• Tidak ada hasil yang ditemukan

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa:

a. Jumlah kasus kecacingan STH (Soil Transmitted Helmint) pada anak Sekolah Dasar Negeri Baun 1 Kelurahan Teunbaun Kecamatan Amarasi Barat sebesar 11,8%.

b. Nilai rata-rata raport semester I dan II pada anak Sekolah Dasar Negeri Baun 1 Kelurahan Teunbaun Kecamatan Amarasi Barat untuk kelas I-V adalah sebesar 53,9% kurang baik dan 46,1% baik.

c. Tidak ada pengaruh kecacingan STH (Soil Transmitted Helmint) terhadap prestasi belajar anak Sekolah Dasar Negeri Baun 1 Kelurahan Teunbaun Kecamatan Amarasi Barat .

B. Saran

1. Perlunya pemberian obat cacing minimal 6 bulan sekali untuk mencegah terjadinya infeksi kecacingan

2. Perlu adanya promosi kesehatan mengenai infeksi kecacingan untuk meningkatkan pengetahuan mengenai pencegahan dan penularan infeksi kecacingan

49

Daftar Pustaka

Boboy Juwita, 2016. Hubungan Perilaku dan Sanitasi Lingkungan Rumah Dengan Kejadian Enterobiasis Pada Anak Usia 2-5 Tahun Di Desa Soba Dusun 1 Kecamatan Amarasi Barat Kabupaten Kupang Tahun 2016. Karya Tulis Ilmiah Kupang: Jurusan Analis Kesehatan Poltekkes Kemenkes Kupang.

Cahyo Ristian, 2010. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar Kewirausahaan Siswa Kelas XI SMK N 1 Pungoelan Banjar Negara. Semarang: Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Semarang.

Datar, A., Sturm, R., and Magnabosco, J. L.2004. Childhood overweight and

Academic Performance: National Study of Kindergarteners and First-Graders. Obesity Research vol 12. Diakses pada 11 Mei 2018 dalam situs web: www. nebi. nlm. nih. gov/pubmed/ 14742843

Depkes RI, 2006. Surat Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 424/MENKES/SK/VI/2006 Tentang Pedoman Pengendalian cacingan. Jakarta.

………, 2006b. Pusat Promosi Kesehatan Dalam Paradigma Sehat Dan Indonesia

Sehat.Depkes RI, Jakarta.

Endriani, Mifbakhudin, Sayono, 2011. Beberapa Faktor Yang Berhubungan Dengan

Kejadian Kecacingan Pada Anak Usia 1-4 Tahun, Jurnal Kesehatan

Masyarakat Indonesia, volume 7, nomor 1, 2011.

Fridolina, (2017). Prevalence and Intensity of Soil-Transmitted Helminth infections

Among Elementary School Students in West Sumba and Central Sumba Districts East Nusa Tenggara, Indonesia, 05(10), 28988-28994.

Gandahusada S, dkk. 2006. Parasitologi Kedokteran. Jakarta: FKUI.

Hairani B, dkk, 2014. Prevalensi Soil Transmitted Helmit, Jurnal Buski, volume 5 nomor 1, halaman 43-48, Juni 2014.

Hotber R. 2005. Perbandingan penyuluhan kesehatan metode ceramah Tanya jawab

dengan penyuluhan kesehatan menggunakan buku kecacingan dalam mencegah reinfeksi ascaris lumbricoides pada anak Sekolah Dasar. Universitas

Diponegoro. Semarang

Lia N, 2014. Prevalensi Infeksi Nematoda Usus Di Sekolah Dasar Inpres Noelbaki Tahun 2014. Karya Tulis Ilmiah Kupang: Jurusan Analis Kesehatan Poltekkes Kemenkes Kupang.

50

Luis R, Tuda J, Sorisi A, 2016 Kecacingan Usus Pada Anak Sekolah Dasar Di

Tanawangko Kecamatan Tombariri Kabupaten Minahasa, Jurnal e-Biomedik

(eBm), volume 4, nomor 2, Juli-Desember 2016.

Malehere J, 2015. Prevalensi Investasi STH (Soil Transmitted Helmint) Pada Anak Usia 2-12 Di Dusun Tuaanak Desa Tesabela Kecamatan Kupang Barat Kabupaten Kupang Tahun 2015. Karya Tulis Ilmiah Kupang: Jurusan Analis Kesehatan Poltekkes Kemenkes Kupang.

Martial, 2015. Hubungan Higiene Perorangan dengan Kejadian Kecacingan Pada Murid SD Negeri Abe Pantai Jayapura, PLASMA, Vol. 1, No. 2, Halaman 87-96, 2015.

Ndaomanu M, 2013. Gambaran Kejadian Infeksi Nematoda Usus Pada Anak-anak Di Dusun Kuanoah Desa Noelbaki Tahun 2013. Karya Tulis Ilmiah Kupang: Jurusan Analis Kesehatan Poltekkes Kemenkes Kupang.

Notoadmodjo Soekidjo. 2005. Metodologi Penelitian Kesehatan. Bandung Rineka Cipta.

………., 2010. Promosi Kesehatan Teori dan Aplikasi, Edisi ke-3 Jakarta: Rineka Cipta.

Prasetyo, R., (2012). Buku Ajar Parasit Usus Kedokteran. CV Sagung Seto: Universitas Airlangga Surabaya

Perak, Ratnawati, 2013. Pengaruh Derajat Infeksi Cacing Terhadap Tingkat

Kecerdasan Anak SD Negeri 06777 Medan, Samosir Jurnal IPTEK, Volume 1,

Nomor 1, Halaman 7-12, April 2015.

Puspita Icha, 2003. Penyuluhan Kesehatan Tentang Mencuci Tangan terhadap

pengetahuan mencuci tangan pada anak usia sekolah. Diakses pada 10 Mei

2018

Seffyanti, Yeni. (2008). Hubungan Penyakit Kecacingan Dengan Prestasi Belajar Pada Anak Sekolah Dasar Di Kecamatan Kutorejo Kabupaten Mojokerto (11 Juli 2018)

Sibuea, Posman. 2002. Perbaikan Gizi Anak Sekolah sebagai Investasi SDM. Sumatera diakses pada 09 Mei 2018

Siregar C, 2006. Pengaruh Infeksi Cacing Usus Yang Ditularkan Melalui Tanah

Pada Pertumbuhan Fisik Anak Usia Sekolah Dasar, Jurnal Sari Pediatri,

volume 8, nomor 2, halaman 112-117, September 2006.

51

Sumanto, D. (2010). Faktor Risiko Infeksi Cacing Tambang Pada Anak Sekolah.

Pada Anak Sekolah, 6. Retrieved from http://jurnal.htp.ac.id/index.php/ keskom/ artcle/ view/ 102.

Syah, Muhibbin 2010. Psikologi Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. World Health Organization 2016. “Soil Transmitted Helminth Infections”.

http://www. who. int/ mediacentre/ facsheets/ fs366/ en/ (15 Mei 2018).

………., 2011. Intestinal Worms, Soil Transmitted Helminths. Dalam http: //www. who. int/ intestinal_worms/ en. diakses pada tanggal 11 Mei 2018).

52 Lampiran 1

Skema Kerja

Seminar Proposal

Pengajuan Ethical Clearance dari Fakultas Kedokteran Undana

Mengajukan izin penelitian pada instansi yang berwenang untuk melakukan penelitian pada Siswa Sekolah Dasar

Inpres Baun 1 Teunbaun Kecamatan Amarasi Barat

Mendapat izin melakukan penelitian

Memberikan Kertas informed concent pada calon anggota sampel

Setelah calon anggota sampel bersedia menjadi anggota sampel dalam penelitian,

peneliti meminta nilai rata-rata raport semester terakhir di Sekolah

53

Pemberian pot feses setelah mendapat penjelasan dari peneliti

Didapatkan sampel feses dari anggota sampel oleh peneliti

Melakukan pemeriksaan sampel di Laboratorium Parasitologi Kampus

Analis Kesehatan

Mendapatkan hasil pengamatan

Pengolahan dan Analisis Data

54 Lampiran 2

Hasil Analisis Bivariat Uji Regresi logistik Sederhana menggunakan SPSS 16

Logistic Regression

Notes

Output Created 04-Jul-2018 16:04:14

Comments

Input Data E:\penting julia jangan coba-coba

hapus\data penting julia bulumanu.sav Active Dataset DataSet1

Filter <none> Weight <none> Split File <none> N of Rows in

Working Data File 102

Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are treated as missing

Syntax LOGISTIC REGRESSION

VARIABLES STH /METHOD=ENTER kategorinilai /CONTRAST (kategorinilai)=Indicator /PRINT=CI(95) /CRITERIA=PIN(0.05) POUT(0.10) ITERATE(20) CUT(0.5).

Resources Processor Time 00:00:00.031

Elapsed Time 00:00:00.015

55

Case Processing Summary

Unweighted Casesa N Percent

Selected Cases Included in Analysis 102 100.0

Missing Cases 0 .0

Total 102 100.0

Unselected Cases 0 .0

Total 102 100.0

a. If weight is in effect, see classification table for the total number of cases.

Dependent Variable Encoding Original

Value Internal Value

Positif 0

Negatif 1

Categorical Variables Codings

Frequency

Parameter coding

(1)

nilai siwa kurang baik 55 1.000

Baik 47 .000

Dokumen terkait