• Tidak ada hasil yang ditemukan

5.1.Kesimpulan

Dari hasil penelitian terhadap 107 siswa SMP Negeri 22 Bandar Lampung, dapat disimpulkan bahwa:

1. Tingkat Kecerdasan emosional sebagian besar siswa memiliki kategori baik sebanyak 46,7%.

2. Status Gizi sebagian besar siswa memiliki kategori normal sebanyak 61,7%.

3. Prestasi Belajar sebagian besar siswa memiliki kategori sedang sebanyak 50,5%

4. Kecerdasan emosional dan prestasi belajar memiliki hubungan yang bermakna secara statistik.

5. Status gizi dan prestasi belajar memiliki hubungan yang bermakna secara statistik

5.2.Saran

1. Bagi sekolah

a) Perlu lebih memperhatikan prestasi belajar siswa dan faktor-faktor lain seperti perhatian atau pola asuh orang tua, minat, bakat, dll yang dapat mempengaruhi prestasi belajar.

b) Hendaknya siswa, guru dan orang tua dapat memotivasi siwa untuk terus mengembangkan fungsi kecerdasan emosional dalam upaya peningkatan prestasi belajar

2. Bagi Institusi Kesehatan (Dinas Kesahatan, UKS, dan lain-lain)

Perlu mengadakan penyuluhan bagi siswa dan para orang tua wali murid tentang gizi seimbang sesuai usia remaja agar dapat mendukung prestasi belajar disekolah.

3. Bagi Ilmu Pengetahuan

Meningkatkan wawasan dan pengetahuan tentang pentingnya kecerdasan emosional, status gizi dan hubunga nya dengan prestasi belajar siswa.

DAFTAR PUSTAKA

Adisasmito, W. 2012. Sistem Kesehatan. PT Gramedia Grafindo Persada. Jakarta Almatsier, S. 2010. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. PT. Gramedia Pustaka Utama.

Jakarta.

Arisman. 2010. Gizi Dalam Daur Kehidupan Buku Ajar Ilmu Gizi. EGC: Jakarta. Arum, P. 2012.Hubungan Antara Kecerdasan Emosional Dengan Prestasi

Akademik Mahasiswa Psikologi Tingkat Satu Universitas Gunadarma. Skripsi. Universitas Gunadarma. Jakarta.

Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. 2010. Riset Kesehatan Dasar. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Jakarta.

Badarudin, 2013. Peran IQ,EQ,SQ,CQ,dan AQ Dalam Pembelajaran. Rineka Cipta. Jakarta.

Badiuzzaman, 2010. Pengaruh Status Gizi Dengan Tingkat Prestasi Akademik Sekolah Dasar Kota Medan. Dipublish tanggal 21 mei 2011.

Budiyanto, M.A.K. 2002. Dasar-dasar Ilmu Gizi. Universitas Muhamadyah Malang. Malang.

Beck, M.E. 2000. Ilmu Gizi dan Diet. Yayasan Essential Medika. Jakarta Cakrawati, D dan Mustika, NH. 2012. Bahan Pangan Gizi dan Kesehatan.

Alfabeta. Bandung.

Cyntia. A. 2011. Hubungan Status Nutrisi dan Prestasi Belajar Siswa SD di Jatinangor. Skripsi. Universitas Padjajaran Bandung.

Dahlan, M. S. 2008. Statistik untuk Kedokteran Kesehatan. Salemba Medika. Jakarta.

Darmawan, I. 2003. Kiat Jitu Taklukan Psikotes. Rineka Cipta. Jakarta. Depkes RI. 2002. Pedoman Umum Gizi Seimbang. Direktorat Jendral Bina

Depkes RI. 2004. Analisis Situasi Gizi dan Kesehatan Masyarakat. Direktorat Jendral Bina Kesehatan Masyarakat Direktorat Gizi Masyarakat. Jakarta. Departemen Pendidikan Nasional RI. 2008. Ketetapan Nilai KKM. Direktorat

Jendral Bina Pendidikan. Jakarta.

Desmita. 2009. Psikologi Perkembangan Peserta Didik. Remaja Rosdakarya. Bandung.

Fithia, 2011. Intellegensi Anak. Remaja Rosdakarya. Bandung..

Goleman, D. 1994. Apakah Kegunaan Emosi. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. , D. 1996. Kecerdasan Emosional. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. , D. 2001. Mengapa EQ lebih penting dari IQ. Gramedia Pustaka Utama.

Jakarta.

Gottman J, & Clark JD. 2004. 5 Langkah Penting Untuk Melatih Emosi. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Hadi H. 2005. Beban Ganda Masalah Gizi dan Implikasinya terhadap Kebijakan Pembangunan Kesehatan Nasional. Rapat terbuka Majelis Guru Besar UGM. Yogyakarta.

Hamzah B. U. 2011. Teori Motivasi dan Pengukuranya.. Bumi Aksara. Jakarta. Huwae. 2005. Hubungan antara Status Gizi dan Kadar Hb dengan Prestasi Belajar

Murid SD di Daerah Endemis Malaria. Tesis. Program Sarjana UGM. Yogyakarta.

Isdaryanti. 2007. Motivasi Diri. Dian Rakyat. Jakarta.

Karsin, ES. 2004. Peranan Pangan dan Gizi Dalam Pembangunan dalam Pengantar Pangan dan Gizi. Jakarta: Penebar Swadaya.

Krisnawati. Soelisyowati, E. Itiyati, A. 2009. Hubungan Status Gizi Dengan Prestasi Belajar Anak Kelas Satu SDN Trisobo 2 Sidoarjo. Jurnal Keperawatan 11(3).

Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2010. Standar Antropometri Penilaian Status Gizi Anak. Kementrian Kesehatan RI. 2011.

Lestari. 2003. Mengenal Pola Hidup Anak. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. Masdewi., Mazarina. D, dan T. Setiawati. 2011. Korelasi Perilaku Makan dan Status Gizi Terhadap Prestasi Belajar Siswa Program Akselerasi di SMP. Jurnal Teknologi dan Kejuruan . 34(2):179-190.

Marlina, Y. 2011. Pengaruh Status Gizi, Asupan Energi dan Protein Terhadap Prestasi Belajar siswa SD Negeri 2 Bandar Lampung. Skripsi. Program Studi Pendidikan Dokter. Universitas Lampung.

Mayer JD, Di Paolo M, Salovey P. 1990. Perceifing Affective Content in Ambigous Visual Stimuli: a compenent of emotional intelegence. Jurnal Pers. Summer; 54 (3-4) :772-81.

Mustoufa. 2003. Motivasi Untuk Percaya Diri. Karya Salemba. Jakarta. Mendoza-Salonga A. 2007. Nutrition and Brain Development. SA Fam Pract.

Philipines.

Narendra. 2002. Pengukuran Status Gizi. Salemba Empat. Jakarta.

Notoadmodjo. 2010. Promosi Kesehatan Teori dan Aplikasi. Rineka Cipta. Jakarta.

Novita, M. 2012. Hubungan Derajat Stuntting, Asupan Zat Gizi dan Sosial Ekonomi Rumah Tangga Dan Perkembangan Motorik Usia 24-36 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Bugangan Semarang. Jurnal of Nutrition

Collage,1 (1):327-336.

Pamularsih, A. 2009. Hubungan Status Gizi dengan Prestasi Belajar Siswa di SDN 2 Selo Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali. Skripsi. Universitas Muhamadyah. Surakarta.

Purwanto. 2001. Psikologi Pendidikan. Remaja Rosdakarya. Bandung.

Purwodarminta. 2007. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Balai Pustaka. Jakarta Rahayu, S. 2007. Pengaruh Pengalaman Dalam Praktik Industri dan Prestasi

Belajar Akuntansi Terhadap Kesiapan Kerja Siswa Kelas XII Program Keahlian Akuntasi SMK MuHAMADYAH 2 Klaten Utara. Skripsi. Pendidikan Akuntansi FISE UNY. Yogyakarta.

Sadler M, Strain JJ, Caballero B, editors. 1999. Encyclopedia of Human Nutrition- Academic Press (Harccourt Brace and Company Publisher); p.13-29, 190- 197, 350-356

Sastroasmoro, S. & Ismail. 2010. Dasar-dasar Metodologi Penelitian Klinis. Binarupa Aksara. Jakarta.

Setiawati, M. Wijayanto, P. Setiadi W. 2002. Hubungan Kecerdasan Emosional, Status Gizi dengan Prestasi Belajar. Tesis. Universitas Diponegoro

Semarang. Semarang

Siska, R. 2009. Hubungan Asupan Sarapan dan Tingkat Emosi Terhadap Prestasi Anak Pada SDN 835 Bingkawan Sibolangit. Skripsi. Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sultan Agung. Semarang.

Suharsimi. 1998. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. PT Rineka Cipta. Jakarta.

Susanto.2001. Mengekspresikan Emosi Diri. Mizan Media Utama Bandung. Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Rineka Cipta.

Jakarta.

Supariasa, IDN., Bakri, B. & Fajar, I. (2002) Penilaian Status Gizi. EGC : Jakarta Suryabrata, S. 2011. Psikologi Pendidikan. Raja Grafindo Persada. Jakarta. Soekirman. 2003. Ilmu Gizi dan Aplikasinya untuk Keluarga dan Masyarakat.

Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi. Departemen Pendidikan Nasional. Syah, M. 2010. Psikologi Pendidikan. PT Remaja Rosdakarya: Bandung. Thontowi, A. Beberapa Tingkah Laku Anak Didik yang Penting Dalam Proses

Pendidikan. Dalam Psikologi Pendidikan. Angkasa. Bandung.

Tjundjing, S. 2001. Hubungan Antara IQ, EQ, dan AQ dengan Prestasi Studi Pada Siswa SMU. Indonesian Physichological Journal 17(1);69-87.

Universitas Lampung. 2010. Format Penulisan Karya Ilmiah. Universitas Lampung. Lampung.

Wahyuningsih, H. 2009. Hubungan Kecerdasan Emosional dengan Aktualisasi Diri Pada Remaja. Skripsi. Fakultas Psikologi Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung.

Wasis D. 2001. Hubungan Intelegensi, Status Gizi dengan Prestasi Belajar siswa SLTP. Tesis.Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro. Semarang.

Dokumen terkait