• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bab ini merupakan penutup yang berisi kesimpulan berdasarkan uraian terdahulu dan saran guna meningkatkan pengawasan intern aktiva tetap pada RSUD dr. Djasamen Saragih Pematangsiantar.

BAB II

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. DJASAMEN SARAGIH PEMATANGSIANTAR

A. Sejarah Perusahaan dan Struktur Organisasi 1. Sejarah Perusahaan

Rumah Sakit Umum Daerah Kota Pematangsiantar terletak sangat strategis yaitu di tengah kota Pematangsiantar, yang beralamat di Jalan Sutomo No. 230 Pematangsiantar dengan nomor kode 1273011. Rumah sakit ini didirikan pada tahun 1911, dengan luas areal 12,28 Ha. Luas bangunan rumah sakit ini 16.800 m2 dengan jumlah bangunan sebanyak 59 unit.

Rumah Sakit Umum Daerah Kota Pematangsiantar terletak di Kota Pematangsiantar, dan merupakan daerah lintasan Kota Medan. Rumah Sakit Umum Daerah Kota Pematangsiantar telah mengadakan kerjasama dengan Fakultas Kedokteran Universitas Methodist Indonesia Medan sejak tahun 1974. Rumah sakit ini dijadikan tempat pendidikan bagi mahasiswa Fakultas Kedokteran UMI melaksanakan Praktek Kepaniteraan Klinik Senior (Co-Schap) di RSUD Pematangsiantar. Rumah sakit ini juga dijadikan tempat pendidikan AKPER, AKBID, dan lain-lain kejuruan seperti Radiologi.

Rumah Sakit Umum Daerah Kota Pematangsiantar adalah rumah sakit rujukan kelas B Non pendidikan berdasarkan persetujuan MENPAN RI No. B-1267/1/1992 tanggal 2 Nopember 1992 dan Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 1070/Menkes/SK/XI/1992 tanggal 28 Nopember 1992 dan Surat

Desy Afriyani : Pengawasan Intern Aktiva Tetap Pada RSUD dr. Djasamen Saragih Pematang Siantar, 2008 USU Repository © 2009

9

Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Sumatera Utara Nomor : 445/3155/K/Tahun 1992 tanggal 31 Desember 1992. diserahkan oleh pemerintah propinsi Sumatera Utara kepada Pemerintah Kota Pematangsiantar pada tanggal 27 Desember 2001.

Pada tanggal 23 April 2007 nama Rumah Sakit Umum Kota Pematang Siantar berubah menjadi Rumah Sakit Umum Daerah dr. Djasamen Saragih berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan Nomor : 515/ MENKES/SK/IV/2007.

2. Visi dan Misi

RSUD dr. Djasamen Saragih memiliki visi “ Terwujudnya Rumah Sakit Idaman, Terbaik dan Terpercaya Menuju Indonesia Sehat 2010” sesuai dengan SK Direktur Nomor 3313/II/TU/XI/2006.

Kata “IDAMAN” diambil dari visi Kota Pematangsiantar yakni “ Terwujudnya Pematangsiantar Kota Idaman” berdasarkan RPJM Kota Pematangsiantar Tahun 2006-2010. yang pengertiannya sebagai Kota Indah, Damai dan Mandiri. Adapun pengertian konsep RSUD IDAMAN adalah sebagai berikut:

INDAH

Konsep indah dalam visi tersebut menyangkut tujuan dan harapan bagaimana mewujudkan fisik Rumah Sakit yang memenuhi standar medis yang berorientasi, yang asri dan berwawasan lingkngan yang bersih dan sehat.

10

DAMAI

Konsep damai mengandung harapan terwujudnya kondisi psikologi di Rumah Sakit yang aman, berjalan tertib dan bebas dari segala gangguan baik bagi pasien dan karyawan Rumah Sakit.

MANDIRI

Konsep mandiri mengandung pengertian dan harapan bagaimana penyelengaraan dan pengelolaan keuangan Rumah Sakit dapat dikendalikan secara mandiri dengan arah dan tujuan yang jelas.

TERBAIK dan TERPERCAYA

Yang dimaksud merupakan upaya untuk meningkatkan mutu pelayanan Rumah Sakit di segala bidang. Terbaik dan terpercaya mempunyai parameter yan terukur pada setiap bidang pelayanan yang ada di Rumah Sakit.

Adapun Misi RSUD dr. Djasamen Saragih adalah sebagai berikut:

1. Mengupayakan Pelayanan Kesehaatan yang prima bagi semua golongan masyarakat, melalui prosedur yang berlaku dengan cepat, tepat, ramah dan terjangkau.

2. Meningkatkan Pelayanan Kesehatan yang bermutu, melalui pelayanan yang bersifat Spesialiatik dan Sub spesialistik secara profesional dan etis.

3. Mengupayakan Rumah Sakit yang mampu memberikan kenyamanan bagi masyarakat yang berorientasi kepada keindahan alam dan lingkungan dan mampu memberikan jaminan keamanan dan kenyamanan melalui keramah tamahan.

11

4. Meningkatkan peran Rumah Sakit sebagai tempat Pendidikan, Pelatihan, Penelitian dan Pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi di Bidang Kesehatan.

5. Mengupayakan Rumah Sakit yang mampu mandiri untuk membiayai sendiri operasionalnya dengan konsep RSUD menuju Badan Layanan Umum.

Motto dari RSUD dr. Djasamen Saragih adalah “SENYUM”

S : Sosio ekonomi, melayani pasien dengan tidak memandang status ekonomi. E : Empati, peduli terhadap kesembuhan dan perasaan pasien.

N : Nyaman, dapat membuat lingkungan pelayanan yang menyenangkan. Y : Yakin, bahwa kesembuhan pasien dapat diperoleh dengan pelayanan yang baik.

U : Unggul, bahwa pelayanan yang diberikan adalah secara professional dan diusahakan untuk selalu baik daripada di rumah sakit lain.

M : Memuaskan, bahwa hasil pelayanan yang diberikan dapat memberikan rasa puas bagi penderia maupun keluarganya sehingga merupakan promosi masyarakat lainnya.

3. Struktur Organisasi

Setiap perusahaan hendaknya memiliki rencana strategis yang mengindetifikasi arah bisnis dimasa yang akan datang. Tanggung jawab para manajer harus diatur agar dapat mencapai rencana strategis. Setiap perusahaan membentuk struktur organisasi di dalam perusahaan yang mengindetifikasi

12

tanggung jawab untuk setiap posisi pekerjaan dan hubungan antara posisi-posisi itu. Struktur organisasi juga mengindentifikasi bagaimana semua tanggung jawab pekerjaan saling melengkapi. Struktur organisasi berdampak pada efisiensi di mana suatu perusahaan menghasilkan produknya dan oleh karena itu berdampak pada nilai perusahaan.

Struktur organisasi menjelaskan pembagian aktivitas kerja, serta memperhatikan hubungan fungsi dan aktivitas sampai batas-batas tertentu. Selain itu, struktur organisasi, memperlihatkan tingkat spesialisasi aktivitas tersebut. Struktur organisasi juga menjelaskan hirarki dan susunan kewenangan, serta hubungan pelaporan. Dengan adanya struktur organisasi, maka stabilitas dan komunitas organisasi bisa tetap bertahan.

Ada empat elemen dalam struktur, yaitu Spesialisasi Aktivitas, Standarisasi Aktivitas, Koordinasi Aktivitas dan Besar Unit Kerja. Struktur organisasi sangat kompleks untuk dijelaskan secara lisan. Karena itu perlu dibuat bagan organisasi yang menggambarkan funsi-fungsi, departemen-departemen, atau posisi-posisi dalam organisasi, serta hubungan seluruh fungsi, departemen atau posisi tersebut.

Para manajer hendaknya mengatur organisasi dan sub-unitnya agar sejalan dengan tujuan perusahaan, kemampuan sumber daya yang dimiliki, serta kondisi lingkungan organisasi internal maupun eksternal. Ada beberapa factor utama yang perlu diperhatikan dalam menentukan struktur organisasi, yaitu strategi dan struktur organisasi, teknologi sebagai penentu struktur, manusia sebagai penentu struktur serta ukuran dan struktur.

13

Struktur organisasi setiap perusahaan berbeda antara satu perusahaan dengan perusahaan lainnya. Hal ini karena kebutuhan dan kondisi atau type setiap perusahaan berbeda-beda. Oleh karena itu jenis struktur organisasi yang dipakai harus disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan. Dalam hal ini RSUD dr. Djasamen Saragih Pematangsiantar menggunakan struktur organisasi berbentuk lini dan staf dimana pimpinan biasanya mendelegasikan wewenang kepada staf sesuai bidang masing-masing untuk memberikan perintah atau instruksi kepada bawahan atas nama pimpinan. Susunan kepegawaian Rumah Sakit Daerah dr. Djasamen Saragih Pematangsiantar sesuai peraturan Daerah Nomor 3 tanggal 7 Mei 2004 dapat dilihat pada lampiran II.

4. Uraian Tugas

Uraian tugas dan tanggung jawab pada masing-masing bagian dalam struktur organisasi adalah sebagai berikut:

a. Kepala Rumah Sakit Umum

Tugas Kepala Rumah Sakit Umum, adalah sebagai berikut :

Memimpin dan mengendalikan semua kegiatan Rumah Sakit Umum.

Merencanakan dan menyusun program kerja Rumah Sakit Umum.

Menetapkan kebijakan pelaksanaan, mengkoordinasikan dan mengawasi pelaksanaan tugas dan fungsi Rumah Sakit Umum.

14

Menyampaikan laporan berkala mengenai seluruh kegiatan Rumah Sakit Umum kepada Kepala Daerah.

Wewenang Kepala Rumah Sakit Umum adalah sebagai berikut : Pengelolaan personil, perlengkapan dan keuangan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Memanfaatkan peluang pasar sesuai kemampuan Rumah Sakit Umum dengan tetap melaksanakan fungsi social Rumah Sakit Umum.

Dalam melaksanakan tugasnya kepala Rumah Sakit Umum bertanggung jawab kepada Kepala Daerah.

b. Bagian Tata Usaha

Bagian Tata Usaha mempunyai tugas meliputi ketatausahaan, kepegawaian, kerumahtanggaan, perlengkapan dan keuangan dan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Rumah Sakit Umum. Bagian tata usaha dipimpin oleh seorang Kepala Bagian yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Rumah Sakit Umum.

Untuk menyelenggarakan tugas tersebut Bagian Tata Usaha mempunyai fungsi sebagai berikut:

Melakukan tugas ketatausahaan.

Mengurus Rumahtangga dan perlengkapan. Mengurus dan mengelola kepegawaian.

15

Bagian Tata Usaha terdiri dari :

1). Sub Bagian Umum, Perlengkapan dan Kepegawaian 2). Sub Bagian Keuangan.

Setiap Sub Bagian dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian yang dalam melaksanakan tugasnya berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bagian Tata Usaha.

c. Sub Bagian Umum, Perlengkapan dan Kepegawaian

Tugas Sub Bagian Umum, Perlengkapan dan Kepegawaian adalah sebagai berikut:

Mempersiapkan pengelolaan surat menyurat, tata kearsipan, expedisi dan penggandaan.

Melaksanakan pengurusan rumah tangga perlengkapan, ketenteraman dan ketertiban lingkungan Rumah Sakit Umum.

Melaksanakan pengurusan kepegawaian dan kesejahteraan pegawai.

Melaksanakan tugas keprotokolan, kehumasan dan pengaturan perjalan dinas.

Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan Kepala Bagian Tata Usaha.

Sub Bagian Umum, Perlengkapan dan Kepegawaian dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian dan bertanggung jawab kepada Kepala Bagian Tata Usaha.

16

d. Sub Bagian Keuangan

Tugas Sub Bagian Keuangan adalah sebagai berikut:

Mempersiapkan dan mengolah bahan penyusunan rencana anggaran pendapatan dan belanja Rumah Sakit Umum. Mobilisasi dana yang diperoleh dari pelayanan dan jasa Rumah Sakit Umum.

Berkoordinasi dengan instansi / lembaga lain dalam penggalian dana.

Menyusun Daftar Isian Kegiatan dan Daftar Isian Proyek. Melaksanakan pertanggungjawaban keuangan dan laporan hasil mobilisasi dana Rumah Sakit Umum.

Melaksanakan Verifikasi laporan keuangan, pembukuan dan pencatatan keuangan lainnya.

Menghimpun data penyusunan perubahan anggaran Rumah Sakit Umum.

Mengelola gaji pegawai dan hak keuangan pegawai.

Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan Kepala Bagian Tata Usaha.

Sub Bagian Keuangan dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian dan bertanggung jawab kepada Kepala Bagian Tata Usaha.

17

e. Bidang Pelayanan Medis dan Penunjang Medis

Bidang Pelayanan Medis dan Penunjang Medis mempunyai tugas mengkoordinasikan semua kebutuhan pelayanan medis dan penunjang medis, melaksanakan pemantauan, pengawasan, penggunaan fasilitas kegiatan pelayanan medis dan penunjang medis, pengawasan serta pengendalian penerimaan dan pemulangan pasien.

Bidang Pelayanan Medis dan Penunjang Medis dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang dalam melaksanakan tugasnya berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Rumah Sakit Umum.

Untuk menyelenggarakan tugas tersebut Bidang Pelayanan Medis dan Penunjang Medis mempunyai fungsi:

Mengkoordinasikan seluruh kebutuhan Unit Pelaksana Fungsional yang secara langsung memperlancar kegiatan pelayanan kesehatan Rumah Sakit Umum.

Melaksanakan tugas-tugas yang diberikan oleh Kepala Rumah Sakit Umum.

Bidang Pelayanan Medis dan Penunjang Medis terdiri dari: 1). Sub Bidang Pelayanan Medis.

2). Sub Bidang Pelayanan Penunjang Medis.

Setiap Sub Bidang dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bidang yang dalam melaksanakan tugasnya berada di bawah dan bertanggung

18

jawab kepada Kepala Bidang Pelayanan Medis dan Penunjang Medis.

f. Sub Bidang Pelayanan Medis.

Sub Bidang Pelayanan Medis mempunyai tugas sebagai berikut: Menyiapkan bahan dan mengkoordinasikan kebutuhan pelayanan medis pada Instalasi Rawat Jalan, Rawat Inap, Rawat Darurat, Perawatan Intensif, Bedah Sentral dan Rehabilitasi Medis.

Melaksanakan pemantauan dan pengawasan penggunaan fasilitas dan kegiatan pelayanan medis.

Melakukan pemantauan dan pengawasan penggunaan fasilitas dan kegiatan pelayanan medis.

Melakukan pemantauan dan pengawasan penerimaan dan pemulangan pasien.

Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepal Bidang Pelayanan Medis dan Penunjang Medis.

g. Sub Bidang Pelayanan Penunjang Medis

Sub Bidang Pelayanan Penunjang Medis mempunyai tugas-tugas sebagai berikut:

Melaksanakan pemantauan dan pengawasan penggunaan fasilitas dan kegiatan pelayanan penunjang medis.

Melaksanakan pengawasan dan penilaian pelayanan kepada pasien.

19

Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Pelayanan Medis dan Penunjang Medis.

h. Bidang Keperawatan

Bidang keperawatan mempunyai tugas melakukan bimbingan pelaksanaan keperawatan, etika serta mutu keperawatan.

Bidang keperawatan dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang dalamtugasnya berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Rumah Sakit Umum.

Untuk menyelenggarakan tugas tersebut Bidang Keperawatan mempunyai fungsi pengaturan dan pengendalian kegiatan pelayanan keperawatan pada Unit Pelaksana Fungsional.

Bidang keperawatan terdiri dari:

1). Sub Bidang Pelayanan Keperawatan 2). Sub Bidang Tenaga Keperawatan

Setiap Sub Bidang dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bidang yang dalam melaksanakan tugasnya berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Keperawatan.

i. Sub Bidang Pelayanan Keperawatan

Sub Bidang Pelayanan Keperawatan mempunyai tugas sebagai berikut:

Menyiapkan kebutuhan dan mengatur peralatan keperawatan.

20

Menyiapkan bahan dan menyusun renana peningkatan mutu dan etika asuhan keperawatan.

Melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelayanan keperawatan.

Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Keperawatan.

j. Sub Bidang Tenaga Keperawatan

Sub Bidang Tenaga Keperawatan mempunyai tugas sebagai berikut:

Menyiapkan bahan pembinaan tenaga paramedic perawatan. Melaksanakan kegiatan untuk pengembangan profesi tenaga keperawatan.

Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Keperawatan.

k. Bidang Perencanaan dan Rekam Medis

Bidang Perencanaan dan Rekam Medis mempunyai tugas meliputi penyusunan program dan laporan, kegiatan rekam medis, hokum, perpustakaan, publikasi, emasaran social serta informasi Rumah Sakit Umum.

Bidang Perencanaan dan Rekam Medis dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang dalam melaksanakan tugasnya berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Rumah Sakit Umum.

21

Untuk menyelenggarakan tugas tersebut, Bidang Perencanaan dan Rekam Medis mempunyai fungsi pengaturan dan pengendalian kegiatan perencanaan dan rekam medis.

Bidang Perencanaan dan Rekam Medis terdiri dari: 1). Sub Bidang Perencanaan dan Penyusunan Program. 2). Sub Bidang Pengelolaan Rekam Medis dan Pelaporan.

Setiap Sub Bidang dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bidang yang dalam melaksanakan tugasnya berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Perencanaan dan Rekam Medis.

l. Sub Bidang Perencanaan dan Penyusunan Program.

Sub Bidang Perencanaan dan Penyusunan Program mempunyai tugas sebagai berikut:

Menghimpun, mengkaji data serta menyusun laporan persiapan dan rencana kegiatan Rumah Sakit Umum.

Melaksanakan pemantauan dan menyusun laporan pelaksanaan program.

Menyiapkan data untuk penyusunan peratran perundangan. Melaksankan dokumentasi, kehumasan serta mengelola perpustakaan.

Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Perencanaan dan Rekam Medis.

22

m.Instalasi

Instalasi merupakan unsure pelaksana fungsional yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepaa Kepala Rumah Sakit.

Instalasi dipimpin oleh seorang pejabat Fungsional yang disebut Kepala Instalasi.

Instalasi Rumah Sakit Umum terdiri dari : Instalasi Rawat Jalan

Instaasi Rawat Jalan mempunyai tugas melaksanakan diagnose, pengobatan, perawatan, penyuluhan, pencegahan akibat penyakit dan peningkatan pemulihan kesehatan untuk penderita rawat jalan yang dating dan atau melaksanakan rujukan, baik ke instalasi lainnya maupun ke unit kesehatan di luar Rumah Sakit Umum.

Instalasi Rawat Inap

Instalasi Rawat Inap mempunyai tugas melaksanakan diagnose, pengobatan, tindakan, perawatan, penegahan akibat penyakit dan peningkatan pemulihan kesehatan untuk penderita rawat inap.

Instalasi Gawat Darurat

Instalasi Gawat Darurat mempunyai tugas melaksanakan pelayanan darurat medis yang meliputi diagnosa, pengobatan, perawatan, pencegahan penyakit dan peningkatan pemulihan kesehatan.

23

Instalasi Bedah Sentral

Instalasi Bedah Sentral mempunyai tugas untuk mempersiapkan ruangan peralatan medis dan non medis serta tenaga medis untuk suatu tindakan pembedahan.

Instalasi Radiologi

Instalasi Radiologi mempunyai tugas melaksanakan pelayanan Radiologi yang meliputi diagnosa, pengobatan. Instalasi Gizi

Instalasi Gizi mempunyai tugas melaksanakan kegiatan penyediaan, pengolahan, penyaluran makanan dan penyuluhan gizi yang dilakukan oleh tenaga gizi.

Instalasi Farmasi

Instalasi Farmasi mempunyai tugas peracikan, penyimpanan, dan penyaluran obat-obatan, gas medis serta bahan kimia; penyimpanan dan penyaluran bahan/alat kedokteran, alat perawatan dan alat kesehatan.

Instalasi Patologi Klinik

Instalasi Patologi Klinik mempunyai tugas melaksanakan kegiatan pemeriksaan di bidang laboratorium klinik untuk keperluan diagnosa serta kegiatan transfuse darah.

24

Instalasi patologi anatomi mempunyai tugas melaksanakan kegiatan pemeriksaan di bidang patologi anatomi untuk keperluan diagnosa.

Instalasi Perawatan Intensif

Instalasi Perwatan Intensif mempunyai tugas melaksanakan diagnosa, pengobatan, perawatan dan peningkatan pemulihan kesehatan terhadap penderita yang memerlukan perawatan intensif.

Instalasi Rehabilitasi Medis

Instalasi Rehabilitasi Medis Mempunyai Tugas melaksanakan pengobatan, rehabilitasi fisik terhadap penderita yang dirujuk.

Instalasi Pemulasaran Jenazah

Instalasi Pemulasaran jenazah mempunyai tugas melaksanakan kegiatan dalam bidang jenazah dan perawatan mayat.

Instalasi Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit Umum

Instalasi Pemeliharaan sarana Rumah Sakit Umum mempunyai tugas melaksanakan :

• Pemeliharaan bangunan instalasi air minum, air panas, listrik, gas tehnik, zat lemas serta pembuangan sampah dan cairan buangan.

25

• Pemeliharaan peralatan listrik, elektronik medis dan radiology.

• Penyediaan air minum, air panas, gas tehnik, zat lemas dan listrik.

n. Komite Medis

Komite Medis mempunyai tugas membantu Kepala Rumah Sakit Umum dalam menyusun standar pelayanan medis, memantau dan mengevaluasi pelaksanaannya, melaksanakan pembinaan etika profesi, mengatur prosedur kerja dan standar kewenangan profesi Staf Medis Fungsional, mengembangkan program pelayanan, pendidikan dan latihan.

B. Penggolongan Aktiva Tetap

Aktiva tetap yang dimiliki oleh Rumah Sakit Umum Daerah dr. Djasamen Saragih Pematangsiantar, berdasarkan jenisnya dapat digolongkan sebagai berikut:

1. Tanah

Tanah yang dimiliki RSUD dr. Djasamen Saragih Pematangsiantar terdiri dari tanah sekolah/pendidikan dengan luas 23,163 m2 dan tanah rumah sakit dengan luas 122,800 m2.

2. Bangunan dan Gedung

Bangunan Gedung yang dimiliki RSUD dr. Djasamen Saragih Pematangsiantar terdiri dari:

26

Bangunan Gedung dengan luas 6.584,75 m2. Rumah Dinas dengan luas 3.470,95 m2. Rumah Ibadah dengan luas 460 m2. Gedung Kantor dengan luas 9.066,98 m2. 3. Peralatan dan Mesin

Peralatan dan mesin yang dimiliki RSUD dr. Djasamen Saragih Pematangsiantar terdiri dari:

Alat Angkutan.

Alat Bengkel dan Alat Ukur. Alat Kantor dan Rumah Tangga. Alat Kedokteran dan Kesehatan. Alat Laboratorium.

C. Pengadaan Aktiva Tetap

Pengadaan aktiva tetap RSUD dr. Djasamen Saragih Pematangsiantar dilakukan dengan cara sebagai berikut:

a. Pembelian.

Pembelian dilakukan berdasarkan persetujuan dan pembiayaan dari Pemerintah Kota Pematangsiantar, sumber dana ini berdasarkan dari APBD yang telah dianggarkan.

b. Penerimaan (Hibah/sumbangan atau kewajiban pihak ketiga). Hibah atau sumbangan biasanya diperoleh dari pihak-pihak yang mempunyai ikatan kerjasama dengan rumah sakit, misalnya PT.

27

ASKES, PT. JAMSOSTEK ataupun sumbangan dari organisasi masyarakat, misalnya Kumpulan Masyarakat Simalungun. Aktiva tetap yang diperoleh dari pihak ketiga berupa hibah harus dituangkan dalam berita acara serah terima yang ditanda tangani oleh kedua belah pihak dan disertai dokumen kepemilikan.

D. Penggunaan Aktiva Tetap

Penggunaan aktiva tetap pada RSUD dr. Djasamen Saragih Pematangsiantar disesuaikan berdasarkan kebutuhannya, yaitu aktiva tetap akan dipergunakan oleh pihak-pihak yang memang dalam aktivitasnya menggunakan aktiva tetap tersebut. Selama penggunaan aktiva tetap tentu tidak terlepas dari expenditures yang dikeluarkan untuk aktiva tersebut.

RSUD dr. Djasamen Saragih Pematangsiantar dalam penggunaan aktiva tetap mengeluarkan berbagai macam biaya aktiva tetap, yaitu:

1. Biaya Reparasi, yaitu biaya untuk memperbaiki aktiva tetap menjadi baik kembali.

2. Biaya Pemeliharaan, yaitu biaya untuk menjaga aktiva tetap tersebut tetap pada kondisi baik.

3. Biaya Pergantian, yaitu biaya yang dikeluarkan untuk menggantikan sebagian dari aktiva tetap yang rusak.

RSUD dr. Djasamen Saragih Pematangsiantar menggolongkan pengeluaran untuk aktiva tetapnya menjadi 2 macam, yaitu:

28

1. Pengeluaran Pendapatan (Revenue Expenditure)

RSUD dr. Djasamen Saragih Pematangsiantar menggolongkan Revenue Expenditure jika pengeluarannya kurang dari 1 juta.

2. Pengeluaran Modal (Capital Expenditure)

RSUD dr. Djasamen Saragih Pematangsiantar menggolongkan Capital Expenditure jika pengeluarannya sama dengan atau lebih dari 1 juta, dengan ketentuan:

1 juta – 10 juta, sebelum dikeluarka dananya harus ada surat perintah kerja yang ditandatangani oleh Kepala Rumah Sakit, yang ditujukan kepada satu perusahaan tertentu untuk melaksanakan kegiatan/menyediakan barang tersebut.

10 juta – 50 juta, harus ada pengumuman pelelangan untuk pengadaan barang yang diikuti oleh minimal tiga perusahaan.

E. Penyimpanan dan Pemeliharaan Aktiva Tetap

RSUD dr. Djasamen Saragih Pematangsiantar menyimpan aktiva tetapnya di tempat yang mudah terjangkau oleh pihak-pihak yang menggunakan aktiva tetap tersebut. Sebelum disimpan, aktiva tersebut harus diperiksa terlebih dahulu oleh tim pemeriksa barang. Untuk mempermudah melakukan pengawasan aktiva tetapnya RSUD dr. Djasamen Saragih juga memberikan nomor kode pada setiap jenis aktiva tersebut.

Dalam melakukan pemeliharaan terhadap aktiva tetapnya RSUD dr. Djasamen Saragih mengalokasikan anggaran untuk biaya perbaikan. Pengawasan

29

intern yang dilakukan Rumah Sakit terhadap perbaikan aktiva tetap yang rusak dengan cara mengadakan sensus barang setiap tahun secara berkala. Aktiva tetap tidak dapat dikeluarkan tanpa instruksi dari pimpinan, selain itu aktiva tetap harus diinspeksi secara periodic dalam rangka menentukan kondisinya, apakah telah rusak dan memerlukan perbaikan. Perbaikan diserahkan pada yang benar-benar ahli sehingga aktiva tetap dapat diperbaiki dengan benar dan selama masa perbaikan harus selalu diawasi.

F. Penyusutan dan Penghapusan Aktiva Tetap

RSUD dr. Djasamen Saragih Pematangsiantar merupakan rumah sakit milik pemerintah Kota Pematangsiantar. RSUD dr. Djasmen Saragih Pematangsiantar tidak melakukan penyusutan pada pencatatan aktiva tetapnya, jika ada barang yang rusak dan tidak bisa diperbaiki lagi maka akan dilakukan penghapusan terhadap aktiva tetap tersebut dihapus.

Adapun prosedur penghapusan yang dilakukan oleh pihak Rumah Sakit yaitu dari unit ada pengusulan untuk penghapusan barang, kemudian IPSRSU (Instalasi Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit Umum) melihat kondisi barang tersebut, apabila masih dapat diperbaiki akan diperbaiki tapi jika tidak bisa maka IPSRSU membuat pernyataan tidak dapat memperbaiki dan mengusulkan kepada manajemen rumah sakit untuk memperbaiki aktiva tersebut kepada pihak luar

Dokumen terkait