• Tidak ada hasil yang ditemukan

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Setelah penulis mengkaji tentang berbagai aspek psikologis yang terdapat dalam HIJP, maka pada bab terakhir ini penulis membuat kesimpulan sebagai berikut :

1. Kedudukan HIJP merupakan hasil sastra zaman peralihan, yaitu zaman peralihan peradaban hindu ke islam. Yaitu zaman kebudayaan hindu mulai meninggalkan pengaruhnya dan berangsur makin lemah, sedangkan pengaruh kebudayaan islam semakin berkembang. Ini dibuktikan dengan adanya pemakaian lafaz-lafaz islami dalam hikayat ini.

2. Hubungan sastra dengan psikologi sangat erat karena sama-sama berguna untuk sarana mempelajari kejiwaan manusia hanya perbedaannya, gejala kejiwaan yang ada dalam karya sastra adalah gejala-gejala kejiwaan dari manusia-manusia imajiner, sedangkan dalam psikologi adalah manusia- manusia riil. Namun, keduanya dapat saling melengkapi dan saling mengisi untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam terhadap kejiwaan manusia.

3. Menganalisis sebuah karya sastra dengan menggunakan pendekatan di luar karya sastra (dari sudut ekstrinsik) maka tidak terlepas dari unsur-unsur instrinsiknya, setidaknya membahas unsur-unsur yang dianggap dominan sebagai tolak dasar tujuan.

4. Dalam HIJP ini tema yang diungkapkan adalah tentang kebaikan dan keikhlasan hati seorang pahlawan yang suka menolong, arif dan bijaksana serta bertanggung jawab terhadap segala tindakannya.

5. Alur yang terdapat dalam HIJP ini adalah alur maju. Bermula dari pengembaraan Indra Jaya kemudian di tengah cerita Indra Jaya mendapatkan apa yang diinginkannya dan akhirnya dia kembali ke kerajaan ayahnya yaitu Kerajaan Negeri Mintarsyah.

6. Latar dalam cerita ini terdiri dari dua bagian yaitu : latar tempat dan latar waktu. Sebagian besar latar tempat yang digunakan adalah di alam kayangan dan sebagian lainnya menggunakan latar yang ada di bumi seperti laut, gunung, dan padang yang luas.

7. Tokoh dalam HIJP ini adalah, Indra Jaya, Raja Bulia Kesna, Maharaja Johan Syah Peri, Langka Indra Loka, Putri Indra Ismaya, Putri Lela Cahaya Bulan, Maharaja Kaladarma, Langlang Samudra, Naga Antaboga, Raja Johan Sauhari, Maharaja Bayu Kesna Lodara, Maharaja Bayu Nafiri, Putri Dewi Mahira Langkawi, Raja Manik Maya, Hulubalang, Mambang, Peri, dan Rakyat Jin.

8. Tujuan dari psikologi sastra adalah untuk memahami karya sastra yang mengandung aspek-aspek kejiwaan di dalamnya. Dalam mengkaji HIJP ini dari segi psikologis menggunakan teori psikoanalisis Freud, yaitu membedakan kepribadian menjadi tiga macam yaitu, Id, Ego, dan Super Ego. Ketiga ranah psikologi ini menjadi dasar pijakan penelitian sastra. Di dalam pelaksanaan pendekatan psikologis dalam penelitian sastra hanya diambil bagian-bagian yang berguna dan yang sesuai saja berdasarkan dari teori

psikoanalisis, terutama yang terkait dengan pembahasan sifat dan perwatakan manusia.

9. Faktor psikologis merupakan faktor yang paling dominan mempengaruhi jiwa Indra Jaya untuk mewujudkan segala keinginannya dan kebiasaan baik yang ia lakukan terhadap rakyat yang lemah. Faktor tersebut adalah bermula dari mimpi, motivasi, dan sifat kepahlawanan dan kesemuanya itu sejalan dengan rasa tanggungjawab Indra Jaya terhadap kekuatan yang ia miliki dan menjadi dorongan bagi dirinya untuk menumpas segala kejahatan yang ada di alam kayangan.

5.2 Saran

Di dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan sedikit saran kepada pembaca dan para pecinta sastra yaitu :

1. Perkembangan zaman semakin lama semakin berkembang sejalan dengan peradaban yang ada di dunia ini yang semakin modern dan serba instant. Sebagai masyarakat Indonesia khususnya mahasiswa di Sastra Daerah ataupun pecinta sastra, sudah seharusnya lebih memahami dan menjaga terhadap seluruh kebudayaan yang ada di Indonesia, minimal kebudayaan kita masing- masing serta lebih bergiat untuk menggali hasil karya sastra daerah yang banyak mengandung aspek kejiwaan dalam karya tersebut. Dengan melakukan pengkajian kembali, maka hasil-hasil karya sastra yang ada lebih bermakna dan tetap terjaga kelestariannya dan dapat diwariskan kepada generasi yang akan datang.

2. Penulis juga mengharapkan kepada sastrawan dan pengarang-pengarang buku sastra khususnya yang berkaitan dengan psikologi sastra dapat lebih banyak menuangkan segala ide-ide sehingga terciptanya teori-teori baru sehingga lebih banyak bahan perbandingan untuk dipelajari.

3. Besar harapan penulis bagi jurusan Sastra Daerah program studi Bahasa dan Sastra Melayu, untuk betul-betul menekuni serta menggeluti segala ilmu yang ada di sastra daerah ini. banyak cara atau kegiatan yang dapat dilakukan untuk menyelamatkan kebudayaan kita ini baik dengan pertunjukan seni drama, tarian daerah, pencak silat dan lain-lain yang berhubungan dengan kebudayaan daerah. Dengan digiatkan kegiatan ini diharapkan dapat membentuk kepribadian dan moral masyarakat yang baik.

DAFTAR PUSTAKA

Adz-Dzakiey, Hamdan Bakran. 2006. Psikologi Kenabian. Yogyakarta : Daristy. Ahmadi, Abu, H, Drs. 1998. Psikologi Umum. Jakarta. PT. Rineka Cipta.

Aminuddin. 1987. Pengantar Apresiasi Karya Sastra. Malang : Sinar Baru Algesindo.

Ary, D. 1982. Metodologi Dalam Penelitian. Surabaya : Usaha Nasional.

Badudu, J.S. 1988. Inilah Bahasa Indonesia Yang Baik. Jakarta. Pustaka Pelajar. Baried, Siti Baroroh. 1985. Memahami Hikayat Dalam Sastra Indonesia. Jakarta :

Pusat Bahasa.

Baried, Siti Baroroh. 1987. Panji : Citra Pahlawan Nusantara. Jakarta : Pusat Bahasa.

Djamaris, Edwar. 1989. Antologi Sastra Indonesia Lama I : Sastra Pengaruh

Peralihan. Jakarta : Pusat Bahasa.

Endraswara, Suwardi. 2003. Metodologi Penelitian Sastra (Epistimologi, Model,

Teori, dan Aplikasi). Yogyakarta. Media Pressindo.

Endraswara, Suwardi. 2008. Metode Peneltian Psikologi Sastra. Jakarta. Media Pressindo.

Fananie, Zainuddin. 2001. Telaah Sastra. Surakarta. Muhammadiyah University Press.

Kartono, Kartini. 1996. Psikologi Umum. Bandung. CV. Mandiri Maju. Lubis, Mochtar. 1950. Teknik Mengarang. Jakarta. Balai Pustaka.

Nurgiyantoro, Burhan. 1995. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta : Gajah Mada University Prees.

Ratna, Nyoman Kutha, 2004. Teori, Metode, dan Teknik Penelitian Sastra. Yogyakarta. Pustaka Pelajar.

Roidah. 1993. Hikayat Langlang Buana Suatu Analisis Psikologi. Skripsi Sarjana. Medan : FS. USU.

Salim, Peter. 2000. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka. Semi, M. Atar. 1988. Kritik Sastra. Bandung : Angkasa.

Semi, M. Atar. 1990. Metode Penelitian Sastra. Bandung : Angkasa. Sinar, T. Luckman. 1971. Sari Sedjarah Serdang. Medan.

Siswanto, Wahyudi. 2008. Pengantar Teori Sastra. Jakarta. PT. Grasindo. Sobur, Alex. 2003. Psikologi Umum. Bandung. CV. Pustaka Setia.

Sudiarga. I Made. 2002. Geguritan Sewagati : Analisis Struktur dan Fungsi. Jakarta : Pusat Bahasa.

Sugiharto, R. Toto. 2008. Pandai Menulis Fiksi. Yogyakarta. : Pustaka Belajar. Sunardjo, Nikmah dan Siti Zahra Yundiafi. 1992. Hikayat Indra Jaya Pahlawan.

Jakarta. Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan

Syah, Muhibbin. 1995. Psikologi Pendidikan, Suatu Pendekatan Baru. Bandung. PT. Remaja Rosdakarya.

Tarigan, Henry Guntur. 1982. Menulis Sebagai Suatu Ketrampilan Berbahasa. Bandung : Angkasa.

Trisna Jayawati, Maini. 1997. Analisis Struktur dan Nilai Budaya Cerita Rakyat Sumatera Utara. Jakarta : Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Dokumen terkait