• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

B. Saran

Penulis menyarankan untuk meneliti lebih lanjut pembuatan kecap dari bahan-bahan baku lain yang mempunyai aktivitas antioksidan tinggi.

Anonim. 1994. Standar Mutu Kecap Manis. Dewan Standardisasi. Nasional (SNI) 01-3543-1994. Jakarta.

Anonim,2011.Manfaat dan kandungan angkak.

http://lordbroken.wordpress.com/2011/10/05/manfaat-dan-kandungan-angkak/.

Anonim. 2012. Mimosin Senyawa Toksik

Lamtoro.http://www.suaramerdeka.com/v1/index.php/read/cetak/2012 /09/05/197668/Mimosin-Senyawa-Toksik-Lamtoro . (diakses tanggal 18 februari 2013)

Apriyantono A, Marianti S, Bailey RG, Royle L, Ames JM. 1997. Separation of coloured of kecap manis (a typical Indonesian soy sauce) using

HPLC and capillary electrophoresis. Ini prosiding 6th Maillard symposium, London 27-30 July 1997.

Ardiyansyah. 2007. Khasiat angkak. www.

Ardiyansyah.multiply.com/journal/item/8. (Diakses tanggal 3 januari 2013).

Astuti, M., Meliala, Andreanyta., Fabien, Dalais., Wahlq, Mark. 2003. Tempe a nutritious and healthy food from Indonesia. Asia Pasific J Clin Nutr (2000) 9(4): 322-325.

Bailey, M.E., Won Um K. 1992. Maillard reaction and Lipid Oxidation didalam : Angelo AJS. Lipid oxidation in Food ACS Symposium Series. New York : August 25-30.

Bradford,M. 1976. A Rapid and Sensitive Method for the Quantitation of Microgram Quantities of Protein Utilizing the Pricnciple of Protein Dye Binding. Biochem. 72:248-254.

Buckle,K.A. 1987. Ilmu Pangan. Universitas Indonesia Press. Jakarta.

Carels, M., dan Shepherd, D. 1977. The effect of different nitrogen sources on pigmen production and sporulation of Monascus species in submerged shaken culture. Can. J. Microbiol. 23:1360-1372.

Chariote, Em-on., Chariote, Griangsak and Lumyong, Saisamorn. 2009. Red Yeast rice Prepared from thai Glutinous Rice and the antioxidant Activities. Chiang Mai J. Sci. 2009;36(1) :42-4

Chen, W.L.1992. Soyfoods, Fermented in :Hui, Y.H.,1992, Encyclopedia of Food Science and Technology, Vol. IV, John Wiley & Son, New York. Constantia, F. 2012. Pembuatan Tempe Proporsi biji Kedelai-Lamtoro gung

(Leucaena leucocephala) dengan Penambahan Angkak. Universitas Pembangunan Nasional. Surabaya.

Direktorat Gizi Departemen Kesehatan RI. 1972. Daftar Komposisi Bahan Makanan. Penerbit Bhatara. Jakarta.

Eskin, N.A.M., Henderson, H.M., Townsend, R.J. 1971. Biochemistry of food. Academic Press, INC, New York, USA.

Fardiaz, S. 1992. Mikrobiologi Pengolahan Pangan Lanjut. PAU Pangan dan Gizi IPB. Bogor.

Fardiaz dan Zakaria . 1996. Toksisitas dan Imunogenitas Pigmen Angkak yang diproduksi dari Kapang Monascus purpureus pada Substrat Limbah cair Tapioca. Buletin Teknologi dan Industri Pangan 1 (12):34-38. Fessenden RJ, Fessenden JS. 1986. Kimia Organik. Edisi Ketiga. Jakarta:

Erlangga.

Gazpertz, V. 1994. Metode Rancangan Percobaan. Amico, Yogyakarta.

Gardner, H.W. 1989. Soybean lipoxygenase-1 enzymivaly forms both . Biochim. Biophyx. Acta 1001:2774-281.

Gordon, M.H. 1990. The Mechaniscm of Antioxidants Ation In Vitro. Didalam: B.J.F. Hudson, editor. Food Antioxidants. London: Applied science Publishers.

Hanani, E., Mun’im A, Sekarini R. 2005. Identifikasi senyawa antioksidan dalam spons Callyspongia sp. Dari Kepulauan Seribu. Majalah Ilmu Kefarmasian 2(3) : 127-133.

Judoamidjojo, M. 1985. Teknologi Fermentasi. Rajawali Pers. Jakarta

Judoamidjojo, M. 1986. The Studies on Kecap – Indigenous Seasoning of Indonesia. Memoirs of Tokyo University of Agriculture. Japan.

Judoamidjojo, M. 1987.Studies on Chemical and Microbiological Aspect of Kecap as Fundamental to Improve ITS Quality. Kumpulan Seminar Bioteknologi Pertanian. PAU Bioteknologi, IPB.

Junaedi, L. 1987. Pengaruh Pembersihan Koji dari Kapang Terhadap efektifitas Fermentasi Kedelai Hitam dan Kedelai kuning pada Proses Pembuatan Moromi. (Skripsi). Fakultas Teknologi Pertanian, IPB. Bogor.

Karadeniz F et al. 2005. Antioxidant activity of selected fruits and vegetables grown in Turkey. Turkish Journal of Agricultural and Forest. 89:297-303.

Kartika, B., Hastuti. P., Supartono.W. 1988. Pedoman Uji Inderawi Bahan Pangan.PAU Pangan dan Gizi. UGM, Yogyakarta.

Kasmidjo, R.B. 1990. Tempe : Mikrobiologi dan Biokimia Pengolahan serta Pemanfaatannya. PAU Pangan dan Gizi. UGM, Yogyakarta.

Ketaren, S. 1986. Pengantar Teknologi Minyak dan Lemak Pangan. Cetakan Pertama. Jakarta : UI-Press.

Koswara, S. 1995. Teknologi Pengolahan Kedelai. Pustaka Sinar Harapan, Jakarta.

Koswara, S. 1997. Mengenal makanan tradisional. Buletin Teknologi dan Industri Pangan 8(2):1-6

Krisno, Y.S. 1990. Mempelajari Aspek Pengolahan Kecap Cap Bulan Palembang. Bogor: Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

Kuncahyo, Ilham dan Sunardi. (2007). “Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Belimbing Wuluh (Averrhoa blimbi, L) Terhadap 1,1-Diphenyl-2-picrylhidrazyl (DPPH)”.

Kuntorini, E.M. dan M.D. Astuti. 2010. Penentuan Aktivitas Antioksidan Ekstrak Etanol Bulbus Bawang Dayak (Eleutherine Americana Merr.). Sains dan terapan Kimia, Vol.4, No. 1:15-22.

Lee KW, Kim YJ, Kim D, Lee HJ, Lee CY. Major phenolic in apple and their contribution to the total antioxidant capacity. J Agri Food Chem 2003 ; 51 (22): 6516-6520.

Ma, J., Y. Li, Q. Ye, J. Li, Y. Hua, D. Ju, D.Zhang, R. Cooper and M. Chang. 2000. Constituents of read yeast rice, a traditional chinese food and medicine. Journal of Agricultural and Food Chemistry 48: 5220-5225. Mangkusubroto, K dan T. Listiarini. 1987. Analisis keputusan system oleh

Manajemen Usaha Proyek. Institut Teknologi Bandung. Bandung. Molyneux, P. 2004. The use of the stable free radical dyphenylpicryhydrazil

(DPPH) for estimating antioxidant activity . Journal science and technology 26: 211-219.

Mtenga,L.A.& G.D. Laswai. 1994. Leucaena leucocephala as fees for rabbits and pigs: detailed chemical composition and effect of level conclusion on performance. J. Forest Ecology and Management 64: 249-257

Niwa, Y. 1997. Radikal Bebas Mengundang Maut. Tokyo: NTU. Hal 30-40,76-77. Nurlela, E. 2002. Kajian Faktor yang Mempengaruhi Pembentukan Warna Gula

Merah. Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan. IPB. Bogor.

Nunomura, N. Sasaki,M. 1986.Soy Sauce di dalam Reddy, N.R., Pierson, M.D.,Salunkhe D.K (eds.) Legume-based Fermented Foods. CRC Press, Inc Boca Ration, Florida.

Pudjotjiptono, 1984. Pengolahan Bahan Pangan, Barata Jaya. Jakarta.

Purwoko, T. dan Handayani, N.S. 2007. Kandungan Protein Kecap Manis Tanpa Fermentasi Moromi Hasil Fermentasi Rhizopus oryzae dan R. oligosporus. Biodiversitas Vol 8, No 2: 223-227.

Prasetyo, A.B., 1996. Production and Microbiology of Traditional Indonesian Kecap, Tesis, Riddeprint Offset Drukkerij, b.v., Ridderkerk.

Rahayu, W. 2001. “Penuntun Praktikum Penilaian Organoleptik”. Jurusan Teknologi Pangan dan Gizi. Fakultas Teknologi Pertanian. IPB. Bogor.

Rahayu K dan Sudarmadji S. 1989. Mikrobiologi Pangan. Yogyakarta: PAU Pangan dan Gizi Universitas Gadjah Mada.

Rosida, D.F.,dkk. 2003. Karakteristik Moromi dan Kecap Manis Serta Kajian Aktivitas Antioksidannya. Program Studi Teknologi Pangan, UPN “Veteran” Jawa Timur.

Santoso, H.B. 1994. Kecap dan Tauco Kedelai. Yogyakarta: Kanisius

Santoso. 2005. Teknologi Pengolahan Kedelai (teori dan praktik). Malang: Fakultas Pertanian, Universitas Widyagama.

Selviana, L. 1994. Mempelajari Aspek Teknologi Pangan di Perusahaan Kecap Bango. Bogor : Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

Siagian, P. 1987. Penelitian Operasional. UI Press. Jakarta.

Slamet, D.S. 1982. Lamtoro gung (Leucaena leucocephala) sebagai bahan sumber gizi untuk manusia, Seminar Nasional Lamtoro I, Jakarta. Slamet, D.S & Komari, 1991. Evaluation of safety aspect of the diets prepared

from processed lamtoro-gung Leucaena leucocephala seeds in albino rats. 6th Asian Congress of Nutrition 16-19 September 1991. Kuala Lumpur.

Soerjatmodjo dkk, 1964. Membina Usaha Perkebunan Lamtoro Gung, Balai Pustaka. Jakarta.

Soeseno, O.H. & Soedaharoedjian. 1992. Sifat-sifat silvika dan agronomi/silvikultur Leucaena leucocephala. Prosiding Seminar Nasional Lamtoro.Jakarta.

Standar Nasional Indonesia (SNI). 1995. Gula Palma. Jakarta : Pusat Standarisasi Industri. Departemen Perindustrian (SNI 01-3743-1995). Steinkraus, K.H., 1983. Handbook of Indigenous Fermented food, Second Edition

Revised and Expanded, Marcel dekker dalam Nurhikmat, Asep. 2008. Pengaruh suhu dan Kecepatan Udara terhadap nilai Konstanta pengeringan tempe kedelai. Thesis. UGM. Yogyakarta.

Sudarmadji, S. 1984. Analisa Bahan Makanan dan Pertanian, edisi 2, Liberty, Yogyakarta.

Sudarmadji, S., Bambang H., Suhardi, 1997. Prosedur Analisa Untuk Bahan Makanan dan Pertanian, edisi 4, Liberty. Yogyakarta.

Suprapti, L. 2005. Kecap Air Kelapa. Edisi Teknologi Pengolahan Pangan. Yogyakarta: Kanisius.

Susanto, T dan Saneta. 1994. Teknologi Pengolahan hasil pertanian. PT. Bina Ilmu. Jakarta.

Suwanto, A. 1985. Produksi angkak sebagai zat pewarna makanan. Media Teknologi Pangan 1 (2) : 8-14.

Wikanta T, Januar HI, Nursid M. 2005. Uji Aktivitas Antioksidan,toksisitas dan sitotoksisitas ekstrak alga merah Rhodymenia palmate. Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia 11(4):41-49.

Winarno, F.G. 1993. Pangan, Gizi, Teknologi dan Konsumen. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Winarno, F.G. 2008. Kimia Pangan dan Gizi. Bogor : M-Brio Press.

Wong, H.C., dan Koehler, P.E. 1981. Mutant of Monascin pigment production. J. Food. Sci. 46: 956-957

Wulandari, A.G., 2008. Pengaruh Lama Fermentasi Moromi Terhadap Kualitas Filtrat sebagai Bahan Baku Kecap.Skripsi. Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

Yokotsuka, T.1986. Soy Sauce biochemistry didalam Chicester, C.O Mark, E.M and Stewart, GF(ed) Advances in Food Research.

Dokumen terkait