• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dalam bab ini memaparkan mengenai kesimpulan yang ada dalam pembahasan Bab III, atau inti permasalahan dari topik yang diteliti, selain itu juga memaparkan mengenai saran yang berasal dari pengamatan penulis, hal ini tentunya berguna untuk memperbaiki sesuatu yang belum tepat pada kebiasaan pada umumnya.

19 BAB II

PROFIL INSTANSI 2.1 Sejarah Singkat Fakultas Ekonomi USU

Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara lahir di Nanggroe Aceh Darussalam atau diluar Propinsi Sumatera Utara. sebagai Dekan pada waktu itu adalah Dr. Teuku Iskandar.

Yayasan Universitas Sumatera Utara sendiri pada waktu itu berada di Nanggroe Aceh Darussalam , namun Fakultas Ekonomi yang berada di Kutaraja (Banda Aceh) tetap memakai nama dibawah panji Universitas Sumatera Utara. Ini menunjukkan bahwa pada waktu itu teknik operasional berada di Kuataraja, sedangkan penyelesaian administrasinya tetap berada dibawah Presiden Universitas Sumatera Utara (istilah untuk nama pimpinan pada waktu itu). Dengan perjalanan yang panjang. Fakultas Ekonomi Unversitas Sumatera Utara berdirilah dengan perlahan-lahan, dimana untuk pimpnan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara diwaktu itu dipercayakan kepada Prof. Tjung Ted Koei dengan jabatan Acting dengan Kepala Biro Administrasi dipegang oleh T. Cheffudin (almarhum). Berdasarkan program kerja yang ditetapkan semula pada siding dewan dosen Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara 21 Juli 1961, ada 4 perencanaan pedoman, yaitu:

1) Mengenai Kurikulum dibuka 2 jurusan, yaitu :

a. Jurusan Ekonomi Sosial (sekarang jurusan ekonomi pembangunan) b. Jurusan Ekonomi Pembangunan (sekarang jurusan manajemen)

2) Masalah Sistem pengajaran dan ujian

3) Tenaga pengajar untuk tahun pertama dan kedua adalah sebagai berikut :

a. Prof. Dr. Tjung Ted Koei b. Prof. Mr. Suhunan Hamzah c. Drs. T. M. H. L. Tobing d. Drs. T. Mustafa e. Drs. Aziz Siregar f. Drs. M. A. T. Sihaloho g. A. T. Baros h. B. P. Hasibuan

Berhubung Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara yang berkedudukan di Kutaraja (sekarang Banda Aceh) memisahkan diri dari Universitas Sumatera Utara dan bergabung dengan Universitas Syiah Kuala, maka memperoleh status negeri dengan surat keputusan menteri Perguruan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan R.I No. 64/1961 tentang Penegerian Fakultas Ekonomi yang diselenggarakan oleh Yayasan Sumatera Utara dan pemasukan ke dalam lingkungan Universitas Sumatera Utara tanggal 24 November 1961 yang berlaku surat terhitung mulai 1 Oktober 1961.

Sesuai dengan Kepetusan Menterii Pendidikan dan Kebudayaan R.I No. 0535/0/1983, tanggal 8 Desember 1983, Keputusan Dirjen. Pendidikan tinggi No. 131/DIKTI/Kep/1984, dan disusul Surat Keputusan 23/DIKTI/Kep/1987.

21 Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara mengasuh dua jenjang Program pendidikan, yatu Program Pendidikan Strata-1 Program Pendidikan D-III.

Program Pendidikan Strata-1 meliputi 3 (tiga) Departemen, yaitu : a. Departemen Ekonomi Pembangunan

b. Departemen Manajemen c. Departemen Akuntansi

Sedangkan Program Dipoma-III terdiri dari : a. Jurusan Keuangan

b. Jurusan Akuntansi c. Jurusan Sekretaris

Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara di Medan mulai menerima Mahasiswa pada bulan Agustus1961.

Visi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara :

Visi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara adalah menjadi salah satu Fakultas Ekomoni terkemuka yang dikenal unggul dan mampu memenuhi kebutuhan pasar dalam persaingan global.

Misi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara :

a. Menghasilkan lulusan yang mempunyai karakter dan kompetensi dalam bidang ilmu ekonomi, Manajemen, dan Akuntansi yang berorientasi pasar. b. Meningkatkan kualitas proses belajar mengajar dengan pemberdayaan

c. Mengembangkan dan meningkatkan pelaksanaan dharma penelitian dan pengabdian sebagai upaya meningkatkan mutu keilmuan dadn sumber pendanaan Fakultas dalam status BHMN.

d. Senantiasa berusaha meningkatkan pellayanan kepada Mahasiswa selaku pelanggan (customer) dan stakeholder lainnya.

e. Menigkatkan jaringan dan kerjasama dengan institusi swasta dan pemerintahan serta organisasi professional dan lembaga lain terkait yang bertaraf nasional dan internasional.

2.2 Jenis Usaha/ Kegiatan

Fakultas adalah unsur pelaksana akademik yang melaksanakan dan mengembangkan pendidikan, penelitian, pengabdian/pelayanan masyarakat dan pembinaan civitas akademik. Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara merupakan sebuah instansi yang menghasilkan jasa pendidikan non-profit (tidak berorientasi pada perolehan laba), seperti perusahaan penghasil jasa pada umumnya yang bertujuan menghasilkan laba bagi perusahaan.

Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara lebih berorientasi pada pelayanan pendidikan yang bermutu dan berkualitas, melakukan kegiatan social berupa pengabdian kepada masyarakat sesuai dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi; penyelenggaraan pendidikan, pengabdian penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.

23 Dengan demikian, diharapkan lulusan-lulusan dari Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara adalah lulusan yang mempunyai kualitas yang baik dan mampu bersaing di lapangan pekerjaan nantinya.

2.3 Strukstur Organisasi

Struktur Organisasi diperlukan untuk membedakan batas-batas wewenang dan tanggung jawab secara sistematis yang menunjukkan adanya hubungan/keterkaitan antara setiap bagian untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Melalui struktur organisasi yang baik, pengaturan pelaksanaan dapat diterapkan, sehingga efisiensi dan efektivitas kerja dapat diwujudkan melalui kerja sama dengan koordinasi yang baik sehingga tujuan perusahaan dapat dicapai.

Suatu instansi terdiri dari berbagai unit kerja yang dapat dilaksanakan perseorangan, maupun kelompok kerja yang berfungsi melaksanakan serangkaian kegitan tertentu dan mencakup tata hubungan secara vertikal melalui saluran tunggal. Struktur Organisasi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara dapat dilihat pada Gambar 1.2 berikut ini :

Gambar 2. 1 Struktur Organisasi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

Rektor dan Pembantu Rektor

Dekan dan Pembantu Dekan Dewan Perimbangan Fakultas Ketua dan Sekretaris Ketua dan Sekretaris Unit Penunjang Fakultas

Kepala Sub Bagian Tata Usaha

Ketua Lab/Studio/ bengkel Ketua Prodi Intra

Departemen

Ketua dan Sekretaris Ketua Inter

25 Pimpinan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

Plt. Dekan : Drs. H. Arifin Lubis, MM, Ak

Pembantu Dekan I : Fahmi Natigor Nasution, SE, M, Acc, Ak

Pembantu Dekan II : Drs. H. Arifin Lubis, MM, Ak

Pembantu Dekan III : Drs. Ami Dilham, M.Si

Dewan Pertimbangan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

Ketua : Drs. M. Lian Dalimunthe, M. Ec, Ac

Sekretaris : Wahyu Ario Pratomo, SE, M.Ec

Anggota : Prof. Dr. Ade Fatma Lubis, MBA, MAFIS

Prof. Dr. Ritha F. Dalimunthe, SE, M.Si

Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec, Acc

Prof. Dr. Ramli, MS

Drs. Arifin Hamzah, MM, Ak

Drs. Ami Dilham, M.si

Drs. Arifin Akhmad, M.Si, Ak

Departemen Ekonomi Pembagunan

Ketua : Wahu ario Pratomo, SE, M.Ec

Sekretaris : Drs. Syahrir Hakim Nasution, M.Si

Departemen Manajemen

Ketua : Dr. Isfenti Sadalia, SE, ME

Skretaris : Dr. Marhayanie, M.Si

Departemen Akuntansi

Ketua : Dr. Syarifuddin Ginting SE, Ak, MAFIS, CPA

Sekretaris : Drs. Hotmal Jafar, MM, Ak

Diploma Keuangan

Plt. Ketua : Drs. Hasan Sakti Siregar, M.Si, Ak

27 Diploma Akuntansi

Ketua : Drs. Rustam, M.Si, Ak

Sekretaris : Drs. Chairul Nazwar, M.Si, Ak

Diploma Kesekretariatan

Ketua : Dr. Beby Karina Fawzeea Sembiring, SE, MM

Bagian Tata Usaha

Kepala bagian Tata Usaha : Ridwan Saleh S.H, CN

Kasub Personalia : Maslan, SE

Kasub Keuangan : Eka Juliani, SE

Kasub. Perlengkapan : Ahmad Faizul, SE, M.Si

Kasub Akademik : Fepty Aniar, SE

Lembaga- Lembaga Penunjang

Kepala Unit Pelayanan : Hotmal Dja’far, SE, MM, Ak

Sekretaris : Wahyu Ario Pratomo, SE, M.Ec

Bagian Perpustakaan

Kepala Perpustakaan : Mylita S.E

2.4 Job description

Berikut ini adalah Job Description dari setiap unit pada bagian Tata Usaha dan Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi USU yang terdiri dari :

2.4.1 Bagian Tata Usaha

Tugasnya adalah :

a. Menyusun Rencana kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) bagian dan mempersiapkan penyusunan RKAT Fakultas.

b. Menghimpun Menelaah Peraturan perundang-undangan di bidang ketatausahaan akademik, administrasi umumdan keuangan, kemahasiwaan dan alumni, kepegawaian dan perlengkapan.

c. Mengumpulkan dan mengolah data ketatausahaan di bidang akademik

29

d. Melaksanakan urusan persuratan, kerumahtanggaan, perlengkapan,

kepegawaian, keuangan, dan kearsipan.

e. Melaksanakan urusan rapat dinas dan upacara resmi di lingkungan

fakultas.

f. Melakasanakan administrasi pendidikan, penelitian dan pengabdian/

pelayanan kepada masyarakat.

g. Melaksanakan urusan kemahasiswaan dan hubungan alumni fakultas.

h. Melaksanakan pemantauan dan evaluasi kegiatan di lingkungan fakultas. i. Melaksanakan administrasi perencanaan dan pelayanan informasi.

j. Melaksanakan penyimpanan dokumen dan surat yang berhubungan

dengan kegiatan fakultas.

k. Menyusun laporan kerja bagian dan mempersiapkan penyusunan laporan

fakultas.

2.4.2 Sub Bagian Akademik Tugasnya adalah :

a. Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) Sub Bagian dan mempersiapkan penyusunan RKAT bagian

b. Mengumpulkan dan mengelolah data di bidang pendidikan, penelitian dan pengabadian/ pelayanan kepada masyrakat.

c. Melakukan administrasi akademik

e. Menghimpun dan mengklasifikasikan data pencapaian target kurikulum

f. Melakukan urusan kegiatan pertemuan ilmiah di lingkungan fakulas g. Melakukan administrasi penelitian dan pengabdian/pelayanan pada

masyarakat di lingkungan fakultas.

h. Menyusun laporan kerja Sub Bagian dan mempersiapkan penyusunan laporan bagian.

2.4.3 Sub Bagian Umum dan Keuangan

Tugas adalah :

a. Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) Sub Bagian

dan mempersiapkan penyusunan RKAT Bagian

b. Mengumpulkan dan mengolah data ketatausahaan dan kerumahtanggaan.

c. Melakukan urusan persuratan dan kearsipan dilingkungan fakultas d. Melakukan urusan penerimaan tamu pimpinan, rapat dinas dan

pertemuan ilmuah di lingkungan fakultas. e. Mengumpulkan dan mengolah data keuangan

f. Melakukan penerimaan, penyimpanan, pembekuan, pengeluaran, dan pertanggungjawaban keuangan.

g. Melakukan pembayaran gaji honorium, lembur, vakansi, perjalanan dinas, pekerjaan borongan dan pembelian serta pengeluaran lainnya yang telah diteliti kebenarannya.

31 i. Menyusun laporan kerja Sub Bagian dan mempersiapkan penyusunan

laporan bagian.

2.4.4 Sub Bagian Kepegawaian

Tugasnya adalah :

a. Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) Sub

Bagian dan mempersiapkan penyusunan RKAT Bagian. b. Melaksanakan proses pengadaan dan pengangkatan pegawai c. Melakukan urusan mutasi pegawai

d. Memverifikasi usulan angka kredit jabatan fungsional.

e. Memproses penempatan angka kredit jabatan fungsional usul

kenaikan jabatan/pangkat surat keputusan mengajar, pengangkatan Guru Besar Tetap/Tidak Tetap/Emritus, izin, dan cuti.

f. Melaksanakan pemberian penghargaan pegawai g. Memsproses SK jabatan structural dan fungsional. h. Memproses pelanggaran disiplin pegawai

i. Menyusun laporan kerja sub Bagian dan mempersiapkan penyusunan laporan Bagian.

2.4.5 Sub Bagian Kemahasiswaan dan Alumni

a. Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) Sub Bagian dan mempersiapkan penyusunan RKAT Bagian.

b. Mengumpulkan dan mengolah data di bidang kemahasiswaan dan alumni.

c. Melakukan administrasi kemahasiswaan.

d. Melakukan urusan izin/rekomendasi kegiatan kemahasiswaan. e. Mempersiapkan usul pemilihan mahasiswa yang berprestasi.

f. Mempersiapkan pelaksanaan kegiatan kemahasiswaan tingkat

universitas.

g. Melakukan pengurusan beasiswa, pembinaan kari dan layanan kesejahteraan mahasiswa.

h. Melakukan pemantauan pelaksanaan kegiatan pembinaan

kemahasiswaan.

i. Mengoperasionalkan sistem informasi kemahasiswaan dan alumni

j. Melakukan penyajian informasi di bidan kemahiswaan dan alumni.

k. Menyusun laporan kerja Sub Bagian dan mempersiapkan penyusunan laporan Bagian.

2.4.6 Sub Bagian Perlengkapan

Tugasnya adalah :

a. Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) Sub Bagan dan mempersiapkan penyusunan RKAT Bagian.

33

c. Mengoperasionalkan system informasi kerumahtanggan dan

perlengkapan

d. Melakukan pemeliharaan kebersihan, keindahan dan keamanan

lingkungan.

e. Melakukan penyimpanan dokumen dan surat di bidang

kerumahtanggan dan perlengkapan.

f. Melakukan urusan pengelolaan barang perlengkapan.

g. Menyusun laporan kerja sub Bagian dan mempersapkan penyusunan laporan Bagian.

2.4.7 Sub Bagian Perpustakaan

Tugasnya adalah : a. Conroller

i. Inventaris Ruang Baca/ Perpustakaan Fakultas Ekonomi USU ii. Kinerja Pegawai/ Staf Administrasi Ruang Baca

iii. Proses Registrasi buku, jurnal, majalah sampai tersusun di rak sesuai jurusan.

iv. Kunjungan belajar mahasiswa dan staf pengajar serta cara mempergunakan fasilitas perpustakaan/ruang baca.

b. Laporan

i. Sesuai usulan maasiswa/staf pengajar mengajukan permohonan pembelian buku-buku atau jurnal baru kepada dekanat baik secara lisan/surat sebagai proses pendukung prosses belajar.

ii. Permintaan perlengkapan harian kepada sub bagian perlengkapan. iii. Permintaan pembuatan surat teguran dari Dekan kepada staf

pengajar, staf administrasi yang mempergunakan fasilitas perpustakaan/ruang baca tidak sesuai dengan peraturan yang ditetapkan dekanat.

2.5 Kinerja Usaha Terkini

Setiap perusahaan mempunyai visi dan misi yang harus dijalankan sesuai dengan tujuan perusahaan, butuh waktu untuk mencapai itu semua begitu juga pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara, fakultas terus berupaya agar tujuan yang telah digariskan oleh fakultas dapat terwujud.

Tidak mudah dalam mewujudkan itu semua karena membutuhkan kerja keras yang tinggi dan disiplin dan loyalitas dalam bekerja.

Pastinya untuk mendorong mencapai hasil yang maksimal diperlukan kinerja yang bermutu dan tepat. Jadi kinerja usaha terkini yang dijalankan perusahaan adalah menyelenggarakan program pendidikan dan pengajaran terhadap mahasiswa, melakukan berbagai macam penelitian-penelitian ilmiah khususnya bidang ekonomi yang bermanfaat bagi universitas, mahasiswa dan masyarakat, serta melakukan pengabdian kepada masyarakat berupa seminar-seminar kepada masyarakat, memotivasi masyarakat agar dapat hidup lebih layak dan mandiri, kegiatan

35

melakukan pembinaan terhadap civitas akademika agar dapat

menghasilkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang benar-benar memiliki kualitas yang baik.

Kegiatan-kegiatan kerohaniaan juga tetap dilaksakan fakultas, seperti perayaan hari-hari besar keagamaan (misalnya: Natal, Paskah, Idul Fitri, Isr’a M’raj, dll) sehingga para civitas akademika selalu memilki nilai-nilai dan norma- norma keagamaan dalam menjalani hidup, serta selalu bertaqwa kepada Tuhan Yang maha Esa.

2.6 Rencana Kegiatan

Rencana kegiatan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara antara lain :

a. Persiapan kuliah mahasiswa semester genap/ganjil. b. Perkuliahan semester genap/ganjil

c. Ujian mid semester/ujian semester genap/ ganjil.

BAB III PEMBAHASAN 3.1 Kepemimpinan

3.1.1 Defenisi Kepemimpinan

Kepemimpinan merupakan aspek inti dari manajemen-manajemen melalui kepemimpinan dan menjadi posisi kunci dalam kegiatan organisasional, sebab kepemimpinan merupakan penyelaras dalam kegiatan kerjasama dalam organisasi. Bahwa kepemimpinan yang efektif membawa pengaruh yang positif terhadap motivasi kerja dan juga unjuk kerja. Menurut Silalahi (2002:302) kepemimpinan definisikan sebagai proses mempengaruhi orang lain, baik seseorang atau kelompok orang, agar berperilaku untuk mencapai tujuan yang ditetapkan. Definisi ini menunjukkan yang pertama, ada kegiatan mempengaruhi ialah usaha-usaha untuk membuat orang lain bertindak atau berperilaku. Dalam konteks ini ada orang yang mempengaruhi yang disebut pemimpin (leader), dan ada orang-orang lain (seorang-orang atau kelompok) yang dipengaruhi yang disebut pengikut (follower). Kedua, ada sasaran yang ingin dicapai yang terdiri atas saaran antara dan sasaran akhir. Sasaran antara ialah agar pengikut menampilkan perilaku tertentu atau memberi kontribusi sesuai dengan yang diinginkan atau yang dibutuhkan yang merupakan tujuan kepemimpinan(leadership goals), sedangkan sasaran akhir ialah tercapainya tujuan organisasi(organization goals) sebagai hasil

37 pemimpin, pengikut dan lingkungannya. Yang terakhir ini sangat ditekankan oleh para teorisi situasional atau kontingensi.

3.1.2 Teori Kepemimpinan

Sifat, perilaku dan situasi kepemimpinan yang menentukan tingkat kepengikutan atau mengapa orang menerima pengaruh dari seorang pemimpin dapat dijelaskan melalui toeri kepemimpinan. Menurut Veithzal (2004:11) ada beberapa teori kepemimpinan, yaitu:

1. Teori Sifat

Teori yang berusaha mengidentifikasikan karakteristik khas (fisik, mental, kepribadian) yang dikaitkan dengan keberhasilan kepemimpinan. Teori ini menekankan pada atribut-atribut pribadi dari para pemimpin.Teori ini didasarkan pada asumsi bahwa beberapa orang merupakan pemimpin alamiah dan dianugerahi beberapa ciri yang tidak dipunyai orang lain seperti energi yang tiada habis-habisnya, intuisi yang mendalam, pandangan masa depan yang luar biasa dan kekuatan persuasif yang tidak tertahankan. Teori kepemimpinan ini menyatakan bahwa keberhasilan manajerial disebabkan karena memiliki kemampuan-kemampuan luar biasa dari seorang pemimpin.

a. Inteligensia

Perbedaan inteligensia yang ekstrim antara pemimpin dan pengikut yang dapat menimbulkan gangguan. Sebagai contoh, seorang pemimpin dengan IQ yang cukup tinggi berusaha untuk mempengaruhi suatu kelompok yang anggotanya memilki IQ rata-rata kemungkinan tidak akan mengerti mengapa anggota-anggotanya tidak memahami persoalannya.

b. Kepribadian

Beberapa hasil penelitian menyiratkan bahwa sifat kepribadian, keaslian, integritas pribadi dan percaya diri diasosiasikan dengan kepemimpinann yang efektif.

c. Karakteristik Fisik

Studi mengenai hubungan antara kepemimpinan yang efektif dan seperti usia, tinggi badan, berat badan dan penampilan memberikan hasil-hasil yang bertolak belakang.

2. Teori Kepribadian Perilaku

Di akhir tahun 1940-an antara para peneliti mulai mengeksplorasi pikiran bahwa bagaimana perilaku seseorang dapat menentukan kefektifan kepemimpinan seseorang. Dan mereka menemukan sifat-sifat, mereka meneliti pengaruhnya pada prestasi dan kepuasan dari

39 3. Teori Kepemimpinan Situasional

Suatu pendekatan terhadap kepemimpinan yang menyatakan bahwa pemimpin memahami perilakunya, sifat-sifat bawahannya dan situasi sebelum menggunakan suatu gaya kepemimpinan tertentu. Pendekatan ini memasyarakatkan pemimpin untuk memiliki keterampilan diagnostik dalam perilaku manusia.

4. Pendekatan Terbaru Dalam Kepemimpinan

Menutup tinjauan mengenai teori kepemimpinan yaitu dengan menyajikan tiga pendekatan lebih baru terhadap persoalan: suatu teori atribusi kepemimpinan, kepemimpinan karismatik dan kepemimpinan transaksional lawan transformasional.

a. Teori Atribusi Kepemimpinan

Teori ini mengemukakan bahwa kepemimpinan semata-mata suatu atribusi yang dibuat orang mengenai individu-individu lain.

b. Teori Kepemimpinan Karismatik

Teori kepemimpinan karismatik merupakan suatu perpanjangan dari teori-teori atribusi. Teori ini mengemukakan bahwa para pengikut membuat atribusi (penghubungan) dari kemampuan kepemimpinan yang heroik atau luar biasa bila mereka mengamati perilaku-perilaku tertentu. Telaah mengenai kepemimpinan karismatik sebagian besar telah diarahkan pada mengidentifikasi perilaku-perilaku yang

membedakan pemimpin karismatik dari padanan mereka yang nonkarismatik.

c. Kepemimpinan Transaksional Lawan Tranformasional

1. Pemimpin yang transaksional, pemimpin yang memandu atau memotivasi pengikut mereka dalam arah tujuan yang ditegakkan dengan memperjelas peran dan tuntutan tugas.

2. Pemimpin tranformasional, pemimpin yang memberikan

pertimbangan dan rangsangan intelektual yang diindividualkan dan yang memiliki karisma.

3.1.2 Keterbatasan Kepemimpinan

Pemimpin sebagai manusia tidak berbeda dengan orang yang dipimpinnya, tidak terlepas dari berbagai kelebihan dan kekurangan yang bersifat universal dan kodrati manusia sebagai makhluk. Sehingga bila dijumpai ada kekurangan ataupun kelemahan dalam perilaku seseorang dalam kepemimpinannya dapat dipandang sebagai keterbatasan dalam keepemimpinan. Idealnya seorang pemimpin harus berusaha membantu orang yang dipimpinnya agar mempunyai kemampuan untuk mengatasi kekurangan dan kelemahannya, sehingga dapat terhindar dari kemungkinan gagal dalam melaksanakan tugasnya. Semakin mampu mengurangi berbagai kelemahan yang ada pada dirinya, berarti sebagai manusia akan mampu meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam melaksanakan tugas-tugas pokok organisasi.

41 Menurut Veithzal (2004:60) ada beberapa bentuk keterbatasan kepemimpinan dalam melaksanakan kepemimpinannya, yaitu:

1. Keterbatasan Manusiawi

Manusia yang berhasil memperoleh kesempatan sebagai pemimpin tidak dapat lepas dari kelemahan yang bersifat universal dan kodrati. Kelemahan-kelemahan itu mengakibatkan keterbatasan dalam merealisasikan kepemimpinannya, keterbatasan dalam merealisasikan kepemimpinannya, keterbatasan itu meliputi:

2. Keterbatasan Norma Spiritual

Harkat kemanusiaan yang tinggi merupakan pembatas perilaku setiap manusia, termasuk dalam melaksanakan fungsi kepemimpinannya. Harkat manusia memikul tanggung jawab dalam arti tingkah laku dibatasi oleh nilai-nilai tertentu di antaranya norma sosial dan norma sipritual/ agama atau kepercayaan yang dipeluk oleh seorang pemimpin.

1. Keterbatasan norma spiritual yaitu keterbatasan karena manusia sebagai pemimpin memiliki kewajiban dan sekaligus melekat pada dirinya berupa larangan yang harus dipatuhi.

2. Keterbasan normatif yaitu keterbatasan karena adanya norma-norma yang berlaku dalam masyarakat dan negara, seperti hukum adat maupun hukum positif yang berlaku.

3. Keterbatasan Fisik/ Jasmaniah

Keterbatasan kepemimpinan karena unsur fisik/ jasmaniah antara lain meliputi:

1. Usia

Sebagai pemimpin pada usia muda, setiap orang memilki energi (tenaga) fisik yang bersifat maksimal untuk berprestasi, untuk mewujudkan kreativitas dan inisiatif yang positif dibandingkan dengan pemimpin yang sudah lanjut usianya.

2. Fisik yang sehat

Fisik manusia dapat letih dan sakit untuk itu perlu istirahat serta tidur yang cukup, memerlukan makanan yang bersih dan bergizi dengan maksud mewujudkan kepemimpinan yang efektif.

3. Fisik yang bervariasi/ jenis kelamin

Pengaruh jenis kelamin hanya dipengaruhi oleh norma-norma sosial dan agama.

43 Kepemimpinan yang efektif adalah kepemimpinan yang berusaha atau mampu mengatasi keterbatasan waktu, karena pemimpin tidak dapat hadir dalam acara/ waktu yang sama dalam dua acara.

5. Keterbatasan Psikis (Rohani)

Keterbatasan dibatasi oleh kemampuan psikis berupa kemampuan berpikir, mengingat, mengkhayal ,perasaan, maupun kehendak. Dan karena dibatasi oleh keterbatasan lain seperti bakat, minat, intelegensi/ kecerdasan dan berbagai sifat kepribadian.

6. Keterbatasan Administratif

Dalam kebersamaan itu tidak semua kemauan, kehendak, gagasan, pendapat, rencana, kreativitas dari seorang pemimpin dapat dilaksanakan secara bebas. Dengan kata lain keterbatasan kepemimpinan dibatasi oleh kondisi yang terdapat di dalam pengendalian proses kerja sama untuk mencapai yang disebut keterbatasan administatif. Beberapa keterbatasan administratif, yaitu: Setiap pemimpin dibatasi oleh visi dan misi organisasi, setiap pemimpin dalam menggerakkan orang-orang yang dipimpin tidak boleh keluar dari upaya mewujudkan kerja sama yang terarah pada pencapaian misi organisasi. Setiap pemimpin dibatasi oleh posisi, sebagai wujud pembidangan tugas horinzontal pada jenjang yang sama sebagai pembatas yang mengharuskan pemimpin hanya boleh melakukan kegiatan di bidangnya.

Kemampuan mewujudkan kepemimpinan yang efektif dibatasi juga secara admisnistratif oleh jumlah orang-orang yang dipimpinnya. Semakin besar jumlah orang yang dipimpin, maka semakin sulit untuk mengadakan koordinasi dan pengawasan dan perlu adanya pemimpin pembantu. Jumlah pemimpin pembatu dan anggota di dalam unit yang dipimpinnya masing-masing perlu dibatasi, agar kontrol (pengawasan) dapat dilaksanakan secara efektif sebagai bagian dari perwujudan kepemimpinan. Rentang kontrol sangat berpengaruh terhadap efektifitas kepemimpinan.

3.1.4 Hak-hak Asasi Manusia dalam Kepemimpinan

Menurut Veithzal (2004:91) tentang Hak Asasi Manusia bahwa hak asasi manusia adalah hak sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa yang melekat pada diri manusia, bersifat kodrati, universal dan abadi, berkaitan dengan harkat dan

Dokumen terkait