• Tidak ada hasil yang ditemukan

KESIMPULAN DAN SARAN

3.1. Kesimpulan

Keterbacaan (legibility) kawasan pasar besar eksisting dilihat berdasarkan elemen penguatnya, dalam hal ini adalah pembentuk citra kota, yaitu elemen path dan node. Perannya elemen penguat legibility kawasan pasar besar:

- Path sebagai jalur yang menghubungkan area dan pertokoan. Keberadaan jalur yang saling terhubung dan memiliki pandangan visual yang tidak terhalang juga dapat memperjelas keberadaan kawasan pasar besar sebagai distrik komersial kota lama dengan karakter visual bangunan dan streetscape komersial pecinan

- Node merupakan titik persimpangan atau perubahan arah jalur. Menurut letakknya, node kawasan juga berpotensi untuk menampilkan elemen node sebagai batas dan akses kawasan, dan elemen node sebagai penanda kawasan.

Karakter perilaku pengguna kawasan pasar besar berbeda-beda pada setiap path sesuai dengan jenis aktivitas komersialnya. Secara umum, kegiatan di kawasan adalah perdagangan dan jasa, akan tetapi perbedaan jenis toko dan barang, memunculkan perbedaan pola penggunaan ruang di dalam path. Perbedaan tersebut juga mempengaruhi jenis pengunjung, jumlah pengunjung, dan moda transportasi yang digunakan. Jenis path terbagi menjadi path dengan tipe aktivitas komersial tradisional atau pasar, path dengan pertokoan modern, dan

path dengan dua fungsi yang saling bergantian.

Kondisi fisik streetscape kawasan pasar besar adalah kawasan pecinan yang telah mengalami perubahan fisik pada fasad bangunan, sidewalk dan juga atribut lingkungan. Jenis bangunan di kawasan rata-rata adalah bangunan tua dengan gaya kolonial, namun banyak bangunan yang telah berubah menjadi bangunan modern, termasuk bangunan pasar besar. Desain dan kelengkapan elemen streetscape kawasan yang ditemukan tidak merata, sebagian menunjukkan desain modern dengan elemen seperti bangunan pasar besar, sedangkan yang lainnya adalah elemen yang menggunakan ornamen pecinan. Akan tetapi, elemen fisik kawasan berpotensi untuk dikuatkan kembali pada kesan pecinan melalui gaya bangunan dan desain ornamen pecinan untuk perabot dan public art.

Konsep elemen penguat image kawasan adalah elemen path dan node kawasan wisata belanja pasar besar Kota Malang dengan karakter pecinan sebagai karakter asli kawasan. Wujud fisik path dan node berperan sebagai pemberian informasiarea-area tujuan wisata komersial dan menampilkan karakter asli kawasan sebagai kawasan pecinan. Konsep

legibility kedua elemen, antara lain:

- Path: path dengan aktivitas pasar tradisional menjadi path ramah pedestrian pada sepanjang hari, dengan peningkatan fasilitas pejalan kaki, seperti perkerasan jalur blok paving, jalur pedestrian yang diperlebar, jalur penyeberangan, area duduk, jalur sepeda, penataan PKL dan pedagang pasar, penekanan elemen horisontal dan vertikal serta harmoni skyline bangunan pertokoan. Path dengan pertokoan modern membutuhkan pelebaran jalur pedestrian, jalur penyeberangan, elemen desain fasad yang konsisten dengan bangunan asli, signage dan jendela display. Sedangkan path untuk multifungsi membutuhkan pembeda area pada perkerasan untuk kegunaan malam hari, penekanan ornamen pecinan pada bangunan dan lingkungan untuk menghidupkan suasana, serta pintu gerbang dengan ornamen pecinan di kedua ujung path.

- Node: node pada persimpangan path yang menjadi akses masuk dan keluar kawasan membutuhkan sigange penerima dan pengarah rute wisata, elemen dekoratif pecinan yang menandakan kawasan, dan juga keseimbangan elemen vertikal, horisontal, dan warna bangunan yang melingkupi. Sedangkan node pada pusat kawasan menjadi area interaksi baik untuk area duduk, PKL, maupun untuk kegiatan tertentu. Titik ini dimanfaatkan untuk menampilkan pasar besar, yaitu bangunan utama kawasan sebagai penanda, dengan penyesuaian desain pecinan bangunan pasar yang lama.

3.2. Saran

Studi ini diharapkan dapat meberikan pandangan mengenai bagaimana

legibility suatu kawasan dapat dikuatkan kembali melalui streetscape dan elemen desain koridor komersial, dalam hal ini adalah fasad bangunan. Image sebuah kawasan atau kota dapat langsung dikenali melalui elemen fisik bangunan dan lingkungan sekitarnya. Selain itu, perhatian terhadap aktivitas pengguna kawasan

menjadikan elemen yang ditempatkan pada setiap path dan node dapat spesifik sesuai dengan kebutuhan di dalamnya. Aktivitas pengguna kawasan sendiri menjadi terbaca dengan jelas saat diwadahi oleh ruang yang jelas.

Untuk penelitian selanjutnya mengenai legibility, saran yang dapat diberikan adalah mengkaji elemen path dan node dengan tiga elemen lainnya (edge, district dan landmark) untuk membantu menguatkan image sebuah kawasan atau kota dalam memunculkan kembali karakter yang telah pudar atau memunculkan karakter kawasan baru yang belum dimiliki.

DAFTAR PUSTAKA

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Pemkot Malang, (2013), Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi BWP Malang Tengah Tahun 2013-2033, BAPPEDA, Malang

Barker, R. G., (1968), Ecological Psychologi: Concept and methods for studying the

environment of human behaviour, Stanford University Press, Palo Alto, CA. Berry, W., (1980), Good Neighbors : Building Next to History, Colorado, USA: State

Historical Society of Colorado.

Bishop, Krik R., (1989), Designing Urban Corridors, American Planning Association.

C. Charlwood, (2004), Torbay Streetscape Guidelines, Torbay Council, Torques. Crankshaw, Ned, (2002), Kentucky Streetscape Design Guidelines for Historic

Commercial Districts, Kentucky Transportation Cabinet and Kentucky Heritage Council, Kentucky.

Darjosanjoto, Endang T.S, (2006), PenelitianArsitektur di

bidangPerumahandanPermukiman, ITS Press, Surabaya.

Grant J.A. Associates and Visualvoice, (2008), Glenferrie Road Precinct Walkability

Study,

http://www.boroondara.vic.gov.au/-/media/Files/Imported/G/Glenferrie_Road_Precinct_Walkability_Study_12_0 8.pdf

Groat, L. and Wang, D, (2002), Architectural Research Methods, John Wiley & Sons, Inc, Canada.

Haripradianto, T., (2004), Penataan Fasade Bangunan Pertokoan di Kawasan Pusat

Perdagangan; Studi Kasus: Koridor Jalan Pasar Besar Malang. Tesis Pascasarjana Perancangan Kota, ITS

Hasanin, Abeer A., (2007), Urban Legibility and Shaping the Image of Doha: Visual

Analysis of the Environment Grapichs of the 15th. Asian Games, International Journal of Architecture Research, Vol. 1 – Isuue 3

Heritage District Design Guidelines, (2010), Town of Gilbert, Arizona,

Krier, Rob, (1979), Urban Space, Rizzoli International Publication, Inc., USA Lynch, Kevin, (1960), The Image of the City. Cambridge MA: MIT Press

M. Richard, (2003) Streetscape Guidelines for the City of Chicago Streetscape and

Urban Design Program, Chicago Department of Transportation, Chicago. Moughtin, C, Taner O.C, and Steven T, (1999), Urban Design, Ornament and

decoration, Oxford: Architectural Press

Peraturan Daerah Kota Malang Nomor 4 (2011), Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Malang Tahun 2010-2030

PPS (2009). Project for Public Space. Diambil dari http://www.pps.org. Rapoport, A, (1982), The Meaning of the Built Environment, Sage Publication,

London

Rehan, R.M., (2012), Sustainable Streetscape As An Effective Tool In Sustainable

Urban Design. Department of Architecture Helwan University, Egypt. San Fransisco Planning Department, (2008), Better Streets Plan: Policies and

Guidelines for Pedestrian Realm. Diambil dari nacto.org

Urban Design Toolkit, (2006), Ministry for the Environment, New Zealand.

BIOGRAFI PENULIS

Riwayat Pendidikan :

 SD NegeriKepatihan 16 Jember

 SMP Negeri 12 Jember

 SMA Negeri 1 Jember

 S1 Arsitektur, FakultasTeknik, UniversitasBrawijaya, Malang

 S2 Perancangan Kota, JurusanArsitektur, FTSP, InstitutTeknologiSepuluhNopember, Surabaya

Nadia Almira Jordan lahir di Kota Malang, 13 Januari1991 sebagai anak kedua dari tiga bersaudara.Tumbuh di dalamkeluarga yang didominasiolehlulusansarjanateknik, arsitekturtelahmenjadiminatsejakkecil. Selain menggemarikerajinantangan, penulis juga memiliki hobimembaca novel dantravelling. Penulis memulaipendidikandasar di kotakelahiran, namun menamatkan SD sampai SMA di Kota Jember, kemudian kembalike Malang pada tahun 2009-2014 untuk menyelesaikan pendidikan S1 di jurusan Arsitektur, Universitas Brawijaya Malang. Sejak 2014 penulis melanjutkan pendidikan Magister Arsitektur bidang keahlian Perancangan Kota di Institut Teknologi Sepuluh Nopember di Surabaya.Publikasi terakhir penulis saat ini adalah jurnal internasional yang berjudul “Influence of Physical Elements Towards the Legibility of PasarBesar

Area Malang” di tahun 2016. Penulis dapat dihubungi melalui email :

Dokumen terkait