• Tidak ada hasil yang ditemukan

5.1Kesimpulan

Berdasarkan penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Penambahan minyak ikan dan lama penyimpanan roti tawar (interaksi kedua faktor) berpengaruh nyata terhadap, aroma, rasa, dan penilaian keseluruhan, namun tekstur roti tawar hanya dipengaruhi oleh faktor lama penyimpanan. Penambahan minyak ikan dan lama penyimpanan roti tawar juga

mempengaruhi kadar asam lemak omega 3.

2. Hasil terbaik diperoleh dari perlakuan dengan penambahan jumlah minyak ikan sebanyak 1% dan lama penyimpanan selama 0 hari (M1L0) dengan total kadar asam lemak omega 3 sebesar 1,266%, aroma 4,43 (agak amis), tekstur 4,233 (lembut), rasa 4,02 (agak terasa minyak ikan), dan penilaian keseluruhan sebesar 3,95 (suka).

5.2Saran

Perlu dilakukan penelitian lanjutan tentang penambahan bahan tambahan pangan (food additive) roti tawar yang diperkaya dengan asam lemak omega 3 yang berasal dari minyak ikan agar bau amis dan rasa minyak ikan pada roti tawar bisa

45

tersamarkan sehingga konsumen lebih menerima roti tawar tersebut serta bahan tambahan pangan (food additive) yang juga berfungsi untuk memperpanjang masa simpan roti tawar.

DAFTAR PUSTAKA

Aidos I, C. Jacobsen, B. Jensen, J.B. Luten, A. Padt, R.M. Boom. 2002. Volatile Oxidation Products Formed in Crude Herring Oil Under Accelerated Oxidation Conditions. Journal Lipid Science Technology. 4: 148-161. Alonso D. and F. Maroto. 2000. Plants as ‘Chemical Factories’ for the Production

of Polyunsaturated Fatty Acids. Journal Biotechnol. 18: 481-497.

AOAC. 1995. Association of Official Analitycal Chemist. 1995. Official Method of Analysis of The Association of Official Analitycal of Chemist. Arlington, Virginia, USA: Published by The Association of Analitycal Chemist, Inc. Astuti, T. Y dan T. Setyawardani. 2006. Penggunaan Susu Skim dan Asam

Lemak Esensial sebagai Alternatif Cara Memperbaiki Kualitas Nutrisi Yogurt. Jurnal Teknologi Pangan. 1: 16–21.

BBPP. 2013. Prosedur Kerja Kromatografi Gas. Balai Besar Penanganan dan Pengembangan Pasca Panen. Bogor.

Borneo, R. 2007. Stability and Consumer Acceptance of Long Chain Omega-3 Fatty Acids (Eicosapentaenoiec Acid, 20:5, n-3 and Docosahexaenoic Acid, 22:6, n-3) in Cream-Filled Sandwich Cookies. Journal of Food Science. 72: 49-54.

Buckle, K.A., R.A. Edwards, G.H. Fleet and M. Wootton. 1987. Ilmu Pangan. Penerjemah H. Purnomo dan Adiono. UI-Press, Jakarta.

Desrosier, N.W. 1988. Teknologi Pengawetan Pangan. UI-Press, Jakarta. Departemen Kesehatan RI., 1996. Daftar Komposisi Bahan Makanan. Bhratara

Karya Aksara. Jakarta.

Doyle, E. 2007. Microbial Food Spoilage — Losses and Control Strategies. University of Wisconsin, Madison.

Dunford, N. 2005. Foods, Health, and Omega-3 Oils. Oklahoma State University, Oklahoma.

47

Elisabeth, J. 2008. Pengembangan Produk Lemak Untuk Industri Bakery. http://www.foodreview.biz/login/preview.php?view&id=56041 . Diakses pada tanggal 23 Desember 2012

Gunstone, F.D. 1996. Fatty Acid and Lipid Chemistry. Chapman and Hall, Great Britain.

Gaman, P.M. dan K.B, Sherington. 1994. Pengantar Ilmu Pangan Nutrisi dan Mikrobiologi. Gajah Mada University Press, Yogyakarta.

Harman, A. 2005. Fish Oil Makes Goat Cheese Healthier.

http://www.dairygoatjournal.com/90-3/fish_oil_makes_goat_cheese_healthier/. Diakses tanggal 12 Juli 2013. Hilma, D. 2011. Kajian kandungan fenol dan kapasitas antioksidan tepung pisang

batu (Musa balbisiana Colla) dan aplikasinya dalam pembuatan brownies cokelat fungsional. (Skripsi). Universitas Lampung. Bandar Lampung. Kolanowski, W. 2005. Bioavailability of Omega 3 PUFA from Foods Enriched

with Fish Oil - A Mini Review. Journal of Food and Nutrition Sciences. 14: 335-340.

Kusuma, R.W.R. 2008. Pengaruh penggunaan cengkeh (Syzygium aromaticum) dan kayu manis (Cinnamomum sp.) sebagai pengawet alami terhadap daya simpan roti manis. (Skripsi). Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Lukito, V. and A. Arges. 2009. The Effects of Adding Omega 3 Fatty Acid on The Texture and Taste of Chocolate Chip Cookies.

http://www.cfs.purdue.edu/fn/fn453/Project_Archive/Fall_2009/Fish_oil_i n_chocolate_chip_cookies.pdf. Diakses pada tanggal 11 Februari 2013. Mudjajanto E.S dan L.N Yulianti. 2004. Membuat Aneka Roti, Penebar Swadaya.

Jakarta.

Mukhibin, M. 2012. Pengaruh Suhu Pengemasan Terhadap Umur Simpan Roti. http://rubika-rubika.blogspot.com/2012/04/pengaruh-suhu-pengemasan-terhadap-umur.html. Diakses tanggal 9 Desember 2012.

Norman, W.D. 1988. Teknologi Pengawetan Pangan. Universitas Indonesia, Jakarta.

Nusawanti, T.A. 2009. Analisis strategi pengembangan usaha roti pada bagas bakery, kabupaten Kendal. (Skripsi). IPB. Bogor.

Pak, C.S. 2005. Stability and Quality of Fish oil During Typical Domestic Application. The United Nations University. Kangwon.

Panagan, A.T., H. Yohandini., J.U. Gultom. 2011. Analisis Kualitatif dan Kuantitatif Asam lemak Tak Jenuh Omega 3 dari Minyak Ikan Patin dengan metoda Kromatografi gas. Jurnal Penelitian Sains. 14: 38-42. Prakasa, R. 2012. Mempelajari Proses Produksi dan Proses Pengemasan Roti

Manis. (Laporan Praktik Umum). Universitas Lampung. Bandar Lampung. Purnama, A. 2011. Pengaruh penambahan minyak ikan dan minyak biji bunga

matahari pada pembuatan yogurt dari susu skim terhadap level kolesterol hewan coba mencit (Mus musculus). (Skripsi). Universitas Hasanuddin. Makasar.

Ramli, M. 2011. EPA dan DHA. http://mohammadramli.blogspot.com/ 2011/02/epa-dan-dha.html. Diakses pada tanggal 3 Januari 2012.

Rodriguez, N.R., Beltran, S., Jaime, I., Sara, M., Sanz, M.T., dan Carballido J.R. 2010. Production of omega-3 polyunsaturated fatty acid concentrates. Journal of Innovation Food Science and Emerging Technologies. 11: 1-12. Sediaoetama, A. 1993. Ilmu Gizi. Dian Rakyat, Jakarta.

SNI. 1995. Standar Nasional Indonesia untuk roti (SNI 01-3840-1995). Dewan Standarisasi Nasional, Jakarta.

Sufi, S. Y., 1999. Kreasi Roti. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Swastawati F. 2004. The effect of smoking duration on the quality and DHA composition of milkfish Chanos chanos F. Journal of Coastal

Developmen. 3: 137-142.

Syamsir, E. 2011. Bread Staling. http://elvirasyamsir.staff.ipb.ac.id/bread-staling/. Diakses tanggal 10 Oktober 2013.

Syarief et al. 1989. Teknologi Pengemasan Pangan. PAU Pangan dan Gizi IPB, Bogor.

Taylor. 1989. Fish Oil in Bakery Food. America Institute of Baking, Manhattan.

Torres, I. 2011. Development of a Cookie with Added Omega 3 Fatty Acids Source Functional Food. Universidad nacional de Colombia Sede Medellin, Colombia.

Wahyudi. 2003. Memproduksi Roti. Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen

49

Wanasundara, N. dan Shahidi, F. 1998. Omega-3 Fatty Acid Concentrates: Nutrional Aspects and Production Technologies. Journal of Food Science and Technology. 9: 230-240.

Wang YJ, Miller LA, Perren M, dan Addis PB. 1990. Omega-3 Fatty Acids in Lake Superior Fish. Journal of Food Science. 2: 71-76.

Wibowo, P.H. 2008. Penentuan Bilangan Peroksida Asam Miristat dari Unit Fraksinasi di PT. Soci Medan. (Tugas Akhir). Universitas Sumatera Utara. Medan

Widyaningsih, T.D. dan Murtini, E.S. 2006. Alternatif pengganti Formalin pada Produk Pangan. Agrisarana, Jakarta.

Winarno, F.G. 1993. Pangan, Gizi, Teknologi, dan Konsumen. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Winarno, F.G., 1995. Enzim Pangan. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Winarno, F.G. 1997. Kimia Pangan dan Gizi. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Yayath. 2009. Fungsi Bahan-bahan dalam Pembuatan Roti.

http://yayath-silahkanmampir.blogspot.com/2009/10/blog-post.html. Diakses pada tanggal 3 Januari 2013.

Ye, A and Cui, J. 2009. Evaluation of Processed Cheese Fortified with Fish Oil Emulsion. Journal Food Research. 8: 1093-1098.

Dokumen terkait