• Tidak ada hasil yang ditemukan

4 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Profil Tempat Kerja Praktek 2.1.1 Sejarah Instansi

Pada tahun 1961 dilingkungan Kantor Pemerintah Kotapraja Bandung telah berdiri tujuh buah Koperasi simpan pinjam yang berada pada beberapa unit kerja. Dengan adanya anjuran dari Pemerintah Pusat, bahwa pada setiap jawatan/instansi hanya diperbolehkan satu operasi Pegawai, maka koperasi-koperasi simpan pinjam yang ada di unit-unit kerja tadi sepakat untuk mendirikan satu koperasi pegawai. Pada tanggal 11 Mei 1962 berdirilah koperasi yang diberi nama Koperasi Pegawai Otonom Kotapraja Bandung disingkat “KPOKB”. Pada tahun 1966 namanya menjadi koperasi Pegawai Kotamadya Bandung disingkat “ KPKB”.

2.1.2 Tempat Dan Kedudukan Instansi

KPKB dalam anggaran rumah tangga pasal 1 disebut KOPERASI yang didirikan pada tanggal 11 Mei 1962 berkedudukan di Jl.Wastukancana No.5 Belakang, dengan wilayah kerja dilingkungan SKPD Pemerintah Kota Bandung. Sesuai dengan Anggaran Dasar pasal 1 ayat (1) dan (2) : Badan Usaha ini bernama Koperasi Pegawai Republik Indonesia Kantor Pemerintah Kotamadya DT II Bandung dengan nama singkatan KPKB. Berkedudukan di Jl.Wastukancana no.5 Bandung.

Kedudukan KPKB dikuatkan dengan diberinya status Badan Hukum oleh Kanwil Koperasi Jawa Barat Tanggal 06 September 1968 No: 42 A/BH/9-12/67.

1. Penyesuaian

No. 2A/BH/DK-10/1-1976, No.42B/BH/KWK-10/21-9 Maret 1987 2. Perubahan pertama

No.42C/BH/KWK-10/21-tanggal 24 September 1991 dan 3. Perubahan terakhir

No. 1522/KEP/KWK-10/XI/24 Nopember 1997. No.42/BH/IX-19/12-67/TGL.06-09-1968

No.PAD.518/PAD.02-DISKOP/2005 TGL.14-02-2005

2.1.3 Badan Hukum Instansi

Pengurus dan Badan Pengawas Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung dari sejak diresmikan sampai sekarang senantiasa dipilih dari dan oleh anggota dalam rapat anggota yang khusus diadakan untuk pemilihan pengurus. Rata-rata setiap susunan kepengurusan berlangsung 1-2 masa jabatan berturut-turut.

Setiap penggantian pengurus tidak pernah terjadi pengantian pengurus secara total, artinya setiap penggantian pengurus selalu terdapat pengurus lama yang dipilih kembali dengan demikian kesinambungan program pembinaan Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung dapat dipertahankan eksistensinya.

6

Namun untuk periode 1999-2004, Pengurus semuanya baru kecuali Ketua dan Wakil Ketua berasal dari Badan Pengawas, sedangkan yang lama sudah memasuki masa pensiun.

Badan hukum instansi adalah sebagai berikut : 1. Badan Hukum No. 42/BH/9-12/67

2. Penyesuaian No.42 A/BH/DK-10/1-1976

3. Perubahan No. 42B/BH/KWK-10/21 tanggal 9 Maret 1987 4. Perubahan terakhir No. 1522/KEP/KWK-/XI/24 Nopember 1997 5. Perubahan terakhir No.42/BH/IX-19/12-67/TGL.06 September 1968 6. Perubahan terakhir No.PAD.518/PAD.02-DISKOP/2005 14 Februari 2005

2.1.4 Struktur Organisasi dan Job Description Pengurus Periode 2005 sampai dengan 2010 Ketua : DASEP RUSWANA, S. S.IP,M.Si Wk. Ketua : DRS.HARI KUSWANDITO, M.Si Sekretaris : R U S D I

Wk. Sekretaris : DRA.Hj.N.SITI MA’MUROH,M.Ag Bendahara : Hj. SUMARNI, S.IP

Untuk mencapai maksud dan tujuan maka KPKB sesuai pasal 3.Anggaran Rumah Tangga menyelenggarakan usaha sebagai berikut:

1. Mewajibkan dan menggiatkan anggota untuk menyimpan pada koperasi secara teratur.

2. Memberikan pinjaman kepada anggota untuk kepentingan yang bermanfaat.

b. Usaha Niaga

1. Mengusahakan serta menyalurkan barang-barang kebutuhan pokok sehari-hari yang diperlukan oleh anggota.

2. Menyalurkan hasil produksi dari anggota kepada anggota. c. Usaha Jasa & lainnya.

Pelaksanaan kegiatan administrasi Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung, dibagi dalam 5 (lima) unit. Masing-masing Kepala Bagian dan Manajer diangkat oleh Pengurus. Adapun kelima unit tersebut adalah sebagai berikut :

1. Unit Administrasi Umum dipimpin oleh Kepala Bagian 2. Unit Keuangan dipimpin oleh Kepala Bagian

3. Unit Simpan Pinjam dipimpin oleh Manajer 4. Unit Usaha Niaga dipimpin oleh Manajer

5. Unit Usaha Jasa dan lainnya dipimpin oleh Manajer

Untuk memenuhi tuntuanan kehidupan anggota, KPKB melaksanakan berbagai usaha, yang terdiri dari :

1. Usaha Perkreditan Uang 2. Usaha Niaga Barang (TOKO) 3. Usaha Jasa dan Lainnya

8

b. Usaha sewa kotrak Rumah Makan,Kost dan RSG c. Usaha Kantin

d. Usaha penyediaan kavling tanah e. Usaha lainnya

2.2 Landasan Teori

2.2.1 Lingkup Koperasi

Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan asas kekeluargaan. Koperasi bertujuan untuk menyejahterakan anggotanya. Berdasarkan pengertian tersebut, yang dapat menjadi anggota koperasi yaitu:

1. Perorangan, yaitu orang yang secara sukarela menjadi anggota koperasi; 2. Badan hukum koperasi, yaitu suatu koperasi yang menjadi anggota koperasi yang memiliki lingkup lebih luas.

Pada Pernyataan Standard Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 27 (Revisi 1998), disebutkan bahwa karateristik utama koperasi yang membedakan dengan badan usaha lain, yaitu anggota koperasi memiliki identitas ganda. Identitas ganda maksudnya anggota koperasi merupakan pemilik sekaligus pengguna jasa koperasi.

Umumnya koperasi dikendalikan secara bersama oleh seluruh anggotanya, di mana setiap anggota memiliki hak suara yang sama dalam setiap keputusan yang diambil koperasi. Pembagian keuntungan koperasi (biasa disebut Sisa Hasil

Usaha atau SHU) biasanya dihitung berdasarkan andil anggota tersebut dalam koperasi, misalnya dengan melakukan pembagian dividen berdasarkan besar pembelian atau penjualan yang dilakukan oleh si anggota.

2.2.1.1 Fungsi dan Peran Koperasi

Menurut Undang-undang No. 25 tahun 1992 Pasal 4 dijelaskan bahwa fungsi dan peran koperasi sebagai berikut:

1. Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosialnya.

2. Berperan serta secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan manusia dan masyarakat.

3. Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan perekonomian nasional dengan koperasi sebagai soko-gurunya.

4. Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional, yang merupakan usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi.

5. Mengembangkan kreativitas dan membangun jiwa berorganisasi bagi para pelajar.

2.2.1.2 Prinsip Koperasi

Menurut UU No. 25 tahun 1992 Pasal 5 disebutkan prinsip koperasi, yaitu: 1. Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka

10

3. Pembagian Sisa Hasil Usaha (SHU) dilakukan secara adil sebanding dengan besarnya jasa usaha masing-masing anggota (andil anggota tersebut dalam koperasi).

4. Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal. 5. Kemandirian.

6. Pendidikan perkoprasian. 7. kerjasama antar koperasi.

2.2.1.3 Jenis-jenis Koperasi

Menurut UU Nomor 25 Tahun 1992 Tentang PerkoperasianKoperasi secara umum dapat dikelompokkan menjadi koperasi konsumen, koperasi produsen dan koperasi kredit (jasa keuangan). Koperasi dapat pula dikelompokkan berdasarkan sektor usahanya, yaitu :

1. Koperasi Simpan Pinjam, adalah koperasi yang bergerak di bidang simpanan dan pinjaman.

2. Koperasi Konsumen, adalah koperasi beranggotakan para konsumen dengan menjalankan kegiatannya jual beli menjual barang konsumsi.

3. Koperasi Produsen, adalah koperasi beranggotakan para pengusaha kecil (UKM) dengan menjalankan kegiatan pengadaan bahan baku dan penolong untuk anggotanya.

4. Koperasi Pemasaran, koperasi yang menjalankan kegiatan penjualan produk/jasa koperasinya atau anggotanya.

2.2.2 Borland Delphi

Borland Delphi 6 atau yang biasa disebut Delphi 6 saja, adalah bahasa pemrograman yang bekerja dalam sistem operasi Windows. Delphi 6 merupakan bahasa pemrograman yang mempunyai cakupan kemampuan yang luas dan sangat canggih. Berbagai aplikasi dapat dibuat dengan menggunakan Delphi 6 ini termasuk aplikasi mengolah teks, grafik, angka, database dan aplikasi WEB.

Secara umum kemampuan Delphi 6 adalah menyediakan komponen-komponen dan bahasa pemrograman yang andal sehingga memungkinkan untuk membuat program aplikasi sesuai dengan keinginan dengan kemampuan dan tampilan yang canggih. Pada versi 6 ini Delphi mendukung aplikasi berbasis Win 32 dan .Net.

Untuk mempermudah pemrograman dalam membuat program aplikasi, Delphi 6 menyediakan fasilitas pemrograman yang sangat lengkap. Fasilitas pemrograman tersebut dibagi dalam dua kelompok, yaitu object dan bahasa pemrograman. Secara ringkas object adalah suatu komponen yang mempunyai bentuk fisik dan biasanya dapat dilihat (visual). Objek biasanya dipakai untuk melakukan tugas tertentu dan mempunyai batasan-batasan tertentu. Bahasa pemrograman secara singkat dapat disebut sebagai sekumpulan teks yang mempunyai arti tertentu dan disusun dengan aturan tertentu untuk menjalankan tugas tertentu. Delphi menggunakan struktur bahasa pemrograman Object Pascal yang sudah sangat dikenal dikalangan programmer professional. Gabungan dari object dan bahasa pemrograman ini sering disebut bahasa pemrograman berorientasi object atau Object Oriented Programing (OOP).

12

Khusus untuk pemrograman database, Delphi 6 menyediakan object yang sangat kuat canggih dan lengkap sehingga memudahkan programmer dalam merancang, membuat dan mnyelesaikan aplikasi database yang diinginkan. Selain itu Delphi 6 juga dapat menangani data dalam berbagai format database. Misalnya fomat MS Access, SyBase, Oracle, FoxPro, Informix, DB2 dan lain-lain. Format database yang dianggap asli dari Delphi 6 adalah Paradox dan dBase.

Lingkungan kerja Delphi 6 terdiri dari Main Menu, Toolbar, Form, Jendela Properties (Object Inspector), Object TreeView dan Kode Editor.

Gambar dibawah ini adalah lingkungan kerja pada Delphi 6 :

Gambar 2.1 Tampilan Lingkungan Kerja Delphi 6

2.2.3 MySQL

MySQL adalah sebuah aplikasi SQL database server yang multi-user dan multithread. MySQL adalah database yang sangat mudah untuk digunakan oleh

karena itu banyak aplikasi-aplikasi dan website yang berbasiskan database selalu menggunakan MySQL sebagai database enginenya. Selain itu MySQL sangat mudah dipadukan dengan delphi karena delphi sendiri sudah terdapat fungsi-fungsi yang dapat mengakses MySQL server.

14

BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Analisis

Analisis merupakan suatu tahap untuk memperoleh kesimpulan persoalan dan gambaran kebutuhan bagi pembuatan sistem yang diamati, dalam hal ini adalah sistem inventori barang. Analisis sistem ditujukan untuk menganalisis sistem yang sedang berjalan, sehingga dapat dipahami keadaan sistem yang ada dan tidak mengulangi kesalahan pada sistem yang akan dibuat. Secara umum analisis yang dilakukan adalah mengenai lingkungan dari sistem dimana sistem inventori barang ini akan digunakan.

3.1.1 Analisis Fungsi

Perancangan pembuatan aplikasi ini berfungsi untuk melakukan studi pembelajaran bagi penulis untuk lebih memahami bagaimana cara penginputan data barang dan pembuatan laporan yang baik dan benar. Mengerti dan memahami bagaimana pembuatan aplikasi sistem inventori barang ini.

Seorang pengguna dapat mengoperasikan aplikasi ini untuk pengelolaan data barang yang ada, serta dapat melihat pemanfaatan atau penerapan sistem dalam suatu implementasi. Beberapa fungsi yang didapat dalam pembangunan sistem inventori barang ini, antara lain :

1. Menyimpan dan memanggil data barang dari hasil inputan. 2. Menampilkan pencarian data barang dari database yang ada.

3. Membuat laporan pembelian barang, penerimaan barang dan persediaan barang di lingkungan Koperasi Pegawai Kota Bandung.

3.1.2 Analisis Data

Pada proses pembuatan aplikasi sistem inventori barang ini dibutuhkan data-data barang yang terlibat selama pemrosesan itu berlangsung. Dalam hal ini data yang terlibat adalah kode, nama dan harga barang.

Cara pengambilan data dilakukan dengan cara mencatat dan mengelola data-data barang mulai dari kode barang, nama barang, harga barang, supplier yang nantinya diperlihatkan kepada bagian pengadaan untuk dijadikan bahan acuan untuk perkiraan nilai belanja.

3.1.3 Analisis Pengguna

Analisis pengguna, bertujuan untuk mengetahui pengguna yang akan berinteraksi atau mengoperasikan sistem inventori barang ini.

1. Administrator

Dalam sistem ini peran administrator sangat penting, yaitu melakukan pengupdatean data-data barang yang ada dalam sistem inventori barang ini.

2. Kepala Koperasi

Dalam sistem ini peran kepala koperasi adalah melakukan pengecekan setiap laporan dari sistem inventori barang ini.

16

3.1.4 Analisis Pengoperasian Program

Penulis menganalisis kebutuhan dari pengoperasian program aplikasi sistem inventori barang di Koperasi Pegawai Kota Bandung adalah sebagai berikut:

1. Menggunakan sistem operasi berbasis Windows 2. Perangkat keras yang dibutuhkan yaitu:

a. Processor b. Motherboard c. Hardisk d. Memori e. Monitor f. CD/DVD Rom g. Keyboard h. Mouse 3.2 Perancangan Sistem

Perancangan sistem akan membantu memahami alur informasi pada sistem yang akan dibuat, sehingga akan memudahkan pengembangan program. Berikut ini akan diberikan gambaran dokumentasi dari sistem yang akan dirancang dengan menggunakan beberapa cara yaitu Diagram Konteks, Data Flow Diagram (DFD), Kamus Data.

3.2.1 ERD (Entity Relationship Diagram)

Entity relationship diagram adalah diagram yang menggambarkan bentuk hubungan yang terjadi antara satu atau lebih entitas. Model ERD terdiri dari tiga konsep dasar, yaitu entitas (dapat dibedakan dari yang lainnya), atribut (property deskriptif yang dimiliki oleh setiap anggota dari himpunan entitas), dan relasi (hubungan antar entitas). Dalam sistem inventori barang ini digambarkan ERD sebagai berikut :

Gambar 3.1 ERD (Entity Relationship Diagram)

3.2.2 Diagram Konteks

Diagram Konteks merupakan gambaran kasar aliran informasi dan data yang akan dilakukan oleh sistem database yang akan dirancang. Diagram ini menjelaskan secara umum gambaran aliran konteks dari rancangan sistem yang

18

akan dibuat. Untuk lebih jelasnya mengenai Diagram Konteks pada sistem inventori barang ini dapat dilihat pada gambar berikut :

Informasi data-data barang

Laporan Data barang koperasi Update data-data barang Laporan

Gambar 3.2 Diagram Konteks.

Pada diagram konteks di atas administrator bertugas mengupdate data-data barang dan membuat laporan perkiraan nilai belanja, bukti terima barang dan faktur pembelian interen.

3.2.3 DFD (Data Flow Diagram)

Diagram Alir Data atau yang lebih dikenal dengan DFD (Data Flow Diagram) merupakan pengembangan dari diagram konteks yang menggambarkan arus data yang mengalir dari satu proses ke proses lainnya. DFD sering digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada atau sistem baru yang akan dikembangkan secara logika. Gambaran ini tidak tergantung pada perangkat keras, perangkat lunak, struktur data atau organisasi file. Berikut ini adalah DFD (Data Flow Diagram) pada sistem inventori barang di Koperasi Pegawai Kota Bandung. Administrator Kepala Koperasi Sistem Inventori Barang

20

Gambar 3.4 DFD level 2 Proses 1

Gambar 3.6 DFD level 2 Proses 3

22

3.2.4 Kamus Data

1. Data Pembelian Barang

Nama Data Pembelian Barang

Keterangan Data ini digunakan untuk pembelian-pembelian barang yang dilakukan oleh koperasi.

Struktur Data [no] : no transaksi yang dilakukan pada saat pembelian barang.

[tgl] : tanggal pembelian barang dari supplier. [kd] : kode barang yang ada pada koperasi. [nama] : nama barang yang ada pada koperasi. [qty] : jumlah barang yang dibeli.

[sat] : satuan barang digunakan untuk pengkonversian barang.

[harga] : harga beli barang dari supplier.

[total] : jumlah keseluruhan dari harga beli barang.

[diskon] : potongan harga yang diberikan dari supplier jika ada.

[total_bersih] : jumlah harga keseluruhan dari harga beli barang setelah mendapat potongan harga

[supplier] : pihak yang menjual barang kepada koperasi

2. Data Penerimaan Barang

Nama Data Penerimaan Barang

Keterangan Data ini digunakan untuk data-data penerimaan barang yang dilakukan oleh koperasi.

Struktur Data [no_po] : no transaksi yang dilakukan pada saat pembelian barang.

[tgl] : tanggal penerimaan barang dari supplier. [kd] : kode pada barang yang ada pada koperasi. [nama] : nama barang yang ada pada koperasi. [qty] : jumlah barang yang diterima dari supplier.

[sat] : satuan barang yang diterima dari supplier digunakan untuk pengkonversian barang.

[supplier] : pihak yang memberikan barang kepada koperasi

3. Data Barang

Nama Data Barang

Keterangan Data ini digunakan untuk meninformasikan setiap barang yang ada pada koperasi.

Struktur Data [divisi] : divisi barang adalah pengelompokan barang sesuai dengan jenis barang.

[group] : group barang adalah pengelompokan barang sesuai dengan merk barang.

[subgroup] : subgroup barang adalah pengelompokan barang sesuai dengan merk barang dan tipe barang secara detail.

[kd] : kode barang yang ada pada koperasi. [nama] : nama barang yang ada pada koperasi.

[sat_beli] : satuan barang pada saat pembelian barang. [sat_jual] : satuan barang untuk penjualan setelah dikonversi dari satuan jual.

[harga_beli] : harga beli barang dari supplier. [harga_beli_satuan] : harga beli satuan barang dari. [harga_jual_satuan] : harga jual barang.

[stok] : stok barang yang tersedia di bagian pengadaan barang

4. Data Pengeluaran Barang

Nama Data Pengeluaran Barang

Keterangan Data ini digunakan untuk pengeluaran barang dari bagian pengadaan barang yang dilakukan oleh koperasi.

24

Struktur Data [kd] : kode barang yang ada pada koperasi. [nama] : nama barang yang ada pada koperasi.

[sat] : satuan barang digunakan untuk pengkonversian barang.

[tgl] : tanggal pembelian barang dari supplier. [no] : no transaksi barang.

[keterangan] : keterangan barang yang keluar dari koperasi. [qty] : jumlah barang yang dibeli.

[total] : jumlah keseluruhan dari harga beli barang.

[diskon] : potongan harga yang diberikan dari supplier jika ada.

[total] : jumlah harga keseluruhan dari harga beli barang. [stok] : stok barang yang ada pada koperasi.

[sisa] : sisa barang setelah ada pengeluaran barang

3.2.5 Spesifikasi Proses 3.2.5.1 Proses Login

Nama Proses Login

Input Data Login

Output Status Login

Logika Proses 1. User memilih login

2. Sistem menampilkan layar login 3. Pengisian username dan password 4. Sistem melakukan pengecekan

3.2.5.2 Proses Pengelolaan Pembelian Barang

Nama Proses Pengelolaan Pembelian Barang Input Field data pembelian barang Output Data pembelian barang

Logika Proses 1. User memilih menu pembelian data barang 2. Sistem menampilkan layar pembelian data barang 3. Jika user mengklik tombol tambah maka field di layar pembelian akan kosong

4. Pengisian field oleh user, jika sudah selesai klik tombol simpan

5. Data akan disimpan ke dalam database

6. Jika user memilih tombol hapus maka data yang dipilih akan terhapus dari database

3.2.5.3 Proses Pengelolaan Data Penerimaan Barang

Nama Proses Pengelolaan Penerimaan Data Barang Input Field data penerimaan barang

Output Data penerimaan barang

Logika Proses 1. User memilih menu penerimaan data barang 2. Sistem menampilkan layar penerimaan data barang 3. Jika user mengklik tombol tambah maka field di

layar penerimaan akan kosong

4. Pengisian field oleh user, jika sudah selesai klik tombol simpan

5. Data akan disimpan ke dalam database

6. Jika user memilih tombol hapus maka data yang dipilih akan terhapus dari database

26

3.2.5.4 Proses Pengelolaan Data Barang

Nama Proses Pengelolaan Data Barang

Input Field data barang

Output Data barang

Logika Proses 1. User memilih menu data barang 2. Sistem menampilkan layar data barang

3. Jika user mengklik tombol tambah maka field di layar akan kosong

4. Pengisian field oleh user, jika sudah selesai klik tombol simpan

5. Data akan disimpan ke dalam database

6. Jika user memilih tombol hapus maka data yang dipilih akan terhapus dari database

3.2.5.5 Proses Pengelolaan Pengeluaran Barang

Nama Proses Pengelolaan Pengeluaran Data Barang Input Field data pengeluaran barang

Output Data pengeluaran barang

Logika Proses 1. User memilih menu pengeluaran barang 2. Sistem menampilkan layar pengeluaran barang 3. Jika user mengklik tombol tambah maka field di layar akan kosong

4. Pengisian field oleh user, jika sudah selesai klik tombol simpan

5. Data akan disimpan ke dalam database

6. Jika user memilih tombol hapus maka data yang dipilih akan terhapus dari database

3.2.5.6 Proses Pengelolaan Pencarian Barang

Nama Proses Pencarian Data Barang

Input Data pencarian

Output Data barang

Logika Proses 1. User memilih menu pencarian barang 2. Sistem menampilkan layar pencarian barang 3. User mengisi kata kunci

4. Sistem melakukan pengecekan ke database

5. Jika kata kunci ditemukan, maka data barang yang dicari kan ditampilkan

3.2.6 Skema Relasi

Skema relasi menerangkan suatu hubungan antara tabel yang satu dengan tabel yang lainnya, dimana setiap tabel memiliki primary key yang bersifat unique (tunggal). Dalam sistem inventori ini digambarkan skema relasi sebagai berikut :

28

tabel_pembelian tabel_penerimaan tabel_barang

tabel_pengeluaran

Gambar 3.8 Skema Relasi. 3.2.6.1 Tabel Pembelian

Tabel ini berfungsi untuk menyimpan data-data pembelian barang sesuai dengan waktu pelaksanaannya.

Tabel 3.1 tabel_pembelian.

Field Type Panjang Keterangan

! "# $ # kd divisi group subgroup nama sat_beli sat_jual harga_beli harga_beli_satu an harga_jual_satu an stok kd no_po tgl nama qty sat supplier kd nama sat tgl no keterangan qty harga total kd no tgl nama qty sat harga total diskon total_bersih supplier

% & % ' ( % # ) $# 3.2.6.2 Tabel Penerimaan

Tabel penerimaan barang ini adalah tabel yang berfungsi untuk menyimpan data barang yang diterima oleh koperasi dari supplier.

Tabel 3.2 tabel_penerimaan.

Field Type Panjang Keterangan

(

! "#

$ #

# ) $#

3.2.6.3 Tabel Barang

Tabel ini berfungsi untuk menyimpan data-data barang yang ada pada Koperasi Pegawai Kota Bandung.

Tabel 3.3 tabel_ barang.

' *

+ ) +

30 # # ) $# # ( $ # (*# $ # ( % & ( ( # % & # (*# ( # % & *# # $ 3.2.6.4 Tabel Pengeluaran

Tabel pengeluaran ini digunakan untuk menyimpan data barang yang keluar dari gudang koperasi.

Tabel 3.4 tabel_pengeluaran.

Field Type Panjang Keterangan

$ # # ! "# # % & % ! $ ! $

3.3 Perancangan Antarmuka

Perancangan antarmuka dibuat dengan harapan agar administrator dapat menggunakannya tanpa kesulitan. Untuk memudahkan administrator dalam mengelola data barang yang ada pada koperasi ini, akan dijelaskan struktur menu dan rancangan form yang ada di dalam sistem inventori barang ini. Struktur menu dibuat agar administrator dapat memilih menu–menu yang diinginkan. Untuk lebih jelasnya tentang rancangan menu dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

Gambar 3.9 Struktur Menu

3.3.1 Perancangan Form Menu

Form menu adalah halaman pertama pada sistem inventori barang ini yang akan dijumpai oleh administrator. Ada beberapa tombol yang akan ditampilkan pada halaman ini. Perancangan form menu adalah seperti gambar di bawah ini.

Gambar 3.10 Rancangan Form Menu. Penerimaan

Barang Pembelian

Barang

Data Barang Pengeluaran Barang Menu

Pembelian barang Pencarian Penerimaan barang Data barang Pengeluaran barang

LOGO

Pencarian Barang

32

3.3.2 Perancangan Form Pembelian Barang

Form pembelian barang adalah tempat dimana administrator mengelola pembelian barang yang ada pada koperasi. Perancangan form pembelian barang adalah seperti gambar di bawah ini.

Gambar 3.11 Rancangan Form Pembelian Barang.

3.3.3 Perancangan Form Pencarian

Pada form pencarian ini administrator akan diberikan kemudahan dalam mencari data-data barang yang diperlukan. Perancangan form pencarian adalah seperti pada gambar di bawah ini.

Dokumen terkait