5.1 Kesimpulan
Berdasarkan tujuan penelitian dan hasil pembahasan maka didapat kesimpulan sebagai berikut:
1. Proses keputusan yang dilakukan konsumen dalam pembelian kopi luwak merek Duta Luwak Brother’s Link dalam pengenalan kebutuhan dengan cara sekedar coba-coba sebesar 50%, untuk kepuasan sebesar 69%. Informasi dari teman sebesar 44%, yang menjadi fokus perhatian atribut rasa sebesar 37% dan atribut harga sebesar 31%. Responden mengevaluasi keputusannya dengan mempertimbangkan atribut harga sebesar 28%, kualitas produk sebesar 22%. Keputusan pembelian tergantung situasi sebesar 37%, membeli di
agen/distributor sebesar 50%, mengkonsumsi tidak tentu waktunya sebesar 31%, mengkonsumsi diatas 3 kali perminggu sebesar 28%, menginginkan kemasan modern sebesar 72%. Pasca pembelian kopi luwak sebesar 94% merasa puas, akan melakukan pembelian ulang sebesar 84%, tidak berganti merek lain sebesar 81%.
2. Hasil analisis multi atribut angka ideal didapatkan nilai sikap responden terhadap Kopi Luwak Duta Luwak Brother’s Link adalah17,3 artinya Kopi Luwak termasuk kategori sangat baik dimana secara keseluruhan atribut yang
78
ada pada Duta Luwak Brother’s Link dipersepsikan sangat baik oleh responden.
3. Hasil analisis Important Performance Analysis (IPA) menunjukkan bahwa atribut kopi luwak Duta Luwak Brother’s Link yang dirasa konsumen kurang puas adalah Iklan dan promosi. Atribut yang harus dipertahankan kinerjanya adalah Label halal MUI, Izindepkes, rasa, originalitas produk dan
kualitasproduk. Atribut yang tidak menjadi prioritas untuk diperbaiki adalah harga, merek, kejelasan tanggal kadaluarsa, kuantitas/ isi produk. Atribut yang kinerjanya berlebihan adalah kemasan, aroma, ketersediaan produk, jenis kemasan. Hasil Customer Satisfaction Index (CSI) konsumen kopi luwak yang mencapai77,76 % berada pada selang 0,66 sampai dengan 0,80, sehingga dapat dikatakan bahwa secara umum indeks kepuasan konsumen untuk atribut yang diuji dalam kriteria puas.
4. Implikasi kebijakan pemasaran bagi perusahaan Duta Luwak Brother’s Link untuk produk kopi luwak perlu meningkatkan kualitas produknya, dari segiharga, sebaiknya lebih mempertimbangkan kembali strategi penetapan harga kopi luwak. Distribusi Kopi Luwak Duta Luwak Brother’s Link menurut konsumen sudah baik. Iklan dan promosi, sebaiknya perusahaan membuat iklan dan promosi lebih menarik dalam melakukan pengiklanan dan promosi untuk produk kopi luwak.
79
5.2. Saran
Berdasarkan hasil penilitian, maka beberapa saran yang dapat direkomendasikan:
1. Sikap konsumen terhadap iklan dan promosi perusahaan Duta Luwak Brother’s Link untuk produk Kopi Luwak dinilai masih rendah sehingga direkomendasikan bagi pihak perusahaan untuk melakukan iklan dan promosi yang lebih menarik, serta memasang iklan di media cetak maupun elektronik.
2. Penetapan harga produk kopi luwak Duta Luwak brother’s Link pada setiap tempat penjualan untuk disesuaikan, sehingga harga Kopi Luwak Duta Luwak relative sama dimanapun konsumen membeli kopi Luwak.
3. Produsen diharapkan untuk membuat terobosan baru terhadap volume kemasan.
DAFTAR PUSTAKA
Asosiasi Eksportir Kopi Indonesia, 2013. Konsumsi Kopi di Indonesia. Asosiasi Eksportir Kopi Indonesia. Lampung.
Anonim, 2011. Kopi Luwak .http://id.wikipedia.org/wiki/Kopi_luwak. Diakses pada tanggal 1 Oktober 2014. Lampung.
Anonim, 2010. Proses Pembuatan Kopi Luwak. http:// proses-pembuatan-kopi- luwak.html. Diakses pada tanggal 1 Oktober 2014. Lampung.
Anonim, 2014. Fatwa MUI kopi luwak.http://www.republika.co.id/berita/dunia- islam/fatwa/12/01/13/125640-mui-kopi-luwak-berunsur-najis-tapi-halal. diakses 1 oktober 2014. Lampung.
Astrahadi, 2012.Analisis Nilai Tambah, Kelayakan Finansial dan Prospek Pengembangan pada Agroindustri Kopi Luwak di Pekon Way Mengaku Kecamatan Balik Bukit Kabupaten Lampung Barat. Unila. Lampung Badan Pusat Statistik, 2013. Lampung dalam angka. Lampung.
Cranbrook, Earl of., 1987. Riches of the Wild: land mammals of South-east Asia.
Oxford Univ. Press, Singapore. ISBN 0-19-582697-3.
Durianto, 2004. Strategi Menaklukkan Pasar. Jakarta (ID). PT. Gramedia Pustaka Utama.
Engel, Blackwel dan Miniard, 1994. Perilaku Konsumen. Binarupa Aksara. Jakarta
Febrianti, 2011. Kelayakan Agroindustri Kopi Luwak di Kabupaten Lampung Barat. Jurnal Teknologi hasil Pertanian Universitas Lampung. Bandar Lampung.
Herlita K.R, 2008. Analisis Preferensi dan Perilaku Pengunjung Wisata Agro Gunung Mas Cisarua Bogor (Skripsi). Program Sarjana Ekstensi Manajemen Agribisnis, Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor. Bogor
Ikhwan, Bonar. 2013. Pesona Kopi Luwak. Ditjen PEN/MJL/45/VII/2013. Jakarta.
81
Irawan, H. 2004. Indonesian Customer Satisfaction Membedah Strategi Kepuasan Pelanggan Merek Pemenang ICSA. Jakarta. PT Elek Media Komputindo
Iswanti, Novianti., 2012. Analisis Perilaku Konsumen Terhadap Roti Pryangan Bakery DiKota Padang. Jurnal Andalas. Padang.
Khairiyah ZA, 2007. Analisis Perilaku Konsumen Dalam Proses Keputusan Pembeliaan Susu Merek Nesvita (Studi Kasus ToserbaYogya Plaza Indah Bogor) (Skripsi). Program Sarjana Ekstensi Manajemen Agribisnis, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Bogor
Kotler, P. 1997. Manajemen Pemasaran. Edisi Milenium. Edisi Indonesia.
Pearson education. Asia Ptc. Ltd. Jakarta
Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller. 2007. Manajemen Pemasaran, Edisi Kedua Belas, Jilid 1.dialih bahasakan oleh Benjamin Molan. PT Indeks. Jakarta
Mc. Carthy Dan Perreault, 1995. Pemasaran, Sebuah Ancangan Manajerial Global (AlihBahasa: Maulana, A.). Binarupa Alisara. Jakarta. Nazir M. 2005. Metode Penelitian. Ghalia Indonesia. Jakarta.
Najiyati, S., dan Danarti, 1997.Budidaya Kopi dan Pengolahan Pasca Panen. Penebar Swadaya. Jakarta.
Nasution S. 2007. Metode Reseach. Bumi Aksara. Jakarta
Pangabean, Edy. 2011. Mengeruk Untung dari Bisnis kopi Luwak. Agromedia Pustaka. Jakarta
Payne, J., C.M. Francis, K. Phillipps, dan S.N. Kartikasari. 2000. Panduan Lapangan Mamalia di Kalimantan, Sabah, Sarawak & Brunei Darussalam (prosiding). The Sabah Society, Wildlife Conservation Society-Indonesia Program Medan WWF Malaysia. ISBN97995964-0-8.
Radydjencole, 2011. Indonesia Penghasil Kopi Terbesar ke-3 Dunia.Diuploadtanggal 28 september 2011. http://forum.
detik.com/indonesia-penghasil-kopi-terbesar-ke-3-dunia-t292411.html. Rangkuti F. 2006. Measuring Customer Satisfaction Teknik Mengukur dan
Strategi Kepuasan Pelanggan dan Analisis KasusPLN-JP. PT Ghalia Pustaka Utama. Jakarta
Rianse U, Abdi. 2008. Metodologi Penelitian Sosial dan Ekonomi. Alfabeta. Bandung.
82
Sampurno. 2009. Manajemen Pemasaran Farmasi, Gadjah Mada University Press. Jogjakarta
Siagiaan, D. Sugiarto. 2006. Metode Statistik untuk Bisnis Dan Ekonomi. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Standar Nasional Indonesia. 2008. Biji Kopi SNI 01-2907. Badan Standarisasi Indonesia.
Sumarwan, U. 2011. Perilaku Konsumen : Teori dan Penerapannya dalam Pemasaran. Ghalia Indonesia. Bogor.
Sumarwan U. 2002. Perilaku Konsumen Teori dan Penerapannya Dalam Pemasaran. PT Ghalia Indonesia. Bogor.
Tauran, P. 2010. Kopi Luwak Lebih Bebas Pestisida. http://www.health.detik.com. Diakses 22 juni 2015
Umar, H. 2005. Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. PT Raja Grafindo. Jakarta
Wasini, 2009. Analisis Perilaku Konsumen dalam Pembelian Minuman Bandrek Serbuk Merek Star bandrek pt Liza Herbal International (studi kasus di wilayah bogor). IPB: Bogor.