Perlakuan konsentrasi larutan nanas, ekstrak enzim
KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan
1. Kondisi lingkungan yang berperan dalam proses penelitian infertilisasi nyamuk
Aedes aegypti. Adalah suhu dan kelembaban udara, suhu dan PH air penetasan.
2. Terdapat perbedaan jumlah telur yang dihasilkan dalam proses penelitian infertilisasi nyamuk Aedes aegypti yang menggunakan larutan buah nanas (Ananas cumosus), ekstrak enzim bromelin buah nanas (Ananas cumosus), dan larutan gula.
3. Secara statistik tidak terdapat perbedaan prosentasi telur Aedes aegypti yang menetas dalam proses penelitian infertilisasi nyamuk Aedes aegypti. yang menggunakan larutan buah nanas (Ananas cumosus), ekstrak enzim bromelin buah nanas (Ananas
cumosus), dan larutan gula, tetapi angka absolut menunjukkan bahwa larutan buah
nanas (Ananas comosus) kemampuan telur untuk menetas berkisar 13,19%, ekstrak Enzim Bromelin buah nanas (Ananas comosus) adalah hanya 5,9%, gula hanya berkisar 5,6% saja, sedangkan kontrol 18,9%.
4. Kemampuan bahan nabati larutan buah nanas(ananas comosus), Bromelin, dan Gula pada berbagai konsentrasi larutan dalam infertilitas nyamuk Aedes aegypti dengan indikator jumlah telur yang dihasilkan dan telur yang menetas, mulai dari 0%, 1%, 2%, 4%, 6%, ^%, dan 10% konsentrasi larutan.
5. Terdapat perbedaan lama hidup nyamuk Aedes aegypti dalam proses penelitian infertilisasi nyamuk Aedes aegypti yang menggunakan larutan buah nanas (Ananas
cumosus), ekstrak enzim bromelin buah nanas (Ananas cumosus), dan larutan gula.
a. Saran
1. Penggunaan bahan nabati larutan nanas (ananas comosus), Bromelin, dan Gula dalam infertilisasi nyamuk Aedes aegypti dalam upaya pengendalian vector dapat diujicobakan pada beberapa wilayah dalam lingkup kecil di dalam rumah, sedang maupun yang lebih luas dengan tetap menjaga keseimbangan dalam kehidupan alami.
2. Pengaplikasian yang mudah seperti peletakan larutan bromelin pada alat yang sederhana di lapangan agar dapat menekan jumlah populasi nyamuk yang berimbas pada penurunan angka kesakitan oleh nyamuk tersebut yaitu DBD.
56
DAFTAR PUSTAKA
Alfiah, S. et al. (2014) ‘PENGARUH SUHU PENYIMPANAN TERHADAP PRESENTASE TETAS TELUR’, 6, pp. 9–12.
Ambarita, L. P. (2015) ‘Pengendalian Nyamuk Vektor Menggunakan Teknik Serangga Mandul ( TSM ) Vector Control using Sterile Insect Technique ( SIT )’, BALABA Desember
2015, Vol.11 No., pp. 111–118.
Babagana, K. (2015) ‘Comparative Study on The Extraction and Purification The Stem and Fruit Bromelain From Pineapple ( Ananas comosus )’, 5(18), pp. 30–35.
Baskoro, T., Satoto, T. and Diptyanusa, A. (2017) ‘Environmental factors of the home affect the density of Aedes aegypti ( Diptera : Culicidae )’, 25(1), pp. 41–51.
BPS Kota Banjarbaru (2019) Badan Pusat Statistik Banjarbaru. Banjarbaru.
Brooke, B. D. et al. (2015) ‘Insecticide resistance in the malaria vector Anopheles arabiensis in Mamfene, KwaZulu-Natal’, South African Journal of Science, 111(11–12), pp. 12–14. doi: 10.17159/sajs.2015/20150261.
Espinosa, M. et al. (2014) ‘Transmisión vertical de virus dengue en Aedes aegypti, capturados en Puerto Iguazú, Misiones, Argentina’, Revista do Instituto de Medicina Tropical
de Sao Paulo, 56(2), pp. 165–167. doi: 10.1590/S0036-46652014000200013.
Fridolina Mau, I. I. P. B. S. (2014) ‘DEMAM BERDARAH DENGUE DAN TRANSMISI TRANSOVARIAL VIRUS DENGUE PADA Aedes spp. Dengue Hemorrhagic Fever And TransOvarial Transmission Of Dengue Virus In Aedes Spp .’, 2(1), pp. 1–7.
Gopalakrishnan, R. et al. (2013) ‘Physicochemical characteristics of habitats in relation to the density of container-breeding mosquitoes in Asom , India’, (September), pp. 215–219.
Goverment, A. (2008) ‘The Biology of Ananas comosus var . comosus ( Pineapple )’, (February).
Hadiati, S. (no date) BUDIDAYA TANAMAN NENAS. Available at: http://balitbu.litbang.pertanian.go.id/images/filepdf/juknis/bdnenas.pdf.
Herdyastuti, N. (2006) ‘ISOLASI DAN KARAKTERISASI EKSTRAK KASAR ENZIM BROMELIN’, 12, pp. 75–77.
Joshi, V. and Sharma, R. C. (2001) ‘Impact of vertically-transmitted dengue virus on viability of eggs of virus-inoculated Aedes aegypti’, Dengue Bulletin, 25(5), pp. 103–106. doi: 10.1111/j.1365-2109.2008.02150.x.
Jr, E. R. S. et al. (2012) ‘Bromelain Limits Airway Inflammation in an Ovalbumin-induced Murine Model of Established Asthma’, 18(5), pp. 9–17.
57
labour during childbirth in western Uganda’, 109(August 2003), pp. 1–9. doi: 10.1016/j.jep.2006.06.011.
Kementrian Kesehatan RI (2017) ‘PERMENKES NO 50 TAHUN 2017’. Available at: http://www.albayan.ae.
Kesehatan, K. and Indonesia, R. (no date) ‘Profil Kesehatan Indonesia tahun 2017’. Available at: http://www.depkes.go.id/resources/download/pusdatin/profil-kesehatan-indonesia/Profil-Kesehatan-Indonesia-tahun-2017.pdf.
Manaroinsong, A., Abidjulu, J. and Siagian, K. V (2015) ‘UJI DAYA HAMBAT EKSTRAK KULIT NANAS ( Ananas comosus L ) TERHADAP BAKTERI Staphylococcus aureus SECARA IN VITRO’, 4(4), pp. 27–33.
Marti, N. E. et al. (2014) ‘Sound and Image Magazine - Awards 2013 - Dec.2012-Jan.2013 - Sound.pdf’, 30(2), pp. 143–146.
Maryam, S. (2009) ‘DARI BUAH NANAS ( Ananas sativus Schult .)’.
Ministry of Health (2018) ‘Data dan Informasi - Profil Kesehatan Indonesia (Data and Information - Indonesia Health Profil)’, pp. 1–184. doi: 10.1037/0022-3514.51.6.1173.
Morens, D. M. and Fauci, A. S. (2008) ‘Dengue and hemorrhagic fever: A potential threat to public health in the United States’, JAMA - Journal of the American Medical Association, 299(2), pp. 214–216. doi: 10.1001/jama.2007.31-a.
Oktavia, R., Suharti and Susanti, E. (no date) ‘Karakterisasi enzim bromelin yang diamobilisasi dalam agar komersial’, pp. 1–10. Available at: http://jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel83E506BF540B20EC7C1CFD4A7450D983.pdf.
Paper, C. et al. (2014) ‘Automatic Silkworm Egg Counting Mechanism for Sericulture Automatic Silkworm Egg Counting Mechanism for Sericulture’, (June 2019). doi: 10.1007/978-81-322-1299-7.
Parker, A. G. and Mehta, K. (2007) ‘Sterile Insect Technique: a model for dose optimization for improved sterile insect quality’, Florida Entomologist, 90(1), pp. 88–95. doi: 10.1653/0015-4040(2007)90[88:SITAMF]2.0.CO;2.
Putri, W. A., Rohiman, A. and Puspitasari, D. (2019) ‘Effects of Climatic Factors on The Incidence Rate of Dengue Virus Infection in Surabaya During 2010- 2013’, 02(01), pp. 36– 40.
Schwarb, L. (no date) ‘For research on diseases of poverty Guidance framework for testing of genetically modified mosquitoes WHO Library Cataloguing-in-Publication Data: Guidance framework for testing of genetically modified mosquitoes’.
Siti Juariah , dan M. P. I. (2017) ‘Unnes Journal of Public Health’, 6(73).
Tochi, B. N. et al. (2008) ‘Therapeutic Application of Pineapple Protease ( Bromelain ): A Review’, 7(4), pp. 513–520.
58
PROTEASE’, 13, pp. 51–56.
World Health Organization (2009) ‘Preventive and control of dengue hemmorhagic fever’. doi: 10.1590/S0074-02761992000700024.
World Health Organization Regional Office for South-East Asia (2011) Comprehensive
Guidelines for Prevention and Control of Dengue and Dengue Haemorrhagic Fever, World Health Organization, Regional Publication SEARO. doi: 10.1017/CBO9781107415324.004.
Soegijanto S. 2006. Demam Berdarah Dengue edisi kedua. Surabaya: Airlangga University Press.
Supartono. 2004. Karakterisasi Enzim Protease Netral dari Buah Nenas Segar. Jurnal MIPA
59
L A M P I R A N
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Instrumen Penelitian
Lampiran 2. Persetujuan Kaji Etik
Lampiran 3. Hasil Pengolahan Data Akhir
Lampiran 4. Laporan Keuangan