• Tidak ada hasil yang ditemukan

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis terhadap kapasitas terminal penumpang dan apron Bandar Udara H.AS. Hanandjoeddin, didapatkan beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Kapasitas terminal penumpang saat ini mampu melayani sekitar 1.081.474 penumpang/tahun dengan jumlah penumpang maksimum yang bisa ditampung dalam satu waktu adalah 494 penumpang dan kapasitas apron kondisi eksisting mampu melayani 4 buah pesawat tipe B-737.

2. Jumlah penumpang pada waktu puncak kondisi eksisting untuk proses keberangkatan adalah 343 penumpang dan untuk proses kedatangan adalah 342 penumpang.

3. Kebutuhan kapasitas ruang terminal penumpang pada saat jam puncak kondisi eksisting adalah:

a. Kebutuhan jumlah loket check-in dengan standar SNI 03-7046-2004 berkisar antara 9-14 loket, sedangkan dengan standar FIFO berkisar antara 8-13 loket. Saat ini jumlah loket check-in yang tersedia ada 7 loket, hal ini menunjukkan bahwa jumlah loket check-in kondisi eksisting tidak memenuhi standar dari SNI 03-7046-2004 dan FIFO. b. Luas check-in area saat ini adalah 80 m2, sedangan luas check-in area

yang dihitung berdasarkan SNI 03-7046-2004 didapat 94,33 m2. Hasil perhitungan tersebut menunjukkan bahwa luas check-in area saat ini tidak memenuhi luas standar berdasarkan SNI 03-7046-2004.

c. Jumlah security check-in hasil perhitungan dengan standar SNI 03-7046-2004 dibutuhkan 2 unit, sedangkan dengan standar FIFO dibutuhkan 3 unit. Dengan jumlah 1 unit security check-in pada kondisi eksisting,

171

Hairul Azhar, 2014

kajian kapasitas terminal penumpang dan apron bandar udara h.as. hanandjoeddin-tanjungpandan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

maka hal tersebut menunjukkan bahwa jumlah unit yang ada tidak memenuhi standar dari SNI 03-7046-2004 dan FIFO.

d. Luas ruang tunggu keberangkatan saat ini adalah 294 m2, sedangan luas ruang tunggu keberangkatan yang dihitung berdasarkan SNI 03-7046-2004 didapat 553,57 m2. Hasil perhitungan tersebut menunjukkan bahwa luas ruang tunggu saat ini tidak memenuhi luas standar berdasarkan SNI 03-7046-2004.

e. Luas baggage claim area saat ini adalah 192 m2, sedangan luas baggage claim area yang dihitung berdasarkan SNI 03-7046-2004 didapat 338,58 m2. Hasil perhitungan tersebut menunjukkan bahwa luas baggage claim area saat ini tidak memenuhi luas standar berdasarkan SNI 03-7046-2004.

4. Kebutuhan kapasitas apron pada kondisi eksisting adalah 3 buah gate position pada jam puncak.

5. Pada tahun 2024, hasil prediksi pertumbuhan pergerakan penumpang yang akan menggunakan terminal Bandar Udara H.AS. Hanandjoeddin adalah 1.230.320 penumpang/tahun, sedangkan prediksi pertumbuhan pergerakan pesawat adalah 26.466 pesawat/tahun.

6. Kebutuhan kapasitas ruang terminal penumpang pada tahun 2024 berdasarkan SNI 03-7046-2004 adalah:

a. Jumlah loket check-in yang harus disediakan berkisar antara 9-14 loket. b. Luas check-in area yang harus disediakan adalah 135,30 m2.

c. Jumlah security check-in yang harus disediakan adalah 2 unit.

d. Luas ruang tunggu keberangkatan yang harus disediakan adalah 793,76 m2.

e. Luas baggage claim area yang harus disediakan adalah 487,08 m2. 7. Jumlah gate position yang dibutuhkan agar dapat memfasilitasi seluruh

pesawat yang menggunakan bandara pada tahun 2024 adalah 9 gate position. Sedangkan saat ini kapasitas apron mempunyai 4 gate position. Hasil perhitungan tersebut menunjukkan bahwa jumlah gate position yang

Hairul Azhar, 2014

kajian kapasitas terminal penumpang dan apron bandar udara h.as. hanandjoeddin-tanjungpandan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ada saat ini sudah tidak mampu melayani pergerakan pesawat pada tahun rencana. Serta kebutuhan luas apron pada tahun 2024 adalah sebesar 55 m x 378 m, sehingga perlu dilakukan penambahan panjang apron sebesar 142,4 meter dari kondisi eksisting yang ada.

5.2 Saran

Setelah melakukan analisis terhadap kapasitas terminal penumpang dan apron Bandar Udara H.AS. Hanandjoeddin, didapatkan beberapa saran yang dapat meningkatkan pelayanan di bandara. Beberapa saran tersebut antara lain:

1. Berdasarkan hasil peramalan pergerakan penumpang pada tahun-tahun yang akan datang diharapkan adanya kesiapan pengembangan Bandar Udara H.AS. Hanandjoeddin dalam melayani peningkatan jumlah penumpang, khususnya perluasan terhadap terminal penumpang.

2. Untuk mengantisipasi penumpukan yang terjadi di terminal penumpang pada saat proses check-in, diperlukan adanya koordinasi antara pihak pengelola bandara dengan pihak maskapai dalam pengoptimalisasian jumlah loket check-in yang ada.

3. Kinerja apron saat ini sudah baik, namun untuk mengantisipasi pertumbuhan lalu lintas udara di masa mendatang, kapasitas apron juga perlu ditingkatkan.

4. Untuk penelitian-penelitian berikutnya, sebaiknya perhitungan pada gate position menggunakan data survei ground handling yang terjadi di apron, sehingga hasil analisis yang didapatkan lebih baik.

5. Untuk mendapatkan hasil analisis yang lebih optimal terhadap kapasitas Bandar Udara H.AS. Hanandjoeddin, dapat dilakukan analisis lanjutan terhadap rencana pengembangan bandar udara terutama pada sisi udara.

173

Hairul Azhar, 2014

kajian kapasitas terminal penumpang dan apron bandar udara h.as. hanandjoeddin-tanjungpandan

173

Hairul Azhar, 2014

kajian kapasitas terminal penumpang dan apron bandar udara h.as. hanandjoeddin-tanjungpandan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Adisasmita, S.A., dkk. (2012). Analisis Kinerja Gate Pada Terminal Keberangkatan Domestik Di Bandar Udara Internasional Sultan Hasanuddin. Jurnal Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin. Adisasmita, S.A. (2012). Penerbangan dan Bandar Udara. Yogyakarta: Graha

Ilmu.

Alfian, R.T. (2013). Evaluasi Kinerja Terminal Penumpang 1A Bandar Udara Internasioanal Soekarno Hatta. Tugas Akhir Jurusan Teknik Sipil FTSP ITS. Surabaya: Digilib ITS.

Anonim. (2012). Analisis Regresi dan Korelasi. Modul Diklat Fungsional Statistik Tingkat Ahli-Badan Pusat Statistik.

Anonim. (2012). Peta Indonesia. [Online] Tersedia di www.petacitra.blogspot.com (Diakses 5 Maret 2014).

Anonim. (2012). Wilayah Indonesia. [Online] Tersedia di www.penembakjitu.net (Diakses 5 Maret 2014).

Anonim. (2014). Aircraft Data Airbus A320. [Online] Tersedia di www.airliners.net (Diakses 24 Juni 2014).

Arisandi, R. (2012). Perencanaan Pengembangan Apron Bandar Udara Internasional Juanda Surabaya. Tugas Akhir Jurusan Teknik Sipil FTSP ITS. Surabaya: Digilib ITS.

Asdam, S.A. (2013). Studi Kinerja Check-in Counter Terminal Bandar Udara Sultan Babullah Ternate Terhadap Tingkat Pelayanan Penumpang. Tugas Akhir Jurusan Teknik Sipil Universitas Hasanuddin. Makassar. Ashford, N., Mumayiz, S., & Wright, P. (2011). Airport Enggineering Fourth

Edition. New Jersey: John Wiley & Sons, Inc.

Badan Perencanaan Daerah Kapubaten Belitung. (2004). Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Belitung 2005-2014. Tanjungpandan: Bappeda Kabupaten Belitung.

Badan Pusat Statistik Kabupaten Belitung. (2013). Belitung Dalam Angka 2013. [Online] Tersedia di belitungkab.bps.go.id (Diakses 17 Maret 2014).

174

Hairul Azhar, 2014

kajian kapasitas terminal penumpang dan apron bandar udara h.as. hanandjoeddin-tanjungpandan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Badan Pusat Statistik Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. (2013). Bangka Belitung Dalam Angka 2013. [Online] Tersedia di babel.bps.go.id (Diakses 25 Juni 2014).

Badan Standardisasi Nasional. (2004). SNI 03-7046-2004 tentang Terminal Penumpang Bandar Udara. Jakarta: BSN.

Departemen Perhubungan. (2005). Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor : SKEP/77/VI/2005 tentang Persyaratan Teknis Pengoperasian Fasilitas Teknik Bandar Udara. Jakarta: Dephub.

Departemen Perhubungan. (2007). Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor : SKEP/91/V/2007 tentang Penilaian Kinerja Bandar Udara. Jakarta: Dephub.

Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Bandar Udara H.AS. Hanandjoeddon. (2013) Data & Informasi Bandar Udara H.AS. Hanandjoeddin Tanjungpandan 2013. Tanjungpandan: UPT Bandar Udara H.AS. Hanandjoeddin.

Horonjeff, R., & McKelvey, F.X. (1988). Perencanaan dan Perancangan Bandar Udara (Edisi Ketiga). Jakarta: Erlangga.

Horonjeff, R. dkk. (2010). Planning & Design of Airports (Fifth Edition). New York: McGraw Hill.

International Air Transport Asscociation. (2004). Airport Development Reference Manual 9th Edition. Montreal-Geneva: IATA.

International Civil Aviation Organization. (2005). Aerodrome Design Manual Part 2 Taxiways, Aprons and Holding Bays. Montreal: ICAO.

Oktorina, Y. (2012). Analisis Pergerakan Penumpang di Dalam Terminal I-A Bandar Udara Soekarno-Hatta. Tesis Program Studi Teknik Sipil FT UI. Depok.

Poh, Eileen. (2007). Airport Planning and Terminal Design. Presentation Strategic Airport Management Programme. Singapura: CAAS

Shaska, K. (2012). Evaluasi Kinerja Terminal Penumpang Internasional Bandar Udara Juanda. Tugas Akhir Jurusan Teknik Sipil FTSP ITS. Surabaya: Digilib ITS.

Hairul Azhar, 2014

kajian kapasitas terminal penumpang dan apron bandar udara h.as. hanandjoeddin-tanjungpandan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sinaga, YT. (2010). BAB II Metodologi Penelitian. [Online] Tersedia di repository.usu.ac.id (Diakses 6 November 2014).

Sutriana, A. Dan Ario, D. (2008). Perencanaan Gedung Terminal Penumpang Bandara Internasional Jawa Barat. Tugas Akhir Program Studi Teknik Sipil FTSL ITB. Bandung: Digilib ITB.

Tamin, O.Z. (2003). Perencanaan Pemodelan Transportasi. Bandung: ITB PRESS.

Transportation Research Board. (2013). Apron Planning and Design Guidebook. Washington, D.C.: TRB.

Universitas Pendidikan Indonesia. (2013). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: UPI PRESS.

Dokumen terkait