• Tidak ada hasil yang ditemukan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai pengaruh pemeriksaan pajak terhadap kepatuhan material wajib pajak dan implikasinya terhadap penerimaan pajak pada KPP Pratama di Wilayah Bandung, maka pada bagian akhir dari penelitian ini, penulis menarik kesimpulan, sekaligus memberikan saran sebagai berikut.

5.1 Kesimpulan

1. Pemeriksaan pajak pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama di Wilayah Bandung, pada umumnya sudah dilaksanakan dengan cukup baik. Namun dalam hal mempelajari berkas wajib pajak atau berkas data, dan memeriksa di tempat wajib pajak masih belum memenuhi kriteria baik. Di KPP Pratama Wilayah Bandung masih kurangnya data dan informasi baik eksternal maupun internal mengenai wajib pajak tertentu, dan sulitnya peminjaman buku, dokumen, atau catatan wajib pajak.

2. Secara keseluruhan kepatuhan material wajib pajak pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama di Wilayah Bandung masih kurang, hal ini bisa dilihat dari rata-rata proporsi pajak terutang kurang bayar terhadap target penerimaan pajak mencapai 8,18 persen. Dengan diterbitkannya SKPKB menunjukkan bahwa belum sesuainya jumlah kewajiban pajak yang harus dibayar dengan perhitungan sebenarnya oleh wajib pajak. Hal ini menandakan bahwa ketidakpatuhan wajib pajak secara material.Kepatuhan material wajib pajak paling tinggi di KPP Bandung Karees, kemudian di KPP

Bandung Tegallega, sebaliknya kepatuhan material wajib pajak paling rendah di KPP Bandung Cicadas dan KPP Majalaya.

3. Secara keseluruhan penerimaan pajak pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama di Wilayah Bandung sudah tinggi, hal ini bisa dilihat dari rata-rata pencapaian target penerimaan pajak mencapai 100,08 persen. Tetapi masih ada beberapa KPP Pratama di Wilayah Bandung yang penerimaannya tidak mencapai target, yaitu yaitu KPP Cibeunying dengan pencapaian 97,53%, KPP Karees dengan pencapaian 76,59%, KPP Tegalega dengan pencapaian 79,70%, dan KPP Majalaya dengan pencapaian 99,13%.

4. Dari hasil pengujian menunjukkan bahwa pemeriksaan pajak berpengaruh terhadap kepatuhan material wajib pajak. Kemudian secara bersama-sama pemeriksaan pajak dan kepatuhan material wajib pajak berpengaruh terhadap penerimaan pajak. Demikian juga hasil pengujian secara parsial menunjukkan bahwa pemeriksaan pajak dan kepatuhan material wajib pajak berpengaruh terhadap penerimaan pajak.

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah dikemukakan bahwa pemeriksaan pajak dan kepatuhan wajib pajak terbukti berpengaruh yang terhadap penerimaan pajak, maka peneliti memberikan saran yang dapat dijadikan masukkan kepada Kantor Pelayanan Pajak Pratama di Wilayah Bandung sebagai berikut :

1. Pemeriksaan pajak pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama di Wilayah Bandung pada umumnya sudah cukup baik. Namun dalam hal pengumpulan data internal maupun eksternal lebih diperhatikan sehingga

kejadian kurangnya data dan informasi baik internal maupun eksternal mengenai wajib pajak tertentu bisa ditanggulangi dengan dimudahkannya dalam hal pengaksesan data internal maupun eksternal. Serta dalam hal peminjaman buku, dokumen, atau catatan wajib pajak lebih diperhatikan juga sehingga kejadian sulitnya peminjaman buku, dokumen, atau catatan wajib pajak dapat teratasi.

2. Kepatuhan material wajib pajak yang diidentifikasi dari rata-rata proporsi pajak terutang kurang bayar terhadap target penerimaan masih kecil serta kepatuhan material wajib pajak masih rendah. Untuk itu, akan lebih baik lagi apabila Direktorat Jendral Pajak bisa meningkatkan lagi kepatuhan material wajib pajak dengan dilakukan pemeriksaan secara merata kepada seluruh wajib pajak yang teridentifikasi tidak patuh secara material sehingga dapat tergali lagi wajib pajak yang masih tidak patuh dalam hal material. Sehingga wajib pajak yang diperiksa mengetahui bahwa wajib pajak tersebut tidak patuh secara material. Dengan begitu, diharapkan wajib pajak sadar dan kepatuhan material wajib pajakpun akan meningkat. 3. Penerimaan Pajak pada KPP Pratama Wilayah Bandung belum sepenuh

nya mencapai target. Hal ini dikarenakan kesadaran masyarakat yang belum tinggi dalam menunaikan kewajibannya sebagai pembayar pajak yang tepat waktu dan sesuai dengan jumlah tagihannya. Alangkah lebih baik jika pihak DJP lebih meningkatkan kepatuhan wajib pajak agar membayar tepat waktu dan sesuai dengan jumlah tagihannya.

4. Pelaksanaan pemeriksaan pajak sebaiknya lebih digiatkan lagi, karena dengan dilakukan pemeriksaan dapat mendeteksi wajib pajak yang tidak patuh secara material sehingga dapat mempengaruhi kepatuhan material wajib pajak. Lalu meningkatkan kepatuhan wajib pajak yang berdampak kepada penerimaan pajak. Contohnya dengan dilakukan pemeriksaan maka akan diketahui wajib pajak yang tidak patuh secara material sehingga wajib pajak tersebut harus membayar kekurangan pajak yang seharusnya dan akan berdampak terhadap penerimaan pula.

143

Chairuddin Syah Nasution. 2003. “Analisis Potensi Dan Pertumbuhan Penerimaan Pajak Penghasilan (PPh) Di Indonesia Periode 1990 – 2000”. Kajian Ekonomi Dan Keuangan, Vol. 7, No. 2.

Dahliana Hasan. 2008. “Pelaksanaan Tax Compliance Dalam Upaya Optimalisasi Penerimaan Pajak di Kota Yogyakarta”. Mimbar Hukum Vol 20 : 193 -410.

Donald R.Cooper & Pamela S.Schindler, 2006, “Bussines Research Methods”, 9th edition. McGraw-Hill International Edition.

Dr. Salip, Msc, Akt. dan Tendy Wato, SE. 2006. “Pengaruh Pemeriksaan Pajak terhadap Penerimaan Pajak Studi Kasus: di KPP Jakarta Kebon Jeruk”. Jurnal Keuangan Publik Vol 4 : 61-81.

Early Suandy. 2001. Perencanaan Pajak. Jakarta: Salemba Empat.

Elia Mustikasari. 2007. Kajian Empiris tentang Kepatuhan Wajib Pajak Badan di Perusahaan Industri Pengolahan di Surabaya. Simposium Nasional Akuntansi X:1-41.

James Alm and Michael McKee. 2006. “Audit Certainty, Audit Productivity, and Taxpayer ComplianceAndrew Young School of Policy Studies Research Paper Series Working Paper 06-43.

Gunadi. 2005. “Fungsi Pemeriksaan Terhadap Peningkatan Kepatuhan Pajak (Tax Compliance)”. Jurnal Perpajakan Indonesia Vol 4 : 4-9.

Indra Ismawan. 2001. Memahami Reformasi Perpajakan 2000. Jakarta: PT Elex Media Komputindo Kelompok Gramedia.

Jarunee Wonglimpiyarat. 2010. “Economic Innovation Challenges of Financial and Tax Auditing”. Journal of Economics and International Finance Vol 2 : 290-298.

Jefrey A. Dubin and Louis L. Wilde. 1988. “An Empirical Analysis of Federal Income Tax Auditing and Compliance”. National Tax Journal Vol 41 : 61-74.

John Hutagaol. 2005. “Sekilas Tentang Pemeriksaan Pajak”. Jurnal Perpajakan Indonesia Vol 4 : 12-15.

John Hutagaol. 2007. Perpajakan : Isu isu Kontemporer. Yogyakarta: Graha Ilmu.

John Hutagaol, Wing Wahyu Winarno, dan Arya Pradipta. 2007. “Strategi Meningkatkan Kepatuhan Wajib Pajak”. Akuntabilitas Vol 6 : 186-193. Mohammad Zein. 2004. Manajemen Perpajakan. Jakarta: Salemba Empat. Safri Nurmanto. 2003. Pengantar Perpajakan. Jakarta: Kelompok Yayasan Obor. Siti Kurnia Rahayu. 2010. Perpajakan Indonesia. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Sony Devano & Siti Kurnia Rahayu. 2006. Perpajakan :Konsep,Teori dan Isu. Jakarta: Kencana.

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Suryadi. 2006. “Model hubungan kausal Kesadaran,Pelayanan,Kepatuhan Wajib Pajak dan Pengaruhnya terhadap Kinerja Penerimaan pajak :Suatu Survey di wilayah Jawa Timur”. Jurnal Keuangan Publik Vol 4 :105-121. Umi Narimawati. 2007. Riset Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Agung

Media.

Umi Narimawati. 2010. Penulisan Karya Ilmiah. Bekasi: Genesis.

Widi Widodo. 2010. Moralitas, Budaya dan Kepatuhan Pajak. Bandung: Alfabeta.

Yongzhi Niu, Ph. D. 2010. “Tax Audit Impact on Voluntary Compliance MPRA Paper 22651, University Library of Munich, Germany.

. Peraturan Direktorat Jenderal Pajak Nomor PER – 9/PJ/2010 tentang Standar Pemeriksaan Untuk Menguji Kepatuhan Pemenuhan Kewajiban Perpajakan.

. Peraturan Menteri Keuangan Repubik Indonesia Nomor 199/PMK.03/2007 tentang Tata Cara Pemeriksaan Pajak.

. Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 545/KMK.04/2000 tentang Tata Cara Pemeriksaan Pajak.

. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2008. http://bataviase.co.id/detailberita-10569616.html http://berita.liputan6.com/read/314352/Penerimaan_Pajak_2010_Tak_Mencapai_ TargetPenerimaan_Pajak_2010_Tak_Mencapai_Target http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2010/12/05/10085899/Ditjen.Pajak.Ditant ang.Tiga.Kendala http://buletininfo.com/?menu=news&id=6318 http://www.radjawarta.com/akbar-hak-angket-justeru-membantu-pemerintah

203

Nama : Cici Ratna Puri

NIM : 21107094

Program Studi : Akuntansi

Fakultas : Ekonomi

Tempat Tanggal Lahir : Bandung, 24 Februari 1989

Agama : Islam

Jenis Kelamin : Perempuan Kewarganegaraan : Indonesia

Alamat : Jl. Tamansari Bawah No. 60/59 Bandung Email : moti_moti_girl_89@yahoo.co.id

Data Pendidikan Pendidikan Formal :

1. Tahun 1995 - 2001 : SD Mathla’ul Khairiyah 2. Tahun 2001 - 2004 : SLTPN 9 Bandung

3. Tahun 2004 - 2007 : SMA Pasundan 1 Bandung

4. Tahun 2007 - Sekarang : Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM) Bandung

Pendidikan Informal :

Dokumen terkait