• Tidak ada hasil yang ditemukan

A. Kesimpulan

Berdasar hasil analisis data, dapat disimpulkan bahwa:

1. Dari uji hipotesis disimpulkan bahwa ada perbedaan rata-rata nilai reliabilitas dari metode penskoran number-right score, reliabilitas dari metode penskoran punishment score, dan reliabilitas dari metode penskoran reward score. 2. Dari uji poshoc disimpulkan pula bahwa ada perbedaan yang signifikan antara

reliabilitas menggunakan metode penskoran number-right score dengan reliabilitas menggunakan metode penskoran punishment score.

3. Dari uji poshoc disimpulkan ada perbedaan yang signifikan antara reliabilitas menggunakan metode penskoran number-right score dengan reliabilitas menggunakan metode penskoran reward score.

4. Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara reliabilitas menggunakan metode penskoran punishment score dengan reliabilitas menggunakan metode penskoran reward score.

Berdasar hasil uji poshoc ternyata didapatkan rata-rata reliabilitas menggunakan metode penskoran number-right score lebih tinggi jika dibandingkan dengan rata-rata reliabilitas menggunakan menggunakan metode penskoran punishment score. Rata-rata reliabilitas menggunakan metode penskoran number-right score lebih tinggi jika dibandingkan dengan rata-rata reliabilitas menggunakan menggunakan metode penskoran reward score. Rata-rata reliabilitas menggunakan metode penskoran punishment score lebih tinggi jika dibandingkan dengan rata-rata reliabilitas menggunakan menggunakan metode penskoran reward score.

Hasil analisis data tersebut berbeda dengan teori yang menyatakan bahwa reliabilitas dengan metode penskoran correction for guessing akan lebih tinggi jika dibandingkan reliabilitas dengan metode penskoran number-right score. Hal ini daisebabkan karena dalam penelitian tidak dilakukan pembedaan instruksi

dalam pelaksanaan tes hasil belajar. Instruksi mengenai metode penilaian akan menyebabkan peserta didik lebih hati-hati dalam pengerjaan tes hasil belajar dengan materi pecahan.

Namun ternyata metode penskoran correction for guessing perlu dilengkapi dengan instruksi mengenai penskoran yang akan dilakukan. Metode penskoran correction for guessing tidak menghasilkan perbedaan yang signifikan jika tidak dilengkapi dengan instruksi yang tepat. Berarti reliabilitas akan meningkat jika peserta didik tahu dengan pasti metode penilaian yang dilakukan dan dapat memilih untuk melakukan tebakan atau tidak melakukan tebakan dalam menjawab soal.

B. Saran

Berdasar pembahasan dan kesimpulan yang telah dilakukan maka ada beberapa saran mengenai penelitian selanjutnya yaitu :

1. Dalam melakukan metode penskoran correction for guessing diperlukan instruksi tes yang sesuai. Karena tanpa instruksi yang sesuai maka metode penilaian tersebut tidak akan efektif untuk melakukan koreksi terhadap faktor tebakan.

2. Diperlukan penelitian lanjutan mengenai risk-taking behavior pada peserta didik di tingkat Sekolah Dasar untuk mengetahui metode penskoran correction for guessing mana yang lebih efektif untuk diterapkan di Sekolah Dasar.

3. Disarankan bagi guru untuk melakukan dan mensosialisasikan metode penskoran correction for guessing bagi peserta didik untuk mengurangi adanya faktor menebak.

Maria Agustina Amelia, 2014

KETERBANDINGAN RELIABILITAS TES HASIL BELAJAR MATEMATIKA BERDASAR METODE PENSKORAN NUMBER-RIGHT SCORE DAN METODE PENSKORAN CORRECTION FOR GUESSING

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Ali, Mohammad. (2011). Memahami Riset Perilaku dan Sosial. Bandung. Pustaka Cendekia Utama

Aries S., Erna Febru. (2011). Asesmen dan evaluasi. Yogyakarta. Aditya Media Publishing.

Azwar, Saifuddin. (2012). Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta. Pustaka Pelajar. Busnawir. (2006). Pengaruh Metode Penskoran terhadap Kestabilan Reliabilitas Hasil Pengukuran Skala Sikap dengan Mempertimbangkan Varians Usia. Disertasi UNJ : Tidak Diterbitkan.

Corder, Gregory W. & Foreman, Dale I. (2009). Nonparametric Statistics for Non-Statisticians. New Jersey. John Wiley & Sons.

Crocker, Linda & Algina, James. (1986). Introduction to Classical and Modern Test Theory. Florida. Hold, Rinehart and Winston, Inc.

Ebel, Robert L. (1979). Essentials of Educational Measurement. New Jersey. Prentice-Hall, Inc.

Espinosa, Maria Paz. (2013). Do Students Behave Rationally in Multiple Choice Tests? Evidence from a Field Experiment. Journal of Economics and Management, 9(2), pp 107-135. Retrieved from http://www.jem.org.tw/content/pdf/Vol.9No.2/02.pdf

Guilford, J. P. (1954). Psychometric Methods. Japan. Kogakusha Company, Ltd. Khafid, M & Suyati. (2006). Pelajaran Matematika Penekanan pada Berhitung

Jilid 5B. Jakarta. Penerbit Erlangga.

Mardapi, Djemari. (2008). Teknik Penyusunan Instrumen Tes dan Nontes. Yogyakarta. Mitra Cendikia Press.

Mardapi, Djemari. (2012). Pengukuran, Penilaian, dan Evaluasi Pendidikan. Yogyakarta. Nuha Medika.

Musmuliadi. (2009). Hubungan model penskoran terhadap estimasi skor sesungguhnya berdasarkan teori respons butir. Jurnal Penelitian dan

Evaluasi Pendidikan, 13(2), hal 246-267. Diunduh dari http://journal.uny.ac.id/index.php/jpep/article/download/1412/1199.

Naga, Dali Santun. (2012). Teori Sekor pada Pengukuran Mental edisi kedua. Jakarta. PT Nagarani Citrayasa.

Naga, Dali Santun. (2008). Probabillitas dan Sekor pada Hipotesis Statistika. Jakarta. UPT Penerbitan Universitas Tarumanagara.

Naga, Dali Santun. (1992). Pengantar Teori Sekor pada Pengukuran Pendidikan. Jakarta. Gunadarma.

Nunnally, Jum C. (1959). Tests and measurements assessment and prediction. New York. McGraw-Hill Book Company, Inc.

Razali, Nornadiah Mohd & Wah, Yap Bee. (2011). Comparisons of Shapiro-Wilk, Kolmogorov-Smirnov, Lilliefors and Anderson-Darling tests. Journal of Statistical Modeling and Analytics [Online], Vol 2 (1), 21-33. Tersedia

http://instatmy.org.my/downloads/e-jurnal%202/3.pdf [11 Juni 2014].

Rasyid, Harun & Mansur. (2007). Penilaian Hasil Belajar. Bandung. CV Wacana Prima.

Siegel, Sidney & Castellan Jr., N John. (1988). Nonparametric Statistics for the Behavioral Sciences. New York. McGraw-Hill.

Soekadji, Sutarlinah. (1999). Guessing : Instructed or Discouraged Penalized or Unpenalized. Jurnal Psikologi, 2, hal. 93-105. Diunduh dari http://jurnal.psikologi.ugm.ac.id/index.php/fpsi/article/view/148/139

Sumarmo, Utari. (2013). Berpikir dan Disposisi Matematik Serta Pembelajarannya. Kumpulan Makalah pada Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung.

Susetyo, Budi. (2011). Menyusun Tes Hasil Belajar dengan Teori Ujian Klasik dan Teori Respon Butir. Bandung. CV Cakra.

Susetyo, Budi. (2010). Statistika untuk Analisis Data Penelitian : Dilengkapi Cara Perhitungn dengan SPSS dan MS Office Exel. Bandung. Refika Aditama.

Maria Agustina Amelia, 2014

KETERBANDINGAN RELIABILITAS TES HASIL BELAJAR MATEMATIKA BERDASAR METODE PENSKORAN NUMBER-RIGHT SCORE DAN METODE PENSKORAN CORRECTION FOR GUESSING

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Suwarto. (2011). Teori Tes Klasik dan Teori Tes Modern. Widyatama, 20(1), hal

69-78. Diunduh dari

http://ejurnal.veteranbantara.ac.id/index.php/widyatama/article/download/99/90 Taniredja, Tukiran & Mustafidah, Hidayati. (2012). Penelitian Kuantitatif : Suatu

Pengantar. Bandung. Alfabeta.

Tim Karya Media Guru. (2012). Mandiri dan Sukses Ulangan Matematika Kelas V SD/MI : Dilengkapi Latihan Soal dan Pembahasan. Yogyakarta. C. V Andi Offset.

Dokumen terkait