• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Metode Analisis Deskriptif

Metode analisis dekriptif merupakan cara menguraikan dan menafsirkan data yang ada sehingga memberikan gambaran yang jelas mengenai permasalahan. Analisis deskriptif yang dilakukan pada penelitian skripsi ini yaitu dengan mendistribusikan jawaban responden dalam bentuk tabel sehingga memperoleh gambaran yang jelas tentang distribusi jawaban responden.

1. Karateristik Responden

a. Karateristik Berdasarkan Usia Responden

Tabel 4.1

Usia Responden

Usia Frekuensi Persentase

21-30 28 28.57

31-40 32 32.65

41-50 20 20.41

51-60 18 18.37

Jumlah 98 100.00

Sumber: PT. Kawasan Industri Medan (Persero), 2010 (Data Diolah)

Tabel 4.1 menunjukkan usia responden 21-30 tahun adalah sebesar 28,5%, usia 31-40 tahun adalah sebesar 32,65%, usia 41-50 tahun adalah sebesar 20,41%, dan usia 51-60 tahun adalah sebesar 18,37%.

Tabel 4.2

Jenis Kelamin Responden

Jenis Kelamin Frekuensi Persentase (%)

Laki-laki 73 74.49

Wanita 25 25.51

Jumlah 98 100.00

Sumber: PT. Kawasan Industri Medan (Persero), 2010 (Data Diolah)

Tabel 4.2 menunjukkan mayoritas responden berjenis kelamin pria adalah sebanyak 74,49%, sementara responden berjenis kelamin wanita sebanyak 25,51%.

c. Karateristik Berdasarkan Masa Kerja Responden

Tabel 4.3

Masa Kerja Responden

Masa Kerja Frekuensi Persentase (%)

1-10 19 19.39

11-20 34 34.69

21-30 45 45.92

Jumlah 98 100

Sumber: PT. Kawasan Industri Medan (Persero), 2010 (Data Diolah)

Tabel 4.3 menunjukkan masa kerja responden 1-10 tahun adalah sebesar 19,39%, masa kerja responden 11-20 tahun sebesar 34,69%, dan masa kerja responden 21-30 tahun sebesar 45,92%.

a. Motivasi Kerja Tabel 4.4 Motivasi Kerja Butir Frekuensi SS % S % KS % TS % STS % 1 11 11.22 55 56.12 24 24.50 8 8.16 0 0 2 11 11.22 44 44.90 28 28.57 15 15.31 0 0 3 16 16.33 47 47.96 25 25.51 9 9.18 1 1.02 4 13 13.27 49 50.00 25 25.51 11 11.22 0 0 5 11 11.22 44 44.90 30 30.61 13 13.27 0 0 6 15 15.31 54 55.10 21 21.43 8 8.16 0 0 7 20 20.41 49 50.00 23 23.47 6 6.12 0 0 8 20 20.41 48 48.98 24 24.49 6 6.12 0 0

Sumber: Hasil penelitian, 2010 (Data Diolah)

Hasil jawaban kuesioner yang diperoleh dari 98 orang responden untuk variabel Motivasi Kerja pada Tabel 4.4, yaitu:

1.) Butir 1 adalah 11,22% responden menjawab Sangat Setuju; 56,12% menjawab Setuju; 24,50% menjawab Kurang Setuj, dan 8,16% menjawab Tidak Setuju.

2.) Butir 2 adalah 11,22% responden menjawab Sangat Setuju; 44,90% menjawab Setuju; 28,57% menjawab Kurang Setuju, dan 15,31% menjawab Tidak Setuju.

3.) Butir 3 adalah 16,33% responden menjawab Sangat Setuju; 47,96% menjawab Setuju; 25,51% menjawab Kurang Setuju; 15,31% menjawab Tidak Setuju, dan 1,02 responden menjawab Sangat Tidak Setuju.

4.) Butir 4 adalah 13,27% responden menjawab Sangat Setuju; 50,00% menjawab Setuju; 25,51% menjawab Kurang Setuju, dan 11,22% menjawab Tidak Setuju.

5.) Butir 5 adalah 11,22% responden menjawab Sangat Setuju; 44,90% menjawab Setuju; 30,61% menjawab Kurang Setuju, dan 13,27% menjawab Tidak Setuju.

6). Butir 6 adalah 15,31% responden menjawab Sangat Setuju; 55,10% menjawab Setuju; 21,43% menjawab Kurang Setuju, dan 8,16% menjawab Tidak Setuju.

7.) Butir 7 adalah 20,41% responden menjawab Sangat Setuju; 50,00% menjawab Setuju; 23,47% menjawab Kurang Setuju, dan 6,12% menjawab Tidak Setuju.

8.) Butir 8 adalah 20,41% responden menjawab Sangat Setuju; 48,98% menjawab Setuju; 24,49% menjawab Kurang Setuju, dan 6,12% menjawab Tidak Setuju. b. Lingkungan Kerja Tabel 4.5 Lingkungan Kerja Butir Frekuensi SS % S % KS % TS % STS % 1 17 17.35 61 62.24 16 16.33 4 4.08 0 0 2 12 12.24 51 52.04 23 23.48 12 12.24 0 0 3 13 13.27 45 45.92 30 30.61 8 8.16 2 2.04 4 15 15.31 52 53.06 22 22.45 9 9.18 0 0 5 16 16.33 50 51.02 25 25.51 7 7.14 0 0 6 22 22.45 44 44.90 21 21.43 10 10.20 1 1.02 7 23 23.47 44 44.90 21 21.43 10 10.20 0 0 8 16 16.33 46 46.94 23 23.47 13 13.26 0 0

Sumber: Hasil penelitian, 2010 (Data Diolah)

Hasil jawaban kuesioner yang diperoleh dari 98 orang responden untuk variabel Lingkungan Kerja pada Tabel 4.5, yaitu:

1.) Butir 1 adalah 17,35% responden menjawab Sangat Setuju; 62,24% menjawab Setuju; 16,33% menjawab Kurang Setuj, dan 4,08% menjawab Tidak Setuju.

2.) Butir 2 adalah 12,24% responden menjawab Sangat Setuju; 45,92% menjawab Setuju; 30,61% menjawab Kurang Setuju, dan 8,16% menjawab Tidak Setuju.

3.) Butir 3 adalah 13,27% responden menjawab Sangat Setuju; 45,92% menjawab Setuju; 30,61% menjawab Kurang Setuju; 8,16% menjawab Tidak Setuju, dan 2,04 responden menjawab Sangat Tidak Setuju.

4.) Butir 4 adalah 15,31% responden menjawab Sangat Setuju; 53,06% menjawab Setuju; 22,45% menjawab Kurang Setuju, dan 9,18% menjawab Tidak Setuju.

5.) Butir 5 adalah 16,33% responden menjawab Sangat Setuju; 51,02% menjawab Setuju; 25,51% menjawab Kurang Setuju, dan 7,14% menjawab Tidak Setuju.

6.) Butir 6 adalah 22,45% responden menjawab Sangat Setuju; 44,90% menjawab Setuju; 21,43% menjawab Kurang Setuju, dan 10,20% menjawab Tidak Setuju.

7.) Butir 7 adalah 23,47% responden menjawab Sangat Setuju; 44,90% menjawab Setuju; 21,43% menjawab Kurang Setuju, dan 10,20% menjawab Tidak Setuju.

8.) Butir 8 adalah 16,33% responden menjawab Sangat Setuju; 46,94% menjawab Setuju; 23,47% menjawab Kurang Setuju, dan 13,26% menjawab Tidak Setuju.

c. Kinerja Karyawan Tabel 4.6 Kinerja Karyawan Butir Frekuensi SS % S % KS % TS % STS % 1 10 10.20 66 67.35 18 18.37 4 4.08 0 0 2 12 12.24 56 57.14 20 20.41 10 10.21 0 0 3 13 13.27 51 52.04 22 22.45 12 12.24 0 0 4 14 14.29 54 55.10 23 23.47 7 7.14 0 0 5 20 20.41 44 44.90 25 25.51 9 9.18 0 0 6 23 23.47 44 44.90 23 23.47 8 8.16 0 0 7 19 19.39 54 55.10 19 19.39 6 6.12 0 0 8 27 27.56 47 47.95 18 18.37 6 6.12 0 0 9 25 25.51 48 48.98 19 19.39 6 6.12 0 0 10 15 15.31 58 59.18 20 20.41 5 5.10 0 0

Sumber: Hasil penelitian, 2010 (Data Diolah)

Hasil jawaban kuesioner yang diperoleh dari 98 orang responden untuk variabel Kinerja Karyawan pada Tabel 4.6, yaitu:

1.) Butir 1 adalah 10,20% responden menjawab Sangat Setuju; 67,35% menjawab Setuju; 18,37% menjawab Kurang Setuj, dan 4,08% menjawab Tidak Setuju.

2.) Butir 2 adalah 12,24% responden menjawab Sangat Setuju; 57,14% menjawab Setuju; 20,41% menjawab Kurang Setuju, dan 10,21% menjawab Tidak Setuju.

3.) Butir 3 adalah 13,27% responden menjawab Sangat Setuju; 52,04% menjawab Setuju; 22,45% menjawab Kurang Setuju; 12,24% menjawab Tidak Setuju, dan 2,04 responden menjawab Sangat Tidak Setuju.

4.) Butir 4 adalah 14,29% responden menjawab Sangat Setuju; 55,10% menjawab Setuju; 23,47% menjawab Kurang Setuju, dan 7,14% menjawab Tidak Setuju.

5.) Butir 5 adalah 20,41% responden menjawab Sangat Setuju; 44,90% menjawab Setuju; 25,51% menjawab Kurang Setuju, dan 9,18% menjawab Tidak Setuju.

6.) Butir 6 adalah 23,47% responden menjawab Sangat Setuju; 44,90% menjawab Setuju; 23,47% menjawab Kurang Setuju, dan 8,16% menjawab Tidak Setuju.

7.) Butir 7 adalah 19,39% responden menjawab Sangat Setuju; 55,10% menjawab Setuju; 19,39% menjawab Kurang Setuju, dan 6,12% menjawab Tidak Setuju.

8.) Butir 8 adalah 27,56% responden menjawab Sangat Setuju; 47,95% menjawab Setuju; 18,37% menjawab Kurang Setuju, dan 6,12% menjawab Tidak Setuju.

9.) Butir 9 adalah 25,51% responden menjawab Sangat Setuju; 48,98% menjawab Setuju; 19,39% menjawab Kurang Setuju, dan 6,12% menjawab Tidak Setuju.

10.) Butir 8 adalah 15,31% responden menjawab Sangat Setuju; 59,18% menjawab Setuju; 20,41% menjawab Kurang Setuju, dan 5,10% menjawab Tidak Setuju.

Validitas menunjukkan sejauh mana alat ukur dalam penelitian dapat mengukur sesuatu yang ingin diukur. Penulis menggunakan kuesioner yang terdiri atas 8 butir (item) pernyataan pada variabel Motivasi Kerja, 8 butir (item) pernyataan pada variabel Lingkungan Kerja, dan 10 butir (item) pernyataan pada variabel Kinerja Karyawan, sehingga keseluruhan pernyataan adalah 26 butir (item). Setiap butir disiapkan 5 interval jawaban. Jawaban terendah diberi skor 1 dan jawaban tertinggi diberi skor 5.

Pengujian validitas instrumen ditujukan kepada 30 orang pegawai PT. Tamoratama Pratama (Medan Star). Uji validitas instrumen Motivasi Kerja dan Lingkungan Kerja terhadap Kinerja Karyawan menunjukkan hasil korelasi tiap faktor adalah positif dan diatas 0,361, hal tersebut berarti tiap-tiap faktor dalam instrumen Motivasi Kerja dan Lingkungan Kerja terhadap Kinerja Karyawan merupakan konstruk yang kuat. Pengujian validitas dilakukan dengan menggunakan SPSS 15.00 dengan kriteria sebagai berikut:

1. Jika r hitung positif dan r hitung > r tabel maka pertanyaan dinyatakan valid

2. Jika r hitung negatif dan r hitung < r tabel maka pertanyaan dinyatakan tidak valid.

Uji Reliabilitas digunakan untuk mengetahui konsistensi atau kepercayaan hasil ukur yang mengandung kecermatan pengukuran. Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang apabila digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama akan menghasilkan data yang sama. Pengujian reliabilitas pada penelitian skripsi ini menunjukkan nilai Cronbach’s Alpha lebih besar dari 0,80. Suatu konstruk atau variable dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach’s

Alpha > 0.80 (Situmorang, 2008: 46). Hasil uji Validitas dan Reliabilitas pada

penelitian skripsi ini dilihat pada Tabel 4.7.

Tabel 4.7

Hasil Analisis Instrumen Uji Validitas dan Reliabilitas

Item-Total Statistics 93.9000 230.921 .523 .962 94.6000 220.938 .618 .961 94.1667 226.695 .578 .961 94.3000 219.941 .792 .960 94.3333 227.402 .493 .962 94.1000 220.162 .722 .960 94.0333 220.792 .756 .960 94.0333 218.654 .764 .960 94.0000 219.724 .819 .959 94.1333 225.568 .644 .961 94.5333 217.637 .648 .961 94.1333 221.016 .646 .961 94.0000 226.483 .481 .962 94.2000 220.855 .567 .962 94.2000 220.924 .642 .961 94.6000 220.938 .618 .961 94.0667 221.651 .753 .960 93.8333 222.213 .701 .960 93.7667 219.357 .784 .960 93.8000 218.786 .786 .960 93.7000 214.424 .834 .959 93.6667 216.023 .794 .959 93.7667 220.737 .768 .960 93.6000 217.903 .807 .959 93.7333 218.271 .770 .960 93.8000 220.786 .701 .960 VAR00001 VAR00002 VAR00003 VAR00004 VAR00005 VAR00006 VAR00007 VAR00008 VAR00009 VAR00010 VAR00011 VAR00012 VAR00013 VAR00014 VAR00015 VAR00016 VAR00017 VAR00018 VAR00019 VAR00020 VAR00021 VAR00022 VAR00023 VAR00024 VAR00025 VAR00026 Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item-Total Correlation Cronbach's Alpha i f Item Deleted

Sumber: Pengolahan Data Primer (kuesioner) dengan SPSS 15.00, 2010

Hasil Analisis Instrumen Uji Validitas dan Reliabilitas pada Tabel 4.7 dapat kita lihat bahwa Corrected Item Total Correlation adalah lebih besar dari 0.361 dan

Cronbach’s Alpha if Item Deleted adalah lebih besar dari 0,80. Berdasarkan data

C. Uji Asumsi Klasik 1. Uji Normalitas Data

Uji Normalitas data dapat dilihat dari output SPSS melalui gambar kurva normal p-p Plot untuk menunjukkan sebaran data penelitian. Dari gambar kurva normal P-P Plot berikut ini dapat disimpulkan bahwa data penelitian mempunyai distribusi normal. Karena sebaran data yang ada menyebar kesemua daerah kurva normal. Uji Normalitas pada penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 4.1.

Observed Cum Prob0.60.41.00.8 0.20.0

Expected C

um Prob

1.00.80.60.40.20.0

Gambar 4.1 Grafik Distribusi Normal

Sumber: Pengolahan Data Primer (kuesioner) dengan SPSS 15.00, 2010

Pengambilan keputusan untuk uji Normalitas pada skripsi ini dapat juga dengan membandingkan nilai Asymp.Sis (2-tailed) tabel dengan nilai Asymp.Sis (2-tailed) hitung adalah > 0,05. Hasil uji Normalitas pada penelitian skripsi ini dapat juga dilihat pada one sample KS Test pada Tabel 4.8.

Unstandardized Residual N 98 Normal Parameters(a,b) Mean .0000000 Std. Deviation 4.38758375 Most Extreme Differences Absolute .084 Positive .084 Negative -.036 Kolmogorov-Smirnov Z .832

Asymp. Sig. (2-tailed) .493

a Test distribution is Normal. b Calculated from data.

Sumber: Pengolahan Data Primer (kuesioner) dengan SPSS 15.00, 2010

Nilai Asymp.Sis (2-tailed) pada penelitian ini adalah 0,493, lebih besar dari 0,05 ( 0,493 > 0,05), artinya variabel residual berdistribusi normal.

2. Multikoliniearitas

Uji multikolinearitas dilakukan untuk menguji apakah terdapat korelasi yang tinggi diantara variabel bebas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antara variabel independen. Suatu variabel tidak terkena multikolinearitas, jika nilai Variance Inflation Factor (VIF) tidak lebih besar dari 5 (VIF < 5) dan nilai Tolerance tidak kurang dari 0,1 (Tolerance > 0,1) (Situmorang, 2008:104). Uji multikolinearitas pada penelitian skripsi ini dapat dilihat pada Tabel 4.9.

Tabel 4.9

Coeffi cientsa 12.182 3.571 3.411 .001 .151 .118 .104 1.278 .204 .854 1.171 .721 .093 .630 7.712 .000 .854 1.171 (Const ant) Mot_Kerja Lingk_Kerja Model 1 B St d. Error Unstandardized Coeffic ient s Beta St andardiz ed Coeffic ient s

t Sig. Tolerance VIF Collinearity Statistics

Dependent Variable: Kinerk _Kary a.

Sumber: Pengolahan Data Primer (kuesioner) dengan SPSS 15.00, 2010

Tabel 4.9 menunjukkan tidak adanya masalah multikolinearitas, dimana hasil uji Variance Inflation Factor (VIF) pada variabel Motivasi Kerja, dan Lingkungan Kerja masing-masing menunjukkan nilai kurang dari lima (VIF < 5). Nilai Variance Inflation Factor (VIF) pada variabel Motivasi Kerja dan Lingkungan Kerja sebesar 1,171. Nilai Variance Inflation Factor (VIF) yang lebih kecil dari 5 (lima) menunjukkan bahwa tidak ada masalah multikolinearitas dalam model penelitian skripsi ini. Nilai Tolerance pada variabel Motivasi Kerja dan Lingkungan Kerja sebesar 0,854. Nilai Tolerance lebih besar dari 0,1 (Tolerance > 0,1) maka tidak terdapat multikolinearitas.

3. Heteroskedastisitas

Heteroskedastisitas terjadi karena perubahan situasi yang tidak tergambarkan dalam spesifikasi model regresi, dengan kata lain heteroskedastisitas terjadi jika residual tidak memiliki varian yang konstan. Heteroskedastisitas dapat diketahui dengan melakukan dua pendekatan yakni pendekatan statistik (uji glesjer) dan pendekatan grafik.

a. Jika nilai signifikansi > 0,05, maka tidak mengalami gangguan heteroskedastisitas.

b. Jika nilai signifikansi < 0,05, maka mengalami gangguan heteroskedastisitas.

Tabel 4.10

Hasil Analisis Instrumen Heteroskedastisitas Pendekatan Statistik (Uji Glesjer)

Coeffi cientsa 6.036 2.182 2.767 .007 -.050 .072 -.077 -.697 .488 -.037 .057 -.072 -.650 .517 (Const ant) Mot_K erja Lingk_Kerja Model 1 B St d. E rror Unstandardized Coeffic ient s Beta St andardiz ed Coeffic ient s t Sig.

Dependent Variable: absut a.

Sumber: Pengolahan Data Primer (kuesioner) dengan SPSS 15.00, 2010

Tabel 4.10 dapat kita lihat bahwa data pada penelitian skripsi ini hasil uji signifikan variabel Motivasi Kerja adalah sebesar 0,488 dan hasil uji signifikan pada variabel Lingkungan Kerja adalah sebesar 0,517. Hasil analisis instrumen heteroskedastisitas pada penelitian skripsi ini menunjukkan bahwa masing-masing

variable dependent (Motivasi Kerja dan Lingkungan Kerja) menunjukkan nilai

lebih besar dari 5%, sehingga dapat disimpulkan bahwa data pada penelitian ini tidak terdapat adanya heteroskedastisitas dalam model regresi.

Uji heteroskedastisitas dapat juga dilihat melalui gambar scatterplot. Gambar 4.2 adalah gambar scatterplot yang dapat mengindikasi ada atau tidaknya gejala heteroskedastisitas. Suatu model regresi jika dianalisis dengan pendekatan grafik, tidak terkena heteroskedastisitas apabila pada grafik scatterplot terlihat titik-

titik yang menyebar secara acak dan tidak membentuk suatu pola tertentu (Syafrizal, 2008: 68).

Regression Standardized Predicted Value

2 1 0 -1 -2 -3 -4 Regression S

tudentized Deleted (Press)

Residual

3

21

0

-1-2

ScatterplotDependent Variable: Kinerk_Kary

Gambar 4.2 Scatterplot Dependent Variable (Kinerja Karyawan) Sumber: Pengolahan Data Primer (kuesioner) dengan SPSS 15.00, 2010

Gambar 4.2 menunjukkan bahwa penyebaran residual cenderung tidak teratur, terdapat titik-titik yang berpencar dan tidak membentuk pola tertentu. Kesimpulan yang dapat diperoleh adalah tidak terdapat gejala heteroskedastisitas pada model regresi penelitian skripsi ini.

Analisis regresi linear berganda dilakukan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel bebas (Motivasi Kerja dan Lingkungan Kerja) terhadap variabel terikat (Kinerja Karyawan) pada PT. Kawasan Industri Medan (Persero). Analisis dilakukan dengan bantuan SPSS versi 15.00 dengan menggunakan metode enter. Metode enter digunakan untuk analisis regresi agar dapat mengetahui apakah variabel bebas mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap variabel terikat. Seluruh variabel akan dimasukkan kedalam analisis untuk dapat diketahui apakah variabel independent mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap variabel independent.

Tabel 4.11

Hasil Instrumen Analisis Regresi Berganda

Variables Entered/Removedb Lingk_ Kerja, Mot_ Kerjaa . Enter Model 1 Variables Entered Variables Removed Method

All requested variables entered. a.

Dependent Variable: Kinerk_Kary b.

Sumber: Pengolahan Data Primer (kuesioner) dengan SPSS 15.00, 2010

Tabel 4.11 dapat kita lihat bahwa tidak ada variabel yang dikeluarkan (removed) dengan kata lain variabel independent yaitu Motivasi Kerja dan Lingkungan Kerja telah dimasukkan kedalam perhitungan regresi, dan yang menjadi variabel dependent adalah Kinerja Karyawan. , sehingga diperoleh persamaan:

Y = a + b1X1 + b2X2 + e Dimana:

a = Konstanta

b1,2 = Koefisien Rregresi

X1 = Motivasi Kerja

X2 = Lingkungan Kerja e = Standar error

Suatu perhitungan statistik disebut juga signifikan secara statistik apabila nilai uji statistiknya berada dalam daerah kritis (daerah dimana Ho ditolak), sebaliknya disebut juga tidak signifikan bila nilai uji statistinya berada dalam daerah dimana Ho diterima.

1. Uji F (Uji Serempak)

Uji – F dilakukan untuk menguji apakah variabel X1,X2 (Motivasi Kerja dan

Lingkungan Kerja) mempunyai pengaruh secara bersama-sama atau serentak terhadap variabel Kinerja Karyawan (Y) pada PT. Kawasan Industri Medan (Persero). Langkah-langkah pengujian adalah sebagai berikut:

a. Menentukan model hipotesis untuk H0 dan H1

b. Mencari nilai ttabel dengan cara menentukan tingkat kesalahan (α) dan

menentukan derajat kebebasan

c. Menentukan kriteria pengambilan keputusan

d. Mencari nilai thitung dengan menggunakan bantuan aplikasi SPSS 15.00

e. Kesimpulan

Hasil pengujian adalah:

Ho : b1 = b2 = 0

Artinya, secara bersama-sama tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel-variabel independen yaitu Motivasi Kerja dan Lingkungan Kerja (X1, X2,) terhadap variabel dependen yaitu Kinerja

Karyawan (Y) Ha : b1≠ b2≠ 0

Artinya, secara bersama-sama (serentak) terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel- variabel independen yaitu Motivasi Kerja dan Lingkungan Kerja (X1, X2,) terhadap variabel dependen yaitu

Kinerja Karyawan (Y).

b. F tabel dapat dilihat pada α = 5%

Dengan derajat pembilang = k – 1 = 3 – 1 = 2 Dengan derajat penyebut = n – k = 97 – 2 = 95 maka Ftabel 0.05 (2,95) = 3,09

c. Kriteria Pengambilan Keputusan:

Hoditerima (Ha ditolak) jika F hitung ≤ F tabelpada α = 5 % Ho ditolak (Ha diterima) jika F hitung ≥ F tabel pada α = 5 %

d. Hasil uji F hitung dapat dilihat pada Tabel 4.12.

Tabel 4.12

Hasil Instrumen Uji F (Uji Serempak)

ANOVA(b)

l Squares Square 1 Regression 1579.164 2 789.582 40.170 .000(a) Residual 1867.336 95 19.656 Total 3446.500 97

a Predictors: (Constant), Lingk_Kerja, Mot_Kerja b Dependent Variable: Kinerk_Kary

Sumber: Pengolahan Data Primer (kuesioner) dengan SPSS 15.00, 2010

Tabel 4.12 menunjukkan nilai Fhitung sebesar 40,170 dengan taraf signifikansi sebesar 0,000 sedangkan Ftabel sebesar 3,09 dengan taraf signifikansi 0,05 (5%). Hal ini dapat disimpulkan bahwa Fhitung > Ftabel (40,170 > 3,09), sedangkan tingkat signifikansi sebesar 0,000 < 0,05. Kesimpulan yang dapat diperoleh adalah tolak H0 terima Ha, yang artinya bahwa variabel-variabel bebas dalam penelitian ini, yang terdiri dari variabel Motivasi Kerja dan Lingkungan Kerja berpengaruh positif dan signifikan, sehinngga dapat dipakai untuk mengestimasi Kinerja Karyawan pada PT. Kawasan Industri Medan (Persero).

2. Uji t (Uji Pengaruh Parsial)

Uji t menunjukkan seberapa besar pengaruh variabel bebas secara individual terhadap variabel terikat. Untuk melakukan uji t menggunakan tabel

coefficients. Pengujian dilakukan untuk mengetahui apakah antara variabel bebas (independent) dengan variabel terikat (dependent) mempunyai pengaruh yang

positif atau tidak. Nilai t dengan variabel terikat (dependent) mempunyai pengaruh yang positif atau tidak. Nilai t hitung selanjutnya akan dibandingkan dengan tabel dengan tingkat kesalahan (alpha) 5% dan derajat kebebasan (df) = (n-k). Uji t menunjukkan apakah secara individual variabel bebas (X) mempunyai hubungan

yang signifikan atau tidak dengan variabel terikat (Y). Langkah-langkah pengujian adalah sebagai berikut:

a. Menentukan model hipotesis untuk H0 dan H1

b. Mencari nilai ttabel dengan cara menentukan tingkat kesalahan (α) dan

menentukan derajat kebebasan

c. Menentukan kriteria pengambilan keputusan

d. Mencari nilai thitung dengan menggunakan bantuan aplikasi SPSS 15.00

e. Kesimpulan.

Hasil pengujian dari Uji t (Uji Pengaruh Parsial) adalah: a. Model hipotesis yang digunakan dalam Uji t adalah:

H0 : bi = 0, artinya tidak terdapat hubungan yang signifikan antara variabel Xi dengan variabel Y.

H0 : bi ≠ 0, artinya terdapat hubungan yang signifikan antara variabel Xi dengan variabel Y.

b. Tingkat kesalahan (α) = 5% dan derajat kebebasan (df) = (n-k) n = jumlah sampel, n = 98

k = jumlah variabel yang digunakan, k = 3 maka, derajat bebas = n-k = 98 – 3 = 95 nilai t tabel 0,05(95) = 1,98525

Nilai t hitung untuk variabel konstanta yang diperoleh dapat dilihat pada Tabel 4.13.

Tabel 4.13

Coeffi cientsa 12.182 3.571 3.411 .001 .151 .118 .104 1.278 .204 .721 .093 .630 7.712 .000 (Const ant) Mot_K erja Lingk_Kerja Model 1 B St d. E rror Unstandardized Coeffic ient s Beta St andardiz ed Coeffic ient s t Sig.

Dependent Variable: K inerk _Kary a.

Sumber: Pengolahan Data Primer (kuesioner) dengan SPSS 15.00, 2010

Tabel 4.13 diatas menjelaskan bahwa hasil uji signifikansi parsial masing- masing variabel adalah:

a. Nilai t hitung pada variabel Motivasi Kerja adalah 1,278 dan nilai ttabel adalah 1,98525 sehingga thitung < ttabel (1,278 < 1,98525). Tingkat signifikansi pada variabel Motivasi Kerja yaitu 0,204, lebih besar dari 0,05 (0,204 > 0,05). Hal ini berarti hasil nilai t hitung sebesar 1,278 dan tingkat signifikan sebesar 0,204 yang dilakukan pada penelitian ini tidak memiliki pengaruh positif dan tidak signifikan antara variabel Motivasi Kerja terhadap variabel Kinerja Karyawan pada PT. Kawasan Industri Medan (Persero). Kesimpulan dari hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa Motivasi Kerja yang ada pada karyawan PT. Kawasan Industri Medan (Persero) pada saat ini mengalami penurunan kinerja. Prestasi, kekuasaan jabatan dan tingkat afiliasi yang ada pada karyawan mengalami tingkat kemunduran pada diri seorang karyawan, sehingga hal ini harus ditingkatkan kembali oleh manajemen perusahaan karena akan berpengaruh secara langsung terhadap kinerja keseluruhan pada PT. Kawasan Industri Medan (Persero).

b. Nilai thitung pada variabel Lingkungan Kerja adalah 7,712 dan ttabel bernilai 1,98667 sehingga thitung > ttabel (7,712 > 1,98667) dan tingkat signifikansinya lebih kecil dari 0,05 yaitu 0,000 (0,000 < 0,05). Hal ini berarti hasil nilai thitung sebesar 7,712 dan tingkat signifikan sebesar 0,000 menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan antara variabel Lingkungan Kerja terhadap Kinerja Karyawan pada PT. Kawasan Industri Medan (Persero), dimana setiap peningkatan pada variabel Lingkungan Kerja akan meningkatkan variabel Kinerja Karyawan pada PT. Kawasan Industri Medan (Persero) sebesar 7,712. Penerangan, pewarnaan, keamanan, dan sirkulasi udara merupakan faktor yang sudah mendukung terhadap kinerja karyawan, karena sudah sesuai dengan prosedur pelaksanaan aktivitas didalam gedung suatu perusahaan.

Hasil uji signifikansi-t (Uji t) menyatakan bahwa variabel yang memiliki pengaruh positif dan signifikan dalam mempengaruhi Kinerja Karyawan pada PT. Kawasan Industri Medan (Persero) adalah variabel Lingkungan Kerja (X2), bersifat memiliki pengaruh yang signifikan untuk peningkatan Kinerja Karyawan, namun variabel Motivasi Kerja tidak memiliki pengaruh yang signifikan. Oleh karena itu perlu peningkatan kinerja karyawan dengan memotivasi karyawan pada PT. Kawasan Industri Medan (Persero) agar dapat meningkatkan kinerja karyawan kembali yang lebih baik. Hasil penggunaan metode Analisis Regresi Berganda pada penelitian skripsi ini, maka diperoleh suatu bentuk persamaan, yaitu:

Y = a + b1X1 + b2X2 + e

Y = 12,182 + 0,151X1 + 0,721X2 + e

3. Uji Koefisien Determinan (R2)

Koefisien determinasi (R2) bertujuan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan variabel independen menjelaskan variabel dependen. Koefisien determinasi, dalam output SPSS terletak pada tabel Model Summaryb dan tertulis R

square berkisar nol sampai satu.

Tabel 4.14

Tabel Hubungan Antar Variabel

Sumber: Situmorang (2008:113)

Tabel 4.14 menjelaskan mengenai tipe hubungan antar variabel, semakin besar nilai R berarti hubungan semakin erat. Koefisien determinasi mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel independent. Nilainya adalah 0 – 1. Semakin mendekati nol berarti tidak baik atau variasi model dalam menjelaskan amat terbatas, sebaliknya semakin mendekati satu model semakin baik. Hasil instrumen Koefisien Determinasi (R2) dapat dilihat pada Tabel 4.15.

Nilai Interpretasi

0,0 - 0,19 Sangat Tidak Erat

0,2 - 0,39 Tidak Erat

0,4 - 0,59 Cukup Erat

0,6 - 0,79 Erat

Tabel 4.15

Hasil Instrumen Uji Determinasi

Model Summary(b) Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .677(a) .458 .447 4.43353

a Predictors: (Constant), Lingk_Kerja, Mot_Kerja b Dependent Variable: Kinerk_Kary

Sumber: Pengolahan Data Primer (kuesioner) dengan SPSS 15.00, 2010

Tabel 4.15 dapat kita lihat bahwa R = 0,677 berarti hubungan (relation) antara variabel Motivasi Kerja dan Lingkungan Kerja terhadap Kinerja Karyawan pada PT. Kawasan Industri Medan (Persero) adalah sebesar 67,7%, artinya ada hubungan yang erat. R Square sebesar 0,458 berarti 45,8% peningkatan Kinerja Karyawan dapat dijelaskan oleh Motivasi Kerja dan Lingkungan Kerja, sedangkan sisanya 54,2% dapat dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

Adjusted R Square sebesar 0,447 berarti 44,7% dimana variabel Motivasi Kerja dan Lingkungan Kerja memiliki hubungan yang erat terhadap Kinerja Karyawan pada PT. Kawasan Industri Medan (Persero), sedangkan sisanya 55,3% dapat dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Standard

Error of Estimated atau standar deviasi pada penelitian skripsi ini memiliki nilai

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Kesimpulan yang diperoleh penulis berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan adalah

c. Hasil uji F (Uji signifikan simultan) disimpulkan bahwa variabel yang terdiri dari Motivasi Kerja dan Lingkungan Kerja berpengaruh positif dan signifikan, sehingga dapat dipakai untuk mengestimasi Kinerja Karyawan pada PT. Kawasan Industri Medan (Persero), dimana nilai nilai Fhitung yang diperoleh adalah sebesar 40,170 dengan taraf signifikansi sebesar 0,000. d. Hasil uji signifikansi t (Uji t) menyatakan bahwa variabel yang memiliki

pengaruh positif dan signifikan dalam mempengaruhi Kinerja Karyawan pada PT. Kawasan Industri Medan (Persero) adalah variabel Lingkungan Kerja (X2), dengan nilai thitung 7,712 > 1,98667 dan tingkat signifikansinya 0,000 < 0,05; variabel Motivasi Kerja (X1).

e. Hasil koefisien determinan (R²) menjelaskan bahwa variabel Motivasi Kerja dan Lingkungan Kerja memiliki hubungan yang erat terhadap Kinerja Karyawan pada PT. Kawasan Industri Medan (Persero), dengan nilai 0,667. Nilai Adjusted R Square sebesar 0,447 berarti 44,7% peningkatan Kinerja Karyawan pada PT. Kawasan Industri Medan (Persero) dapat dijelaskan oleh variabel Motivasi Kerja dan Lingkungan Kerja, sedangkan sisanya 55,3% dapat dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

f. Hasil penelitian yang dilakukan ternyata penyebab karyawan mengalami penurunan kinerja adalah disebabkan kurang motivasi yang diberikan pada karyawan, karyawan merasa jenuh dengan kondisi kerja yang ada. Salah satu faktor alasan mereka tidak masuk kerja adalah masalah lingkungan kerja, namun lingkungan kerja bukanlah satu-satunya faktor menurunnya kinerja karyawan, akan tetapi lingkunga kerja perlu ditingkatkan agar kinerja yang dicapai para karyawan dapat memilik prestasi yang lebih baik lagi.

B. Saran

Saran-saran yang dapat penulis berikan berdasarkan hasil penelitian ini adalah:

1. Karyawan memiliki peranan yang penting dalam pencapaian tujuan perusahaan, oleh karena itu sangat diperlukan sekali pemberian motivasi pada karyawan PT. Kawasan Industri Medan (Persero) agar dapat bekerja

Dokumen terkait