• Tidak ada hasil yang ditemukan

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

1. Tumpangsari single row pada dosis 300 kg urea/ha menunjukkan efisiensi pemanfaatan lahan dan mampu meningkatkan hasil jagung (8,61 t/ha) melalui pengamatan LER, indeks panen, dan laju pengisian biji.

2. Tumpangsari double row pada dosis 150 kg urea/ha menunjukkan nilai efisiensi urea secara agronomis tertinggi yakni sebesar 5,36, tetapi tidak berbeda dengan dosis 300 kg urea/ha untuk indeks panen, laju pengisian biji, LER, dan hasil jagung per hektar.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian, penulis menyarankan agar pengukuran indeks panen pada saat fase vegetatif maksimum dan laju pengisian biji dilakukan pada 63 HST dan 77 HST.

PUSTAKA ACUAN

Armaya, Y.L., Lollie, A.P., dan Rosmayati. 2013. Pengaruh Selfing terhadap Karakter Tanaman Jagung (Zea mays L.) pada Generasi F4 Selfing. Fakultas Pertanian. Universitas Sumatera Utara. Jurnal Online Agroekoteknologi. 2 (2) : 304-317.

Balai Besar Wilayah Sungai Mesuji-Sekampung. 2014. Data Curah Hujan Harian (mm/hari) Kota Metro 2013. Departemen Pekerjaan Umum. 1 hlm. BPS. 2013. Statistics Indonesia. http://www.bps.go.id/tnmn_pgn.php. Diakses

pada tanggal 22 April 2014.

Buhaira. 2007. Respons Kacang Tanah (Arachis hypogaea L.) dan Jagung (Zea mays L.) terhadap Beberapa Pengaturan Tanam Jagung pada Sistem Tanam Tumpangsari. Fakultas Pertanian. Universitas Jambi. Jurnal Agronomi. 11 (1) : 41-46.

Bustamam, Tamsil. 2004. Pengaruh Posisi Daun Jagung Pada Batang Terhadap Pengisian Dan Mutu Benih. Fakultas Pertanian. Universitas Andalas. Jurnal Stigma. 11 (2) : 205-208.

Catharina, T.Z. 2009. Respon Tanaman Jagung pada Sistem Monokultur dengan Tumpangsari Kacang-Kacangan terhadap Ketersediaan Unsur Hara N dan Nilai Kesetaraan Lahan di Lahan Kering. Fakultas Pertanian. Universitas Mataram. Jurnal Ganec Swara. 3 (3) : 17-21.

Efendi, R. dan Suwardi. 2010. Respon Tanaman Jagung Hibrida terhadap Tingkat Takaran Pemberian Nitrogen dan Kepadatan Populasi. Balai Penelitian Tanaman Serealia. Prosiding Pekan Serealia Nasional. ISBN : 978-979-8940-29-3. 9 hlm.

Gallagher, P.W. 2012. Biomass Supply From Corn Residues: Estimates and Critical Review of Procedures. United States Department of Agriculture. 31p.

Gardner, F. P., R. B. Pearce, dan R. L. Mitchell. 1991. Physiology of Crop Plants (Fisiologi Tanaman Budidaya, alih bahasa : Susilo dan Subiyanto). UI Press, Jakarta. 428 hlm.

35

Guritno, B. 2011. Pola Tanam Di Lahan Kering. Universitas Brawijaya Press. Malang. 39 hlm. 70 hlm.

Gonggo, B.M., Hasanudin, dan Indriani, Y. 2006. Peran Pupuk N dan P terhadap Serapan N, Efisiensi N dan Hasi Tanaman jahe di bawah Tegakan Tanaman Karet. Fakultas Pertanian. Universitas Bengkulu. Jurnal ilmu pertanian Indonesia. 8 (1) : 61-68.

Handayani, K.D. 2007. Pertumbuhan dan Produksi Beberapa Varietas Jagung (Zea mays L.) pada Populasi yang Berbeda dalam Tumpangsari dengan Ubi Kayu (Manihot esculenta Cranz). Skripsi. Jurusan Budidaya Pertanian. Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor. 80 hlm.

Hardjowigeno, S. 1987. Ilmu Tanah. PT. Melton Putra: Jakarta. 233 hlm. Hiebsch, C.K., F. Tetio-Kagho, A.M. Chirembo, and F.P. Gardner, 1995. Plant

Density and Soybean Maturity in a Soybean-Maize Intercrop. Agron. J. 87 (1) : 965-969.

Hosang, E.Y., Barhiman, S., dan Soetedjo, I.N.P. 2004. Pola Pertanaman Ladang Rendah Risiko di Daerah Tangkapan Air Bendungan Tilong, Kabupaten Kupang NTT. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian. Nusa Tenggara Timur. 12 hlm.

Idwar, Yetti H., Herman, dan Karlita F. 2011. Pemberian Pupuk Kalium pada Sistem Tumpangsari Tanaman Jahe dan Jagung dengan Jarak Tanam

Berbeda. Fakultas Pertanian. Universitas Riau. Jurnal Teknobiologi. 2 (1) : 29-35.

Khali, M. 2000. Penentuan Waktu Tanam Kacang Tanah dan Dosis Pupuk Pospat terhadap Pertumbuhan, Hasil Kacang Tanah dan Jagung dalam Sistem Tumpangsari. Jurnal Agrista. 4 (3) : 54-65.

Maobe, S. N., Akundabweni, L.S.M., Mburu, M.W.K., Ndufa, J.K., Mureithi, J.G., Gachene, C.K.K., Makini, F.W., and Okello, J.J. 2010. Effect of Mucuna Green Manure and Inorgaic Fertilizer Urea Nitrogen Sources and Application Rates on Harvest Index of Maize. Kenya Agricultural Research Institute. World Journal of Agricultural sciences. 6 (5) :532-539.

Patola, E. 2008. Analisis Pengaruh Dosis Pupuk Urea dan Jarak Tanam terhadap Produktivitas Jagung Hibrida P21 (Zea mays L.) Jurnal Inovasi Pertanian. 7 (1):51-56.

Prakoso, G.E. 2012. Efisiensi Dosisdan Waktu Aplikasi Pupuk Urea dalam Meningkatkan Hasil Jagung (Zea mays L.) Kultivar Pioneer 27. Fakultas Pertanian. Universitas Lampung. Skripsi. 63 hlm.

36

Purwono dan Rudi, H. 2005. Bertanam Jagung Unggul. Penebar Swadaya. Jakarta. 67 hm.

Rahni, N.M. 2012. Karakteristik Pertumbuhan Dan Hasil Jagung (Zea Mays L.) Pada Ultisols Yang Diberi Pupuk Hayati Dan Pupuk Hijau. Fakultas Pertanian. Universitas Haluoleo. Jurnal Agriplus. 22 (3) : 162-169. Sagala, M. F., Wiralaga, R. A., dan Zulvica, F. 2012. Pengaruh Populasi dan

Selang Waktu Tanam terhadap Pertumbuhan dan Hasil Kedelai yang ditumpangsarikan dengan Jagung. Fakultas Pertanian. Universitas Sriwijaya. Artikel Penelitian. 16 hlm.

Salisbury, F.B., dan C.W. Ross. 1992. Fisiologi tumbuhan. Diterjemahkan Diah Lukman danSumaryono dari Plant Physiology. Penerbit ITBBandung. 1995. jilid 2. 167 hlm.

Saragih, D. Hamim. H., dan Nurmauli. N. 2013. Pengaruh dosis dan waktu aplikasi pupuk urea dalam meningkatkan pertumbuhan dan hasil jagung (Zea mays L.) pioneer 27. Jurnal Agrotek Tropika. 1 (1) : 50-54.

Sarjito, A. dan Hartanto, B. 2007. Respon Tanaman Jagung terhadap Aplikasi Pupuk Nitrogen dan Penyisipan Tanaman Kedelai. Jurnal Penelitian dan Informasi Pertanian “Agrin”. 11 (2): 130-138.

Sektiwi, Ariya T., Aini N., dan Sebayang H. S. 2012. Kajian model tanam dan waktu tanam dalam sistem tumpangsari terhadap pertumbuhan dan produksi benih jagung. Fakultas Pertanian.. Universitas Brawijaya: Malang. Artikel Penelitian. 15 hlm.

Sembiring, Santiana. 2007. Studi Karakteristik Beberapa Varietas Jagung (Zea mays L) Hasil Three Ways Cross. Skripsi. Fakultas Pertanian. Universitas Sumatera Utara. 86 hlm.

Setiawan, E. 2009. Kearifan Lokal Pola Tanam Tumpangsari di Jawa Timur. Fakultas Pertanian. Universitas Trunojoyo . J.Agrovigor. 2 (2): 79-89. Sintia, M. 2011. Pengaruh Beberapa Dosis Kompos Jerami Padi dan Pupuk

Nitrogen Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Jagung Manis (Zea mays saccharata Sturt). Skripsi. Fakultas Pertanian. Universitas Andalas. 87 hlm.

Siregar A. dan I. Marzuki. 2011. The Efficiency of Urea Fertilixation on N Uptake and Yield of Lowland Rice (Oryza sativa L.) Jurnal Budidaya Pertanian. 7 (2): 107-112.

Sonbai, J.H., Prajitno, D., dan Syukur, A. 2013. Pertumbuhan dan Hasil Jagung pada berbagai Pemberian Pupuk Nitrogen di Lahn Kering Regosol.

37

16 (1) : 77-89.

Sutoro, Dewi, N., dan Seytowati, M. 2008. Hubungan Sifat Morfofisiologis Tanaman dengan Hasil Kedelai. Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi dan Sumberdaya Genetik Pertanian. Bogor. Jurnal Penelitian Pertanian Tanaman Pangan. 27 (3): 185-190.

Sutoro. 2009. Analisis Lintasan Genotipik dan Fenotipik Karakter Sekunder Jagung pada Fase Pembungaan dengan Pemupukan Takaran Rendah. Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi dan Sumberdaya Genetik Pertanian. Bogor. Jurnal Penelitian Pertanian Tanaman Pangan. 8 (1): 12- 22.

Suwarto, Yahya S., Handoko, dan Chozin, M. A. 2005. Kompetisi Tanaman Jagung dan Ubikayu dalam Sistem Tumpang Sari. Bogor : Institut Pertanian Bogor. Jurnal Agrohorti. 33 (2): 1 – 7.

Syafruddin dan Zubachtirodin. 2010. Penggunaan Pupuk NPK Majemuk 20:10:10 pada Tanaman Jagung. Balai Penelitian Tanaman Serealia. Sulawesi Utara. Prosiding Pekan Serealia Nasional.

Dokumen terkait