• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bab ini berisi kesimpulan terhadap seluruh penyusunan skripsi yang telah dilakukan. Saran berisi apa yang penulis perlu sarankan mengenai hal-hal yang perlu diperbaiki dalam pembuatan aplikasi yang dibuat.

BAB II

LANDASAN TEORI

. Sistem Periodik

Sistem priodik unsur adalah suatu daftar unsur – unsur yang disusun dengan aturan tertentu. Semua unsur yang sudah dikenal ada dalam daftar tersebut (Drs. Micheal Purba, M.Si : 58).

Gamabar . Sistem Priodik Unsur

Sistem periodik unsur modern disusun berdasarkan nomor atom dan kemiripan sifat. Lajur – lajur horizontal disusun berdasarkan kenaikan nomor atom, sedangkan kolom vertikal disusun berdasarkan kemiripan sifat. Itulah sebabnya daftar dimulai dengan hidrogen, sebab hidrogen

mempunyai nomor atom 1. litium ditempatkan dibawah hidrogen karena litium mempunyai kemiripan sifat dengan hidrogen. Sebagai mana tampak dalam gambar 2.1, hidrogen diikuti oleh unsur nomor atom 2, kemudian nomor atom 3, dan seterus nya. Unsur – unsur dalam satu kolom vertikal mempunyai kemiripan sifat satu dengan yang lain (Drs. Micheal Purba, M.Si : 58).

. Periode

Lajur – lajur horizontal dalam sistem periodik disebut periode. Sistem periodik modern terdiri atas 7 periode. Jumlah unsur pada setiap sebagai berikut:

Periode Jumlah Unsur Nomor Atom

Tabel . Tabel Periode

Periode 1, 2, dan 3 disebut dengan periode pendek karena berisi relatif sedikit unsur, sedangakan periode 4 dan seterusnya disebut periode panjang (Drs. Micheal Purba, M.Si : 59).

. Golongan

Kolom – kolom vertikal dalam sistem periodik disebut golongan. Sistem perodik terdiri dari 18 kolom vertikal. Ada dua cara penamaan golongan, yaitu :

a. Sistem golongan

Menurut cara ini, sistem periodik dibagi menjadi 8 golongan yang masing – masing terdiri atas golongan utama ( golongan A ) dan golongan tambahan ( golongan B ). Unsur - unsur golongan B disebut juga unsur transisi. Nomor golongan ditulis dengan angka Romawi. Golongan – golongan B terletak antara golongan IIA dan IIIA. Golongan VIIIB terdiri atas 3 kolom vertikal.

b. Sistem golongan

Menurut cara ini, sistem periodik dibagi kedalam 18 golongan 1 sampai dengan 18, dimulai dari kolom yang paling kiri. Unsur – unsur transisi terletak pada golongan 3 – 12.

I II III IV V VI VII VIII VIII VIII I II III IV V VI VII VIII

A A B B B B B B B B B B A A A A A A

. Unsur Transisi dan Transisi Dalam a. Unsur Transisi

Sebelumnya telah disebutkan bahwa unsur-unsur yang terletak pada golongan – golongan B, yaitu golongan IIIB hingga IIB (golongan 3 sampai dengan 12) disebut unsur transisi atau unsur peralihan. Unsur – unsur tersebut merupan peralihan dari golongan IIA ke golongan IIIA, yaitu unsur – unsur yang harus dialihkan hingga ditemukan unsur yang mempunyai kemripan sifat dengan golongan IIIA.

b. Unsur Transisi Dalam

Dua baris unsur yang ditempatkan dibagian bawah Tabel Priodik Unsur disebut unsur transisi dalam, yaitu terdiri dari :

1. Lantanida, yang beranggotakan nomor atom 57 – 70 (14 unsur). Ke- 14 unsur ini mempunyai sifat yang mirip dengan lantanium (La), sehingga disebut lantanoida atau lantanida.

2. Aktanida, yang beranggotakan nomor atom 89 – 102 (14 unsur). Ke- 14 unsur ini sangat mirip dengan aktinium, sehingga disebut aktinoida atau aktinida.

Semua unsur transisi dalam sebenarnya menempati golongan IIIB, yaitu lantanida pada periode keenam dan aktanida pada periode ketujuh.

Jadi, golongan IIIB (Golongan 3) periode keenam dan periode ketujuh, masing-masing berisi 15 unsur. Unsur – unsur transisi dalam memiliki sifat – sifat yang sangat bermiripan sehingga ditemptkan dalam satu kotak (Drs. Micheal Purba, M.Si : 60).

. Hubungan Konfigurasi Eloktron dengan Sistem Periodik

Kita telah mengetahui bahwa sifat – sifat tersebut berulang secara periodik ketika suatu unsur disusun berdasarkan massa atom atau nomor tomnya. Perhatikan dua hal berikut ini.

a. Mengapa unsur – unsur segolongan mempunyai kemiripan sifat?

Seperti yang telah disebutkan, sifat – sifat unsur terjadi karena kesamaan elektron vlensi. Ternyata, unsur-unsur golongan mempunyai elektron valensi yang sama, sehingga menunjukkan kemiripan sifat. Perhtikan tabel konfigurasi elektron dan unsur glongan IA dibawah ini.

Unsur Nomor atom K L M N O P Q H Li Na K Rb Cs Fr

b. Mengapa sifat – sifat unsur berulag secara periodik?

Oleh karena sistem periodik disusun berdasarkan kenaikan nomor atom, maka jumlah elektron valensi akan meningkat secara beraturan hingga mencapai 8, kemudian berulang. Perhatikan tabel konfigurasi elektron unsur periode kedua berikut. Unsur Li Be B C N O F Ne Nomor atom Kulit K Kulit L

Tabel . Konfigurasi elektron unsur kedua

Unsur berikutnya, yaitu Na (nomor atom 11) akan mempunyai 1 elektron valensi, sehingga mempunyai sifat yang mirip dengan litium, dan seterusnya. Dengan demikian dapat dijelaskan mengapa sifat – sifat tertentu dapat berulang secara periodik.

. Perkemabangan Dasar Pengelompokan Unsur

Upaya pengelompokan unsur – unsur sudah dilakukan sejak lama, yaitu sejak jumlah unsur yang dikenal sudah cukup banyak. Pengelompokan yang baik akan membantu dalam mempelajari sifat-sifat unsur tersebut. Sistem perodik yang digunakan sekarang merupakan puncak dari berbagai upaya yang dilakukan para ahli (Drs. Micheal Purba, M.Si : 65).

. Pengelompokan atas Logam dan Nonlogam

Penggolongan unsur yang pertama dilakukan oleh Lovoisier yang mengelompokkan unsur dalam logam dan nonlogam. Pada waktu itu baru 20 jenis unsur yang dikenal. Oleh karena pengetahuan sifat-sifat unsur sederhan, unsur-unsur tersebut kelihatannya berbeda antara yang satu dengan yang lain, artinya belum terlihat adanya kemiripan antara unsur yang satu dengan unsur yang lainnya. Tentu saja pengelompokan atas logam pun masih banyak perbedaan.

. Triede Dobereiner

Pada tahun 1892, Johan Wolfgang Dobereiner, seorang profesor kimia di Jerman, mengemukakan bahwa massa atom relatif strontium sangat dekat dengan massa rata-rata dari dua unsur lain yang mirip dengan strontium, yaitu kalsium dan barium. Dobereiner juga menemukan beberapa kelompok unsur lain mempunya gejala seperti itu. Oleh karena itu, Dobereiner mengambil kesimpulan bahwa dapat dikelmpokkan kedalam kolompok-kelompok tiga unsur yang disebut triede.

Triade Ar Rata-rata Ar unsur

pertma dan ketiga Kalsium

Stronium Barium

. Hukum Oktaf Newlands

Pada tahun 1864, seorang ahl kimia dari inggris bernama A.R

Newlands mengumumkan penemuanya yang disebut hukum oktaf.

Newslads menyusun unsur berdasarkan kenaikan massa atom relatif nya. Ternyata unsur yang berselisih 1 oktaf (unsur ke-1 dan ke-8, unsur ke-2 dan unsur ke-9, dan seterusnya) menunjukkan kemiripan sifat. Daftar unsur yang disusun Newlands berdasarkan hukum oktaf diberikan pada tabel 2.2.3. Hukum oktaf Newlands ternyata berlaku untuk unsur-unsur ringan, kira-kira sampai dengan kalsium (Ar = 40). Jika dituruskan, ternyata kemiripan sifat terlalu dipaksakan. Misalnya, Ti mempunyai sifat yang cukup berbeda dengan C maupun Si.

. Sistem Periodik Mendeleev

Pada tahun 1869, seorang sarjana asal Rusia bernama Dimitri Ivanovich Mendeleev, berdasarkan pengamatannya terhadap 63 unsur yang sudah dikenal ketika itu, menyimpulkan bahwa sifat-sifat unsur adalah fungsi periodik dari massa atom relatifnya. Artinya, jika unsur-unsur disusun berdasarkan kenaikan massa atom relatifnyas, maka sifat akan berulang secara periodik. Mendeleeve menempatkan unsur-unsur yang mempunyai kemiripan dalam satu jalur vertikal, yang disebut golongan, dan menyusun unsur-unsur itu berdasarkan kenaikan massa atom relatifnya dalam satu jalur horizontal, yang disebut periode. Daftar

periodik Mendeleev yang dipublikasikan tahun 1872 diperlihatkan pada Tabel 2.6.

Periode Gol. I Gol. II Gol. III Gol. IV Gol. V Gol. VI Gol. VII Gol. VIII

H = Li = Be = B = C = N = O = F = Na = Mg = Al = Si = P = S = Cl = K = Ca = - = Ti = V = Cr = Mn = F = , Co = (Cu = ) Zn = - = - = As = Se = Br = Rb = Sr = ?Yt = Zr = Nb = Mo = - = Ru = , Rh = Pd = , Ag = (Ag = ) Cd = In = Sn = Sb = Te = J = Cs = Ba = ?Di = - - - - --- (-) - - - - - - - ?Er = ?La = Ta = W = - Os = , Ir = Pt = , Au = (Au = ) Hg = Ti = Pd = Bi = - - - - - Th = - U = - ----

Tabel . Sistem Periodik Mendeleev

Sebagaimana dapat dilihat pada Tabel 2.6. Mendeleev mengesongkan beberapa tempat. Hal itu dilakukan untuk menetapkan kemiripan sifat dalam golongan. Mendeleev menempatkan Ti (Ar = 48) pada golongan IV dan membiarkan golongan III kosong, karena Ti lebih mirip dengan C dan Si, dari pada dengan B dan AI. Mendeleev yakin masih ada unsur yang belum dikenal, yang letaknya berdampingan baik secara mendatar maupun tegak. Ketika unsur yang diramalkan itu ditemukan, ternyata sifatnya sangat sesuai dengan ramalan Mendeleev. Salah satu contoh adalah germanium (Ge) yang ditemukan pada tahun 1886, yang oleh Mendeleev pada awalnya dinamai ekasilikon.

. Sistem Periodik Modern dari Hennry G. Moseley

Pada awal abad 20, setelah pertemuan nomor atom, Henry Moseley menunjukan bahwa urut-urutan unsur dalam sistem periodik Mendeleev sesuai dengan kenaikan nomor atomnya. Penempatan telurium (Ar = 128) dan iodin (Ar = 127) yang tidak sesuai dengan kenaikan massa atom relatif, ternyata sesuai dengan kenaikan nomor atomnya (nomor atom Te = 52 ; I = 53).

. Sifat-Sifat Periodik Unsur

Sifat periodik adalah sifat yang berubah secara beraturan sesuai dengan kenaikan nomor atom, yaitu dari kiri ke kanan dalam satu periode, atau dari atas kebawah dalam satu golongan. Sifat-sifat periodik yang akan dibahas meliputi jari-jari atom, energi ionisasi, afinitas elektron, keelektronegtifan, titik cair, serta titik didih.

. Jari-jari Atom

Jari-jari atom adalah jarak dari inti hingga kulit elektron terluar (lihat Gambar 2.2.)

Gambar . Jari-jari atom

Hubungan jari-jari atom dengan nomor atom ditunjukkan pada Gambar 2.2.

Pada gambar 2.3. kecenderungan jari-jari atom dalam sistem periodik. Dari gambar tesebut dapat disimpulkan kecenderungan jari-jari atom sebagai berikut .

a. Dari atas ke bawah dalam satu golongan, jari-jari atom semangkin besar.

b. Dari kiri ke kanan dalam satu periode, jari-jari atom semangkin kecil.

Besar kecilnya jari-jari atom terutama ditentukan oleh faktor, yaitu jumlah kulit dan muatan inti. Semangkin banyak kulit atom akan menyebabkan bertambahnya jari-jari atom. Sebaliknya, semangkin besar muatan inti, semangkin kuat gaya tarik terhadap elektron dan menyebabkan berkurangnya jari-jari atom. Dalam satu golongan, terlihat bahwa pengaruh jumlah kulit lebih menentukan. Dari atas kebawah jumlah kulit bertambah sehingga mengakibatkan pertambahan jari-jari atom. Dalam satu periode, jumlah kulit sama, tapi muatan inti semangkin besar. Akibatnya, gaya tarik inti bertambah sehingga jari-jari atom semangkin kecil.

. Jari-jari Ion

Ion (tunggal) dapat terbentuk dari atom netralnya karena pelepasan atau penyerapan elektron. Ion positif (kation) terjadi karena pelepasan elektron, sedangkan ion negatif (anion) terjadi karena penyerapan elektron.

Ion mempunyai jari-jari yang berbeda secara nyata (signifikan) jika dibandingkan dengan jari atom netralnya. Ion positif mempunyai jari-jari yang lebih kecil, sedangkan ion negatif mempunyai jari-jari-jari-jari lebih besar.

. Energi Ionisasi

Suatu atom dapat kehilangan (melepas) elektron, sehingga menjadi ion positif, pelepasan elektron memerlukan energi, yaitu mengatasi gaya tarik intinya. Besarnya energi yang diperlukan untuk melepas satu elektron dari suatu atom netral dalam wujud gas sehingga terbentuk ion berwujud gas dengan muatan +1 disebut energi ionisasi.

. Energi Ionisasi Kedua, Ketiga, dan Seterusnya

Atom berelektron banyak dapat kehilangan satu, dua, atau lebih elektronnya. Energi yang diperlukan untuk melepas elektron kedua, ketiga, dan seterusnya disebut energi ionisasi kedua, ketiga, dan seterusnya. Energi ionisasi pertama hingga keempat dari berilium (Z = 4) berturut-turut adalah 899, 1.757, 14.848 dan 21.006 kJ mol-1. Proses yang menyertainya dapat ditulis sebagai berikut.

Ionisasi pertama : Be(g) + 899 kJ Be+(g) + e Ionisasi kedua : Be+(g) + 1.757 kJ Be2+(g) + e Ionisasi ketiga : Be2+(g) + 14.848 kJ Be3+(g) + e Ionisasi keempat : Be3+(g) + 21.006 kJ Be4+(g) + e

. Beberapa Golongan Unsur Dalam Sistem Periodik

Unsur-unsur segolongan bukannya mempunyai sifat yang identik, melinkan hanya mirip. Unsur-unsur tersebut mungkin mempunyai sifat yang sama, tetapi kadarnya berbeda. Salah satu sifat unsur logam alkalin (golongan IA), yaitu berinteraksi dengan air. Akan tetapi, kecepatan reaksinya berbeda. Dari atas ke bawah, unsur-unsur itu akan berinteraksi semangkin dahsyat. Satu hal yang harus disadari bahwa setiap unsur mempunyai ssifat khas yang membedakannya dari unsur lainnya. Pengelompokan unsur dalam satu golongan dapat dibandingkan dengan mengelompokan mahluk hidup.

. Golongan VIIIA (Gas Mulia)

Unsur-unsur golongan VIIIA, yaitu helium, neon, argon, kripton, xenon, dan radon, disebut gas mulia karena semuanya berupa gas yang sangat stabil, sangat sukar bereaksi dengan unusr lain. Tidak ditemukan satu pun senyawa alami dari unsur-unsur tersebut. Unsur gas mulia terdapat di alam sebagai gas monoatomik (atom-atomnya berdiri sendiri). Menurut para ahli, hal itu disebabkan kulit luarnya yang sudah terisi penuh. Kulit terluar yang terisi penuh menjadukan unsur tidak relatif. Namun demikian, kripton, xenon, neon, dan argon hingga sekarang belum berhasil direaksikan.

Gas mulia mempunyai titik leleh dan titik didih yang sangat rendah, titik didihnya hanya beberapa derajat di atas titik lelehnya. Titik leleh dan titik didih gas mulia meningkat dari atas kebawah. Titik leleh dan titik didih helium mendekati 0 K (titik leleh -272,2oC, titik didih -268,9 oC).

Dalam kehidupan sehari-hari, helium digunakan untuk mengisi balon, neon digunakan untuk mengisi lampu tabung, dan argon digunakan untuk mengisi bohlam lampu pijar.

. Golongan VIIA (Halogen)

Unsur-unsur golonga VIIA merupakan kelompok unsur nonlogamyang sangat reaktif. Hal itu berkaitan dengan elektron valensinya yang berjumlah 7, sehingga hanya memerlukan tambahan 1 elektron untuk mencapai konfigurasi stabil seperti gas mulia. Semua unsur halogen bereaksi dengan tipe yang sama, walaupun kereaktifannya berbeda. Halogen dengan logam berbentuk senyawa yang kita sebut garam, seperti NaF, NaCI, NaBr, dan Nal. Oleh karena itu pula, unsur golongan VIIA disebut hologen yang berarti pembentuk garam. Kereaktifan unsur hologen berkurang dari F ke I. Semua unsur hologen (Golongan VIIA) berupa molekul diatomik (F2, Cl2, Br2, I2,), bewarna, dan bersifat racun. Flourin berwarna kuning muda, klorin berwarna hijua muda, bromin berwarna merah, dan uap iodin berwarna ungu (iodin padat berwarna hitam). Hologen atau senyawa banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari.

. Golongan IA (Logam Alkali)

Semua logam alkali tergolong logam yang lunak (kira-kira sekeras karet penghapus, dapat diiris dengan pisau) dan ringan (massa jenis Li, Na, dan K kurang dan 1 g cm-3). Logam alkali mempunyai 1 elektron valensi yang mudah leapas, sehingga merupakan kelompok logam yang paling reaktif, dapat terbakar diudara, dan berinteraksi hebat dengan air. Dari litium ke sesium, reaksi dengan air bertambah dahsyat. Litium bereaksi agak pelan, tetapi natrium bereaksi dengan disertai terbentuknya api dan ledakan, sementara yang lainnya bereaksi lebih dahsyat lagi. Oleh karena kereaktifannya dengan air dan uadara, logam alkali biasa disimpan dalam kerosin (minyak tanah).

Litium atau senyawanya digunakan untuk membuat baterai litium yang digunakan dalam barang-barang elektronik, termasuk handphone. Logam natrium digunakan untuk membuat lampu tabung yaitu lampu natrium yang banyak digunakan untuk penerang jalan raya.

. Golongan IIA (Logam Alkali Tanah)

Unsur-unsur IIA disebut logam alkali tanah. Logam alkali tanah juga tergolong logam aktif, tetapi kereaktifannya kurang dibandingkan dengan logam seperiode, dan hanya akan terbakar diudara bila dipanaskan. Kecuali berilium, logam alkali tanah yang larut dalam air. Magnesium dan strontium digunakan untuk membuat kemabang api. Magnesium

memberikan nyala terang yang menyilaukan, sedangkan strontium memberikan nyala berwarna merah terang. Senyawa magnesium, yaitu magnesium hidroksida, {Mg(OH)2}, diguanakan sebagai antasida dalam obat mag. Batu kapur, pualam, dan marmer aadalah senyawa kalsium, yaitu kalsium karbonat (CaCO3). Salah satu kalsium lainnya, yaitu kalsium hidrosida, {Ca(OH)2}, digunakan sebagai kapur sirih.

. Golongan B (Unsur Transisi)

Unsur-unsur golongan transisi dalah unsur-unsur yang terdapat dibagian tengah sistem periodik, yaitu unsur-unsur golongan tambahan (Golongan B). Sebagaimana telah dijelaskan, unsur-unsur peralihan merupan unsur-unsur yang harus dialihkan setelah golongan IIA sehingga diperoleh unsur yang menunjukkan kemiripan sifat dengan golongan IIIA.

Unsur-unsur transisi mempunyai sifat-sifat yang membedakannya dari unsur golongan utama, diantaranya adalah.

a. Semua unsur transisi tergolong logam

b. Mempunyai kekerasan, titik leleh, dan titik didih yang relatif tinggi.

c. Banyak diantaranya membentuk senyawa-senyawa berwarna. Kebanyakan dari logam yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam industri adalah logam transisi. Misalnya, besi, temabga, kromium, nikel, titanium, perak, emas, dan platina.

. Java Micro Edition (J ME) . Sekilas Tentang J ME

Teknologi Java merupakan sebuah teknologi yang berkembang sangat pesat akhir-akhir ini dengan teknologi terbarunya Java Micro Edition (J2ME) platform untuk membangun aplikasi pada perangkat bergerak seperti ponsel dan PDA. J2ME adalah program Java yang dikembangkan untuk teknologi yang menggunakan perangkat dengan ukuran memori yang kecil dan terbatas seperti ponsel.

Program Java merupakan suatu program yang dapat digunakan di banyak perangkat keras karena aplikasi Java dijalankan di atas Java Virtual Machine (JVM). Sedangkan untuk aplikasi J2ME berjalan di atas Kilo Virtual Machine (KVM) yang ditanam di dalam perangkat ponsel (Muchow, 2002).

J2ME memiliki beberapa keunggulan yaitu (http://j2me.winwinfaisal.info):

1. Sebagaimana kekhasan aplikasi yang ditulis dengan bahasa pemrograman JAVA maka aplikasi J2ME memiliki ciri running any where, any time, over any device.

2. Aplikasi dapat dijalankan secara on-line maupun off-line. 3. Memiliki kode yang portable.

4. Safe network delivery.

5. Aplikasi yang ditulis dengan J2ME akan memiliki kompatibilitas yang tinggi dengan platform J2SE dan J2EE

Tetapi selain memiliki beberapa keunggulan, teknologi J2ME juga memiliki beberapa keterbatasan, terutama jika diaplikasikan pada ponsel. J2ME sangat tergantung pada perangkat (device) yang digunakan, bisa dari segi merk ponsel, maupun kemampuan ponsel, dan dukungannya terhadap teknologi J2ME. Misalnya, jika sebuah ponsel tidak memiliki kamera maka jelas J2ME pada ponsel tersebut tidak dapat mengakses kamera. Keterbatasan lainnya adalah pada ukuran aplikasi, karena memori pada ponsel sangat terbatas. (Shalahuddin, Rosa, 2006 : 6).

. Java Messaging

J2ME menyediakan antarmuka (interface) untuk messaging pada paket javax.wireless.Messaging. Sebuah message memiliki dua bagian yaitu bagian alamat (address port) dan bagian data (data port).

Message direpresentasikan dengan sebuah kelas yang mengimplementasi antarmuka pada paket

javax.wireless.Messaging. Antarmuka dasar untuk messaging yang terdapat dalam paket tersebut adalah antarmuka Message. Untuk bagian data pada message, API (Aplication Programming Interface) messaging ini mendukung dua jenis data yaitu text message dan binary message. Kedua jenis pesan ini direpresentasikan oleh subantarmuka dari antarmuka Message yaitu TextMessage dan BinaryMessage.

Untuk pengiriman dan penerimaan pesan, J2ME menyediakan antarmuka MessageConnection. Antar muka ini menyediakan method dasar untuk melakukan pengiriman dan penerimaan pesan. Instansiasi dari MessageConnection diperoleh dengan memanggil method Connect.Open(). Setelah objek MessageConnection terbentuk, pengiriman pesan dilakukan oleh objek tersebut dengan memanggil method send().

. J ME Profile

Profile melengkapi Configuration dengan menambahkan kelas-kelas tambahan yang menyediakan fitur-fitur yang lebih spesifik yang sesuai bagi jenis-jenis device tertentu (Kim Topley, 2002 : 16).

Salah satu profile yang terdapat dalam arsitektur J2ME adalah MIDP atau Mobile Information Device Profile.

Mobile Information Device Profile (MIDP) dikombinasikan dengan Connected Limited Device Configuration (CLDC) adalah suatu Java Runtime Environtment untuk informasi perangkat bergerak saat ini seperti telepon atau PDA kelas rendah.

Secara global MIDP telah ditanamkan ke dalam jutaan perangkat ponsel dan PDA, serta mendapat dukungan penuh dari Java teknologi IDE (Integrated Development Environment). Perusahaan besar di seluruh dunia telah mengambil keuntungan dari MIDP untuk konsumen dalam jangkauan yang luas dan aplikasi bergerak.

MIDP memungkinkan secara penuh aplikasi jaringan dengan pengalaman pengguna dalam perangkat bergerak. Untuk mendownload suatu aplikasi MIDP, pengguna melihat daftar aplikasi yang tersimpan dalam server jaringan. Ketika aplikasi sudah dipilih, perangkat akan memeriksa apakah dapat menjalankan aplikasi tersebut. Bila perangkat dapat menjalankan, maka perangkat tersebut akan mengambil aplikasi tersebut dan kemudian melakukan verifikasi dan mengkompilasi kode Java sehingga dapat berjalan di perangkat tersebut.

MIDP juga menyediakan navigasi secara mudah dan pemasukan data secara sederhana dengan mengoptimalkan keypad pada ponsel, tombol tambahan seperti tombol panah, layar sentuh dan keyboard kecil. Aplikasi MIDP diinstal dan dijalankan secara lokal, dapat beroperasi dalan keadaan terhubung dengan jaringan atau tidak terhubung, dan memiliki kemampuan menyimpan dan mengatur data lokal (Muchow, 2002 : 46).

Posisi MIDP pada arsitektur J2ME dapat dilihat pada gambar

Gambar . . Struktur MIDP (Paal, 2000)

. Kilo Virtual Machine (KVM)

KVM atau Kilo Virtual Machine adalah paket JVM yang di desain untuk perangkat yang kecil. Posisi KVM pada arsitektur J2ME dapat dilihat pada gambar 2.20 di bawah ini (Shalahuddin,Rosa, 2006 : 8).

Gambar . Posisi KVM pada Arsitektur J2ME (Shalahuddin, Rosa, 2006 : 6) MIDP CLDC Kumpulan Library KVM Sistem Operasi

. Connected Limited Device Configuration (CLDC)

CLDC adalah suatu konfigurasi yang mendefinisikan minimum Java Libraries dan kapabilitas yang dipunyai oleh para developer J2ME. Artinya antara mobile device yang Java enabled maka akan ditemui CLDC yang sama. CLDC hanyalah mengatur hal-hal yang berkaitan dengan kesamaan dari perangkat keras, sehingga memastikan kompatibilitas antar devices.

Konfigurasi ini ditentukan perkembangannya oleh JCP (Java Community Process), inilah badan non-profit yang berkutat dengan perkembangan teknologi Java. Saat ini telah didefinisikan dua buah konfigurasi yaitu CDC & CLDC dengan perbandingan sebagai berikut:

CLDC (Connected Limited Device

Configuration) CDC (Connected Device Configuration)

Mengimplementasikan subset dari J2SE

Mengimplementasikan seluruh fitur dari J2SE

JVM yang digunakan adalah KVM JVM yang digunakan adalah CVM Digunakan pada perangkat

handheld (ponsel, PDA, twoway pager) dengan memory terbatas (160-512 kb).

Digunkaan pada perangkat handheld(internet TV, Nokia

Dokumen terkait