberi manfaat yaitu berupa peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang diperoleh dari tingginya pajak bumi dan bangunan. Pajak lahan-lahan yang dipakai untuk perumahan dan industri memberikan nilai pajak yang lebih tinggi, karena dalam perhitungan pajak, lahan-lahan tersebut telah mengalami pematangan dan pembangunan.

3. Hasil perhitungan LQ berdasarkan indikator pendapatan menunjukkan bahwa sektor pertanian merupakan sektor basis dan mampu memberikan

nilai surplus pendapatan yang positif, sedangkan dengan menggunakan indikator tenaga kerja, menunjukkan bahwa sektor pertanian mempunyai nilai LQ lebih kecil dari satu. Berdasarkan perhitungan elastisitas dengan indikator pendapatan dan tenaga kerja sektor pertanian memiliki nilai elastisitas yang positif. Hal ini mengindikasikan bahwa sektor pertanian masih memiliki peran penting dan mempunyai efek pertumbuhan yang positif bagi pertumbuhan perekonomian wilayah Kabupten Tangerang. 4. Hasil estimasi konversi lahan sawah dengan menggunakan metode analisis

regresi linear berganda menunjukkan bahwa faktor-faktor yang berpengaruh nyata pada taraf uji á = 0,1 terhadap terjadinya konversi lahan sawah yaitu produktivitas padi sawah, luas lahan sawah irigasi, kontribusi sektor non pertanian dan kebijakan pemerintah. Sedangkan laju pertumbuhan penduduk dan pertambahan jalan aspal tidak berpengaruh nyata terhadap terjadinya konversi lahan sawah. Nilai uji F-hitung menunjukkan berpengaruh nyata pada taraf uji á = 0,1. Hal ini berarti bahwa secara bersama-sama seluruh variabel penjelas berpengaruh nyata pada tingkat kepercayaan 90 persen.

8.2 Saran

1. Pergeseran struktur ekonomi yang terjadi di Kabupaten Tangerang memerlukan suatu kebijakan yang mampu memperhatikan aspek sosial dan lingkungan dalam pelaksanaan pembangunan wilayah. Prioritas pembangunan wilayah perlu berpijak pada kondisi riil struktur ekonomi daerah yang berbasis sumberdaya dan keunggulan komparatif wilayah.

2. Dalam implementasi pelaksanaan strategi rencana pembangunan terkadang masih banyak terjadi ketidak sesuaian atau penyimpangan-penyimpangan terhadap RUTRW yang telah di tetapkan, sehingga dalam pelaksanaannya diperlukan adanya kekuatan hukum yang jelas dan tegas.

3. Dominasi luas lahan pertanian di Kabupaten Tangerang, letak geografis yang strategis dan kemudahan aksesibilitas dengan daerah-daerah pusat pertumbuhan dapat dijadikan sebagai pendorong dan daya tarik bagi berkembangnya sektor pertanian.

4. Dampak kerugian akibat konversi lahan sawah dalam kegiatan usahatani, memerlukan penelitian lebih lanjut. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat mengkaji faktor-faktor yang mempengaruhi konversi lahan sawah ditingkat petani dan dampaknya terhadap kesejahteraan petani. Hal ini terkait dengan adanya motivasi yang berbeda-beda dan adanya pertimbangan pribadi dari penjual (petani pemilik lahan) untuk menjual lahannya.

DAFTAR PUSTAKA

Ashari. 1995. Konversi Lahan Sawah ke Penggunaan Non Sawah di Propinsi Jawa Timur. Skripsi. Departemen Ilmu-Ilmu Sosial Ekonomi Pertanian. Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Azkiyah.1995. Pergeseran Peranan Subsektor pada Sektor Pertanian dalam Perekonomian Propinsi Jawa Barat. Skripsi. Departemen Ilmu-Ilmu Sosial Ekonomi Pertanian. Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor. Bogor. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah.2002. Rencana Tata Ruang Wilayah

Kabupaten Tangerang Tahun 2002-2012. Pemerintahan Kabupaten Tangerang. Tangerang.

Badan Pusat Statistik Nasional. 2003. Laporan Tahunan : Jenis Penggunaan Tanah di Indonesia. BPS. Jakarta.

Badan Pusat Statistik Kabupaten Tangerang. 1994. Kabupaten Tangerang Dalam Angka 1994. Pemerintahan Kabupaten Tangerang. Tangerang.

. 1996. Kabupaten Tangerang Dalam Angka 1996. Pemerintahan Kabupaten Tangerang. Tangerang.

. 1998. Kabupaten Tangerang Dalam Angka 1998. Pemerintahan Kabupaten Tangerang. Tangerang.

. 2000. Kabupaten Tangerang Dalam Angka 2000. Pemerintahan Kabupaten Tangerang. Tangerang.

Badan Pusat Satatistik Propinsi Banten. 2003. Propinsi Banten Dalam Angka 2003. Pemerintahan Propinsi Banten. Banten.

Barlowe, R. 1978. Land Resource Economics. The Economics of Real Estate. Practice. Hall, Inc. New Jersey.

Dawam. 2000. Pembangunan Pertanian di Persimpangan Jalan. Kompas. Jakarta Djojohadikusumo, S. 1994. Indonesia dalam Perkembangan Dunia Kini dan Masa

Datang.LP3ES. Jakarta

Glasson, J. 1972. Pengantar Perencanaan Regional. Diterjemahkan: Paul Sitohang. LPFEUI. Jakarta.

Haris, A. 2003. Saatnya Petani Indonesia Harus Berproduksi. Kompas edisi 23 Mei 2003.

Hayat, S. 2002. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Konversi Lahan Sawah. Skripsi. Departemen Ilmu-Ilmu Sosial Ekonomi Pertanian. Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor. Bogor

Hanafiah, T. 1988. Pendekatan Wilayah dan Pembangunan Pedesaan. Jurusan Ilmu-Ilmu Sosial Ekonomi Pertanian. Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Kadariah. 1985. Ekonomi Perencanaan. Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Jakarta.

Maulana, F. 2004. Konservasi Lahan Pertanian di Pantura Jawa Barat. Institut Tekhnologi Bandung. Bandung.

Nasoetion, I. 1998. Keterkaitan antara Pergeseran Struktur Perekonomian

Wilayah, Penggunaan Lahan dan Tenaga Kerja. Skripsi. Departemen Ilmu- ilmu Tanah. Fakulatas Pertanian. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Nuryati, L . 1995. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Konversi Lahan Sawah Kepenggunaan Non Sawah . Skripsi. Departemen Ilmu-Ilmu Sosial Ekonomi Pertanian. Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor. Bogor. Pakpahan, A., Sumaryanto, N. Syafa’at. 1993. Analisis Kebijaksanaan Konversi

Lahan Sawah ke Penggunaan Nonpertanian. Pusat Penelitian Sosial Ekonomi Pertanian. Bogor.

Pangaribuan, K. (1995). Faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan penggunaan lahan sawah di Kabupaten DATI II Bekasi. Skripsi. Departemen Ilmu-Ilmu Sosial Ekonomi Pertanian. Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Putri, B 1995. Transformasi Struktur Ekonomi dan Pembangunan Pertanian. Skripsi. Departemen Ilmu-Ilmu Sosial Ekonomi Pertanian. Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Richardson, H.W.1991. Ilmu Ekonomi Regional. Universitas Indonesia. Jakarta. Situmenang, M. 1998. Pola Hubungan antara Perubahan Penggunaan Lahan

dengan Transformasi Struktur Ekonomi. Skripsi. Departemen Ilmu-ilmu Tanah. Fakulatas Pertanian. Institut Pertanian Bogor. Bogor

Solihah, N. 2002. Dampak Alih Fungsi Lahan Sawah ke Penggunaan Non Sawah terhadap Pendapatan Petani di Kabupaten Bogor. Skripsi. Departemen Ilmu-Ilmu Sosial Ekonomi Pertanian. Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Sukirno, S. 1985. Ekonomi Pembangunan. Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Jakarta.

Sumaryanto, N. 1994. Analisis Kebijaksanaan Konversi Lahan Sawah ke Penggunaan Non Pertanian. Pusat Penelitian Sosial Ekonomi Pertanian dan Proyek Pembinaan Kelembagaan Penelitian Pertanian Nasional. Bogor.

Tyadi, I.H. 1995. Pertumbuhan Ekonomi dan Perubahan Struktur Ekonomi Propinsi Jawa Barat Tahun 1977-1993. Skripsi. Departemen Ilmu-Ilmu Sosial Ekonomi Pertanian. Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Thalib, N. 1998. Analisis Pembangunan Pertanian : Studi Kasus DT II Kabupaten Cianjur.Skripsi. Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian. Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor. Bogor

Utomo, M. 1991. Alih Fungsi Lahan : Tinjauan Analitis dalam Makalah Seminar Pembangunan dan Pengendalian Alih Fungsi Lahan. Universitas

Lampung. Lampung.

Wiyanti, H. 2004. Analisis Sektor Basis Perekonomian Serta Implikasinya Terhadap Rencana Tata Ruang Wilayah dalam Otonomi Daerah. Departemen Sosial Ekonomi Pertanian. Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor.

Lampiran 1. Laju Pertumbuhan PDRB Kabupaten Tangerang Periode 1994 – 2003 Berdasarkan Lapangan Usaha (Dalam Persen)

Lapangan Usaha 1994 1995 1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 Pertanian, peternakan, kehutanan

dan perikanan 0,85 7,59 8,56 -5,14 -15,46 6,70 3,67 4,16 3,45 1,91 Pertambangan dan Penggalian 0,47 0,30 2,56 8,16 -39,32 -7,50 1,77 10,61 3,14 6,49 Industri Pengolahan 11,78 8,54 13,71 7,66 -2,90 2,18 2,33 4,48 3,04 4,54 Listrik, gas dan Air minum 0,83 9,94 9,28 2,77 -2,44 0,47 7,44 9,37 3,10 3,83 Bangunan/konstruksi 2,24 16,47 4,54 3,70 -52,68 -8,64 1,54 5,81 4,82 6,62 Perdagangan, Hotel dan Restoran 8,42 10,68 6,35 9,08 -14,14 2,75 3,02 6,29 6,60 6,76 Pengangkutan dan Kominikasi 3,14 11,14 5,19 6,73 -13,54 -1,24 5,08 6,47 6,76 8,31 Keuangan, persewaan dan jasa

Perusahaan 10,53 13,21 12,58 17,48 -40,56 1,60 67,86 3,95 10,56 7,16 Jasa – jasa 2,12 3,00 7,90 5,65 -0,64 0,45 3,27 4,71 5,23 8,89 Poduk Domestik Regional Bruto

Lampiran 2 Distribusi Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Tangerang Atas Dasar Harga Konstan 1993, Menurut Lapangan Usaha (dalam persen)

Lapangan Usaha 1994 1995 1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 Pertanian, peternakan, kehutanan

dan perikanan 12,87 12,7 12,46 11,16 10,4 10,86 10,79 10,69 10,63 10,31 Pertambangan dan Penggalian 0,27 0,24 0,23 0,23 0,16 0,14 0,14 0,14 1,14 0,14 Industri Pengolahan 51,11 50,88 52,29 53,14 58,86 56,9 55,78 55,45 54,89 54,63 Listrik, gas dan Air minum 5,79 5,84 5,76 5,59 6,01 5,92 6,09 6,34 6,27 6,2 Bangunan/konstruksi 3,65 3,9 3,68 3,61 1,88 1,68 1,64 1,65 1,66 1,68 Perdagangan, Hotel dan

Restoran 12,68 12,88 12,38 12,74 12,06 12,13 11,97 12,11 12,4 12,6 Pengankutan dan Kominikasi 5,68 5,79 5,5 5,55 5,28 5,11 5,14 5,21 5,35 5,51 Keuangan, persewaan dan jasa

Perusahaan 2,7 2,81 2,86 3,17 2,07 2,06 3,32 3,28 3,49 3,56 Jasa - jasa 5,25 4,96 4,83 4,82 5,28 5,19 5,14 5,12 5,17 5,36 Poduk Domestik Regional Bruto

Lampiran 3 Analisis Usahatani Padi Lahan Sawah di Kabupaten Tangerang Berdasarkan Harga Tahun 2004

Uraian Satuan Volume

Harga satuan(Rp) Jumlah (Rp) A. B. C. D. E. Sewa Lahan Jumlah A Tenaga Kerja 1. Persemaian 2. Pengolahan Tanah 3. Penanaman 4. Penyiangan 5. Pemupukkan 6. Pemberantasan Hama Jumlah B Sarana Produksi 1. Bibit 2. Pupuk Urea ZA SP-35 Kcl Jumlah C 1.Panen Perontokkan Pengeringan Pengangkutan 2. Transportasi Jumlah D Jumlah A + B + C + D Produksi

Gabah Kering Giling

Jumlah E Ha HOK HOK HOK HOK HOK HOK Kg Kg Kg Kg Kg HOK HOK HOK HOK 1 5 15 20 10 8 5 25 200 50 100 100 4 4 3 5500 400.000 20.000 20.000 20.000 20.000 20.000 20.000 5.000 1050 950 1500 3000 20000 20000 20000 1350 400.000 400.000 100000 300000 400000 200000 160000 100000 1260000 125000 210000 47500 150000 300000 832500 80000 80000 60000 200000 420000 2.912.500 7425000 7425000 Sumber : Dinas Tanaman Pangan Kabupaten Tangerang 2001

Lampiran 4. Nilai LQ Sektor Ekonomi di Kabupaten Tangerang Berdasarkan Indikator Pendapatan Periode Tahun 2001-2003 Atas Harga Konstan Tahun 1993

Sektor 2001 2002 2003

Pertanian 1,150 1,167 1,148

Pertambangan dan Penggalian 1,209 1,231 1,251

Industri Pengolahan 1,105 1,101 1,110

Listrik gas dan Air Bersih 1,450 1,418 1,403

Bangunan/konstruksi 0,717 0,720 0,732

Perdagangan, hotel dan restoran 0,674 0,684 0,696 Pengangkutan dan komunikasi 0,647 0,658 0,681 Keuangan, persewaan, dan jasa perusahaan 1,395 1,383 1,049

Jasa- jasa 0,955 0,955 0,999

Lampiran 5. Nilai LQ Sektor Ekonomi di Kabupaten Tangerang Berdasarkan Indikator Tenaga Kerja Periode 2001 – 2003

Sektor 2001 2002 2003

Pertanian 0,352 0,309 0,372

Pertambangan dan Penggalian 0,986 0,943 1,117

Industri Pengolahan 1,254 1,264 1,501

Listrik gas dan Air Bersih 0,916 0,728 0,714

Bangunan/konstruksi 1,044 1,226 1,025

Perdagangan, hotel dan restoran 1,130 1,155 1,115 Pengangkutan dan komunikasi 1,189 1,128 0,994 Keuangan, persewaan, dan jasa perusahaan 1,735 1,769 1,684

Jasa- jasa 1,276 1,400 1,235

Lampiran 6 Nilai Surplus Pendapatan sektor-sektor Ekonomi di Kabupaten Tangerang Periode Tahun 1993 – 2003 dalam Harga Konstan Tahun 1993 (dalam Juta Rupiah)

Sektor 2001 2002 2003

Pertanian 6498,857 7311,545 6525,984

Pertambangan dan Penggalian 1,565 1,734 1,999 Industri Pengolahan 127413,371 125020,432 140982,266 Listrik gas dan Air Bersih 5426,993 5265,204 5261,877 Bangunan/konstruksi -467,085 -485,735 -494,139 Perdagangan, hotel dan restoran -30877,517 -32144,742 -33117,880 Pengangkutan dan komunikasi -6468,430 -6728,809 -6782,810 Keuangan, persewaan, dan jasa

perusahaan 1330,577 1527,712 281,989

Lampiran 7 Nilai Surplus Pendapatan Sub Sektor Pertanian di Kabupaten Tangerang Tahun 1993 – 2003 Menurut Harga Konstan Tahun 2003 (dalam Juta Rupiah)

Sektor 2001 2002 2003 a. Tanaman Pangan -25876,221 -31490,697 -33613,278 b.Perkebunan -325,390 -359,786 -357,894 c. Peternakan 45542,463 58693,049 58038,815 d.Kehutanan - - - e. Perikanan -521,134 -515,423 -476,928

Lampiran 8 Nilai Surplus Tenaga Kerja Sektor–sektor Ekonomi di Kabupaten Tangerang Tahun 1995 – 2003 (dalam Jiwa)

Sektor 2001 2002 2003

Pertanian -15.615 -17.229 -22.552

Pertambangan dan Penggalian -1 -2 4

Industri Pengolahan 17.784 15.274 44.082

Listrik gas dan Air Bersih -1 -2 -3

Bangunan/konstruksi 103 455 30

Perdagangan, hotel dan restoran 7.585 9.639 5..219

Pengangkutan dan komunikasi 1557 1.381 -50

Keuangan, persewaan, dan jasa perusahaan 1.330 1.685 632

Jasa- jasa 6.444 10.664 5.895

Lampiran 9 Nilai Elastisitas Pertumbuhan Pendapatan Sektor-sektor Ekonomi di Kabupaten Tangerang Periode 2001-2001

Sektor år ås å

Pertanian -0,094 -0,054 1,723

Pertambangan dan Penggalian -0,094 -0,098 0,952

Industri Pengolahan -0,094 -0,077 1,212

Listrik gas dan Air Bersih -0,094 -0,070 1,329

Bangunan/konstruksi -0,094 -0,118 0,796

Perdagangan, hotel dan restoran -0,094 -0,138 0,678 Pengangkutan dan komunikasi -0,094 -0,156 0,598 Keuangan, persewaan, dan jasa perusahaan -0,094 -0,185 0,507

Lampiran 10 Nilai Elastisitas Pertumbuhan Tenaga Kerja Sektor-sektor Ekonomi di Kabupaten Tangerang Periode 2001-2003

Sektor år ås å

Pertanian -0,049 -0,285 0,171

Pertambangan dan Penggalian -0,049 -0,362 0,135

Industri Pengolahan -0,049 -0,257 0,190

Listrik gas dan Air Bersih -0,049 -0,070 0,701

Bangunan/konstruksi -0,049 0,279 -0,175

Perdagangan, hotel dan restoran -0,049 0,104 -0,471 Pengangkutan dan komunikasi -0,049 0,056 -0,873 Keuangan, persewaan, dan jasa perusahaan -0,049 0,279 -0,175

Jasa- jasa -0,049 -0,045 1,074

Lampiran 11 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Propinsi Banten periode 2001-2003 Berdasarkan Harga Konstan Tahun1993

Sektor 2001 2002 2003

Pertanian 1.613.260 1.662.133 1.732.580 Pertambangan dan Penggalian 20.673 21.157 22.321 Industri Pengolahan 8.705.911 9.098.511 9.492.939 Listrik gas dan Air Bersih 758.034 807.144 852.754 Bangunan/konstruksi 398.840 420.563 443.749 Perdagangan, hotel dan restoran 3.117.172 3.306.096 3.496.124 Pengangkutan dan komunikasi 1.398.820 1.482.009 1.561.896 Keuangan, persewaan, dan jasa perusahaan 408.252 459.938 654.159 Jasa- jasa 929.384 988.718 1.036.024 TOTAL (juta) 17.350.345 18.246.269 19.292.545

Lampiran 12 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Tangerang Periode 2001-2003 Berdasarkan Harga Konstan Tahun 1993

Sektor 2001 2002 2003

Pertanian 465659 481746 490949 Pertambangan dan Penggalian 6274 6471 6891 Industri Pengolahan 2414723 2488230 2601221 Listrik gas dan Air Bersih 275900 284441 295328 Bangunan/konstruksi 71752 75209 80184 Perdagangan, hotel dan restoran 527378 562174 600179 Pengangkutan dan komunikasi 226967 242314 262454 Keuangan, persewaan, dan jasa perusahaan 142983 158078 169392 Jasa- jasa 222850 234498 255355 TOTAL (juta) 4354487 4533161 4761955

Lampiran 13 Tenaga Kerja 10 Tahun Ke-atas Berdasarkan Lapangan Usaha Propinsi Banten Periode 2001-2003

Sektor 2001 2002 2003

Pertanian 780217 841464 936600 Pertambangan dan Penggalian 13546 18341 16071 Industri Pengolahan 704183 632905 730199 Listrik gas dan Air Bersih 8753 8945 11855 Bangunan/konstruksi 141607 119938 102619 Perdagangan, hotel dan restoran 679030 687577 608718 Pengangkutan dan komunikasi 248332 289212 276777 Keuangan, persewaan, dan jasa perusahaan 96330 104226 70651 Jasa- jasa 403053 408678 429946 Total (juta) 3077052 3113288 3185439

Lampiran 14 Tenaga Kerja 10 Tahun Ke-atas Berdasarkan Lapangan Usaha Kabupaten Tangerang periode 2001-2003

Sektor 2001 2002 2003

Pertanian 95084 92193 122190

Pertambangan dan Penggalian 4620 6139 6293 Industri Pengolahan 305516 284131 384017 Listrik gas dan Air Bersih 2772 2313 2965 Bangunan/konstruksi 51140 52214 36860 Perdagangan, hotel dan restoran 265292 281915 237808 Pengangkutan dan komunikasi 102120 115858 96406 Keuangan, persewaan, dan jasa perusahaan 57800 65463 41681 Jasa- jasa 177948 203130 186036 Total (juta) 1064293 1105358 1116259

Dokumen terkait