• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pada bab ini penulis menyimpulkan dan memberikan saran atas

penelitian dan analisa mengenai pengawasan yang dilakukan oleh PT. Qims Intrasindo Medan.

Aris Sukamto : Sistem Pengawasan Intern Kas Pada PT. QIMS Intrasindo Medan, 2008. USU Repository © 2009

PT. QIMS INTRASINDO MEDAN

A. Sejarah Singkat Perusahaan

Qims konsulting adalah konsultan sistem menejemen dan peningkatan kualitas untuk perusahaan yang ingin meningkatkan mutunya agar kompetitif di era globalisasi ini. Qims Intrasindo berdiri sejak 22 Februari 2002, dan mempunyai klien lebih dari 50 perusahaan di Indonesia. Qims merupakan konsultan menejemen pertama di Sumatera yang telah disertifikasi ISO 9001:2000 oleh TUV Nord Indonesia agar menjadi rekan bisnis yang dapat dipercaya dalam mebangun Sumber Daya Manajemen perusahaan dan mengembangkan sistem menejemen perusahaan berbasiskan ISO 9001 melalui program konsultasi dan training.

Saat ini Qims mempunyai tiga unit bisnis yaitu : 1. QIMS Solution (Divisi Konsultasi)

Untuk membantu perusahaan dalam proses konsultasi penerapan sistem menejemen dan perbaikan kualitas agar mendapatkan nilai tambah yang maksimal.

2. Qims Training Center

Sebagai Mitra perusahaan dengan program peningkatan kompetensi SDM a. In house training adalah training untuk perusahaan

b. Publik Training adalah training yang dilaksanakan secara terbuka pada tempat dan waktu yang telah ditentukan

c. Shortcourse adalah training buat para profesional yang ingin meningkatkan kompetensinya diluar jam kerja.

3. Qims Research

Membantu perusahaan untuk menemukan solusi yang aktual untuk perbaikan manajemennya

Menghadapi tingkat persaingan dan tuntutan pasar yang meningkat serta perubahan lingkungan yang cepat dan kurang menentu pada saat ini, hanya dapat diantisipasi oleh organisasi yang mampu menyiapkan dan mengembangkan SDM nya secara baik dan menyadari pentingnya memiliki Quality Managememt System / Sistem Manajement Mutu (QMS) demi efektifitas dan efisiensi perusahaan dengan program perbaikan berkelanjutan. Dengan ini diharapkan visi dan misi perusahaan yang direncanakan dapat terwujud.

Untuk alasan inilah Qims Consulting hadir di Sumatera Utara dengan harapan agar menjadi rekan bisnis yang dapat dipercaya dalam membangun SDM perusahaan dan mengembangkan Qims organisasi yang berbasiskan ISO 9001:2000.

B. Struktur Organisasi Perusahaan

Organisasi merupakan sekelompok orang yang bekerja sama untuk mencapai tujuan yang di tetapkan bersama. Struktur organisasi merupakan gambaran secara umum dan skematis tentang hubungan-hubungan atau kerja

Aris Sukamto : Sistem Pengawasan Intern Kas Pada PT. QIMS Intrasindo Medan, 2008. USU Repository © 2009

sama orang-orang yang menggerakkan organisasi untuk mencapai tujuan perusahaan, struktur organisasi perusahaan yang baik sangat penting dan berpengaruh terhadap kemajuan perusahaan tersebut. Setiap perusahaan mempunyai struktur organisasi di dalam melakukan usahanya dari menyusun struktur organisasi di dalam melakukan usahanya tersebut sedemikian rupa.

Dengan adanya struktur organisasi akan tercermin pembagian kerja dan tanggung jawab yang jelas. Hal ini akan mempermudah menentukan dan mengarahkan serta mengawasi pelaksanaan dari suatu perusahaan untuk dapat mencapai tujuan yang diinginkan atau telah ditentukan.

Struktur organisasi yang baik harus relevan terhadap perubahan dan perkembangan lingkungannya. Beberapa keuntungan yang dicapai dari penggunaan bagan organisasi adalah sebagai berikut:

a. Bagan organisasi dapat menunjukkan gambaran kegiatan dari perusahaan serta hubungan dari setiap kegiatan yang ada di perusahaan.

b. Bagan organisasi dapat dipergunakan untuk merumuskan rencana kerja yang ideal sebagai pedoman untuk dapat mengetahui atasan dan bawahan.

Maka struktur organisasi tersebut menjelaskan mengenai tugas, wewenang dan tanggung jawab yang ada pada plan-plan divisi.

a. President Director

Tugas dan wewenang President Director adalah:

1. Merencanakan kegiatan berdasarkan tahun yang lalu untuk pedoman kerja guna kelancaran tugas.

2. Membagi tugas bawahan berdasrkan pedoman dan program kerja guna kelancaran tugas dan pekerjaan.

3. Menilai bawahan sesuai dengan ketentuan yang berlaku untuk pengembangan karier bawahan.

4. Memberikan petunjuk bawahan secara tertulis ataupun lisan sesuai dengan ketentuan yang ada.

5. Merumuskan kegiatan program-program pada perusahaan

6. Menerima informasi dengan menampung usul para pihak pegawai dan masyarakat.

7. Memonitor kegiatan perusahaan secara keseluruhan untuk mengetahui perkembangan dan penyesuaian tugas.

b. Management Representatif

Tugas dan wewenang Management Representatif adalah:

1. Merencanakan kegiatan yang berlaku guna kelancaran pelaksanaan tugas.

2. Membagi tugas kepada bawahan sesuai petunjuk atau kelancaran tugas.

3. Menilai hasil kerja bawahan sesuai petunjuk untuk bahan laporan. 4. Melaksanakan tugas presiden director jika beliau berhalangan. 5. Melaporkan kegiatan pelaksanaan untuk bahan informasi dan

pertanggung jawaban. c. Operation Director

Aris Sukamto : Sistem Pengawasan Intern Kas Pada PT. QIMS Intrasindo Medan, 2008. USU Repository © 2009

Tugas dan wewenang Operation Director adalah:

1. Merencanakan kegiatan kerja berpedoman pada rencana kerja dan petunjuk atasan.

2. Membagi tugas kepada bawahan baik lisan maupun tulisan. 3. Memberikan petunjuk kepada bawahan sesuai dengan ketentuan. 4. Memeriksa dan menilai hasil kerja bawahan sesuai dengan

ketentuan.

5. Mengadakan koordinasi dengan unit kerja terkait.

d. Admin Manager

Tugas dan wewenang Admin Manager adalah :

1. Menyelenggarakan tugas ketatausahaan sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku.

2. Menyusun arsip, mengerjakan pencatatan surat masuk dan surat keluar, melaksanakan dan menyiapkan pertemuan, rapat, dan apel. 3. Menyelenggarakan administrasi kepegawaian perusahaan yang

berhubungan baik dengan pengangkatan jabatan atau pemberhentian.

e. Marketing Director

Tugas dan wewenang Marketing Director adalah :

1. Merencanakan pengembangan wilayah pemasaran.

3. Merencanakan pengguna tenaga kerja sesuai dengan badan kerja yang diperlukan seefisien mungkin dan produktif.

4. Merencanakan peningkatan pelayanan dan sopan santun kepada masyarakat.

5. Penelitian, merencanakan dan mengevaluasi peningkatan penghasilan perusahaan.

f. Accounting & Finance

Tugas dan wewenang Accounting & Finance adalah :

1. Membukukan pendapatan setoran dari hasil penjualan produk dan jasa.

2. Mencatat pengeluaran rutin karyawan

3. Mencatat pembelian barang-barang, alat-alat kantor lainnya.

4. Membayar segala keperluan biaya-biaya rutin yang dikeluarkan oleh perusahaan.

5. Menyimpan dan membayarkan uang atas transaksi-transaksi yang dilakukan oleh perusahaan.

g. Purchasing & Stock

Tugas dan wewenang Purchasing & Stock adalah:

1. Mengkoordinasi sistem pembelian dan stock perusahaan

2. Membuat laporan atas pembelian dan stock opname perusahaan setiap akhir periode akuntansi.

Aris Sukamto : Sistem Pengawasan Intern Kas Pada PT. QIMS Intrasindo Medan, 2008. USU Repository © 2009

Tugas dan wewenang Human Resource Development adalah:

1. Memberikan pedoman dan arahan kepada tenaga kerja dalam meningkatkan kualitas SDM.

2. Menyelenggarakan training kepada tenaga kerja yang difasilitasi oleh sarana dan prasarana yang mendukung.

3. Mempersiaokan pengembangan karier tenaga kerja. i. General Affair

Tugas dan wewenang General Affair adalah:

1. Menyelenggarakan administrasi ketenaga kerjaaan yang berhubungan dengan penganggkatan dan pemberhentian tenaga kerja.

2. Mempersiapkan pengembangan karier tenaga kerja. j. QIMS Solution Divisi

Tugas dan wewenang QIMS Solution Divisi adalah :

1. Memberikan arahan kepada operation director tentang kinerja perusahaan.

2. Memberikan kritik atau saran kepada operation director. k. QIMS Training Center Divisi

Tugas dan wewenang QIMS Training Center Divisi adalah :

1. Menyelenggarakan persiapan training yang dilakukan di dalam /diluar perusahaan.

2. Bertanggung jawab penuh atas jalannya training yang dilakukan oleh perusahaan.

l. QIMS Research Divisi

Tugas dan wewenang QIMS Research Divisi adalah :

1. Mewakili perusahaan dalam melakukan research atau survey dalam berbagai forum.

m. Customer Service

Tugas dan wewenang Customer Service adalah :

1. Mmeberikan pelayanan yang maksimal kepada pelanggan atas produk dan jasa yang ditawarkan oleh perusahaan.

2. Memberikan arahan dan gambaran kepada masyarakat tentang produk dan jasa perusahaan.

n. Sales

Tugas dan wewenang Sales adalah :

1. Mempromosikan dan mempublikasikan produk dan jasa yang ditawarkan oleh perusahaan.

o. Regional Office

Tugas dan wewenang Regional Office adalah :

1. Memimpin, mengkordinir dan mengawasi jalannya anak perusahaan yang memfokuskan kegiatan dalam bidang konsultasi. 2. Menyempurnakan kebijakan – kebijakan president directur yang

masih bersifat baku.

3. Menerapkan dan mengembangkan potensi kerja karyawan dengan melakukan training serta pendidikan dan pelatihan.

Aris Sukamto : Sistem Pengawasan Intern Kas Pada PT. QIMS Intrasindo Medan, 2008. USU Repository © 2009

4. Membina hubungan baik dengan masyarakat disekitar perusahaan guna menjaga kredibilitas perusahaan.

5. Mengkoordinir tim - tim yang menduduki divisi nya sesuai dengan jabatannya masing – masing.

6. Menjaga hubungan baik dengan klient dan karyawan 7. Mengevaluasi hasil kerja karyawan dan kinerja perusahaan.

C. Prosedur Penerimaan Kas

Sebelum kita melihat prosedur penerimaan kas yang dilakukan oleh PT Qims Intrasindo, terlebih dahulu penulis akan menguraikan yang menjadi sumber penerimaan kas perusahaan. Adapun sumber penerimaan kas pada PT Qims Intrasindo adalah dari penjualan produk dan jasa. Dalam hal ini akan dihitung penerimaan kas setiap harinya maupun setiap bulannya.

Prosedur penerimaan kas atas pendapatan penjualan produk dan jasa diterima langsung oleh bendahara. Hal itu dapat dilihat pada berikut ini:

1. Pada saat terjadi penerimaan kas, maka bendahara membuat kwitansi rangkap dua:

Lembar ke 1 diberikan ke tata usaha keuangan untuk dilakukan pencatatan. Lembar ke 2 sebagai pertinggal.

2. Setelah semua transaksi penerimaan kas selesai pada hari itu, kemudian uang tersebut disetorkan ke bank oleh bendahara. Oleh bank akan diberikan bukti setoran.

3. Setiap akhir bulan diadakan pencocokkan kwitansi penerimaan kas terhadap pencatatan penerimaan kas.

Secara lebih rinci posedur yang ditempuh dalam pencatatan penerimaan kas yang diterapka n oleh PT Qims Intrasindo Medan adalah dengan memberikan tanggung jawab terhadap bendahara atas penerimaan kas yang diperoleh.

Bendahara menerima pembayaran langsung dari klien yang telah ditetapkan oleh PT Qims Intrasindo. Bendahara membuat kwitansi atas pembayaran yang dilakukan oleh klien, yang menangani pembukuan adalah urusan tata usaha keuangan, yang mana bertanggungjawab terhadap pencatatan transaksi keuangan yang terjadi pada operasi harian PT Qims Intrasindo. Transaksi yang terjadi harus dicatat ke dalam dokumen yang merupakan bukti dasar pembukuan sampai dengan penyusunan laporan keuangan.

D. Prosedur Pengeluaran Kas

Pelaksanaan pengeluaran uang kas baik keperluan intern maupun kepentingan pihak luar PT Qims Intrasindo Medan dilakukan dengan:

1. Menggunakan uang tunai berupa uang kertas atau uang logam. 2. Menerbitkan surat berharga berupa cek dan giro.

Aris Sukamto : Sistem Pengawasan Intern Kas Pada PT. QIMS Intrasindo Medan, 2008. USU Repository © 2009

Untuk melakukan pembayaran pada dasarnya akan mempergunakan cek, kecuali dalam jumlah kecil dan untuk kepentingan yang sifatnya mendesak dibayar melalui kas kecil. Bendahara harus menyetorkan cek untuk ditandatangani oleh ketua dan seksi keuangan.

Bukti pengeluaran kas dibuat setelah diadakan verifikasi bukti pendukung yang bersangkutan seperti bukti tanda terima tagihan, surat pesanan dan laporan penerimaan pemeriksaan barang. Verifikasi bukti pendukung transaksi pengeluaran kas dimaksudkan bahwa setiap pengeluaran kas baru dilaksanakan setelah diyakini kebenarannya meliputi:

1. Kebenaran atas dasar pengeluaran kas berupa kelengkapan bukti pendukung sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

2. kebenaran atas jumlah perhitungan angka-angka pengeluaran terhadap kas.

Sumber pengeluaran kas pada PT Qims Intrasindo Medan adalah: 1. Pembelian peralatan dan alat tulis kantor.

2. Honor /upah karyawan.

3. Pengadaan cetakan faktur, blanko. 4. Jamsostek/astek karyawan.

5. Rekening telepon, listrik dan air. 6. Biaya-biaya rutin lainnya.

Adapun prosedur pengeluaran kas yang dilakukan PT Qims Intrasindo adalah:

1. Semua faktur penagihan dan surat permintaan pembayaran harus diserahkan kepada tata usaha keuangan untuk dicatat sebagai pengeluaran kas dan dilampiri dokumen baru yang dikirim ke bendahara. 2. Urusan tata usaha keuangan akan melakukan pemeriksaan untuk

mengetahui kelengkepan dokumen penagihan dan menyakinkan kebenarannya, baik kebenaran formal dan material. Verifikasi terhadap dokumen penagihan meliputi bon pengantar, surat pesanan pembelian, bukti pengeluaran kas yang dibuat rangkap dua.

3. Setelah pemeriksaan urusan tata usaha keuangan telah sesuai dokumen penagihan tersebut, maka bendahara membuat cek atau giro yang telah ditandatangani oleh pimpinan. Selanjutnya dibuatkan bukti pengeluaran kas rangkap dua:

lembar ke 1 diberikan ke urusan tata usaha keuangan untuk dilakukan pencatatan sebagai pengeluaran kas.

E. Unsur- unsur Pengawasan Intern

Untuk mendapatkan suatu intern yang baik di dalam perusahaan, diperlukan unsur-unsur yang diimplementasikan manajemen guna membentuk kepastian yang layak bahwa tujuan pengawasan intern akan tercapai.

Unsur – unsur pengawsan intern kas yang diterapkan oleh PT. Qims Intrasindo adalah lingkungan pengendalian. Untuk mengetahui pengendalian lingkungan yang terdapat pada PT Qims Intrasindo, sesuai dengan pembahasan

Aris Sukamto : Sistem Pengawasan Intern Kas Pada PT. QIMS Intrasindo Medan, 2008. USU Repository © 2009

atas penerimaan dan pengeluaran kas dapat diuraikan secara terpisah antara penerimaan kas dan pengeluaran kas.

1. Pengendalian Lingkungan Atas Penerimaan Kas

Pengendalian lingkungan atas penerimaan kas yang diterapkan oleh PT. Qims Intrasindo adalah:

a. Penerimaan pendapatan dari penjualan produk dan jasa yang terdiri dari harian umum dan bulanan umum dilakukan oleh bendahara yang selanjutnya disetorkan ke bank.

b. Setiap penerimaan kas dari penjualan produk dan jasa ditandatangani oleh bendahara, sebagai bukti penerimaaan kas selanjutnya dibuatkan kwitansinya.

c. Semua penerimaan kas akan dicatat pada buku jurnal penerimaan kas. Pencatatan ini dilakukan oleh tata usaha keungan.

d. Setiap akhir jam kerja bendahara membuat laporan harian penerimaan kas yang diketahui oleh seksi keuangan.

e. Bukti penerimaan kas dicetak dengan nomor urut dan ditandatangani oleh seksi keuangan.

2. Pengendalian Lingkungan Atas Pengeluaran Kas

Pengendalian lingkungan atas pengeluaran kas yang diterapkan perusahaan:

a. Semua pembayaran harus dengan cek, kecuali pengeluaran dalam jumlah kecil yang dibayar dari dana kas kecil. Bila pengeluaran yang dilakukan dalam jumlah yang besar, maka bendahara mengeluarkan cek untuk

ditandatangani oleh bagian- bagian yang berwenang yaitu ketua PT Qims Intrasindo dan seksi keuangan, atau pegawai yang ditunjuk.

b. Semua pengeluaran dengan cek dan giro harus diberi nomor dan semua nomor tersebut harus dipertanggungjawabkan apakah sudah dipergunakan atau tidak. Cek dan giro tersebut harus dicatat dalam buku pembayaran oleh bendahara sesuai dengan nomor cek tersebut. Apabila di antara cek tersebut ada yang tidak dipergunakan, maka bendahara akan membuat tanda batal pada cek tersebut.

c. Setiap pengeluaran kas hanya boleh dilakukan oleh bendahara dan berdasarkan bukti pengeluaran kas sebagai surat perintah pembayaran. d. Setiap pembatalan bukti pengeluaran kas harus didukung oleh bukti-bukti

transaksi yang dapat diuji kebenarannya dan telah diadakan verifikasi sebelumnya seperti bukti pengeluaran kas.

e. Setiap pembatalan bukti pengeluaran kas harus diberi tanda batal oleh bendahara.

f. Setiap bukti pengeluaran kas yang telah dibayarkan harus didokumentasi dengan baik dan dicatat pada buku jurnal kas keluar, buku pembantu beserta daftar pengeluaran kas.

g. Penyimpanan dan penulisan terhadap blanko cek dan giro menjadi tanggung jawab bendahara, dan semua cek dan giro yang sudah diotorisasi ketua tetapi belum diambil oleh yang berhak.

Aris Sukamto : Sistem Pengawasan Intern Kas Pada PT. QIMS Intrasindo Medan, 2008. USU Repository © 2009

Secara umum perusahaan melakukan transaksi yang berhubungan dengan kas, secara rutin maupun non rutin. Kas sebagai aktiva yang paling lancar

memiliki peranan yang paling penting dalam perusahaan, sehingga keberadaan kas sering menjadi sasaran untuk dilakukannya penyelewengan.

Kesalahan pencatatan kas akan mempengaruhi perkiraan –perkiraan lain, oleh sebab itu pengawasan intern perlu dilakukan agar uang kas dapat dijaga dengan aman . Pengawasan intern kas yang baik tidak membenarkan adanya praktek pencatatan kas dan penanganan uang kas ditangani oleh satu orang atau satu pihak saja. Dengan demikian akan tercapai tujuan pengawasan intern penerimaan dan pengeluaran kas yang diharapkan sesuai dengan ketentuan.

Pengawasan Intern Penerimaan Kas

Dalam pengawasan intern yang baik, setiap penerimaan kas harus disetor dalam jumlah penuh ke bank pada hari yang sama dengan hari penerimaan kas atau hari kerja berikutnya. Tidak diperkenankan melakukan pengeluaran kas dari kas yang diterima dari sumber-sumber tersebut. Dengan demikian maka catatan penerimaan kas dalam jurnal penerimaan kas dapat direkonsiliasi dengan kata lain kas perusahaan dapat dicek ketelitiannya dengan cara membandingkannya dengan catatan bank.

Tujuan dari pengawasan intern kas pada bagian penerimaan adalah sebagai berikut:

a. Menjamin bahwa seluruh penerimaan kas benar-benar diteima dan diamankan sebagai milik pengawasan intern kas.

b. Menciptakan manfaat yang besar dari jumlah kas yang diterima dan dimiliki pengawasan intern kas.

Pengawasan intern penerimaan kas yang diterapkan PT Qims Intrasindo adalah:

a. Urusan tata usaha keuangan mencatat semua penerimaan uang, baik tunai, cek dalam satu daftar.

b. Daftar penerimaan tersebut diserahkan ke seksi keuangan untuk dibukukan pada jenis masing-masing transaksi.

c. Uang tunai, cek yang diterima oleh bendahara untuk selanjutnya langsung disetorkan ke bank.

d. Dilakukan pemisahan tugas antara bendahara dengan urusan tata usaha keuangan.

e. Seksi keuangan secara periodik membuat rekonsiliasi bank untuk mencocokkan buku bank dengan tembusannya.

Dalam setiap penerimaan kas bagian urusan tata usaha keuangan membuat sumber data yang menunjukkan hal-hal sebagai berikut:

a. Berapa besar jumlah uang yang diterima. b. Tanggal penerimaan.

c. Sumber penerimaan kas.

d. Nama orang atau perusahaan yang melaksanakan pembayaran tersebut.

Aris Sukamto : Sistem Pengawasan Intern Kas Pada PT. QIMS Intrasindo Medan, 2008. USU Repository © 2009

Penerimaan kas pada PT. Qims intrasindo dilakukan oleh bendahara mulai dari penerimaan pembayaran dari klien, melakukan pencatatan, dan yang melakukan penyetoran uang ke bank, sehingga ini merupakan kelemahan karena memudahkan bendahara untuk melakukan penyelewengan.

Untuk menghindari kemungkinan kecurangan maka perlu adanya pemisahan pegawai yang melaksanakan, yang mencatat dan yang menyimpan uang kas, sehingga mempunyai tanggung jawab masing-masing. Bila dua orang atau lebih melaksanakan tugas yang berhubungan dengan penerimaan kas dan pencatatannya, maka kemungkinan kecurangan dapat dikurangi. Bendahara yang bertugas sebagai penerima uang juga harus dipisahkan dengan pegawai yang menyetorkan uang ke bank.

Sistem penerimaan kas dilakukan dalam berbagai bentuk, misalnya penerimaan tunai, giro dan cek. Dalam hal ini perusahaan menggunakan penerimaan kas dalam bentuk tunai, cek dan giro.

Pengawasan Intern Pengeluaran Kas

Sama halnya dengan penerimaan kas, terhadap pengeluaran kas juga harus dikelola sedemikian rupa sehingga tidak terjadi kesalahan atau kecurangan dalam pelaksanaannya yang mengakibatkan kerugian perusahaan. Dengan adanya penerapan pengawasan intern yang memuaskan akan memberikan kepastian bahwa pengeluaran yang dilakukan dengan benar, serta pengeluaran telah disetujui oleh pihak-pihak yang berwenang.

Kesempurnaan transaksi benar-benar merupakan pengeluaran yang ada hubungannya dengan aktivitas perusahaan dan tidak salah penggunaannya, untuk itu dibutuhkan pengawasan yang baik. Untuk itu pelaksanaan pengawasan intern pengeluaran kas yang diterapkan oleh PT Qims Intrasindo adalah:

a. Pegawai bagian keuangan memeriksa apakah ada persetujuan pembayaran dari pimpinan perusahaan.

b. Membuat bukti kas pengeluaran untuk ditandatangani oleh pimpinan sebagai persetujuan pengeluaran uang .

c. Memeriksa tanda tangan penagih pada bukti kas pengeluaran.

d. Menghitung jumlah uang sebesar yang tertera dalam bukti kas pengeluaran dan menyerahkan kepada penagih.

e. Membuat nomor urut pada sisi kanan bukti pengeluaran kas dan memberi tanda lunas apabila telah dilakukuan pembayaran.

f. Mencatat pengeluaran kas tersebut dalam buku kas harian.

g. Menyerahkan satu lembar copy bukti pengeluaran kas pada urusan tata usaha keuangan.

Pembayaran melalui cek

PT. Qims Intrasindo menggunakan cek untuk pengeluaran kas dalam jumlah yang besar atas pembayaran sejumlah transaksi yang dilakukan, dengan memindahkan pembukuan dana rekening giro perusahaan ke rekening giro perusahaan penerima. Pemindah bukuan rekening giro bank lebih sering digunakan perusahaan, disamping aman, cepat dan juga mudah.

Aris Sukamto : Sistem Pengawasan Intern Kas Pada PT. QIMS Intrasindo Medan, 2008. USU Repository © 2009

Dalam pengeluaran kas, cek-cek yang telah dikeluarkan harus diawasi. Untuk itu perlu diperhatikan beberapa hal berikut:

a. Semua cek yang telah dibayar harus dicatat dalam suatu daftar menurut waktu pengeluarannya.

b. Tanggal cek harus sama dengan tanggal pengeluaran yang di catat dalam buku kas.

c. Nama dari penerima harus sama dengan nama yang dicatat dalam buku kas.

d. Jumlahkan nilai nominal dari cek yang telah dikeluarkan dalam setahun.

e. Jumlah uang yang tertulis dicek harus sama dengan jumlah uang yang di catat dalam buku kas.

f. Semua cek harus ditandatangani oleh pihak yang bersangkutan.

g. Harus diperhatikan dengan teliti, apakah ada pemalsuan tanda tangan yang bersangkutan.

Pembayaran melalui kas kecil

PT Qims Intrasindo dalam melakukan pengeluaran dalam jumlah yang kecil tidak menggunakan sistem cek karena tidak praktis dan memerlukan biaya yang besar. Untuk mengatasi pengeluaran dalam jumlah kecil perusahaan menggunakan kas kecil. Jenis pengeluaran yang dapat diambil dari dana kas kecil harus ditentukan dengan baik oleh perusahaan. Dalam pembentukan kas kecil perusahaan menggunakan sistem imprest, apabila pengeluaran telah mencapai

jumlah tertentu, maka bendahara dapat menyampaikan permohonan pengisian kembali dengan menyerahkan bukti pengeluaran kas.

Rekonsiliasi Bank

Pengawasan intern perusahaan juga membuat rekonsiliasi dengan baik, pengotorisasian cek oleh atasan dan menyerahkan setiap penerimaan langsung ke bank, juga membuat jurnal penerimaan dan pengeluarannya. Setelah akhir bulan pegawai bagian keuangan membuat rekonsiliasi bank untuk mencocokkan saldo buku perusahaan dengan saldo rekening koran bank.

Pengeluaran kas yang dilakukan PT Qims Intrasindo juga dilakukan oleh

Dokumen terkait