• Tidak ada hasil yang ditemukan

A.Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data yang telah dibahas pada bab sebelumnya, diperoleh kesimpulan:

1. Tidak ada perbedaan peningkatan kemampuan berpikir logis matematis siswa antara yang belajar dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TAI dengan pendekatan open ended, dan yang belajar dengan menggunakan model pembelajaran langsung. Peningkatan kemampuan berpikir logis baik pada kelas yang siswanya belajar dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TAI dengan pendekatan open ended, maupun yang belajar dengan menggunakan model pembelajaran langsung sama-sama berada pada kategori sedang.

2. Berdasarkan kemampuan awal matematis, siswa kelompok tinggi yang belajar dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TAI dengan pendekatan open ended, lebih baik peningkatan kemampuan berpikir logis matematisnya dibandingkan dengan siswa kelompok tinggi yang belajar dengan menggunakan model pembelajaran langsung.

3. Peningkatan kemandirian belajar siswa yang belajar dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TAI dengan pendekatan open ended, lebih baik dibandingkan dengan peningkatan kemandirian belajar siswa yang belajar dengan menggunakan model pembelajaran langsung.

4. Siswa memiliki sikap yang positif terhadap model pembelajaran kooperatif tipe TAI dengan pendekatan open ended.

B.Saran

Dari kesimpulan di atas, untuk mencapai tujuan peningkatan kemampuan berpikir logis matematis dan kemandirian belajar siswa berkaitan dengan model pembelajaran koopratif tipe TAI dengan pendekatan open ended, saran yang bisa penulis sampaikan adalah sebagai berikut:

Wiwin Iriani, 2014

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR LOGIS MATEMATIS DAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA 1. Model pembelajaran kooperatif tipe TAI dengan pendekatan open ended dapat

dijadikan model alternatif untuk meningkatan kemampuan berpikir logis matematis dan kemandirian belajar, bagi siswa kelompok tinggi.

2. Jika ingin menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TAI dengan pendekatan open ended pada siswa kelompok sedang dan rendah, diperlukan waktu yang lebih lama dan guru sebagai fasilitator pembelajaran harus pandai dan lebih sigap dalam memberikan hints atau petunjuk kecil untuk membantu siswa, agar hasil yang diperoleh maksimal.

3. Bagi para peneliti lain yang ingin meneliti hal yang sama dengan yang penulis lakukan, sebaiknya:

a. Waktu penelitian di lapangan usahakan lebih lama, agar hasil yang diperoleh lebih baik dan maksimal. Selain itu, usahakan waktu pembelajaran antara kelas kontrol dengan eksperimen tidak terlampau jauh berbeda.

b. Pilih materi yang tidak banyak menuntut siswa untuk melakukan percobaan. Karena dalam penelitian ini materinya sarat dengan percobaan yang dilakukan siswa.

c. Pilih leader untuk masing-masing kelompok yang benar-benar bisa diandalkan, agar proses pembelajaran bisa berjalan dengan lancar.

d. Lakukan penelitian di kelas yang lebih rendah misalnya kelas VII atau VIII, agar perkembangan kemampuan berpikir logis matematis dan kemandirian belajar siswa selanjutnya bisa dipantau dan ditindaklanjuti.

e. Pilih sampel penelitian yang memiliki kemandirian siswa dengan kategori rendah, dengan tujuan apakah akan terjadi peningkatan pula pada siswa dengan kategori ini.

DAFTAR PUSTAKA

Ahiri, J dan Hafid, A. (2011). Evaluasi Pembelajaran dalam Konteks KTSP. Bandung: Humaniora.

Albrecht , Karl. (2010). Why Is Logical Thinking Essential?. [Online]. Tersedia: http://www.thereadingclinic.co.za/e/importance-logical-thinking.htm. [8 April 2013].

Amirin, T. (2010). Skala Likert Penggunaan dan Analisis Datanya. [Online]. Tersedia: http://tatangmanguny.wordpress.com/2010/11/01/skala-likert-penggunaan-dan-analisis-datanya/. [23 Januari 2014].

Arends, R I. (2008). Learning to Teach. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Ayuningtyas, A. (2012). Kekuatan Efisiensi Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov dan Shapiro-Wilk pada Sasaran Program KB di Provinsi Jawa Timur Tahun 2010. [Online]. Tersedia: http://adln.fkm.unair.ac.id/gdl.php?mod= browse&op=read&id=adlnfkm-adln-adhityadek-2430. [22 Desember 2013]. Bakhtiar, A .(2004). Filsafat Ilmu. Jakarta: PT Raja grafindo Persada.

Bako, M. (2002). “ Why We Need to Teach Logic and How Can We Teac It?”. International Journal for Mathematics Teaching and Learning, [Online] Oktober 17th. 44- 52. Tersedia: http://www.cimt.plymouth.ac.uk/journal/ default.html [ 8 Juni 2013].

Butler, D.L. (2002). Individualizing Intruction in Self-Regulated Learning. [Online]. Tersedia: http//www. Highbeam.com/doc/IGI-90190495.html/ print. [28 Agustus 2013].

Carlan, et al. (2005). Cooperative learning, Mathematical Problem Solving, and latinos. [Online]. Tersedia: www.cimt.plymouth.ac.uk/journal/morgan.pdf. [ 30 April 2013].

Cockroft, W.H. (1982). Mathematics Counts, Report of the Committee of Inquiry into the Teaching of Mathematics in Schools. [Online]. Tersedia: http://www. ducationengland.org.uk/documents/cockcroft/cockcroft01.html. [30 April 2013].

Cornelius, M.L. (1982). Teaching Mathematics. [Online]. Tersedia: http:// books. google.co.id/books/about/Teaching_Mathematics.html?id=ZKE9AAAAIA AJ&redir_esc=y. [30 April 2013].

Desmita. (2012). Psikologi Perkembangan Peserta Didik. Bandung: PT Remaja Rosda Karya.

Fakhrudin ( 2010). Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematik Siswa Melalui Pembelajaran dengan Pendekatan Open Ended. Tesis pada PPs UPI: tidak dipublikasikan.

Gardner, H. (2013). Multiple Intelligences. Tangerang: Interaksara.

Grow, G. (2013). Logical-Mathematical Intelligence. [Online]. Tersedia: http:// www.longleaf.net/ggrow/7In/Logical.html. [ 8 April 2013].

Ghufron, M.N dan Risnawita, R. ( 2010). Teori-Teori Psikologi. Jogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Hake, R.R. (1999). Analyzing change/gain scores. [Online]. Tersedia:http:// www.physics.indiana.edu/~sdi/AnalyzingChange-Gain.pdf. [ 8 Juli ]. Hardini, I dan Puspitasari, D.(2012). Strategi Pembelajaran Terpadu.Yogyakarta:

Familia.

Hargis, J. (2000). The Self-Regulated Learner Advantage:Learning Science on the Internet [Online] . Tersedia: http://wolfweb.unr.edu/homepage/ crowther/ ejse/hargis.html [ 12 April 2013].

Herman, T. (2007). “Pembelajaran Berbasis Masalah untuk Meningkatkan Kemampuan Berfikir Matematis Tingkat Tinggi Siswa Sekolah Menengah Pertam”. Jurnal Educationist, 1,(1), 47- 56.

Hidayati, K dan Listyani, E. (2010). “Pengembangan Instrumen Kemandirian Belajar Mahasiswa”. Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan ,14, (1), 84-99.

Huda, M. (2013). Model-Model Pengajaran dan Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Jarvis, M. (2012). Teori-Teori Psikologi . Pendekatan Modern Untuk Memahami Perilaku, Perasaan& Pikiran Manusia. Bandung: Nusa Media.

Kabiri, M.S. dan Smith, N.L. (2003) .” Turning Traditional Texbook Problems into Open-Ended Problems”. The National Council of Teachers of Mathematics, 9, (3), 186–192.

Kati. (2012). Logical Thinking; How to Use Your Brain to Tour Anvantage? [Online]. Tersedia: http://bookboon.com/blog/2012/02/logical-thinking-how-to-use-your-brain-to-your-advantage/. [ 9 Agustus 2013].

Kemendikbud. (2006). Panduan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Jenjang Pendidikan Dasar Dan Menengah. Jakarta: Badan Standar Nasional Pendidikan (BNSP).

Kemendikbud. (2010). Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 Tentang SISDIKNAS & Peraturan pemerintah RI tahun 2010 Tentang Penyelenggaraan Pendidikan serta wajib Belajar). Jakarta: Citra Umbara. Kemendikbud. (2013). Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik

Indonesia Nomor 64 Tahun 2013 Tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.

Kemendikbud. (2013). Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayan Republik Indonesia Nomor 65 Tahun 2013 Tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.

Kosasih, U dan Mulyana T. (2013). “ Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif dan Komunikasi Matematis Siswa SMP melalui Pembelajaran dengan Pendekatan Open-Ended”. Jurnal Pendidikan Matematika. Sigma Didaktika. 1, (2), 126-133.

Kuswana, W.S. (2011). Taksonomi Berpikir. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Lipton, L dan Hubble, D.(2010). Menumbuhkembangkan Kemandirian

Belajar.Bandung: Nuansa.

McMillan, J H dan Schumacher, S. (2001). Research in Education. New York: Longman.

Meltzer, D.E. (2002). The Relationship Betwen Mathematics Preparation And Conceptual Learning Gains in Physics: A Possible “Hiden Variable” in Diagnostic Pretest Scores, Ames-Lowa: Departeman of Physics and Astronomy. [Online]. Tersedia: http://www.physics,iastate.edu/per/ docs/ addendumonnormalizedgain.pdf. [12 Juli 2013].

Mulyatiningsih, E. (2011). Metode Penelitian Terapan Bidang Pendidikan. Bandung: Alpabeta.

Nasution, S. (2010). Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar & Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.

Novalius. (2011). Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Matematis dan Kemandirian Belajar Mahasiswa Melalui Pembelajaran dengan Pendekatan Investigasi. Tesis pada SPs UPI: tidak dipublikasikan.

Perels, F., Gutler, T. dan Schmitz, B. (2005). “Training of Self-Regulatory and Problem-Solving Competence”. Journal Learning and Instruction, 15, 123-139.

Pirdaus. (2010). Open-Ended Approach dan Pembelajaran Matematika. [Online]. Tersedia: http://sukses.guru-indonesia.net/artikel_detail-27656.html [6 April 2013].

Rahmatudin, J.(2013). Penerapan Model Pembelajaran Search, Solve, Create, and Share untuk Meningkatkan Kemampuan Penalaran Matematis dan Self Concept Siswa SMP Negeri 1 Kedawung. Tesis pada SPs UPI: tidak dipublikasikan.

Rosenshine, B. (2008). Five Meaning of Direct Intruction. Lincoln USA: Centre on Innovation & Improvment.

Ruseffendi, E.T. (1990). Pengajaran Matematika Modern dan Masa Kini untuk Guru dan PDSD D2. Seri kedua. Bandung: Tarsito.

Ruseffendi, E.T. (2010). Dasar-Dasar Penelitian Pendidikan dan Bidang Non-Eksakta Lainnya. Bandung: Tarsito.

Rusman. (2012). Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta: Raja Grafindo.

Sarwono, J. (2012). Prosedur – Prosedur Populer Statistik Untuk Mempermudah Riset Skripsi. [Online]. Tersedia: www.jonathansarwono.info/teori_spss/ prosedur_populer_statistik.pdf. [29 Desember 2013].

Setyosari, P. (2012). Metode Penelitin Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Sevilla, C,G., et al. (2006). Pengantar Metode Penelitian. Jakarta: Universitas Indonesia.

Shadiq, F. (2008). Logika Matematika dan Pemecahan Masalah dalam Pembelajaran Matematika SMA. Yogyakarta: P4TK Matematika.

Shadiq, F. (2009). Model-Model Pembelajaran Matematika SMP. Yogyakarta: P4TK Matematika.

Shen, P.D. Lee, T.H. Tsai, C.W. (2007). Applying Web-Enabled Problem-Based Learning and Self-Regulated Learning to Enhance Computing Skills of

Taiwan’s Vocational Students:a Quasi-Experimental Study of a Short-Term

Module . Electronic Journal of e-Learning, 5, (2), 147 - 156.

Shimada, S. (1997). The Significance of an Open-Ended Approach. Dalam J.P. Becker & S. Shimada (Ed). The Open-Ended Approach: A New Proposal for Teaching Mathematics. Virginia: National Council of Teacher of Mathematics.

Siregar, E dan Nara, H. (2010). Teori Belajar dan Pembelajaran. Bogor: Ghalia Indonesia.

Slavin, R E.(2005). Cooperative Learning, Teori, Riset dan Praktik. Bandung: Nusa media.

Soemanto, W. (2006). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Stacey, K. (2007). What is Mathematical Thingking And Why Is It Important?. [Online]. Tersedia: http://www.criced.tsukuba.ac.jp/ math/apec/ apec2007/ paper_pdf/Kaye Stacey.pdf [1 Juli 2013].

Subagiyana. (2011). Peningkatan Kemampuan Pemahaman dan Komunikasi Matematis Siswa SMP Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI) Dengan Pendekatan Kontekstual. Tesis pada SPs UPI: tidak dipublikasikan.

Sudjana. (2005), Metode Statistika, Edisi ke-6. Bandung: Tarsito.

Sudrajat, A. (2011). Model Pembelajaran Langsung (Direct Instruction). [Online]. Tersedia: : http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2011/01/27/ model-pembelajaran-langsung/ [10Agustus 2013].

Sugandi, A.I. (2010). Pengaruh Pembelajaran Berbasis Masalah Dengan Setting Kooperatif Tipe Jigsaw Terhadap Pencapaian Kemampuan Berpikir Matematik Tingkat Tinggi dan Kemandirian Belajar Siswa SMA. Disertasi Doktor pada SPs UPI: Tidak dipublikasikan.

Sugiantoro, H. (2013). Siswa Dan Kemandirian Belajar. [Online]. Tersedia: http: //www.kabarindonesia.com/berita.php?pil=20&jd=Siswa+dan+Kemandirian +Belajar&dn=20130109094750. (30 April 2013].

Suherman, E. dkk. ( 2003). Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer. Universitas Pendidikan Indonesia: Jurusan Pendidikan Matematika.

Suherman, E. (2003). Evaluasi Pembelajaran Matematika. UPI: Jurusan Pendidikan Fisika Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.

Sumarmo, U. (2006). “Kemandirian Belajar: Apa, Mengapa Dan Bagaimana Dikembangkan pada Siswa”. Makalah pada Seminar Pendidikan Matematika UNY, Yogyakarta.

Sumarmo, U. (2010). “Berpikir Logis, Kritis, Kreatif dan Budi Pekerti: Apa, Mengapa dan Bagaimana Dikembangkan pada Siswa”. Makalah pada Seminar Nasional Pendidikan Matematika UNY, Yogyakarta.

Sumarmo, U (2012). “Pendidikan Karakter dan Pengembangan Kemampuan Berpikir dan Disposisi Matematik Serta Pembelajarannya”. Makalah pada Seminar Pendidikan Matematika di Universitas Katolik Widya Mandira, Kupang NTT.

Sumarmo, U. (2012). Proses Berpikir Matematik: Apa dan Mengapa Dikembangkan. STKIP Siliwangi: Tidak Dipublikasikan.

Sumarmo, U. (2013). Berfikir dan disposisi matematika serta Pembela-jarannya (Kumpulan makalah). Bandung: Jurusan Pendidikan Matematika UPI. Sundayana, R. (2013). Statistika Penelitian Pendidikan. Garut: STKIP Garut

Press.

Suryadi, D. (2005). Penggunaan Pembelajaran Tidak Langsung Serta Pendekatan Gabungan Langsung dan Tidak Langsung Dalam Rangka Meningkatkan Kemampuan Berpikir Matematik Tingkat Tinggi Siswa SLTP. Disertasi Doktor pada SPs UPI: Tidak dipublikasikan.

Suyono dan Hariyanto. (2012). Belajar dan Pembelajaran. Teori dan Konsep Dasar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Sunarya, Y. (2011). Pedoman EvaluasiProses dan Hasil Belajar(Bahan Diskusi di Pusbiktek). [Online]. Tersedia: file.upi.edu/.../EVALUASI-BAHAN_DISKUSI_ PUSBIKTEK.pdf [ 15 Desember 2013].

Syaiful. (2011). Peningkatan Kemampuan Berpikir Logis, Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis, Dan Sikap Siswa Terhadap Matematika Melalui Pendekatan Pendidikan Matematika Realistik. Disertasi Doktor pada SPs UPI: Tidak dipublikasikan.

Uyanto, S.S. (2009). Pedoman Analisis Data dengan SPSS.Yogyakarta: Graha Ilmu.

Trifone, J.D. (1987). “ The Test of Logical Thinking: Applications for Teacher and Placing Science Student”. The American Biology Teacher, 49, (8), 411-416.

Wahyuno. (2013). Faktor Yang Mempengaruhi Kemandirian Belajar. [Online]. Tersedia:http://www.pendidikanekonomi.com/2013/01/faktor-yang

mempengaruhi-kemandirian.html [ 30 April 2013].

Wardani, S dan Rumiati. (2011). Modul Matematika SMP Program Bermutu Instrumen Penilaian Hasil Belajar Matematika SMP: Belajar dari PISA dan TIMSS. Yogyakarta: Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PPPPTK) Matematika.

Wessman, L. (2013). Logical-Mmathematical Ways Of Knowing. [Online] Tersedia: www.hope.edu/academic/education/wessman/2block/.../logical. pd. [18 April 2013].

Widyantini. (2006). Model Pembelajaran Matematika dengan Pendekatan Kooperatif. Yogyakarta: PPPPG Matematika.

Zulkarnaen, R. (2009). Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Dan Komunikasi Matematik Siswa SMA Melalui Pendekatan Open-Ended Dengan Pembelajaran Kooperatif Tipe Coop-Coop. Tesis pada SPs UPI: tidak dipublikasikan.

Dokumen terkait