• Tidak ada hasil yang ditemukan

Berisi kesimpulan serta saran sehubungan dengan adanya kemungkinan pengembangan sistem pada masa yang akan datang.

STIKOM

6 BAB II

GAMBARAN UMUM PT PERTAMINA (PERSERO) SURABAYA

2.1 Latar Belakang PT PERTAMINA (PERSERO)

2.1.1 Sejarah Perusahaan

PERTAMINA adalah perusahaan minyak dan gas bumi yang dimiliki Pemerintah Indonesia (National Oil Company), yang berdiri sejak tanggal 10 Desember 1957 dengan nama PT PERMINA. Pada tahun 1961 perusahaan ini berganti nama menjadi PN PERMINA dan setelah merger dengan PN PERTAMIN di tahun 1968 namanya berubah menjadi PN PERTAMINA. Dengan bergulirnya Undang Undang No. 8 Tahun 1971 sebutan perusahaan menjadi PERTAMINA. Sebutan ini tetap dipakai setelah PERTAMINA berubah status hukumnya menjadi PT PERTAMINA (PERSERO) pada tanggal 17 September 2003 berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 22 tahun 2001 pada tanggal 23 November 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi.

2.1.2 Profil Perusahaan

PT PERTAMINA (PERSERO) didirikan berdasarkan akta Notaris Lenny Janis Ishak,SH No. 20 tanggal 17 September 2003, dan disahkan oleh Menteri Hukum & HAM melalui Surat Keputusan No. C-24025 HT.01.01 pada tanggal 09 Oktober 2003. Pendirian Perusahaan ini dilakukan menurut ketentuan – ketentuan yang tercantum dalam Undang – Undang No. 1 tahun 1995 tentang

STIKOM

7

Perseroan Terbatas, Peraturan Pemerintah No. 12 tahun 1998 tentang Perusahaan Perseroan (Persero), dan Peraturan Pemerintah No. 45 2001 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah N0. 12 tahun 1998 dan peralihannya berdasarkan PP No.31 Tahun 2003 ”TENTANG PENGALIHAN BENTUK PERUSAHAAN PERTAMBANGAN MINYAK DAN GAS BUMI NEGARA (PERTAMINA) MENJADI PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO)”. Sesuai akta pendiriannya, maksud dari Perusahaan Perseroan adalah untuk menyelenggarkan usaha di bidang minyak dan gas bumi, baik didalam maupun di luar negeri serta kegiatan usaha lain yang terkait atau menunjang kegiatan usaha di bidang minyak dan gas bumi tersebut.

Adapun tujuan dari Perusahaan Perseroan adalah untuk :

1. Mengusahakan keuntungan berdasarkan prinsip pengelolaan Perseroan secara efektif dan efisien.

2. Memberikan kontribusi dalam meningkatkan kegiatan ekonomi untuk kesejahteraan dan kemakmuran rakyat.

Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut, Perseroaan melaksanakan kegiatan usaha sebagai berikut :

1. Menyelenggarakan usaha di bidang minyak dan gas bumi beserta hasil olahan dan turunanya.

2. Menyelenggarakan kegiatan usaha dibidang panas bumi yang ada pada saat pendiriannya, termasuk Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) yang telah mencapai tahap akhir negosiasi dan berhasil menjadi milik Perseroaan. 3. Melaksanakan pengusahaan dan pemasaran Liquified Natural Gas (LNG) dan

produk lain yang dihasilkan dari kilang LNG.

STIKOM

8

4. Menyelenggarakan kegiatan usaha lain yang terkait atau menunjang kegiatan usaha sebagaimana dimakasud dalam nomer 1,2, dan 3.

Sesuai dengan ketentuan dalam Undang – Undang MIGAS baru, Pertamina tidak lagi menjadi satu – satunya perusahaan yang memonopoli industri MIGAS dimana kegiatan usaha minyak dan gas bumi diserahkan kepada mekanisme pasar.

2.1.3 Visi, Misi dan Tata Nilai PT PERTAMINA (PERSERO)

Visi

Menjadi perusahaan energi nasional kelas dunia.

Misi

Menjalankan usaha minyak, gas, serta energi baru dan terbarukan secara terintegrasi, berdasarkan prinsip – prinsip komersial yang kuat.

Tata Nilai

Bersih : Dikelola secara profesional, menghindari benturan kepentingan, tidak menoleransi suap, menjunjung tinggi kepercayaan dan integritas. Berpedoman pada asas – asas tata kelola korporasi yang baik.

Kompotitif : Mampu berkompetisi dalam skala regional maupun internasional, mendorong pertumbuhan melalui investasi, membangun budaya sadar biaya dan menghargai kinerja

STIKOM

9

Percaya Diri : Berperan dalam pembangunan ekonomi nasional, menjadi pelopor dalam reformasi BUMN, dan membangun kebanggaan bangsa.

Fokus Pada Pelanggaran : Beorientasi pada kepentingan pelanggan, dan berkotmitmen untuk memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan.

Komersial : Menciptakan nilai tambah dengan orientasi komersial, mengambil keputusan berdasarkan prinsip – prinsip yang sehat.

Berkemampuan : Dikelola oleh pemimpin dan pekerja yang profesional dan memiliki talenta dan penguasaan teknis tinggi, berkomitmen dalam membangun kemampuan riset dan pengembangan.

2.1.4 Makna dan Arti Logo PT PERTAMINA (PERSERO)

Logo dari PT PERTAMINA (PERSERO) tidak hanya sekedar logo, logo tersebut memiliki makna dan arti yang kuat dalam menggambarkan visi dan misi dari perusahaan ini. Berikut adalah gambar logo beserta makna dan arti dari logo PT PERTAMINA (PERSERO) yang ditampilkan pada Gambar 2.1.

Sumber : stloverprogram.blogspot.com Gambar 2.1 Logo PT PERTAMINA (PERSERO)

STIKOM

10 Keterangan

1. Elemen logo membentuk huruf P berbentuk panah yang berarti PERTAMINA sebagai perusahaan yang bergerak maju dan progresif.

2. Warna – warna yang berani menunjukkan langkah besar yang diambil PERTAMINA dan aspirasi perusahaan akan masa depan yang lebih positif dan dinamis. Arti dari warna – warna tersebut sebagai berikut :

a. Biru

Andal, dapat dipercaya dan bertanggung jawab b. Hijau

Sumber daya energi yang berwawasan lingkungan c. Merah

Keuletan dan ketegasan serta keberanian dalam menghadapi berbagai macam kesulitan.

2.2 Gambaran Umum PT PERTAMINA (PERSERO) UPMS V Surabaya

2.2.1 Visi, Misi dan Motto PT PERTAMINA (PERSERO) UPMS V Surabaya

Visi

Menjadi unit pemasaran yang terbesar dan terpandang. Misi

Menguasai pemasaran produk migas di Jawa Timur, Bali, NTB, NTT dan Timor Lorosae efektif dan efisien untuk memenuhi kepuasan pelanggan dan menjadikan para pekerja sebagai manusia karya yang sejahtera.

STIKOM

11 Motto

Kepuasan pelanggan adalah kebanggaan kami.

2.2.2 Wilayah kerja Unit Pemasaran V

Wilayah kerja PERTAMINA Upms V meliputi Jawa Timur, Bali, NTB, NTT, dan Timor Lorosae yang dikelompokkan menjadi cabang Jawa Timur (7 depot dan 2 DPPU), cabang Denpasar (5 depot dan 4 DPPU), cabang Kupang (8 depot dan 4 DPPU) dan Timor Lorosae (1 depot 1 DPPU). Berikut adalah wilayah kerja PERTAMINA Upms V yang ditampilkan pada Gambar 2.2.

Sumber : u13aps.blogspot.com Gambar 2.2 Wilayah Kerja Unit Pemasaran V

Dengan wilayah kerja tersebut, maka kompleksitas bisnis menjadi lebih rumit karena adanya beberapa perlakuan cabang yang berbeda. Dalam hal besarnya volume penjualan juga sangat bervariasi mulai dari lokasi yang hanya mempunyai puluhan transaksi, ratusan hingga ribuan per hari.

Tantangan yang dihadapi diantaranya kondisi geografis yang terdiri dari beberapa pulau dengan tingkat kemajuan yang beragam, kesulitan sarana

STIKOM

12

transportasi dan depot-depot terpencil, ketersediaan, sarana infrastruktur komunikasi dan kondisi kemampuan SDM.

2.2.3 Tugas Pokok PT PERTAMINA (PERSERO) Upms V

Tugas Pokok PT PERTAMINA (PERSERO) Upms V Surabaya, Sebagai Berikut :

1. Mendistribusikan bahan bakar minyak dan gas bumi untuk memenuhi kebutuhan di wilayah kerja unit pemasaran V (Jawa Timur, Bali, NTB, NTT, dan Timor Lorosae).

2. Memasarkan bahan-bahan produk minyak serta petrokimia di wilayah kerja unit pemasaran V.

2.2.4 Sarana dan Fasilitas Sarana Pelabuhan : - Jumlah : 14 buah - Kapasitas (HP) : 70-1650

- Status : milik/alokasi Upms V Call Tanker tiap bulan :

- Surabaya : 40 - T.Wangi : 19 - TT. Manggis : 23 - Benoa/Bali : 24 - Tenau/Kupang : 13

STIKOM

SURABAYA

13

2.3 Sekilas Tentang Area Manager IT M&T Surabaya

Area manager IT M&T Surabaya memiliki fungsi merencanakan, menyelenggarakan, mengatur, mengkoordinasi, dan mengawasi pengolahan sistem informasi dan telekomunikasi guna menunjang kelancaran kegiatan operasional di area ex Upms V Surabaya. Dalam kinerjanya, IT M&T lebih bersifat sebagai rekan bisnis fungsi lain di PT PERTAMINA (PERSERO) dengan beberapa capaian dan standarisasi karena mengutamakan layanan profesional. Untuk menjaga komitmen profesionalitasnya, area manager IT M&T Surabaya sudah memiliki sertifikat ISO 20000-1 : 2005 ITSM (IT Service Management) untuk layanan MySAPs (Perusahaan pertama di Indonesia) dan sertifikat Tata Kelola IT-COBIT.

2.3.1 Tugas Pokok Area Manager IT M&T Surabaya

Guna menunjang kelancaran kegiatan operasional di area ex Upms V Surabaya, tugas Area manager IT M&T Surabaya adalah merencanakan, menyelenggarakan, mengatur, mengkoordinasi, dan mengawasi kegiatan yangg meliputi :

- Sistem Informasi :

Pelayanan pengolahan informasi/data/database, penyediaan dan pemeliharaan perangkat komputer (Perangkat lunak, perangkat keras) serta material pendukung.

- Telekomunikasi & Audio Visual :

Penyediaan dan pemeliharaan jaringan komunikasi data dan voice , peralatan telekomunikasi, peralatan audio visual.

STIKOM

14 2.3.2 Struktur Organisasi

Berikut adalah Struktur Organisasi dari Area Manager IT M&T Surabaya yang ditampilkan pada Gambar 2.2.

Sumber : sigoestowork.wordpress.com Gambar 2.3 Struktur Organisasi Area Manager IT M&T Surabaya 2.3.3 Layanan dan SLA

2.3.3.1 Layanan Ketersediaan Sistem SAP

Adalah ketersediaan (uptime) sistem SAP yang dijamin dalam jangka waktu setahun, diluar Planned Downtime.

2.3.3.2 Layanan Dukungan SAP

Fungsi-fungsi dukungan bagi penggguna aplikasi terkait dengan penyelesaian masalah teknis maupun permohonan bantuan untuk proses transaksi dan penggunaan aplikasi SAP beserta seluruh fungsi-fungsi aplikasi atau interface yang terkait.

STIKOM

15 2.3.3.3 Layanan Pemeliharaan SAP

Peningkatan fungsi (enhancement) serta modifikasi aplikasi SAP, pembuatan report, beserta seluruh fungsi-fungsi aplikasi atau interface yang terkait yang tidak merubah bisnis.

2.3.3.4 Layanan Pengembangan SAP

Pengembangan baru, peningkatan fungsi aplikasi bisnis SAP beserta seluruh fungsi-fungsi aplikasi atau interface yang terkait yang merubah atau menambah proses bisnis.

2.3.3.5 Layanan Dukungan Aplikasi non-ERP

Fungsi-fungsi dukungan bagi pengguna aplikasi terkait dengan penyelesaian masalah teknis maupun permohonan bantuan untuk penggunaan aplikasi non-ERP.

2.3.3.6 Layanan Pemeliharaan Aplikasi non-ERP

Peningkatan fungsi (enhancement) serta modifikasi aplikasi Non-ERP, pembuatan report, beserta seluruh fungsi-fungsi aplikasi atau interface yang terkait yang tidak merubah bisnis.

2.3.3.7 Layanan Pengembangan Aplikasi non-ERP

Secara umum layanan ini meliputi beberapa aktifitas untuk memenuhi permintaan pembangunan atau pengembangan sistem aplikasi non ERP yang

STIKOM

16

merubah/menambah bisnis atau perubahan yang memerlukan koordinasi bisnis user dengan fungsi-fungsi di CSS.

2.3.3.8 Konsultasi IT

Layanan jasa konsultasi ini meliputi penyusunan/pembuatan pelaporan hasil kajian trend dan alternatif solusi teknologi informasi sesuai dengan kebutuhan bisnis perusahaan.

2.3.3.9 Layanan Email & File Sharing

Mencakup permintaan file sharing, dan permintaan akun domain pertamina.com beserta fitur-fiturnya (Email, akses internet, akses VPN), serta dukungan atas gangguan / masalah yang terjadi.

2.3.3.10 Layanan Jaringan & Internet

Mencakup permintaan instalasi jaringan baik per komputer maupun lokasi kerja tertentu, baik Wired maupun Wireless, serta dukungan atas gangguan atau masalah yang terjadi baik dalam lingkup lokal maupun internet.

2.3.3.11 Layanan Telekomunikasi

Mencakup permintaan layanan telepon meja, facsimile, SIM Card Korporat, Push Mail, HT, Serta dukungan atas gangguan / masalah yang terjadi.

STIKOM

17 2.3.3.12 Layanan Multimedia

Mencakup permintaan sarana multimedia untuk keperluan acara & rapat meliputi proyektor, sound system, teleconference, video conference, serta dukungan atas gangguan / masalah yang terjadi.

2.3.3.13 Layanan Sarana & Prasarana

Mencakup permintaan perangkat PC, Notebook, Printer, beserta software resmi, IT Supplies (toner, kertas, external HD, dsb), perbaikan atas perangkat yang bermasalah, serta peminjaman perangkat untuk acara / rapat.

2.3.3.14 Layanan IT Customer Service

Mencakup dukungan level pertama untuk semua insiden dan penggunaan aplikasi TI baik secara remote, walk-in, maupun on-site.

2.3.3.15 Layanan Master Data Maintenance

Pemeliharaan master data dan memberikan pelayanan terhadap user mengenai pembangunan/pembenahan Master Data. Juga memberikan tuntunan kepada User agar dapat menterjemahkan suatu data teknis (technical data) dari suatu unit proses/produksi di Pertamina menjadi database yang sesuai dengan yang dibutuhkan oleh MySAP.

STIKOM

18

2.3.3.16 Layanan Proses Bisnis General Accounting

Memberikan proses bisnis General Accounting kepada bisnis unit/users di Pertamina, termasuk Day to Day Processing, Month-end Processing dan Year-end Processing pada SAP application.

2.3.3.17 Layanan Proses Bisnis Sales

Memberikan proses bisnis Sales kepada bisnis unit/users di Pertamina, termasuk Day to Day Processing, Month-end Processing dan Year-end Processing pada SAP application.

2.3.3.18 Layanan Proses Bisnis Procurement Operation

Memberikan proses bisnis Purcare Order kepada bisnis unit/users di Pertamina, termasuk Day to Day Processing, Month-end Processing dan Year-end Processing pada SAP application.

2.3.3.19 Layanan Proses Human Resource Operation

Memeberikan proses bisnis HR kepada bisnis unit/users di Pertamina, termasuk Day to Day Processing, Month-end Processing dan Year-end Processing pada SAP application.

STIKOM

19 BAB III LANDASAN TEORI

3.1 LDAP

3.1.1 Pengertian LDAP

Menurut Cartealy (2013, p75), Lightweight Directory Access Protocol (LDAP) merupakan protokol yang mendefinisikan bagaimana data directory dapat diakses melalui jaringan. LDAP biasa digunakan untuk menyimpan berbagai informasi terpusat yang dapat diakses oleh berbagai macam mesin atau aplikasi dari jaringan. Penggunaan LDAP di dalam sistem akan membuat pencarian informasi menjadi terintegrasi dan sangat mudah. sebagai contoh, LDAP seringkali digunakan untuk menyimpan nama pengguna dan sandi yang terdapat di dalam sistem secara terpusat.

Seperti disebutkan sebelumnya, LDAP merupakan protokol yang hanya mengatur bagaimana caranya mengakses informasi yang tersimpan sebagai direktori melalui jaringan, bukan bagaimana menyimpan informasi. Semua aplikasi server LDAP memiliki protokol pengaksesan direktori yang sama, walaupun mungkin memiliki sistem penyimpanan direktori yang berbeda. Hal ini menyebabkan banyak vendor membuat produk yang mendukung LDAP, karena vendor tersebut hanya perlu membuat produk yang dapat mengerti bagaimna caranya mengakses informasi LDAP. Vendor tidak perlu khawatir sistem apa yang digunakan sebagai penyimpanan direktori. Oleh karena itu, LDAP bisa dikatakan terbebas dari platform yang digunakan.

STIKOM

20

LDAP pada dasarnya menyimpan informasi sama halnya seperti yang dilakukan oleh aplikasi database relasional seperti MYSQL. LDAP juga memproses permintaan dan perubahan terhadap data atau informasi seperti yang dilakukan oleh berbagai aplikasi RDBMS sehingga LDAP sebenarnya merupakan aplikasi database. Namun LDAP bukanlah merupakan aplikasi database relasional. LDAP tidak dioptimasi untuk memproses perubahan data dalam skala besar dan cepat secara nyata. LDAP dioptimasi untuk mencari informasi secara cepat.

Jika aplikasi RDBMS sangat mementingkan keakuratan data secara real-time tidak halnya dengan LDAP. LDAP tidak terlalu mementingkan keakuratan data. LDAP lebih mementingkan perform baca yang sangat cepat. Ketidakakuratan data selama beberapa saat sebagai akibat perubahan informasi, bukanlah masalah yang sangat penting bagi LDAP. Oleh karena itu LDAP tidak tepat jika digunakan sebagai tulang punggung penyimpan informasi aplikasi e-commerce yang sangat sibuk, tetapi LDAP akan sangat cocok untuk digunakan untuk menyimpan informasi yang sangat jarang berubah atau tidak pernah berubah sama sekali.

Server LDAP dapat mereplikasi informasi ke beberapa server LDAP lain dengan cara menarik (pull) informasi dari server utama ataupun sebaliknya. Server utama yang mendorong (push) informasi ke server lainnya sehingga didalam satu sistem mungkin terdapat beberapa server LDAP yang saling terkoneksi. Selain itu, LDAP juga dapat mendelegasikan beberapa informasi tertentu ke server lain seperti halnya yang dilakukan oleh DNS. Kemampuan

STIKOM

21

kemampuan tersebut merupakan keunggulan LDAP dibandingkan aplikasi RDBMS karena semua kemampuan tersebut merupakan protokol LDAP standart.

3.1.2 Terminologi LDAP

Menurut Cartealy (2013, p76), LDAP merupakan salah satu protokol yang memiliki terminologi yang sangat banyak dan sangat membingungkan. Terminologi tersebut harus dipahami untuk dapat mengerti bagaimana LDAP bekerja namun jangan khawatir karena hanya beberapa terminologi saja yang sangat berguna dan sudah cukup untuk dapat membuat LDAP berfungsi.

Sesuai namanya, LDAP tersusun atas direktori. Direktori merupakan kumpulan dari objek dengan atribut yang tersusun secara hirarki. Secara gampangnya, direktori merupakan kumpulan dari informasi yang tersusun secara hirarki.

Data atau informasi di LDAP disimpan di dalam struktur berjenjang seperti pohon dan setiap objek tersebut disebut entri. Struktur berjenjang berbentuk pohon tersebut secara definisi disebut dengan Data Information Tree (DIT). Di level teratas, terdapat objek yang disebut root atau sufik, dan objek lainnya disimpan didalam objek root tersebut.

Setiap entri yang terdapat di struktur pohon mempunyai hanya satu entri atau objek induk. Setiap entri tersebut dapat tidak memiliki entri turunan (child entry) ataupun dapat memiliki satu atau lebih entri turunan. Setiap entri yang memiliki induk yang sama merupakan entri saudara (sibling).

STIKOM

22

Setiap entri merupakan contoh dari satu atau lebih kelas objek (object class). Kelas objek terdiri dari nol atau lebih atribut. Atribut memiliki nama dan nilai.

Ada tiga definisi yang sangat penting di LDAP, yaitu skema, kelas objek dan atribut. Ketiganya saling terkait dan menjadi tulang punggung LDAP.

3.1.3 Skema LDAP

Menurut Cartealy (2013, p77), skema bisa diibaratkan seperti sistem pemaketan untuk kelas objek dan atribut. Setiap kelas objek dan atribut harus didefinisikan di dalam skema, dan skema tersebut harus di deklarasikan di dalam berkas konfigurasi daemon slapd, slapd.conf.

Skema menentukan informasi yang dapat disimpan di dalam LDAP, sehingga tidak sembarang informasi dapat disimpan di LDAP. Semua kelas objek dan atribut harus didefinisikan di dalam skema, termasuk hubungan antara kelas objek dan atribut, ataupun sifat objek kelas atau atribut tersebut. Semua informasi tersebut harus didefinisikan di dalam skema. Setiap skema hanya mengakomodasikan objek kelas dan atribut untuk tujuan tertentu, sebagai contoh skema samba ditujukan untuk mengakomodasi informasi yang dibutuhkan oleh samba.

Jika membutuhkan suatu informasi tertentu untuk disimpan di dalam LDAP, maka harus menggunakan skema yang sesuai. Sebagai contoh, jika ingin menyimpan informasi nama pengguna dan sandinya dengan menggunakan atribut uid dan userPassword, maka harus menggunakan skema core.

STIKOM

23

Kini banyak sekali jenis skema yang beredar di dunia maya, sehingga tidak perlu membuat skema untuk mengakomodasi kebutuhan. Yang perlu dilakukan hanyalah mencari skema yang tepat, dan menggunakannya. Tetapi tentu saja ada kemungkinan jika mempunyai kebutuhan khusus, maka terpaksa harus membuat skema yang dibutuhkan.

Secara default OpenLDAP akan mengikutsertakan skema sebagai berikut :

 core.schema Merupakan skema inti OpenLDAP.

 cosine.schema Merupakan skema untuk Cosine dan X.500.  nis.schema Merupakan skema untuk NIS.

 inetorgperson.schema Merupakan skema untuk InetOrgPerson.

3.1.4 Kelas Objek LDAP

Menurut Cartealy (2013, p78), kelas objek merupakan container yang berfungsi untuk mengelompokan atribut. Kelas objek akan menentukan apakah suatu atribut harus ada, atau bersifat pilihan.

Kelas objek bersifat hirarki dan dapat mewarisi atribut dari kelas objek induknya. Sebagai contoh, kelas objek InetOrgPerson merupakan turunan dari kelas objek organizationalPerson dan mewarisi atribut yang dimiliki oleh kelas objek organizationalPerson.

STIKOM

24 3.1.5 Atribut LDAP

Menurut Cartealy (2013, p80), atribut LDAP merupakan struktur terkecil dari skema dan merupakan anggota kelas objek. Atribut memiliki nama dan juga memiliki nilai dan setiap atribut dapat memiliki lebih dari satu nilai.

Yang perlu diperhatikan, ketika menggunakan LDAP harus menggunakan sebisa mungkin minimal satu atribut yang bersifat unik. Hal ini untuk mempermudah pencarian ataupun perubahan informasi ketika terdapat lebih dari satu nilai atribut yang bersifat sama. Sebagai perumpamaan, sebuah buku telepon bisa berisikan informasi nama, alamat dan nomer telepon. Informasi nama dan alamat mungkin tidak unik, namun nomer telepon merupakan informasi unik yang membedakan suatu entri dengan yang lainnya.

Hal yang sama berlaku ketika menggunakan LDAP untuk menyimpan informasi mengenai pengguna di sistem. Ada baiknya menerapkan aturan ID pengguna tidak boleh sama untuk setiap orang sehingga entri ini dapat digunakan untuk membedakan.

3.2 RADIUS

Menurut Cartealy (2013, p123), RADIUS (Remote Access Dial in User) merupakan suatu protokol yang digunakan secara luas untuk otentikasi pengguna jaringan. Secara sederhana, RADIUS menyediakan fungsi otentikasi, otorisasi dan akunting, atau dalam lebih dikenal dengan AAA (Authhentication, Authorization, and Accounting) untuk menggunakan layanan jaringan.

RADIUS seringkali digunakan sebagai sentralisasi otentikasi dan akunting untuk pengguna di dalam jaringan. RADIUS pada dasarnya akan

STIKOM

25

melakukan otentikasi terhadap client dan memberikan akses jaringan ke client sesuai dengan hak akses client tersebut.

RADIUS sendiri tidak menyimpan informasi mengenai client, tetapi RADIUS dapat menggunakan berbagai macam backend seperti MYSQL dan LDAP server untuk menyimpan informasi tersebut. Yang terjadi ketika RADIUS melakukan otentikasi terhadap client adalah RADIUS akan menanyakan informasi seperti sandi ke backend tersebut. RADIUS disini hanya akan melakukan fungsi AAA saja, tetapi informasi yang dibutuhkan oleh RADIUS untuk melakukan fungsi tersebut didapatkan dari berbagai macam backend seperti LDAP server.

Selain itu, RADIUS juga biasanya bekerja dengan aplikasi client RADIUS. Aplikasi inilah yang sebenarnya akan mengirimkan permintaan dari pengguna ke RADIUS. RADIUS-lah yang sebenarnya melakukan fungsi AAA. Client RADIUS hanyalah mengirimkan ataupun meneruskan permintaan dari pengguna ke server RADIUS.

Dalam membangun captive portal RADIUS disini digunakan untuk melakukan otentikasi terhadap pengguna jaringan di jaringan lokal. RADIUS akan menerima permintaan dari server untuk melakukan otentikasi pengguna jaringan dan mencari informasi pengguna dan sandinya di database.

Salah satu aplikasi RADIUS yang bersifat bebas dan kode sumber terbuka adalah FreeRADIUS. Sebenarnya FreeRADIUS bukanlah merupakan aplikasi server saja, tetapi merupakan kumpulan aplikasi server dan client RADIUS yang dikembangkan oleh FreeRADIUS Project. FreeRADIUS memiliki banyak kemampuan, salah satunya yaitu menghubungkan server dengan database.

STIKOM

26 3.3 LINUX

3.3.1 Sejarah

Menurut Gabungan Kelompok Kerja 21–28 IKI-20230 Semester Genap 2002/2003 (2003, p206), Linux sangat mirip dengan sistem-sistem UNIX, hal ini dikarenakan kompatibilitas dengan UNIX merupakan tujuan utama desain dari proyek Linux. Perkembangan Linux dimulai pada tahun 1991, ketika mahasiswa Finlandia bernama Linus Torvalds menulis Linux, sebuah kernel untuk prosesor 80386, prosesor 32-bit pertama dalam kumpulan CPU intel yang cocok untuk PC.

Pada awal perkembangannya, source code Linux disediakan secara bebas melalui Internet. Hasilnya, sejarah Linux merupakan kolaborasi banyak user dari seluruh dunia, semuanya dilakukan secara eksklusif melalui Internet. Dari kernel awal yang hanya mengimplementasikan subset kecil dari sistem

Dokumen terkait