A. Kesimpulan
Berdasarkan analisis data yang telah disajikan dan pembahasan hasil penelitian yang telah diuraikan, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut.
1. Peningkatan kemampuan pemahaman matematis siswa secara keseluruhan yang memperoleh pembelajaran dengan pendekatan metakognitif berbantuan Autograph lebih baik daripada pembelajaran dengan pendekatan konvensional. Pada kemampuan awal matematis untuk kategori kemampuan awal tinggi peningkatan kemampuan pemahaman matematis siswa yang memperoleh pembelajaran dengan pendekatan metakognitif berbantuan Autograph dan siswa yang memperoleh pembelajaran dengan konvensional tidak berbeda signifikan. Tetapi pada kemampuan awal matematis kategori sedang dan rendah, peningkatan kemampuan pemahaman matematis siswa yang memperoleh pembelajaran dengan pendekatan metakognitif berbantuan Autograph lebih baik daripada pembelajaran konvensional.
2. Tidak terdapat interaksi yang signifikan antara pembelajaran dan kategori kemampuan awal matematis terhadap peningkatan kemampuan pemahaman matematis. Artinya, antara pembelajaran dan kategori kemampuan awal matematis tidak secara bersama-sama memberikan pengaruh terhadap peningkatan kemampuan pemahaman matematis.
Ekaningsih Bano, 2012
Peningkatan Kemampuan Pemahaman Dan Penalaran Matematis Siswa SMA Melalui 3. Peningkatan kemampuan penalaran matematis siswa secara keseluruhan yang
memperoleh pembelajaran dengan pendekatan metakognitif berbantuan Autograph lebih baik daripada pembelajaran konvensional. Pada kemampuan awal matematis kategori tinggi, peningkatan kemampuan penalaran matematis siswa yang memperoleh pembelajaran dengan pendekatan metakognitif berbantuan Autograph lebih baik daripada pembelajaran konvensional. Begitu juga dengan kemampuan awal matematis kategori sedang dan rendah, peningkatan kemampuan penalaran matematis siswa yang memperoleh pembelajaran dengan pendekatan metakognitif berbantuan Autograph lebih baik daripada pembelajaran konvensional.
4. Tidak terdapat interaksi yang signifikan antara faktor pembelajaran dan kategori kemampuan awal matematis terhadap peningkatan kemampuan penalaran matematis. Artinya, antara pembelajaran dan kategori kemampuan awal matematis tidak secara bersama-sama memberikan pengaruh terhadap peningkatan kemampuan penalaran matematis.
5. Siswa memiliki sikap positif terhadap matematika, pembelajaran dengan pendekatan metakognitif berbantuan Autograph, soal-soal kemampuan pemahaman dan penalaran matematis.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian maka beberapa hal yang direkomendasikan sehubungan dengan penelitian ini, antara lain:
Ekaningsih Bano, 2012
Peningkatan Kemampuan Pemahaman Dan Penalaran Matematis Siswa SMA Melalui 1. Pembelajaran dengan pendekatan metakognitif berbantuan Autograph untuk
meningkatkan kemampuan pemahaman dan penalaran matematis siswa sebaiknya diberikan kepada siswa kategori kemampuan awal matematis sedang dan rendah. Sebelum dilaksanakan pembelajaran dengan pendekatan metakognitif berbantuan Autograph, guru melakukan identifikasi terhadap kemampuan awal siswa, sehingga siswa yang berkemampuan rendah dapat diperlakukan secara khusus.
2. Penelitian ini hanya terbatas pada materi trigonometri, yaitu grafik fungsi trigonometri, aturan sinus, aturan cosinus dan luas trigonometri. Diharapkan pada peneliti lainnya untuk mengembangkan pembelajaran dengan pendekatan metakognitif berbantuan Autograph pada materi lainnya, misalnya statistik, vektor dan transformasi.
3. Sampel penelitian yang diambil hanya dua kelas, sehingga hasil penelitian ini mungkin saja berbeda pada sekolah atau daerah lain yang memiliki karakteristik siswa yang berbeda dalam aspek psikologis dan akademis. Diharapkan kepada peneliti lainnya agar bisa menggunakan sampel yang lebih besar yang mencakup beragam aspek akademis dan psikologis dengan tujuan memperkecil kesalahan dan mendapatkan generalisasi yang lebih akurat.
Ekaningsih Bano, 2012
Peningkatan Kemampuan Pemahaman Dan Penalaran Matematis Siswa SMA Melalui DAFTAR PUSTAKA
Ahmad. (2003) Meningkatkan Kemampuan Pemahaman Matematika dan Kreatifitas Matematika Siswa SMP Melalui Pendekatan Penemuan Terbimbing Menggunakan Media Software Autograph.
Anderson, L. W. & Krathwohl, D. R.(2010). Kerangka Landasan untuk Pembelajaran, Pengajaran, dan Asesmen. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Arikunto, S. (2009). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi). Bumi
Aksara, Jakarta.
Cai, J., Lane, S., & Jakabcsin, M. S. (1996). The Role of Open-Ended Tasks and Holistic Scoring Rubrics: Assesing Student’s Mathematical Reasoning and Communication in Mathematics. Dalam P. C. Elliot dan M. J Kenney (Eds). Yearbook Communication in Mathematics K-12 and Beyond. Reston, VA. The National Council of Teachers of Mathematics.
Cardelle, M.E. (1995). Effect of Teaching Metacognitive Skill to Student with Low Mathematics Ability, In M.J Dunkin & N.L Gage(Eds.), Teaching and Teacher Education: An International Journal of Research Studies Research Studies. 8, 109-111. Oxford: Pergamon Press.
Christou, C and Papageorgiou, E. (2007) A Framework of Mathematics Inductive Reasoning. Learning and Instruction 17 (2007) 55-56, Elsevier.
Dahlan, J. A. (2004) Meningkatkan Kemampuan Penalaran dan Pemahaman Matematika Siswa Sekolah Menengah Tingkat Pertama (SLTP) melalui Pendekatan Pembelajaran Open-Ended. Disertasi. UPI Bandung.
Depdiknas. (2003). Kurikulum 2004 Standar Kompetensi Mata Pelajaran Matematika Tingkat SMP. Departemen Pendidikan Nasional 2003. Depdiknas. (2006). Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Matematika
SMP. Jakarta: Balitbang Depdiknas.
Depdiknas. (2007). Kajian Kebijakan Kurikulum Mata Pelajaran Matematika. Badan Penelitian dan Pengembangan Pusat Kurikulum 2007.
Ekaningsih Bano, 2012
Peningkatan Kemampuan Pemahaman Dan Penalaran Matematis Siswa SMA Melalui Hamers, J.H.M (1998). Inductive Reasoning in Third Grade: Intervention
Promises and Constraints. Contemporary educational psychology. Hudoyo, H. (1990). Strategi Belajar Mengajar Matematika. Malang: IKIP
Malang.
Kesuma, D.(2010). Contextual Teaching and Learning sebuah Panduan Awal dalam Pengembangan PBM. Yogyakarta: Rahayasa
Livingston, J.A (1997) Metacognition: An Overview. [Online]. Tersedia www.//metacognitonAnOverview.com.
Maulana (2007). Alternatif Pembelajaran Matematika dengan Pendekatan Metakognitif untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Mahasiswa PGSD. Bandung: Tesis PPS UPI [tidak dipublikasikan] Meltzer, D.E. (2002). “The Relationship between Mathematics Preparation
and Conseptual Learning Gain in Physics.” American Journal of Physics.Vol. 70. Page. 1259-1268.
Muhibbin Syah (2002) Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung. PT. Remaja Rosdakarya.
National Council of Teachers of Mathematics. (2000). Principles and Standards for School Mathematics. [online]. Tersedia: http://www.nctm.org/ standards/overview.html. [17 Januari 2011]. National Council of Teachers of Mathematics. (1989). Curriculum and Evaluation
Standards for School Mathematics. Reston Virginia: The National Council of Teachers of Mathematics. INC.
O’Neil Jr, H.F. dan Brown R.S. (1997). Differential Effect of Question Formats in Math Assessment on Metacognition and Affect. Los Angeles: CRESST-CSE University of California.
Palmer, J.A. (2006). Fifty Modern Thinkers on Education – 50 Pemikir Paling Berpengaruh terhadap Dunia Pendidikan Modern. Yogyakarta: IRCiSoD
Pierce, R., Stacey, K. & Barkatsas, A. (2007). A Scale for Monitoring Students Attitude to Learning Mathematics with Technology. [online]. Tersedia: http://clint.sharedwing.net/research/equity/attitudes%20wrt%20learning %20with%20technology.
Pollatsek A., Lima S. dan Well A.D. (1981) Concept or Computation: Student’s Understanding of The Mean. Education Studies in Mathematics, Vol. 12, No. 2 (May, 1981), pp. 191-204
Ekaningsih Bano, 2012
Peningkatan Kemampuan Pemahaman Dan Penalaran Matematis Siswa SMA Melalui Priatna, N. (2003). Kemampuan Penalaran dan Pemahaman Matematis
Siswa Kelas III SLTP di Kota Bandung. Bandung: Disertasi PPS UPI [tidak dipublikasikan]
Priatna,N. (2010). Penalaran Matematika. Tersedia: http://file.upi.edu/ Direktori/ DFPMIPA/JUR.PEND. MATEMATIKA/ NANANG.PRIATNA/ Penalaran Matematika.
Rebber, A.S. (1988). The Penguin Dictionary of Phychology. Ringwood Victoria. Penguin Books Australia Ltd.
Ruseffendi, E.T. (1991) Penilaian Pendidikan dan Hasil Belajar Siswa khususnya dalam Pengajaran Matematika. Bandung: Modul Kuliah PPS UPI [tidak dipulikasikan] Ruseffendi, E.T., dkk. (1992). Pendidikan Matematika 3. Jakarta: Universitas Terbuka, Depdikbud Ruseffendi, E.T. (2006). Pengantar kepada Membantu Guru Mengembangkan
Kompetensinya dalam Pengajaran Matematika untuk Meningkatkan CBSA. Bandung: Tarsito.
Sagala, S. (2003). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.
Sanjaya, W. (2008). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Bandung: Kencana Prenada Media Group
Shadiq Fadjar, M. App. Sc. (2004) Penalaran, Pemecahan Masalah dan Komunikasi dalam Pembelajaran Matematika. Pusat Pengembangan Penataran Guru (PPPG) Matematika, Yogyakarta 2004. Departemen Pendidikan Nasional.
Sharpes, J. dan Mathews, B. (1989). Learning How to Learn: Investigating Effective Learning Strategies. Victoria: Office of School Administration Ministry of Education
Simanjuntak, L., dkk. (1993). Metode Mengajar Matematika I.Jakarta: Rineka Cipta.
Skemp.R.R. (1976). Relational Understanding and Instrumental Understanding, First Published in Mathematics Teaching, 77, 20-26, (1976).
Slavin, R. (1997). Educational Psychology Theory and Practice. Fifth Edition. Boston: Allyn and Bacon.
Sudjana (2005). Metode Statistika – Edisi Keenam. Bandung: Tarsito.
Sudjana, Nana. 2005. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo.
Ekaningsih Bano, 2012
Peningkatan Kemampuan Pemahaman Dan Penalaran Matematis Siswa SMA Melalui Sugiyono (2011). Statistika untuk Penelitian. Alfabeta Bandung
Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : CV. Alfabeta.
Suhandri. (2011) Meningkatkan Pemahaman dan Penalaran Matematis Siswa SMP pada Pembelajaran Geometri dengan Menggunakan Strategi React. Bandung: Tesis PPS UPI [tidak dipublikasikan]
Suharta, I.G.P. (2004). Matematika Realistik: Apa dan Bagaimana? Editorial Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan. Edisi 38. Jakarta: Depdiknas. Suherman, E. (2003). Evaluasi Pembelajaran Matematika. FMIPA-JICA UPI
Bandung, tidak diterbitkan.
Suherman, E. dan Sukjaya, Y. (2009). Petunjuk Praktis untuk Melaksanakan Evaluasi Pendidikan Matematika. Bandung: Wijaya Kusumah
Sumarmo, (2007). Pembelajaran matematika: Rujukan Filsafat, Teori dan Praktis Ilmu Pendidikan. Universitas Pendidikan Indonesia
Sumarmo, U. ((1987) Kemampuan Pemahaman dan Penalaran Matematika Siswa SMA Dikaitkan dengan Kemampuan Penalaran Logic Siswa dan Beberapa Unsur Proses Belajar Mengajar. Disertasi. PPS UPI Bandung.
Suparno, P. (1997). Filsafat Konstruktivisme dalam Pendidikan. Yogyakarta: Kanisius.
Suparno, P. (2001). Teori Perkembangan Kognitif Jean Piaget. Yogyakarta: Kanisius.
Suzana, Y. (2003) Meningkatkan Kemampuan Pemahaman dan Penalaran Matematis Siswa SMU melalui Pembelajaran dengan Pendekatan Metakognitif. Bandung: Tesis PPS UPI [tidak dipublikasikan]
Trianto, (2010). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: Kencana.
Trihendradi, Cornelius, (2008), Step by Step SPSS 16 Analisis Data Statistik, Turmudi (2009). Taktik dan Strategi Pembelajaran Matematika. Leuser Cita
Pustaka, Jakarta.
Veenman, M.V (2006). Metacognition and Learning: Conceptual and Methodological Considerations. [Online] Tersedia
Ekaningsih Bano, 2012
Peningkatan Kemampuan Pemahaman Dan Penalaran Matematis Siswa SMA Melalui Wahyudi. (2008). Peningkatan Kemampuan Penalaran dan Pemahaman
Matematik melalui Pendekatan Pembelajaran Heuristik. [Online]. Tersedia: http://etd.eprints.ums.ac.id/1935/1/A410040074.pdf
Walle, De Van. (2006). Elementry and Middle School Mathematics. Sixt Edition. Jakarta:Erlangga
Wijayanti, G.S. (2008). Pembelajaran Menurut aliran Kognitif. [Online]. Tersedia:http://teoripembelajaran.blogspot.com/2008/04/pembelajaran-menurut-aliran kognitif_7619.
Winkel, W.S. (1996). Psikologi Pengajaran. Jakarta: Grasindo
Zan, R. & Martino, P.D. (2007). Attitude Toward Mathematics: Overcoming The Positive or Negatie Dichotomy. Montana: The Montana council of teachers of mathematics. Tersedia: http://www.math.umt.edu/ TMME/Monograph3/Zan_Monograph3_ pp.157_ 168.