• Tidak ada hasil yang ditemukan

Berdasarkan dari hasil penelitian yang telah dilakukan di SMA Negeri 1 Kandangan mengenai implementasi kebijakan program lintas minat, maka kesimpulan dari penelitian ini adalah :

1. Implementasi program lintas minat di SMA Negeri 1 Kandangan dimulai sejak diberlakukan kurikulum 2013. Latar belakang kurikulum 2013 yang berisi program lintas minat yaitu keinginan dari pihak sekolah untuk melayani siswa.

Pada awal penerapan program lintas minat, SMA Negeri 1 Kandangan memiliki 7 pasangan mata pelajaran lintas minat, dan karena dipengaruhi oleh daya dukung yang dimiliki oleh sekolah, mata pelajaran lintas minat kini menjadi 4 pasangan mata pelajaran lintas minat dan untuk beberapa tahun terakhir mata pelajaran lintas minat telah ditetapkan oleh pihak sekolah.

Program lintas minat di SMA Negeri 1 Kandangan dimulai dengan menggunakan sistem moving class dan berganti menggunakan sistem paket.

Sehingga dalam pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan sistem paket seperti saat ini, respon siswa terhadap pembelajaran yang pasif. Karena mata pelajaran lintas minat yang diikuti bukan berasal dari minat, bakat, atau kemampuan yang dimiliki siswa. Jadi program lintas minat di SMA Negeri 1 Kandangan belum menjawab akan kebutuhan siswa terhadap perluasan bakat minat melainkan menjawab akan kebutuhan jam mengajar bagi guru

2. Tahapan yang harus dilalui oleh siswa seperti melakukan pendaftaran, mengikuti tes, hingga sampai pada pengumuman peminatan. Penetapa n peminatan yang akan dijalani oleh siswa berdasarkan atas pertimbangan nilai rapor SMP/MTS, rekomendasi dari guru BK SMP, hingga berdasarkan tes yang telah diikuti oleh siswa. Dalam rangka pemilihan peminatan dan lintas minat tidak luput peran dari wakil kepala urusan kurikulum sebagai kordinator dan pengawas jalannya peminatan dan lintas minat. Adapula guru BK SMA Negeri 1 Kandangan yang memiliki peran yaitu mengadakan sosialisasi mengenai peminatan dan lintas minat serta sebagai pendamping siswa dalam memilih peminatan dan lintas minat Komponen penting selanjutnya dalam pelaksanaan lintas minat di SMA Negeri 1 Kandangan yaitu peran guru pengampu mata pelajaran lintas minat. Guru memiliki peran untuk melaksanakan pembelajaran di dalam kelas dan membantu siswa menyelesaikan permasalahan pembelajaran lintas minat. Mengingat bahwa mata pelajaran lintas minat yang diikuti oleh siswa kurang menggambarkan minat, bakat, atau kemampuan yang dimiliki oleh siswa.

3. Faktor penghambat dalam pelaksanaan lintas minat yaitu daya dukung yang dimiliki. Dimana daya dukung ini akan berdampak pada kelangsungan pembelajaran lintas minat. Daya dukung tersebut berupa jam mengajar guru.

Jika beban jam mengajar guru peminatan telah tercukupi maka tidak dibuka mata pelajaran lintas minat sesuai dengan mata pelajaran yang telah diampu oleh guru tersebut. Begitu dengan sebaliknya, jika jam mengajar guru belum mencapai batas minimal yaitu 24 jam, maka dibuka mata pelajran lintas minat tersebut. Dengan kondisi seperti ini menempatkan siswa pada lintas minat yang tidak sesuai dengan kemampuan, bakat, atau minat yang dimiliki. Sehingga dalam pelaksanaan pembelajaran siswa sering mengalami kesulitan.

4. Dalam mengatasi faktor penghambat yang muncul maka dibutuhkan solusi agar pelaksanaan program lintas minat berjalan dengan lancar. Untuk mengatasi hambatan yang muncul yaitu perlu diadakan kegiatan sosialisasi kembali oleh pihak sekolah. Sasaran dari kegiatan sosialisasi ini adalah siswa baru. Siswa baru SMA Negeri 1 Kandangan perlu diberikan pemaham mengenai peminatan dan lintas minat. Sehingga ini akan mengantisipasi adanya hambatan yang muncul dikemudian hari. Seperti respon siswa yang pasif karena mata pelajaran yang diikuti oleh siswa tidak berada pada peminatan yang di pilih. Faktor penghambat selanjutnya yaitu kurangnya motivasi dalam belajar. Pihak guru pengampu mata pelajaran lintas minat harus selalu memberikan motivasi dan penguatan materi kepada siswa. Begitu pula dengan guru BK yang harus senantiasa melakukan pendampingan dan memberikan motivasi kepada siswa.

2. Saran

Penulis memberikan saran untuk pengembangan penelitian ini berikutnya, antara lain :

a. Peneliti selanjutnya dapat mengkaji lebih mendalam mengenai implementasi kebijakan program lintas minat di SMA Negeri 1 Kandangan, sehingga mampu memberikan solusi-solusi atas faktor penghambat yang ditemukan pada kemudian hari.

b. Bagi pihak sekolah, agar dilaksanakan kembali kegiatan sosialisasi mengenai peminatan dan lintas minat, khususnya bagi siswa baru agar lebih memahami

dan mengerti terhadap program peminatan dan lintas minat yang termuat dalam kurikulum 2013.

c. Kerjasama yang intensif antara pihak sekolah dengan wali siswa dalam mengatasi hambatan yang muncul baik dalam proses pemilihan peminatan dan lintas minat maupun hambatan yang dialami oleh siswa saat pembelajaran.

RUJUKAN

Ade Tira Wulandari, Rusnardi Rahmat Putra, T. A. (2017). Pelaksanaan Kurikulum 2013 Di SMK Negeri 1 Lintau Buo. 5(4), 1–4.

Afriska, A. E. (2015). Pengaruh Minat Dan Motivasi Siswa Terhadap Keputusan Memilih Program Lintas Minat Ekonomi SMAN 1 Binangun Kabupaten Cilacap [Universitas Negeri Semarang]. http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/23515

Agustino, L. (2012). Dasar-Dasar Kebijakan Publik. Alfabeta.

Ahmad, S. (2014). PROBLEMATIKA KURIKULUM 2013 DAN

KEPEMIMPINAN INSTRUKSIONAL KEPALA SEKOLAH. Pencerahan, 8(2), 98–108.

Aiman Faiz, I. K. (2020). Konsep Merdeka Belajar Pendidikan Indonesia Dalam Perspektif Filsafat Pr ogres ivis me. Konstruktivisme : Jurnal Pendidikan Dan Pembelajaran, 12(2), 155–164.

Aji, D. S. (2013). Implementasi Kebijakan Jampersal Di Kota Yogyakarta. Journal of Chemical Information and Modeling, 53(9), 1689–1699.

Akib, H. (2010). IMPLEMENTASI KEBIJAKAN: Apa, Mengapa, dan Bagaimana.

Jurnal Administrasi Publik, 1(1), 34–41.

Alawiyah, F. (2013). Peran Guru dalam Kurikulum 2013. Aspirasi, 4(1), 65–74.

http://jurnal.dpr.go.id/index.php/aspirasi/article/view/480

Ayu, P. (2017). STRATEGI ADAPTASI GURU LINTAS MINAT DALAM

MELAKSANAKAN JAM KERJA DI SMA NEGERI 1 BOJA. UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG.

Bahri, S. (2017). Pengembangan K urikulum Dasar Dan Tujuannya. Jurnal Ilmiah Islam Futura, 11(1), 15. https://doi.org/10.22373/jiif.v11i1.61

Baro’ah, S. (2020). Kebijakan Merdeka Belajar Sebagai Peningkatan Mutu Pendidikan. Jurnal Tawadhu, 4(1), 1063–1073.

Chaidar, H. (2014). Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Pembelajaran di SMA Muhammadiyah Tarakan. Jurnal Kebijakan Dan

Pengembangan Pendidikan, 2(2), 184–192.

Dewi, Friska Yusmila, W. N. (2014). Survei Tentang Hambatan-Hambatan Selama Proses Peminatan (Dalam Konteks BK) Berdasarkan Kurikulum 2013 Bagi Siswa Di SMA Negeri Se-Kota Surabaya. Jurnal BK, 4(03), 1–10.

www.journal.uta45jakarta.ac.id

Disas, E. P. (2012). Analisis Kebijakan Pendidikan Mengenai Pengembangan Dan Peningkatan Profesi Guru. Jurnal Penelitian Pendidikan, 14.

Eriza Nur Hidayanti, D. (2016). Penerapan Metode Edutainment Humanizing The Classroom Dalam Bentuk Moving Class Terhadap Hasil Belajar. Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial, 26(1), 11–26.

Ervina Bungas Serelia, M. R. A. S. (2020). Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Peminatan Siswa Dengan Menggunakan Metode SAW (Simple Additive

Weighting) Pada SMA Negeri Dharma Pendidikan. Jurnal Techno.Com, 19(3), 227–236. https://doi.org/10.33633/tc.v19i3.3498

Hadi, S. (2017). Pemeriksaan Keabsahan Data Penelitian Kualitatif Pada Skripsi.

Jurnal Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Malang, 22(1).

https://doi.org/10.17977/jip.v22i1.8721

Halek, D. H. (2018). Kurikulum 2013 dalam Perspektif Filosafi. Georafflesia, 3(2).

Hidayanti, Achmadi, & Warneri. (2011). Faktor yang mempengaruhi keberhasilan belajar kognitif pada mata pelajaran ekonomi lintas minat di SMA. Jurnal Pendidikan Dan Pembelajaran, 1(2), 1–12.

Katuuk, D. A. (2014). Manajemen Implementasi Kurikulum: Strategi

Penguatanimplementasi Kurikulum 2013. Jurnal Cakrawala Pendidikan, 1(1), 13–26. https://doi.org/10.21831/cp.v1i1.1858

Kebudayaan, D. J. P. D. D. M. kementerian P. D. (2017). Model Peminatan dan Lintas Minat. Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas.

Kebudayaan, M. P. dan. (2014). Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Tentang Peminatan Pada Pendidikan Menengah.

LMS SPADA Kemendikbud. (2019). Data dan Sumber Data Kualitatif. 1–8.

https://lmsspada.kemdikbud.go.id/pluginfile.php/91050/mod_folder/content/0/D ata dan Sumber Data Kualitatif.pdf?forcedownload=1

Machali, I. (2014). Kebijakan Perubahan Kurikulum 2013 dalam Menyongsong Indonesia Emas Tahun 2045. Pendidikan Islam, IIII(1), 71–94.

https://doi.org/10.14421/jpi.2014.31.71-94

Makrifah, F. L. (2020). PENGEMBANGAN PAKET PEMINATAN DALAM LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL UNTUK SISWA DI SMP. Jurnal BK Unesa, 4(3).

Manik Nur Haq, M. M. (2019). Problematika guru dalam penerapan pendekatan saintifik pada pembelajaran PPKn. Jurnal Civics: Media Kajian

Kewarganegaraan, 16(2), 165–176.

Mardiana Safitri, Parijo, F. Y. K. (2018). Pelaksanaan Pembelajaran Lintas Minat Dan Prestasi Belajar Siswa Kelas X Mia 1 Man 2 Pontianak . 1–9.

Muhammad Dedi Irawan, S. A. S. (2018). Implementasi E-Arsip Pada Program Studi Teknik Informatika. Jurnal Teknologi Informasi, 2(1).

Murwindra, R., Yuhelman, N., & Putri Musdansi, D. (2020). Kinerja Guru dalam Pembelajaran Lintas Minat Kimia Sebagai Implementasi Kurikulum 2013.

JARTIKA : Jurnal Riset Teknologi Dan Inovasi Pendidikan, 3(1), 149–157.

https://doi.org/10.36765/jartika.v3i1.30

Musdar. (2015). Persepsi Siswa Kelas Xi Ia Dan Xii Is Terhadap Peminatan Dan Lintas Minat Kurikulum 2013 Di Sekolah Menengah Atas Negeri 4 Banda Aceh. Jurnal Fisika Edukasi, 2(1), 10–17.

Mustaghfiroh, S. (2020). Konsep “ Merdeka Belajar ” Perspektif Aliran Progresivisme. Jurnal Studi Guru Dan Pembelajaran, 3(1), 141–147.

Nur Sidik, Hermi Yanzi, B. P. (2019). FAKTOR-FAKTOR YANG

MEMPENGARUHI KESULITAN BELAJAR PESERTA DIDIK DALAM PELAKSANAAN LINTAS MINAT. Journal of Chemical Information and Modeling, 53(9), 1689–1699.

Nurjannah. (2018). Penyesuaian Diri Dalam Mata Pelajaran Lintas Minat Siswa Kelas X Di MAN 1 Musi Banyuasin. UNIVERSITAS SRIWIJAYA.

Pembangunan, B. P. K. dan. (2017). PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 74 TAHUN TENTANG GURU.

Pujiono, S. (2014). Kesiapan Guru Bahasa Indonesia Smp Dalam Implementasi Kurikulum 2013. Litera, 13(2), 250–263.

https://doi.org/10.21831/ltr.v13i2.2579

Riafadilah, A., & Dewi, L. (2019). Evaluasi terhadap implementasi lintas minat dalam kelompok peminatan di SMA/MA Kecamatan Lembang. Jurnal Penelitian Ilmu Pendidikan, 11(2), 129–133.

https://doi.org/10.21831/jpipfip.v11i2.19831

Sari Endri Pratiwi, Mumbrita Sulaimi, Y. (2018). Implementasi Pembelajaran PPKn Berdasarkan Kurikulum 2013 di SMP Negeri X Lingsar. Pendidikan Sosial Keberagaman, 5(2), 84–114.

Solichin, M. (2015). Implementasi Kebijakan Pendidikan dan Peran Birokrasi. Jurnal Studi Islam, 6(2), 148–178.

Suarga. (2017). Kerangka Dasar dan Landasan Pengembangan Kurikulum 2013. VI,

15–23.

Subadi, T. (2006). Metode Penelitian Kualitatif (E. F. Hidayati (ed.)).

Muhammadiyah University Press Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Suliyanto. (2017). Pelatihan Metode Pelatihan Kuantitatif. Journal of Chemical Information and Modeling, 5(2), 223–232.

Usman, W., Poerwanti, E., & Hudha, A. M. (2020). Analisis Pelaksanaan Kurikulum 2013 Pada Pembelajaran Peminatan Di SMA Negeri Kota Ternate [Universitas Muhammadiyah Malang]. In Jurnal Kebijakan dan Pengembangan Pendidikan (Vol. 7, Issue 2). https://doi.org/10.22219/jkpp.v7i2.12050

Wahyudi, Maria Ulfah, A. (2018). Implementasi Pembelajaran Lintas Minat Mata Pelajaran Ekonomi Sains SMA Negeri 1 Sungai Ambawang. Jurnal Pendidikan Dan Pembelajaran Khatulistiwa, 7(1), 1–9.

Waseso, H. P. (2018). Kurikulum 2013 Dalam Prespektif Teori Pembelajaran Konstruktivisme. Ta’lim : Jurnal Studi Pendidikan Islam, 1(1), 59–72.

Yendrita. (2019). Motivasi Pemilihan Lintas Minat SAINS Pada Siswa Jurusan Ilmu Sosial. SPEJ (Sciense and Phsics Education Jornal), 3(1).

https://doi.org/https://doi.org/10.31539/spej.v3i1.944

Dokumen terkait