• Tidak ada hasil yang ditemukan

A. Kesimpulan

Disiplin adalah proses untuk melatih dan mendidik perilaku seseorang sesuai dengan tata tertib atau aturan yang berlaku baik yang muncul dari kesadaran dirinya maupun karena adanya sanksi atau hukuman yang berlaku dengan penuh rasa tanggung jawab dan sepenuh hati, sehingga apabila dirinya melakukan suatu pelanggaran akan timbul suatu perasaan bersalah, malu, takut dan tidak mau untuk melakukan perbuatannya lagi.

Disiplin siswa adalah sikap atau tingkah laku siswa yang taat dan patuh untuk dapat menjalankan kewajibannya untuk belajar, baik belajar di sekolah maupun belajar di rumah.

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan diperoleh kesimpulan bahwa terdapat perbedaan antara disiplin siswa yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler bulutangkis dan karate dalam pembelajaran penjas di SMPN 9 Bandung. Dalam hal ini siswa yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler karate memiliki tingkat disiplin yang lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler bulutangkis, adapun hasil presentase perolehan skor dari siswa yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler karate sebesar 82,88% dan siswa yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler bulutangkis hasilnya adalah 77,22%,

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian mengenai perbandingan tingkat disiplin siswa yang mengikuti ekstrakurikuler bulutangkis dan karate dalam pembelajaran penjas di SMPN 9 Bandung, penulis mengemukakan saran sebagai berikut:

1. Bagi Guru

Bagi para guru pendidikan jasmani seyogyanya guru memberikan pembekalan terhadap aspek psikologis terhadap seluruh siswa diantaranya yaitu aspek kedisiplinan.

90

Lufi Mulyani Indriastuti, 2015

PERBANDINGAN TINGKAT DISIPLIN SISWA YANG MENGIKUTI EKSTRAKULIKULER BULUTANGKIS DAN KARATE DALAM PEMBELAJARAN PENJAS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Bagi Pelatih

Bagi para pelatih diharapkan dapat lebih tegas dalam proses latihan, agar siswa lebih tepat waktu dan dapat menghargai waktu

3. Bagi Siswa

Bagi seluruh siswa diharapkan dapat lebih mampu lagi dalam meningkatkan disiplin dalam kegiatan belajar agar tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik.

4. Bagi Sekolah

Bagi pihak sekolah diharapkan lebih banyak memberikan izin siswa untuk mengadakan uji coba antar klub ataupun antar sekolah, memberikan siswa tambahan pengalaman, memberikan siswa kesempatan untuk berkembang dan memberikan siswa untuk lebih leluasa menunjukan kemampuan pada siswa.

5. Bagi Peneliti Selanjutnya

Penelitian ini hanya terbatas pada ektrakurikuler olahraga khususnya bulutangkis dan karate, oleh karena itu disarankan agar diujikan pada kegiatan ekstrakurikuler olahraga lainnya atau diluar ektrakurikuler olahraga.

91

Lufi Mulyani Indriastuti, 2015

PERBANDINGAN TINGKAT DISIPLIN SISWA YANG MENGIKUTI EKSTRAKULIKULER BULUTANGKIS DAN KARATE DALAM PEMBELAJARAN PENJAS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Abduljabar, Bambang. (2008). Landasan ilmiah pendidikan intelektual dalam

pendidikan jasmani. Bandung: UPI FPOK.

Abduljabar, B. (2011c). Pedagogi Olahraga Seri: Konsep dan Pendekatan

Pengajaran. Bandung: UPI, FPOK.

Abduljabar, B. & Darajat, J. (2013). Aplikasi Statistika Dalam Penjas. Bandung: FPOK UPI Bandung.

Anonim. (2011). BAB III Metode Penelitian. [Online]. Tersedia:

http://a-research.upi.edu/operator/upload/s_psi_0705114_chapter3x.pdf. [Diakses

14 Juni 2015: 19.29].

Arikunto, S. (2010), Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT. RINEKA CIPTA.

Arikunto, S. (2006), Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Edisi Revisi VI. Jakarta: PT. RINEKA CIPTA.

Azwar, S. (2014), Penyusunan Skala Psikologi. Edisi II. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Belajar Psikologi. (2012). Pengertoan dan Tujuan Pembelajaran [Online]. Tersedia:

http://dilihatya.com/1428/pengertian-pembelajaran-menurut-para-ahli 29

april 2015 21.10. [Diakses 7 Mei 2015: 09.16].

Blogspot. (2013). Tingkat Kedidiplinan Siswa Di Sekolah [Online]. Tersedia: http://belajardisiplinsiswa.blogspot.com/2013_12_01_archive.html [Diakses 5 Mei 2015: 17.03].

Blogspot. (2012). Pengetahuan bela Diri [Online]. Tersedia:

Pengetahuanbeladiri.blogspot.com/2012/10/disiplin-di-dalam-bela-diri.html?m=1 [Diakses 6 juli 2015: 16.55].

Haryanto. (2012). Pengertian dan Tujuan Pembelajaran [Online]. Tersedia: http://belajarpsikologi.com/pengertian-dan-tujuan-pembelajaran/ [Diakses 7 Mei 2015: 9.35].

92

Lufi Mulyani Indriastuti, 2015

PERBANDINGAN TINGKAT DISIPLIN SISWA YANG MENGIKUTI EKSTRAKULIKULER BULUTANGKIS DAN KARATE DALAM PEMBELAJARAN PENJAS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Hasbullah. (2011). Dasar-dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta Utara : PT Raja Grafindo Persada.

Hidayat, Y. (2009). Psikologi Olahraga. Bandung: CV. Bintang WarliArtika.

Hikmat.(2011). Metode Penelitian. Bandung: Graha Ilmu.

Juliante, Tite. (2012). Belajar dan pembelajaran pendidikan jasmani. Bandung: UPI FPOK.

Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002). Jakarta: Alfabetha.

Kristalistianto. (2014). Perbandingan Motivasi Belajar dalam Pembelajran

Penjas Antara Siswa Yang Mengikuti Kegiatan Ekstrakurikuler Bulutangkis Dengan Bola Voli di SMAN 11 Bandung. Skripsi Sarjana pada FPOK UPI

Bandung: Tidak Diterbitkan.

Lemhanas. (1997). Disiplin Nasional. Jakarta: PT Balai Pustaka.

Mahendra, Agus.(2012). Asas dan Falsafah Pendidikan Jasmani. Jakarta: Depdiknas.

Pederasi Olahraga Karate-do Indonesia. (2014). Pengertian Karate [Online]. Tersedia:

http://www.pbforki.org/index.php?option=com_content&view=article&id= 139:definisi-karate&catid=62:article&Itemid=58). [Diakses 13 Oktober 2014: 17.15].

Psychologymania. (2014). Pengertan Ekskul [Online]. Tersedia:

http://www.psychologymania.com/2013/05/pengertian-ekstrakurikuler.html. [Diakses 11 Oktober 2014: 14.46].

Rahman, A. (2011). Disiplin Belajar {Online]. Tersedia:

eprints.uny.ac.id/9742/3/bab%202%20-08520244045.pdf [Diakses 24 Mei 2015: 09.39]

Rahmat, A. dan Hidayat, Y. (2010). Permainan Bulutangkis. Bandung: FPOK. UPI Bandung.

93

Lufi Mulyani Indriastuti, 2015

PERBANDINGAN TINGKAT DISIPLIN SISWA YANG MENGIKUTI EKSTRAKULIKULER BULUTANGKIS DAN KARATE DALAM PEMBELAJARAN PENJAS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Rahmat, Asep. (2014). Perbandingan Tingkat Disiplin Siswa Yang Mengikuti

Ektrakurikuler Bola Tangan Dan Karate Dalam Pelajaran Penjas di SMAN 24 Bandung. Skripsi Sarjana pada FPOK UPI Bandung: Tidak Diterbitkan.

Riduwan. (2011). Skala Pengukuran Variabel-Variabel Penelitian. Bandung: ALFABETA.

Riduwan, & Sunarto. (2013). Pengantar Statistika untuk Penelitian Pendidikan,

Sosial, Ekonomi, Komunikasi, dan Bisnis. Bandung: ALFABETA.

Sidik, Priadana dan Muis, Saludin.(2009). Metodologi Penelitian Ekonomi dan

Bisnis. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Sugeng, Untung. (2014). Perbandingan Tingkat Kepercayaan Diri Dan

Kedisiplinan Siswa Yang Mengikuti Ekstrakurikuler Olahraga Futsal Dan Olahraga Taekwondo Di SMP Negeri 1 Lembang. Skripsi Sarjana pada

FPOK UPI Bandung: Tidak Diterbitkan.

Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan kuantitatif,

Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta.

Tarigan, Beltasar.(2009). Optimalisasi Pendidikan Jasmani Dan Olahraga

Berlandaskan Ilmu Faal Olahraga. Bandung: Eidos.

Tulus, Tu’u. (2004). Peran Disiplin Pada Perilaku dan Prestasi Siswa. Jakarta:

Grasindo.

Pratama, Angga. (2012). Dampak Ekstakurikuler Bulutangkis Dan Karate

Terhadap Disiplin Siswa Dalam Mengikuti Pembelajaran Pendidikan Jasmani di SMAN 5 Cimahi. Skripsi Sarjana pada FPOK UPI Bandung:

Tidak Diterbitkan.

Wikipedia. (2014). Pengertian Disiplin [Online]. Tersedia:

http://id.wikipedia.org/wiki/Disiplin. [Diakses 11 Oktober 2014: 13.45].

Wikipedia. (2014). Karate [Online]. Tersedia:

Dokumen terkait