• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bab ini berisi kesimpulan dan saran-saran pengembangan lebih lanjut dari alat tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

TINJ AUAN PUSTAKA

Bab ini akan menjelaskan Tinjauan Umum serta bagian – bagian peralatan yang digunakan yang menyangkut kebutuhan hardware dan kebutuhan software

dalam pembuatan alat untuk pengendali suhu dan cahaya pada aquascape. 2.1 Tinjauan Umum

2.1.1 Flor a

Tanaman yang digunakan pada pembuatan alat untuk pengendali suhu dan cahaya pada aquascape adalah sebagai berikut :

2.1.1.1 Sagittaria Subulata (Dwarf Sagittaria) Family : Alismataceae

Genus : Sagittaria • Jenis : Rosette • Suhu : 22-28°C • Pencahayaan : Sedang

• Kecepatan Pertumbuhan : Cepat • Tingkat Kemudahan : Mudah • Origin : Amerika

Gambar 2.1 Sagittaria Subulata

2.1.1.2 Christmas Moss (Vesicularia Montagnei) Family : Hypnaceae

Genus : Vesicularia • Jenis : Moss (lumut) • Suhu : 21-24°C

• Pencahayaan : Rendah – Tinggi • Kecepatan Pertumbuhan : Lambat • Tingkat Kemudahan : Mudah • Origin : Asia

(AquaScaping World : 2009)

Fauna yang digunakan sebagai pendukung dalam pembuatan tugas akhir ini adalah sebagai berikut :

2.1.2.1 Neon Tetr a

• Nama Ilmiah : Paracheirodon Innesi Family : Characidae

Temperature : 76-82°F • Ukuran : 1¼ inches • pH : 6.2 – 6.8

Alkanity : Acidic & softOrigin : Amazon basin • (FishChannel : 2013)

Gambar 2.3 Neon Tetra

2.2 Kebutuhan Hardwar e 2.2.1 Pengenalan Mikr okontroler

Mikrokontroler merupakan suatu IC yang di dalamnya berisi CPU, ROM, RAM dan I/O. Dengan adanya CPU tersebut maka mikrokontroler dapat melakukan proses berfikir berdasarkan program yang telah diberikan kepadanya. Mikrokontroler banyak terdapat pada peralatan elektronik

yang berukuran kecil yang berdaya rendah sehingga sebuah baterai dapat memberikan daya. Mikrokontroler terdiri dari beberapa bagian seperti yang terlihat pada gambar di bawah ini : (Sahabat Informasi, 2012)

Gambar 2.4 Bagian Mikrokontroler

Pada gambar tersebut tampak suatu mikrokontroler standar yang tersusun atas komponen-komponen sebagai berikut :

A. Central Processing Unit (CPU)

CPU merupakan bagian utama dalam suatu mikrokontroleer. CPU pada mikrokontroler ada yang berukuran 8-bit, ada pula yang berukuran 16-bit. CPU ini akan membaca program yang tersimpan di dalam ROM dan melaksanakannya. B. Read Only Memory (ROM)

ROM merupakan suatu memori yang sifatnya hanya dibaca saja, dengan demikian ROM tidak dapat ditulisi. Dalam dunia mikrokontroler ROM digunakan untuk menyimpan program bagi mikrokontroler tersebut. Program tersimpan dalam format biner (‘0’ atau ‘1’). Susunan biner tersebut bila telah terbaca oleh mikrokontroler akan memiliki arti tersendiri.

RAM merupakan jenis memori, selain dapat dibaca juga dapat ditulis berulang kali. Tentunya dalam pemakaian mikrokontroler ada semacam data yang bisa berubah pada saat mikrokontroler tersebut bekerja. Perubahan data tersebut tentunya juga akan tersimpan ke dalam memori. Isi pada RAM akan hilang jika catu daya listrik hilang.

D. Input / Output (I/O)

Untuk berkomunikasi dengan dunia luar, maka mikrokontroler menggunakan terminal I/O (port I/O) yang digunakan untuk masukan atau keluaran.

E. Komponen Lainnya

Beberapa mikrokontroler memiliki timer/counter, ADC (Analog to Digital Converter) dan komponen lainnya. Pemilihan komponen tambahan yang sesuai dengan tugas mikrokontroler akan sangat membantu perancangan sehingga dapat mempertahankan ukuran yang kecil. Apabila komponen-komponen tersebut belum ada pada suatu mikrokontroler, umumnya komponen tersebut masih dapat ditambahkan pada sistem mikrokontroler melalui port-portnya. (Sahabat Informasi, 2012)

2.2.2 ArduinoUNO

Arduino UNO adalah board berbasis mikrokontroler pada

kristal, koneksi USB, jack power, tombol reset. Pin-pin ini berisi semua yang diperlukan untuk mendukung mikrokontroler, hanya terhubung ke komputer dengan kabel USB atau sumber tegangan bisa didapat dari adaptor AC-DC atau baterai untuk menggunakannya.

Arduino UNO berbeda dengan semua board sebelumnya karena

Arduino UNO ini tidak menggunakan chip driver FTDI USB-to-serial, melainkan menggunakan fitur dari ATmega16U2 yang diprogram sebagai konverter USB-to-serial. Board Arduino Uno memiliki fitur-fitur baru sebagai berikut :

• Pinout 1.0 : menambahkan SDA dan SCL pin yang dekat ke pin AREF dan dua pin baru lainnya ditempatkan dekat ke pin RESET, dengan I/O REF yang memungkinkan sebagai buffer untuk beradaptasi dengan tegangan yang disediakan dari board sistem. Pengembangannya, sistem akan lebih kompatibel dengan processor

yang menggunakan AVR, yang beroperasi dengan 5V dan dengan

Arduino karena beroperasi dengan 3,3V. Yang kedua adalah pin yang tidak terhubung yang disediakan untuk tujuan pengembangannya.

• Rangkaian RESET yang lebih kuat.

ATmega16U2 menggantikan 8U yang digunakan di R2.

Gambar 2.5 Board Arduino UNO

Gambar 2.6 Kabel USB Arduino UNO

Tabel 2.1 Deskripsi Arduino UNO

Mikrokontroler ATmega328

Operating Voltage 5V

Input Voltage (disarankan) 7-12V

Input Voltage (batas) 6-20V

Digital I/O 14 (6 memberikan output PWM)

Analog Input 6

DC Current per I/O 40 mA

DC Current for 3.3V 50mA

Flash Memory 32 KB (ATmega328) 0.5 KB digunakan oleh bootloader

SRAM 2 KB (ATmega328)

EEPROM 1 KB (ATmega328)

Arduino UNO dapat diaktifkan melalui koneksi USB atau dengan catu daya eksternal. Sumber listrik dipilih secara otomatis. Eksternal (non-USB) daya dapat berupa baik AC-DC adaptor atau baterai. Adaptor ini dapat dihubungkan dengan cara menghubungkan plug pusat-positif 2.1mm ke dalam board colokan listrik. Sedangkan untuk baterai dapat dihubungkan ke dalam header pin GND dan Vin dari konektor power.

Board dapat beroperasi pada pasokan daya dari 6 - 20 Volt. Jika diberikan dengan kurang dari 7V, bagaimanapun pin 5V dapat menyuplai kurang dari 5 volt dan board mungkin tidak stabil. Jika menggunakan lebih dari 12V regulator tegangan bisa panas dan merusak board. Rentang yang dianjurkan adalah 7–12 volt. Pin catu daya adalah sebagai berikut :

• VIN. Tegangan input ke board Arduino ketika menggunakan sumber daya eksternal (sebagai lawan dari 5 volt dari koneksi USB atau sumber daya lainnya diatur). Anda dapat menyediakan tegangan melalui pin ini tau jika memasok tegangan melalui colokan listrik, mengaksesnya melalui pin ini.

• 5V. Catu daya diatur digunakan untuk daya mikrokontroler dan komponen lainnya di board. Hal ini dapat terjadi baik dari VIN melalui regulator on-board atau diberikan oleh USB.

• 3,3 volt pasokan yang dihasilkan oleh regulator on-board. Arus maksimum yang dapat dilalui adalah 50 mA.

ATmega328 ini memiliki 32 KB dengan 0,5 KB digunakan untuk

loading file. ATmega328 juga memiliki 2 KB dari SRAM dan 1 KB dari

EEPROM. (Sahabat Informasi, 2012)

2.2.2.3 Input dan Output

Masing-masing dari 14 pin digital pada Arduino Uno dapat digunakan sebagai input atau output menggunakan fungsi pinMode(), digitalWrite() dan digitalRead(). Mereka beroperasi di 5 volt. Setiap pin dapat memberikan atau menerima maksimum 40 mA dan memiliki resistor

pull-up internal dari 20-50KΩ . Selain itu beberapa pin memiliki fungsi khusus :

• Serial : 0 (RX) dan 1 (TX). Digunakan untuk menerima (RX) dan memancarkan (TX) serial data TTL (Transistor-Transistor Logic). Pin ini terhubung ke pin yang sesuai dari chip Serial ATmega8U2

USB ke TTL.

• Eksternal Interupsi : 2 dan 3. Pin ini dapat dikonfigurasi untuk memicu interupsi pada nilai yang rendah, tepi naik atau jatuh atau perubahan nilai.

• PWM : 3, 5, 6, 9, 10 dan 11. Memberikan 8-bit PWM output

dengan fungsi analogWrite().

• SPI : 10 (SS), 11 (MOSI), 12 (MISO), 13 (SCK). Pin ini mendukung komunikasi SPI menggunakan SPI library.

Ketika pin bernilai HIGH, LED menyala, ketika pin bernilai LOW, LED mati.

Arduino Uno memiliki 6 input analog diberi label A0 sampai A5, masing-masing menyediakan 10-bit resolusi (contohnya 1024 nilai yang berbeda). Secara default, 6 input analog tersebut mengukur dari ground

sampai tegangan 5 volt, dengan itu mungkin untuk mengubah batas atas dari rentang dengan menggunakan pin AREF dan fungsi

analogReference(). Selain itu, beberapa pin memiliki fungsi khusus : • TWI : pin A4 atau SDA dan pin A5 atau SCL.

Mendukung komunikasi TWI dengan menggunakan Wire Library. • AREF

Referensi tegangan untuk input analog. Digunakan dengan

analogReference().RESET

Membawa saluran ini LOW untuk me-reset mikrokontroler. Secara khusus digunakan untuk menambahkan sebuah tombol reset untuk melindungi yang memblok sesuatu pada board. (Sahabat Informasi, 2012)

2.2.2.4 Komunikasi

Arduino Uno memiliki sejumlah fasilitas untuk berkomunikasi dengan komputer, Arduino lain atau mikrokontroler lainnya. ATmega328

komunikasi serial melalui USB dan muncul sebagai com port virtual untuk perangkat lunak pada komputer. Firmware Arduino menggunakan USB

driver standar COM dan tidak ada driver eksternal yang diperlukan. Namun, pada windows, file. Inf diperlukan. Perangkat lunak Arduino

termasuk monitor serial yang memungkinkan data sederhana yang akan dikirim ke boardArduino. RX dan TX di board LED akan berkedip ketika data sedang dikirim melalui chip USB-to-serial dan koneksi USB ke komputer (tetapi tidak untuk komunikasi serial pada pin 0 dan 1). Fungsi ini digunakan untuk melakukan komunikasi interface pada sistem.

ATmega328 juga mendukung komunikasi I2C (TWI) dan SPI. (Sahabat Informasi, 2012)

2.2.2.5 Programming

Arduino UNO dapat diprogram dengan perangkat lunak Arduino.

Pilih Arduino UNO dari tool lalu sesuaikan dengan mikrokontroler yang digunakan. Arduino UNO memiliki bootloader yang memungkinkan anda untuk mengunggah program baru tanpa menggunakan program hardware

eksternal. Ini berkomunikasi menggunakan protokol dari bahasa C.

Sistem dapat menggunakan perangkat lunak FLIP Atmel (windows) atau programmer DFU (Mac OS X dan Linux) untuk memuat

firmware baru. Atau anda dapat menggunakan header ISP dengan

Tombol resetArduino UNO dirancang untuk menjalankan program yang tersimpan dalam mikrokontroler dari awal. Tombol reset terhubung ke ATmega328 melalui kapasitor 100nf. Setelah tombol reset ditekan cukup lama untuk me-reset chip, software IDE Arduino dapat juga berfungsi untuk mengunggah program dengan hanya menekan tombol

upload di softwareIDE Arduino. (Sahabat Informasi, 2012)

2.2.2.7 Proteksi Ar us Ber lebih USB

Arduino UNO mempunyai sebuah sekring reset yang memproteksi

port USB komputer dari hubungan arus pendek dan arus lebih. Walaupun sebagian besar komputer menyediakan proteksi internal sendiri, sekring menyediakan sebuah proteksi tambahan. Jika lebih dari 500 mA diterima

port USB, sekring secara otomatis akan memutuskan koneksi sampai hubungan pendek atau kelebihan beban berkurang. (Sahabat Informasi, 2012)

2.2.2.8 Karakteristik Fisik

Panjang dan lebar maksimum dari PCB Arduino Uno masing-masingnya adalah 2.7 dan 2.1 inci, dengan konektor USB dan power jack

yang memperluas dimensinya. Empat lubang sekrup memungkinkan board

untuk dipasangkan ke sebuah permukaan atau kotak. Sebagai catatan, bahwa jarak antara pin digital 7 dan 8 adalah 160 mil (0,16”), bukan

Informasi, 2012)

2.2.3 EMS (Embedded Module Series) LCD Display

EMS LCD Display merupakan modul LCD 16 karakter x 2 baris yang dilengkapi dengan rangkaian kendali backlight. Modul ini mempermudah penggunaan LCD karakter 16x2 dengan hanya menghubungkannya dengan sebuah port I/O pada mikrokontroler atau mikroprosesor. Modul ini dapat digunakan dalam aplikasi-aplikasi yang memerlukan media tampilan jenis LCD seperti jam digital, weather station

dan lain-lain. (Innovative Electronics, 2012)

Gambar 2.7 LCD (Liquid Crystal Display)

Spesifikasi :

• Berbasis LCD 16 karakter x 2 baris dengan antarmuka paralel 4 bit. • Tersedia pin untuk mengendalikan backlight.

• Tersedia variabel resistor untuk pengaturan kontras tampilan. • Pilihan konfigurasi untuk operasi write-only ataupun read/write. • Membutuhkan catu daya +5V DC.

• Kompatibel dengan DT-51 dan DT-AVR Low Cost series serta sistem mikrokontroler/mikroprosesor lain.

2.2.4 DT-Proto Header Shield

DT-Proto Header Shield adalah sebuah modul add-on yang dapat digunakan pada DT-AVR Inoduino, Arduino UNO dan Arduino Mega. Modul ini berfungsi sebagai adapter untuk mengubah tata letak pin I/O pada DT-AVR Inoduino agar kompatibel dengan produk-produk lain yang menggunakan antarmuka melalui header 5x2. (Innovative Electronics, 2012)

Gambar 2.8 Pin I/O DT-Proto Header Shield

ISP HEADER (J5 dan J13) berfungsi sebagai jalur pemrograman secara ISP. J5 dapat dihubungkan ke modul DT-AVR Inoduino sedangkan J13 dapat diberi header untuk dihubungkan ke ISP programmer. Tidak disarankan memprogram secara ISP HEADER. Jika modul diprogram ulang secara ISP, maka bootloader akan terhapus. (Innovative Electronics, 2012)

Gambar 2.9 Pin ISP Programmer

Gambar 2.10 DT-Proto Header Shield

Spesifikasi :

• Berfungsi sebagai adapter untuk mengubah tata letak pin I/O DT-AVR Inoduino ke dalam bentuk header 5x2.

• Kompatibel dengan Arduino Uno dan Arduino Mega. • Menggunakan header dengan pitch 2,54 mm.

• Memiliki 6 buah header 5x2 hasil konversi. • Memiliki lubang untuk penekanan tombol reset.

• Memiliki ISP header yang dapat dihubungkan dengan ISP header

pada DT-AVR Inoduino.

Sensor suhu DS18B20 merupakan sensor yang memiliki kemampuan tahan air (waterproof). DS18B20 cocok digunakan untuk mengukur suhu pada tempat yang sulit atau basah. Karena output data sensor suhu ini merupakan data digital, maka tidak perlu khawatir terhadap degradasi data ketika menggunakan untuk jarak yang jauh.

DS18B20 menyediakan 9 – 12 bit (yang dapat dikonfigurasi) data.

Karena setiap sensor DS18B20 memiliki silikon serial number

yang unik, maka beberapa sensor DS18B20 dapat dipasang dalam 1 bus. Hal ini memungkinkan pembacaan suhu dari berbagai tempat. Meskipun secara datasheet sensor ini dapat membaca bagus hingga 125°C, namun dengan penutup kabel dari PVC disarankan untuk penggunaan tidak melebihi 100°C. (DallasSemiConductor : 2004)

Gambar 2.11 Digital Thermal Probe DS18B20

Spesifikasi :

• Menggunakan tegangan 3.0V hingga 5.5V.

• Dengan akurasi ±0.5°C pada suhu -10°C hingga +85°C.

• Mengukur suhu antara -55° hingga 125°C (-67°F hingga +257°F). • Resolusi termometer dapat diprogram dari 9 hingga 12 bit.

komunikasi (plus GND).

• Memiliki nomor identifikasi unik 64 bit. • Sistem alarm untuk batas maksimum suhu.

• Maksimum kecepatan pendeteksian suhu kurang dari 750ms. • Antarmuka 3-wires :

o Kabel merah – VCC. o Kabel hitam – GND. o Kabel kuning – DATA.

• Diameter tutup besi stainless 6mm dengan panjang 35mm. • Diameter kabel : 4mm.

• Panjang kabel : 90cm.

Sensor ini membutuhkan resistor 4.7KΩ antara tegangan dan

signal pin. Dapat juga menggunakan Plugable Terminal sensor adapter

untuk membantu membuat koneksi yang aman. (DallasSemiConductor : 2004)

2.2.6 DT-I/O Quad Relay Board

DT-I/O Quad Relay Board merupakan modul output yang terdiri dari 4 relay mekanik tipe SPDT (Single Pole Double Throw) dengan kemampuan cascade hingga 2 modul untuk menghasilkan 8 relay mekanik tipe SPDT. Masing-masing relay memiliki kemampuan mengalirkan arus AC hingga 10A dengan tegangan koil relay 5 VDC. Modul ini kompatibel

COMBO series. (Innovative Electronics, 2012)

Gambar 2.12 DT-I/O Quad Relay board 0510

Spesifikasi :

• Terdiri dari 4 relay mekanik tipe SPDT (Single Pole Double Throw). • Kontak relay mampu dialiri arus AC hingga 10 A @240VAC. • Tegangan koil relay : 5 VDC.

Driver relay menggunakan transistor yang dilengkapi dioda untuk pengaman tegangan balik relay.

• Konfigurasi input active high, logika high (+3,3 - +5 VDC) untuk mengaktifkan relay.

• Terdapat 2 terminal input berupa header 5x2 (IN PORT & EXT PORT) yang kompatibel dengan level tegangan TTL & CMOS.

• Dapat dihubungkan dengan DT-I/O Logic Tester tipe B untuk memantau logika inputrelay.

• Kontak relay (COM, NO, NC) dan terminal tegangan relay

menggunakan terminal biru sehingga memudahkan proses pengkabelan dengan rangkaian eksternal.

Filter untuk meredam noise dari catu daya koil relay.

• Tersedia 4 lubang spacer 3 mm untuk mempermudah instalasi modul. • Kompatibel penuh dengan DT-51 Low Cost series, DT-AVR Low Cost

series dan DT-COMBO series serta mendukung sistem mikrokontroler yang lain.

Gambar 2.13 Pin IN PORT dan EXT PORT DT-I/O Quad Relay

EXT PORT memiliki fungsi pin yang sama dengan IN PORT namun dengan urutan yang berbeda (IN1-IN4 bertukar posisi dengan 7-10). EXT PORT dapat dihubungkan dengan IN PORT DT-I/O Quad Relay Board lain atau dengan DT-I/O LED Logic Tester. (Innovative Electronics, 2012)

2.2.7 Fan DC

Kipas angin 12 volt DC atau fan 12 volt DC berfungsi untuk mengalirkan aliran sirkulasi udara. Bagian utama penyusun fan adalah motor DC. Prinsip kerja motor pada fan DC pada dasarnya adalah sama dengan prinsip kerja motor DC umumnya. (Elektronika Dasar, 2012)

Gambar 2.14 Fan DC

2.2.8 High Power Led

High Power Led adalah lampu LED (led emitting diode) dengan teknologi terbaru yang mampu menghasilkan intensitas cahaya tinggi sekitar 10 - 20 kali lampu pijar dan 1,8 kali lampu cfl / neon. Teknologi

high power led mengalami perkembangan sangat pesat dalam hal meningkatkan intensitas cahayanya dan kini efisiensinya telah mencapai lebih dari 200 lumens / watt (saat ini rata-rata 80–100 watt / lumens). Dengan demikian High Power Led mampu memberikan intensitas cahaya setinggi mungkin dengan konsumsi daya yang kecil. High Power LED

menghasilkan panas yang cukup tinggi (High Heat). Akan tetapi, panasnya bukan berasal dari cahayanya melainkan dari bagian belakang LED tersebut. Sehingga lampu ini membutuhkan heatsink (sirip pendingin).

High Power Led ditunjukkan pada Gambar 2.15 sebagai berikut.

Gambar 2.15 High Power Led

2.2.9 Potensiometer

Potensiometer adalah sebuah jenis resistor yang nilai tahanannya atau hambatannya (resistansi) dapat dirubah atau diatur (adjustable). Potensiometer memiliki 3 terminal, 2 terminal terhubung ke kedua ujung elemen resistif dan terminal ketiga terhubung ke kontak geser yang disebut

wiper. Posisi wiper menentukan tegangan keluaran dari potensiometer. Potensiometer biasanya digunakan untuk menyetel taraf isyarat analog (misalnya pengendali suara pada peranti audio) dan sebagai pengendali masukan untuk sirkuit elektronik. Sebagai contoh, sebuah peredup lampu menggunakan potensiometer untuk mengendalikan pensakelaran sebuah TRIAC, jadi secara tidak langsung mengendalikan kecerahan lampu.

(Elektronika Dasar, 2012)

Adaptor (power supply) membutuhkan sumber daya listrik yang bisa kita peroleh dari berbagai sumber misalnya baterai, solar sel, generator AC / DC dan jala-jala listrik PLN. Adaptor (power supply) merupakan sumber tegangan DC. Sumber tegangan DC ini dibutuhkan oleh berbagai macam rangkaian elektronika untuk dapat dioperasikan. Rangkaian inti dari adaptor (power supply) ini adalah suatu rangkaian penyearah yaitu rangkaian yang mengubah sinyal bolak-balik (AC) menjadi sinyal searah (DC). Proses pengubahan dimulai dari penyearahan oleh diode, penghalusan tegangan kerut (Ripple Voltage Filter) dengan menggunakan condensator dan pengaturan (regulasi) oleh rangkaian regulator. Pengaturan meliputi pengubahan tingkat tegangan atau arus. Pada teknik regulasi pada pembuatan catu daya, kita mengenal teknik regulasi daya linier dan teknik regulasi switching. (Moch Duro, 2012)

Gambar 2.17 Macam-Macam Adaptor

Sistem rangkaian penyearah ada 4 fungsi dasar yaitu :

1. Transformasi (travo), tegangan yang diperlukan untuk menurunkan tegangan yang diinginkan.

arus bolak-balik ke arus searah.

3. Filter (condensator), merupakan rangkaian untuk memproses fluktuasi penyearahan yang menghasilkan keluaran tegangan DC lebih rata. 4. Regulasi, parameter yang sangat penting pada catu daya dan regulator

tegangan dengan bahan bervariasi. (Moch Duro, 2012)

Gambar 2.18 Kontruksi Dasar Adaptor Dengan Transformator Step Down

Pada teknologi modern saat ini adaptor (power supply) rata-rata sudah tidak lagi menggunakan transformator step down, dimana tegangan AC diturunkan terlebih dahulu melalui sebuah transformator step down

lalu keluaran trafo disearahkan dengan dioda dan diratakan dengan kapasitor elektrolit (elco). (Moch Duro, 2012)

switching, sinyal AC dari tegangan jala-jala listrik 220V disearahkan lebih dulu menjadi tegangan DC melalui sebuah rangkaian dioda penyearah dan

elco. Tegangan DC hasil penyearahan ini kemudian di saklar on-off secara terus menerus dengan frekuensi tertentu sehingga memungkinkan nilai induktor dari trafo menjadi kecil. Hal ini khususnya untuk memperkecil ukuran power supply. Di dalam penggunaan adaptor ada yang memakai trafo CT biasanya digunakan untuk rangkaian catu daya amplifier atau

speaker aktive. Dan ada pula yang memakai trafo switching biasanya digunakan untuk adaptor charger handphone. Di dalam penggunaan adaptor kita juga harus memperhatikan kondisi adaptor, apakah adaptor itu berfungsi dengan baik atau tidak. Adaptor dengan kondisi yang baik dapat mengoptimalkan kinerja adaptor serta mengurangi dampak konsleting pada adaptor. (Moch Duro, 2012)

2.3 Kebutuhan Softwar e

Software atau perangkat lunak adalah program-program yang diperlukan untuk menjalankan perangkat keras (hardware) dan merupakan komponen di dalam suatu sistem data berupa instruksi untuk mengontrol suatu sistem. Fungsi dari software sendiri yaitu :

a. Mengidentifikasi data

b. Menyampaikan aplikasi program sehingga seluruh device di dalam sistem dapat terkontrol.

Lingkungan open source Arduino memudahkan untuk menulis kode dan mengunggah ke board Arduino. Ini berjalan pada Windows, Mac OS X, dan Linux. Berdasarkan pengolahan, avr-gcc dan perangkat lunak sumber terbuka lainnya.

METODOLOGI PENELITIAN

Pada bab ini akan dijelaskan mengenai proses perancangan sistem pengendali suhu dan cahaya pada aquascape. Proses pembuatan sistem dalam

sub-bab ini akan dibagi menjadi beberapa tahap antara lain : analisa sistem dan perancangan sistem yang meliputi perancangan perangkat keras (hardware) dan perancangan perangkat lunak (software).

3.1 Analisis Sistem

Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah yang terdapat dalam bab sebelumnya dapat diketahui beberapa aspek yang dibutuhkan yaitu :

a. Alat ini dirancang dengan menggunakan mikrokontroler Arduino Uno

sebagai otak atau pengendali utama pada alat.

b. Alat ini dirancang dengan menggunakan sensor suhu DS18B20 yang bersifat waterproof sebagai pendeteksi perubahan suhu air pada akuarium.

3.2 Diagram Blok Penelitian

Potensiometer

Sensor suhu

DS18B20

Mikrokontroler

Arduino UNO

LCD

Fan DC

HighPower Led

Masukan/ Input Proses Keluaran/Output

(Kendali/Control)

Gambar 3.1 Blok Diagram

3.2.1 Blok Masukan

Blok masukan terdiri dari sensor suhu DS18B20 yang berfungsi untuk mendeteksi suhu air dalam akuarium dan potensiometer yang berfungsi sebagai input nilai. Adanya nilai suhu tinggi / panas dan rendah / dingin mengakibatkan terjadinya perubahan nilai tegangan output pada sensor. Perubahan nilai tegangan inilah yang akan diproses oleh mikrokontroler Arduino UNO untuk memperoleh output yang diinginkan yaitu menggerakkan fan DC dan High Power Led.

3.2.2 Blok Proses

Mikrokontroler Arduino UNO menjadi komponen utama pada rangkaian kendali ini, mikrokontroler ini terprogram perangkat lunak sebagai pemroses dari tegangan yang dihasilkan oleh blok masukan yaitu sensor suhu DS18B20. Mikrokontroler yang telah terprogram menjadi otak dari perancangan alat, selanjutnya siap untuk dihubungkan dengan bagian lain atau input – output (I/O).

3.2.3 Blok Keluar an

Blok keluaran terdiri atas LCD Display, fan DC dan High Power Led. LCD Display berfungsi sebagai penampil suhu air pada akuarium, fan DC berfungsi untuk mengalirkan udara ke dalam akuarium saat suhu air dalam akuarium sedang tinggi sedangkan High Power Led berfungsi

Dokumen terkait