KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya , maka kesimpulan yang dapat ditarik dalam penelitian adalah sebagai berikut:
1. Karakteristik lansia di Puskesmas Kesatria Pematangsiantar menunjukkan mayoritas responden berusia 60-74 tahun 56,5% , jenis kelamin perempuan 69,6%, tidak bekerja 65,2%, nyeri yang dirasakan < 5 tahun sebesar 84,8%.
2. Lansia di Puskesmas Kesatria Pematangsiantar sebagian besar mandiri dalam aktivitas kehidupan sehari-hari yaitu sebesar 67,4%
3. Lansia di Puskesmas Kesatria Pematangsiantar memiliki tingkat nyeri Reumatoid Artritis sedang sebesar 37,0%
4. Hasil uji korelasi Spearman Rank (rho) dan diperoleh nilai r= -0,369 dan nilai signifikasi (p) sebesar 0,012. Nilai ini lebih kecil dari level of significance yang tertera pada table sebesar 0,05 (p < 0,05), hubungan yang sedang dengan arah negatif antara nyeri reumatoid artritis dengan aktivitas sehari-hari lansia di Puskesmas Kesatria Pematangsiantar. Artinya semakin tinggi nyeri reumatoid artritis yang dirasakan maka semakin rendah kemandirian lansia atau cenderung tergantung.
2. Saran
Berdasarkan hasil penelitian, hasil yang dapat diajukan antara lain : 2.1 Pendidikan Kesehatan
Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai rujukan tambahan bagi institusi pendidikan. Misalnya hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi yang dapat menambah pengetahuan mahasiswa terhadap nyeri Reumatoid Artritis dan aktivitas kehidupan sehari-hari lansia serta sebagai bahan rujukan tambahan dalam melakukan pegabdian kepada masyarakat khususnya pada pelayanan lanjut usia.
2.2 Praktik Keperawatan
Praktik keperawatan kedepannya memberi perhatian lebih terhadap kesehatan gerontik.
2.3 Penelitian Selanjutnya
Bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat melakukan penelitian analisis multivariat untuk melihat faktor dominan yang dapat berhubungan dengan aktivitas sehari-hari lansia.
Daftar Pustaka
Anderson, Diana L (2001). Development of an Instrument to Measure Pain in Rheumatoid Arthritis: Rheumatoid Artritis Pain Scale (RAPS) diperoleh
tanggal 09 oktober 2014 dari
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/11501718.
Arikunto, S.( 2010). Prosedur penelitian : Suatu Pendekatan Praktik. (Edisi. Revisi). Jakarta: Rineka Cipta
Brunner & Sudarth. (1996). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah, Vol. 2, Edisi 8. Jakarta: EGC.
Buffer (2010). Rheumatoid Arthritis. diperoleh pada tanggal 20 Oktober 2014 dari http//www.rheumatoid_arthritis .net/duwload.doc
Depkes RI. (2013). Gambaran Kesehatan Lanjut Usia. diperoleh tanggal 6
September 2014 dari
http://www.depkes.go.id/download.php?file=download/pusdatin/buletin/bul etin-lansia.pdf
Dewi, Dina, Setyoadi, Widastra, Ni.Made. (2009). Pengaruh Teknik Relaksasi Nafas Dalam Terhadap Penurunan Persepsi Nyeri pada Lansia dengan Artritis Reumatoid. Jurnal Keperawatan Soedirman (The Soedirman Journal of Nursing), Volume 4, No.2 diperoleh tanggal 5 desember 2014 dari http://jos.unsoed.ac.id/index.php/keperawatan/article/download/179/44 Dewi, Sumartini.(2009). Diagnosis dan Penatalaksanaan Artritis Reumatoid di
Setyohadi, B & Kasjmir, Y. Kumpulan Makalah Temu Ilmiah Reumatologi 2009. Bandung: Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran.
Ediawati, Eka. (2012).Gambaran Tingkat Kemandirian dalam Activity of Daily Living dan Resiko Jatuh pada Lansia di Panti Sosial Tresna Wredha Budi Mulia 01 dan 03 Jakarta Timur. Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia. Skripsp
Fakultas Kedokteran UI.(2003). Penatalaksanaan pasien geriatri dengan pendekatan interdisiplin. Jakarta
Fatimah. (2010). Merawat manusia lanjut usia. Jakarta: Trans Info Media
Hardiwinoto, (2005). Panduan Gerontologi: Tinjauan dari Berbagai Aspek. Jakarta: Gramedia.
Hurlock, E. B. (2002). Dasar-dasar keperawatan kesehatan masyarakat. Jakarta: EGC
Kobasyashi, N.Nurviyandri, D,.Yamamoto, M.,Sugiyama. Severity of Dementia as a Risk Faktor for Repeat fallsamong the The Institusionalized Elderly in Japan. Journal of Nursing and Health Sciences. 2009
Lukman & Ningsih, Nurma. (2009). Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Sistem Musculoskeletal. Jakarta: Salemba Medika
Mahoney FI & DW Barthel. (1965). Functional Evaluation: the Barthel Index . Maryland State Medical Journal 14:61-65
Matondang, Zulkifli. (2009). Validitas dan Reliabilitas Suatu Instrrumen Penelitian. Jurnal Tabularasa PPS UNIMED Vol. 6 No.1 diperoleh tanggal 12 desember 2014 dari http://digilib.unimed.ac.id/public/UNIMED-Article- 24576-Zulkifli.pdf
Maryam, R. Siti, et.al. (2008). Mengenal Usia Lanjut dan Perawatannya. Jakarta: Salemba Medika.
Mickey, Stanley . (2007) Buku Ajar Keperawatan Gerontik Edisi 2. Jakarta: EGC Muharyani , Putri. Widita. (2010). Demenisa dan Gangguan Aktivitas Kehidupan
Sehari-hari (AKS) Lansia di Panti Sosial Tresna Werdha Wargatama Inderalaya. Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat, Volume 1, No.1 diperoleh
tanggal 8 September 2014 dari
http://www.jikm.unsri.ac.id/index.php/jikm/article/download/4/pdf
Masatufah, Ernie. (2013). Gambaran Pengetahuan Tentang Penyakit Reumatik pada Wanita Lanjut Usia di Panti Sosial Tresna Wredha Budi Pertiwi Bandung. Universitas Pendidikan Indonesia
Muttaqin, Arif. (2008). Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Sistem Persyarafan. Jakarta: Salemba Medika
Nainggolan, Onlin. (2009). Prevalensi dan Determinan Penyakit Rematik di Indonesia. diperoleh tanggal 10 Oktober 2014 dari http://indonesia.digitaljournals.org/index.php/idnmed/article/download/894/ 894.
Nugroho, Wahyudi ( 2000). Keperawatan Gerontik Edisi 2. Jakarta: EGC
Nugroho, Wahyudi. (2008). Keperawatan Gerontik dan Geriatrik. Jakarta: EGC. Nursalam. (2008). Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta: Salemba
Medika.
Orem, D.E.(2001) Nursing: Concept of Practice. (6th Ed).St.Louis:Mosby Inc Potter, P. A, Perry, A.G. (2005). Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep,
Proses dan Praktik. Jakarta: Salemba Medika
Pudjiastuti, dkk. (2003). Fisioterapi pada Lansia. Jakarta: EGC
Rachmawati, dkk.(2006) Nyeri Muskuloskeletal dan Hubungannya dengan Kemampuan Fungsional Fisik pada Lanjut Usia. Jurnal Bagian Anatomi Fakultas Kedokteran, Vol.25 No.4 Universitas Trisakti. Jakarta
Rinajumita.(2011) Faktor-Faktpr yang berhubungan dengan Kemandirian Lansia di Wilayah Kerja Puskesmas Lampasi Kecamatan Payakumbah Utara tahun
2011. Fakultas Kedokteran Jurusan Program Studi Kesehatan Masyarakat Universitas Andalas Padang. Skripsi
RISKESDAS, (2007). Riset Kesehatan Dasar. diperoleh tanggal 5 November
2014 dari
https://www.k4health.org/sites/default/files/laporanNasional%20Riskesdas %202007.pdf
Setiadi. (2007). Konsep dan Penulisan Riset Keperawatan. Yogyakarta: Graha Ilmu
Setiahardja, Andi. Sugiarto. (2005). Penilaian Keseimbangan dengan Aktivitas Kehidupan Sehari-hari di Panti Werdha Pelkris Elim Semarang. Fakultas Kedokteran Universitas Dipenogoro. Semarang
Smeltzer, S., Bare, B. (2002). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta:EGC.
Sudoyo, A .W, Setiyohadi. B, Alwi. I, Simadibrata. K, Setiati. S . (2009). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam jilid III. Edisi 5. Jakarta: InternaPublishing. Suhartini, R.(2006) Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kemandirian Orang
Lanjut Usia (studi Kasus di Kelurahan Jambangan). Di unduh dari www.damandiri.or.id. Diakses pada tanggal 4 Mei 2015
Tamber – Noorkasiani .(2009). Kesehatan Usia Lanjut dengan Pendekatan Asuhan Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika
The Internasional Association for the Study of Pain (2010). International Association for the Study of Pain 2010 Annual Report. diperoleh tanggal 8
September 2014 dari http://www.iasp-
pain.org/files/Content/ContentFolders/AboutIASP/IASPAnnualReport_201 0.pdf
Wiraguna, Lalu.Tanjung. (2014). Gambaran Tingkat Kemandirian dalam Activity Daily Living (ADL) pada Lansia di Desa Leyangan Kecematan Ungaran Timur Kabupaten Semarang. Fakultas Ilmu Keperawatan Stikes Ngudi Waluyo Ungaran.
Yuliasih, (2009). Imunopatogenesis Artritis Reumatoid di: Setyohadi, B & Kasjmir, Y. I . Kumpulan Makalah Temu Ilmiah Reumatologi. Surabaya.