A. Kesimpulan
Bertolak dari hasil analisis data, permasalahan penelitian , temuan dan pembahasan yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya, dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Model Pembelajaran ini memiliki karakteristik sebagai berikut :
Model pembelajaran ini berupa software pembelajaran laju reaksi yang mengandung konsep berdasarkan prinsip, konsep konkrit, dan konsep abstrak, dapat meningkatkan level pemahaman mikroskopik, makroskopik serta simbolik; serta dapat meningkatkan 5 indikator keterampilan generik sains dan 4 indikator keterampilan berpikir kreatif.
2. Penguasaan konsep siswa melalui pembelajaran inkuiri laboratorium berbasis TI pada konsep laju reaksi memiliki nilai N-Gain kategori tinggi .Korelasi positif penguasaan konsep terhadap keterampilan generik sains lebih tinggi dibandingkan dengan penguasaan konsep terhadap keterampilan berpikir kreatif.
3. Keterampilan generik sains siswa pada konsep laju reaksi melalui pembelajaran inkuiri laboratorium berbasis TI memiliki nilai N-Gain dengan kategori tinggi . Korelasi positif penguasaan konsep terhadap keterampilan generik sains lebih tinggi jika dibandingkan dengan korelasi keterampilan generik sains terhadap keterampilan berpikir kreatif siswa.
102 4. Keterampilan berpikir kreatif siswa melalui pembelajaran inkuiri berbasis TI pada konsep laju reaksi memiliki nilai N-Gain dengan kategori tinggi . Korelasi penguasaan konsep terhadap keterampilan berpikir kreatif lebih rendah dibandingkan keterampilan generik sains terhadap keterampilan berpikir kreatif siswa.
5. Model pembelajaran inkuiri laboratorium berbasis TI yang dikembangkan dalam penelitian ini mudah dioperasikan, dapat mengaktifkan siswa, mendukung teori dan praktikum di laboratorium, membangkitkan motivasi siswa, meningkatkan penguasaan konsep laju reaksi, melatih siswa berpikir karena harus memahami teks/tabel/grafik.
B. Saran
1. Berdasarkan karakteristik dan prosesnya sebaiknya model pembelajaran seperti laju reaksi ini dikembangkan juga untuk topik kimia lainnya seperti topik kesetimbangan kimia; sehingga kendala-kendala pelaksanaan praktikum seperti sukar mendapatkan alat dan bahan kimia yang mahal dapat diatasi. 2. Model pembelajaran ini dapat dimanfaatkan oleh guru untuk merencanakan
kegiatan pembelajaran di kelas dan laboratorium kimia yang aktif, kreatif dan menyenangkan bagi siswa.
3. Model pembelajaran inkuiri barbasis teknologi informasi ini perlu dilengkapi dengan buku petunjuk penggunaan software agar mudah menggunakannya. 4. Pada materi pembelajaran menggunakan software ini sebaiknya setiap label
contoh-103 contoh di kehidupan sehari-hari. Hal ini berguna untuk mengatasi berbagai keterbatasan pengalaman yang dimiliki siswa.
5. Perlu melengkapi multimedia pembelajaran ini dengan suara, soal tes, kunci jawaban serta nilai yang diperoleh siswa agar dapat meningkatkan keterampilan generik sains dan berpikir kreatif untuk indikator lainnya dalam mata pelajaran lain.
104 DAFTAR PUSTAKA
Arifin, M. (2000). Strategi Belajar Mengajar. Bandung: FPMIPA UPI
Arikunto, B. (1995). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Yogjakarta: Bumi Aksara Ayas, Alipasa, Muamer Calik. (2005). A Comparson of level of understanding of
Eight-Grade Students and Science Student Teacher related to selected Chemistry Concepts. Journal of Research in science Teaching vol. 42,
NO.6 PP.638-667
Benny Karyadi. (1994) Kimia 2 Petunjuk Guru . Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
Beyer,B.K. (1971). Inquiry in The Social Studies Classroom : a strategy for
teaching.Ohio :Charles E. Merril Publishing Company.
Costa, A. (1988). Developing Minds A Resource Book For Teaching Thinking. Viginia: Association For Supervision and Curriculum Development.
Dahar, R.W. (1989). Teori-teori Belajar. Bandung : Erlangga.
Eugene.LC, and ThomasR.K (2006) Science Instruction in The Middle and Secondary Schools .Meririll Prentice Hall, New Jersey
Glencoe. Conburn (2005) Using Inquiry in Science Instruction. Tersedia :
(http://www.wavcc.org/wvc/cadre/WaterQuality/scienceInq.htm);
Gunawan, (2008). Model pembelajaran berbasis multimedia interaktif untuk
meningkatkan keterampilan generik sains dan berpikir kritis calon guru pada materi elastisistas. Tesis UPI. Tidak dipublikasikan
Haury, L. D & Rillero, P. (1994). Perspective of Hands –On Science Teaching: Colombus: The ERIC Clearinghouse for Science mathematics, and Enviromental Education.
http://www.cdu.edu.au/ehs/education/practicum. Primary Education-Practicum.(Online)
Joyce, Bruce and Weil, Marssha, (1992). Models Of Teaching, New Jersey, Prentice Hall Inc.
Kartimi, (2003). Pengembangan model pembelajaran interaktif berbasis komputer untuk bahan kajian partikel-partikel materi sebagai wahana pendidikan siswa SLTP.Tesis UPI.Tidak dipublikasikan
105 Kleinsmith, L. J. (1987). A Computer-Based Biology Study Center : Preliminary
Assessment of Impact. Academic Computing. 2 (3): 32-33
Kristen L. Cacciatore, (2006). Teaching Lab Report Writing through Inquiry: A Green Chemistry Stoichimetry Experiment for General Chemistry. Washington DC. Journal of Chemical Education
Kristi A, (2008). Pembelajaran praktikum mandiri berbasis multimedia komputer untuk meningkatkan keterampilan generik sains dan berpikir kritis siswa pada konsep tekanan osmotik .Tesis UPI Tidak dipublikasikan
Lawson, A.E. (1994). Science Teaching and Development of Thinking. California: Wadsworth Publishing Company
Liliasari, dkk (1997), Pengembangan Model Pembelajaran Materi Subyek untuk
Meningkatkan Keterampilan Berpikir Konseptual Tingkat Tinggi Mahasiswa Calon Guru IPA, Laporan Penelitian, Bandung: FMIPA IKIP
Bandung.
______, (2005). Membangun keterampilan Berpikir Manusia Indonesia melalui
Pendidikan IPA.Pidato pengukuhan guru besa tetap dalam ilmu pendidikan IPA. Universitas Pendidikan Indonesia.
______,(2007). Scientific concepts and generic science skills relationship in the
21stcentury science education. Bandung : Science Education Facing Against Challenges of the 21stcentury .Paper
McGregor, D. (2007). Developing Thinking Developing Learning : A Guide
Thinking Skills in Education, Berkshire: Open University Press,
Mcgrow-Hill
McNeal, A. P. & D,Avanzo,C. (1996). Student-Active Science z: Models of
Innovation in College Science Teaching. Philadelpia : Saunders College
Publishing
N.N, (2000). How creative Thinking technique works?
http://brainstorming.org.uk/tutorial/howcreativethinkingworks.htm. Novak, J.D and Gowin, D.B (1985).Learning How to learn.Cambridge
:Cambridge University Press
NRC (National Research Council ), (1999). Inquiry and The National Science
Education Standards : A Guid for Teaching and Learning. Washington :
National Academy Press
NSTA (National Science Teacher Association) &AETS. (1998) Standards for
106 Nurlaela,(2005). Pengalihan hiperteks ke dalam bentuk komik pembelajaran menggunakan media komputer pada pokok bahasan stoikiometri, Skripsi UPI.Tidak dipublikasikan
Puskur,(2006).Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan . Jakarta: Depdiknas
Robertson, S. I. (1999) Typing of Thinking, London: Routhledge
Romey,D.William.(1978). Inquiry Tecniques for teaching Science. New Jersey,Prentice-Hall,Inc
Russell, J. & Kozma, R. (1997). “Use of Simultaneous-Synchronized Macroscopic, Microscopic, and Symbolic Representations to Enhance the Teaching and Learning of Chemical Concepts”. Journal of Chemical
Education. 74, (3), 330-334.
Rustaman Nuryani, dkk, (1997), Pokok-pokok Pengajaran Biologi dan kurikulum
1994, Jakarta: pusbuk Depdikbud
______ , (2007), Basic scientific inquiry in science and its assesment , Paper The
First International Seminar on: Science Education: Facing Against
Challenges of the 21stcentury, Bandung.
Sidharta Arief. (2003), Model pembelajaran berbasis inkuiri laboratorium sebagai wahana pendidikan siswa SMP pada materi asam basa garam. Tesis UPI. Tidak dipublikasikan.
Slameto. (2003). Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta
Slatzer. (2001) Classroom That Work : Teaching Generic Skill in Academic and
Vocational Setting.MDS-263 (on line) http//nerve/Berkeley.edu
Sudjana (2005), Metoda Statistika . Tarsito Bandung
Sri Wahyuni ,(2008). Analisis ketrampilan berpikir kritis siswa kelas XI IPA pada materi laju reaksi menggunakan software berbasis Web , Skripsi UPI, Tidak dipublikasikan.
Trowbridge,L.W &Bybee,RW. (1990). Becoming a Secondary School Science
Teacher. Melbourne : Meriill Publishing Company
Wahyu H. (2004). Pengaruh pendekatan kegiatan laboratorium inkuiri terbimbing terhadap hasil belajar siswa dalam materi koloid . Tesis UPI. Tidak Dipublikasikan
Wenning, (2007). A Scientific Approach to the Teaching lab of Physic. Journal Physics Teacher Education 28 Januari 2008. Physc.teach.edu.51-59