• Tidak ada hasil yang ditemukan

5.1. Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan tetang “Keanekaragaman Tegakan Hutan dan Potensi Kandungan Karbon di Taman Wisata Alam Deleng Lancuk Kabupaten Karo Propinsi Sumatera Utara”, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

a. Ditemukan 68 jenis pohon yang termasuk ke dalam 24 famili dengan jumlah individu sebanyak 208 individu/ ha dan 77 jenis tiang/pole yang termasuk ke dalam 24 famili dengan jumlah individu sebanyak 620 / Ha.

b. Struktur tegakan pohon dan tiang pada lokasi penelitian didominasi oleh Styrax sp dengan INP sebesar 102.02 % untuk pohon dan 50.54 % untuk tiang

c. Tegakan hutan di TWA Deleng Lancuk memiliki keanekaragaman tinggi dan kemerataan tinggi dengan nilai H” 3,31 untuk pohon dan 3,65 untuk tiang serta nilai E 0,78 untuk pohon dan 0,84 untuk tiang

d. Jumlah karbon tersimpan pada Pohon sebesar 202,80 ton/Ha, dan pada Tiang sebesar 58,16 ton/Ha = 261 ton /Ha

e. Jumlah total Karbon tersimpan di Taman Wisata Alam Deleng Lancuk Kabupaten Karo Propinsi Sumatera Utara seluas335 Ha, sebesar 87 435 ton

f. Tegakan hutan di Taman Wisata Alam Deleng Lancuk Kabupaten Karo Propinsi Sumatera Utara mampu menyerap akumulasi gas CO2 di udara sebesar

320 886,45 ton dengan menyerap gas tersebut pada proses fotosintesis.

1. Perlu dilakukan lagi penelitian pada Taman Wisata Alam Deleng Lancuk dari sisi yang berbeda untuk memperoleh kekayaan jenis vegetasi yang lebih akurat.

2. Potensi kandungan karbon yang dihitung dalam penelitian ini hanya meliputi pohon dan tiang, sehingga perlu dilakukan penelitian untuk menghitung biomassa dan kandungan karbon pada seluruh tumbuhan yaitu Seedling (semai), Sapling (sapihan), Pole (tiang) dan Pohon dewasa

.

DAFTAR PUSTAKA

Arief, A.1994. Hutan: Hakikat dan Pengaruhnya terhadap Lingkungan. Penerbit Yayasan Obor Indonesia, Jakarta.

Badriyah, 2008. Penaksiran Potensi Kandungan Karbon Jenis Mahoni di Hutan Rakyat Desa Jatimulyo Kec. Jatipuro Kab.Karanganyar.Skripsi Sarjana Kehutanan Fakultas Kehutanan UGM Yogyakarta (Tidak dipublikasikan)

Bakri, 2009. Analisis Vegetasi dan Pendugaan Cadangan Karbon Tersimpan Pada Pohon di Hutan Wisata Alam Taman Eden Desa Sionggang Utara Kecamatan Lumban Julu Kabupaten Toba Samosir. Tesis Magister Biologi Fakultas MIPA Universitas Sumatera Utara

Choiruddin. 2009. Inventori Kandungan Karbon Pada Hutan Rakyat Jenis Akasia dan

Peluangnya Dalam Perdagangan Karbon. Skripsi sarjana Kehutanan UGM

Yogyakarta. (Tidak dipublikasikan)

Damanik, S J., Anwar J., Hisyam N., dan Whitten A. 1992. Ekologi Ekosistem Sumatera. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Daniel, T.W., Helms J.A, dan Baker F.S. 1992. Prinsip Prinsi Silvinatural. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Direktorat Jenderal Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam Balai Besar TNGL, 2007.

Laporan Akhir Kajian Penilaian Karbon di Bukit Lawang dalam Rangka

Pemanfaatan Jasa Lingkungan di Balai Besar TNGL. Bogor. PT. Boraspati Wahana. Ewusie, J. Y. 1990. Pengantar Ekologi Tropika. Terjemahan oleh Usman Tanuwijaya. Penerbit

Institut Teknologi Bandung.

FWI/GFW. 2003. Potret Keadaan Hutan Indonesia. Bogor, Indonesia: Forest Watch Indonesia dan Washington D.C, Global Forest Watch, Edisi 3.

Haeruman Js, H. 1980. Hutan sebagai Lingkungan Hidup. Jakarta: Kantor Menteri Negara Pengawasan Pembangunan dan Lingkungan Hidup.

Hairiah, K dan Rahayu, S. 2007. Pengukuran ”Karbon Tersimpan” Di Berbagai Macam PenggunaanLahan. Bogor: World Agroforestry Centre.

Indriyanto. 2006. Ekologi Hutan. Jakarta. Penerbit: PT Bumi Aksara

Kusmana, C. 1997. Metode Survey Vegetasi. PT. Penerbit Institut Pertanian Bogor. Bogor. Krebs, C. J. 1985. Ecology: the Experimental Analysis of Distribution and Abundance.

Third Edition. New York :Harper & Row Publishers Inc, p. 106.

Longman, K.A. dan Jenik, J. 1987. Tropikal Forestand Its Environment. London: Longman Group Limited.

Mason, C.F. 1980. Ecology. Second Edition. New York : Longman Inc.

Murdiyarso, D, Rosalina, U, Hairiah, K, Muslihat, L, Suryadipura, IN.N dan Jaya, 2004. Petunjuk Lapangan: Pendugaan Cadangan Karbon pada Lahan Gambut. Bogor. Wetlands International.

Rahayu, S, Lusiana, B, dan van Noordwijk, M 2007. Pendugaan Cadangan Karbon di Atas Permukaan Tanah pada Berbagai Sistem Penggunaan Lahan di Kabupaten Nunukan,Kalimantan Timur. Bogor. World Agroforestry Centre.

Rajagukguk, E. 2007. Inventarisasi Kandungan Karbon Pohon Pinus Berdasarkan ukuran

Diameter Batang di KPH Kedu Utara, Magelang Jawa Timur. Skripsi sarjana

Kehutanan UGM Yogyakarta. (Tidak dipublikasikan)

Rugayah, Elizabeth A. W, dan Praptiwi. 2004. Pedoman Pengumpulan Data Keanekaragaman Flora. Pusat Penelitian Biologi – LIPI. Bogor

SK Menteri Kehutanan No.08/Kpts/II/1989 tanggal 6 Februari 1989 tentang penunjukan kawasan hutan TWA Deleng Lancuk sebagai kawasan Ekowisata dan Konservasi.

Santoso, Y. 1996. Diversitas dan Tipologi Ekosistem Hutan yang Perlu Dilestarikan. Proseding Simposium Penerapan Ekolabel di Hutan Produksi pada Tanggal 10-12 Agustus 1995. Kerja Sama Fakultas Kehutanan IPB dengan Yayasan Gunung Menghijau dan Yayasan Pendidikan Ambarwati. Bogor.

Soegianto, A. 1994. Ekologi Kuantitatif: Metode Analisis Populasi dan Komunitas. Jakarta: Penerbit Usaha Nasional.

Soerianegara, I, dan Indrawan A, 1978. Ekologi Hutan Indonesia. Bogor: Departemen Managemen Hutan. Fakultas Kehutanan.

Soeriaatmadja, R. E. 1981. Ilmu Lingkungan. Bandung: Penerbit ITB.

Susilo, F. 2004. Keanekaragaman Jenis Pohon Di Kawasan Hutan Tangkahan Taman Nasional Gunung Leuser Kabupaten Langkat. Skripsi Sarjana Biologi ( tidak dipublikasi ) Medan : FMIPA-USU.

Sutarno, H dan Soedarsono R. 1997. Latihan Mengenal Pohon Hutan (Kunci Identifikasi dan Fakta Jenis). Bogor: Yayasan Prosea.

Syahbudin, 1987. Dasar-Dasar Ekologi Tumbuhan. Padang: Universitas Andalas Press.

Tarigan, A. 2004. Struktur dan Komposisi Vegetasi Pohon di Kawasan HutanGunung Sinabung Kabupaten Karo. Skripsi Sarjana Biologi (tidak dipublikasi ) Medan : FMIPA-USU. Van Balgooy, M. M. J. 1998. Malesian Seed Plants. Volume 2 Rijksherbarium/ Hortus

Botanicus. Leiden The Netherlands.

Van Balgooy, M. M. J. 2001. Malesian Seed Plants. Volume 3. National Herbarium Netherlands-University Leiden Bransh. Leiden. The Netherlands.

Vickery, M. L. 1984. Ecology of Tropical Plants . John Wiley and Sons. New York .Penerbit Yayasan Obor Indonesia.

Wirakusuma, R.S. 1990. Citra dan Fenomena Hutan Tropika Humida Kalimantan Timur. Jakarta: Pradya Paramita.

Whitmore, T. C. 1972. Tree Flora of Malaya: A Manual For Foresters. Volume 1. Penerbit Longman. Malaysia.

Whitmore, T. C. 1973. Tree Flora of Malaya: A Manual For Foresters. Volume 2. Penerbit Longman. Malaysia.

Worldagroforestry. 2010. Wood Density Database. sea/Products AFDbases/wd/index.htm. 21 April 2010 Jam 20.00 WIB.

Lampiran A. Analisis Data Pohon yang meliputi: K (Kerapatan), KR (Kerapatan Relatif, F

Dokumen terkait