• Tidak ada hasil yang ditemukan

KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN

Dalam dokumen Profesionalisme guru pasca sertifikasi. (Halaman 105-111)

A. Kesimpulan

Dari analisis yang telah dibahas dalam Bab IV maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Sebagian besar guru tetap mempertahankan dan menunjang profesionalismenya ditinjau dari pendidikan dan pelatihan. Hal ini didukung dengan data dari 82 guru yang menjadi responden terdapat 69,5% guru pernah mengikuti pendidikan dan pelatihan.

2. Sebagian besar guru tetap mempertahankan dan menunjang profesionalismenya ditinjau dari perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran. Hal ini didukung dengan data dari 82 guru yang menjadi responden terdapat 93% guru pernah melakukan perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran.

3. Sebagian besar guru belum mempertahankan dan menunjang profesionalismenya ditinjau dari prestasi akademik. Hal ini didukung dengan data dari 82 guru yang menjadi responden terdapat 68,15% guru belum pernah mendapatkan prestasi akademik.

4. Sebagian besar guru belum mempertahankan dan menunjang profesionalismenya ditinjau dari karya pengembangan profesi. Hal ini didukung dengan data dari 82 guru yang menjadi responden terdapat 77,8% belum pernah melakukan karya pengembangan profesi.

5. Sebagian besar guru tetap mempertahankan dan menunjang profesionalismenya ditinjau dari keikutsertaan dalam forum ilmiah. Hal ini didukung dengan data dari 82 guru yang menjadi responden terdapat 61,6% guru pernah mengikuti forum ilmiah.

6. Sebagian besar guru belum mempertahankan dan menunjang profesionalismenya ditinjau dari pengalaman organisasi di bidang pendidikan dan sosial. Hal ini didukung dengan data dari 82 guru yang menjadi responden terdapat 61,29% guru belum pernah menjadi pengurus organisasi di bidang pendidikan dan sosial.

7. Sebagian besar guru belum mempertahankan dan menunjang profesionalismenya ditinjau dari penghargaan di bidang pendidikan. Hal ini didukung dengan data dari 82 guru yang menjadi responden terdapat 68,3% guru belum pernah mendapat penghargaan di bidang pendidikan.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian penulis menyarankan hal-hal sebagai berikut:

1. Bagi sekolah-sekolah hendaknya mengusahakan guru untuk mengikuti kegiatan pendidikan dan pelatihan serta forum ilmiah di setiap daerah dan para guru perlu terus-menerus dimotivasi dan difasilitasi untuk dapat berpartisipasi di dalamnya. Memang idealnya, kegiatan pendidikan dan pelatihan atau mengikuti forum

ilmiah sudah harus merupakan kebutuhan yang melekat pada diri individu guru itu sendiri, sehingga guru pun sudah sewajarnya ada kerelaan berkorban, baik berupa materi, tenaga dan fikiran untuk mengikuti kegiatan pendidikan dan pelatihan maupun forum ilmiah. Tetapi harus diingat pula bahwa kegiatan pendidikan, pelatihan dan forum ilmiah tidak hanya untuk kepentingan individu guru yang bersangkutan semata, tetapi organisasi sekolah atau dinas pendidikan juga memiliki kepentingan didalamnya. Oleh karena itu sudah sewajarnya jika sekolah atau dinas pendidikan berusaha seoptimal mungkin untuk memfasilitasi kegiatan pendidikan dan pelatihan atau forum ilmiah bagi para guru.

2. Sekolah mengusahakan guru dan siswa untuk mengikuti lomba-lomba, (guru akan diperhitungkan dalam perannya sebagai pembimbing) di daerah-daerah, secara berjenjang mulai dari tingkat sekolah, kecamatan sampai dengan tingkat kabupaten dan bahkan bila memungkinkan bisa diikutsertakan pada tingkat yang lebih tinggi. Lomba bagi guru tidak hanya diartikan dalam bentuk pemilihan guru berprestasi yang sudah biasa dilaksanakan setiap tahunnya, tetapi juga bentuk-bentuk perlombaan lainnya yang mencerminkan kemampuan akademik, pedagogik dan sosio-personal guru. Kegiatan lomba bagi guru dan siswa pada tingkat sekolah sebenarnya jauh lebih penting, karena melalui ajang lomba pada tingkat sekolah inilah dapat dihasilkan guru-guru dan siswa terpilih,

yang selanjutnya dapat diikutsertakan berkompetisi pada ajang lomba tingkat berikutnya. Agar kegiatan lomba pada tingkat sekolah memperoleh respons positif, khususnya dari para guru, sudah barang tentu sekolah harus mampu memberikan apresiasi yang seimbang dan menarik.

3. Sekolah mewajibkan guru untuk membuat karya ilmiah. Sekolah dapat memfasilitasi dan memberikan motivasi kepada guru untuk melaksanakan kegiatan Penelitian Tindakan Kelas, bisa saja dalam bentuk lomba Penelitian Tindakan Kelas atau bahkan bila perlu dengan cara mewajibkan para guru untuk melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas, minimal dalam satu tahun satu kali. Di samping untuk kepentingan penilaian sertifikasi, kegiatan Penelitian Tindakan Kelas terutama dapat dimanfaatkan untuk kepentingan perbaikan mutu proses pembelajaran guru yang bersangkutan, sehingga guru tidak terjebak dan berkutat dalam proses pembelajaran yang sama sekali tidak efektif. Tentunya, dalam hal ini setiap hasil karya dari setiap guru perlu diapresiasi secara seimbang pula, baik dalam bentuk materi maupun non materi.

4. Bagi guru-guru yang telah lulus sertifikasi hendaknya tetap mempertahankan dan mengembangkan profesionalisme guru, yaitu dengan cara mengikuti dan melaksanakan kegiatan-kegiatan yang dapat menunjang untuk menjadi guru yang professional terutama untuk karya pengembangan profesi.

C. Keterbatasan

Penulis menyadari masih adanya keterbatasan dalam penelitian ini antara lain :

1. Ada kemungkinan guru tidak menangkap dengan benar maksud item pertanyaan dalam kuesioner seperti yang dikehendaki peneliti sehingga tidak diperoleh jawaban yang sesuai dengan kondisi sebenarnya.

2. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode kuesioner. Kelemahan dari metode ini adalah adanya kemungkinan responden menjawab item-item pernyataan tidak jujur dan tidak serius sebab mereka mengisi kuesioner disela-sela menyelesaikan pekerjaan pokok mereka, walaupun peneliti telah mengantisipasi dengan memberikan arahan agar responden menjawab sesuai dengan keadaan dirinya, bukan yang baik menurut pemikirannya. Dampaknya hasil penelitian ini kurang mencerminkan kondisi yang sesungguhnya.

3. Keterbatasan waktu penelitian yang dilakukan saat awal tahun ajaran baru, karena guru sibuk mempersiapkan pembelajaran dan administrasi sehingga mungkin tidak diperoleh jawaban yang sesuai dengan kenyataan karena situasi yang kurang mendukung untuk melakukan penelitian.

4. Keterbatasan peneliti dalam hal waktu, biaya, dan kemampuan peneliti, akibatnya banyak hal yang belum terungkap dan tersampaikan dalam skripsi ini.

Dalam dokumen Profesionalisme guru pasca sertifikasi. (Halaman 105-111)

Dokumen terkait