• Tidak ada hasil yang ditemukan

Agung, M. U. K. 2007. Penelurusan Efektivitas Beberapa Bahan Alami sebagai Kandidat Antibakteri dalam Mengatasi Penyakit Vibriosis pada Udang Windu. Makalah Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Universitas Padjadjaran. Bandung. 31 hal.

Budiardi, T., D. Salleng dan N. B. P,. Utomo. 2005. Penokolan Udang Windu

(Penaeus monodon) dalam Hapa pada Tambak Intensif dengan Padat Tebar Berbeda. Jurnal Akuakultur Indonesia. 4(2) : 153-158.

Budiani, A., Santoso, D.A., Susanti, I.Mawardi S., dan Siswanto. 2004. Ekspresi β-1,3 Glukanase danKitinase pada Tanaman Kopi Arabika (Coffea Arabica L.) Tahan dan RentanKarat Daun.Jurnal Menara Perkebunan. 72 (2): 57-71.

Chen, J. P. and M. S. Lee. 1994. Simultaneous Production and Partition of Chitinase during Growth of Serratia Marcescens in an Aqueous Two-phase System. Biotecnology Techniques. 8(11):783-788.

Chernin, L., Z. Ismailov, S. Harnan and I. Chet. 1995. Chitinolytic enterobacter

agglomerans antagonis to fungi plant pathogens. Appl. Environ. Microbiol. 61 (5) : 1720-1726.

Dara, F. 2013. Isolasi dan Identifikasi Bakteri dalam Saluran Pencernaan Teripang Phyllophorus sp. dari Pantai Timur Surabaya sebagai Kandidat Probiotik. Skripsi. Program Studi S1 Budidaya Perairan. Universitas Airlangga. Surabaya. hal : 19-23

Departement of Primary Industries. 1989. Overview of Redclaw (Cherax quadricarinatus). Departement Primary Industries. Brisbane

Direktorat Kementrian Budidaya. 2011. Manfaat Ekstrak Daun Sirih terhadap Budidaya Udang Windu. http://perikanan.sidoarjokab.go.id. 10/14/2013. 1 hal.

Direktorat Perikanan Budidaya, 2011. Analisis Statistik Capaian Target Produksi Semua Komoditas. Kementrian Kelautan Perikanan, Jakarta. 5 hal.

Donderski, W dan M.S. Brzezinska. 2001. Occurence of chitinolytic bacteria in water and bottom sediment of eutrophic lakes in Hawski Lake District. Publish Journal of Environmental Studies. 10 (5) : 331-336.

Dwidjoseputro, D. 1994. Dasar Dasar Mikrobiologi. Djambatan. Jakarta. hal. 40-43.

Fardiaz, S. 1989. Petunjuk Laboratorium. Analisis Mikrobiologi Pangan. Bogor: Pusat Antar Universitas Pangan dan Gizi. Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Institut Pertanian Bogor.

Febriana, S. P. 2013. Isolasi dan Identifikasi Bakteri pada Cangkang Abalon (Haliotis asining). Skripsi. Program Studi S1 Budidaya Perairan. Universitas Airlangga. Surabaya. hal : 13-17. Ferniah, R.S., S. Pujiyanto., S. Purwantisari dan Supriyadi. 2011. Interaksi Kapang

Patogen Fusarium oxysporum dengan Bakteri Kitinolitik Rizosfer Tanaman Jahe dan Pisang. Jurnal Natur Indonesia. Jurusan Biologi. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Diponegoro. Semarang. 14 (1) : 57.

Fidyandini, H. P. 2012. Identifikasi dan Prevalensi Ektoparasit pada Ikan Bandeng

(Chanos chanos) yang Dipelihara di Karamba Jaring Apung UPBL. Situbondo dan Ditambak Desa Bangunrejo Kecamatan Jabon Sidoarjp. Skripsi. Budidaya Perairan. Fakultas Perikanan dan Kelautan. Universitas Airlangga. Surabaya. 51 hal.

Gooday, G. W. 1994. Physiology of Microbacterial Degradation of Chitin and Chitosan. Biochemistry of Microbacterial Degradation. Netherlands.

Gohel, V., A. Singh, M. Vimal, P. Ashwini and H. S. Chatpar. 2006. Bioprospecting and Antifungal Potential of Chitinolytic Microorganism. African Journal of Biotechnology. 5(2) : 54-72.

Gufran, H. 2012. Jurus Jitu Pengelolaan Tambak untuk Budidaya Perikanan Ekonomis. Lily Publisher. Jakarta. Hal. 28-29.

Haliza, W dan M. T. Suhartono. 2012. Karakteristik Kitinase dari Mikroba. Buletin Teknologi Pascapanen Pertanian. Bogor. Institut Pertanian Bogor. 8 (1):1

Hargono, A dan I., Sumantri. 2008.Pembuatan Kitosan dari Limbah Cangkang Udang serta Aplikasinya dalam Mereduksi Kolesterol Lemak Kambing. Fakultas Teknik Kimia. Universitas Diponegoro. Semarang. vol 12 (1) : hal 53-57.

Harman, G. E., C. K. Hayes, M. Lorito, R. M. Broadway, A. Di Pietro, C. Peterbauer and A. Tronsmo. 1993. Chytinolytic Enzymes of Trichoderma harzianum : Purification of Chitobiosidase and Endochitinase. Phytopathology 83 : 313-318.

Herdyastuti, N., T. J. Raharjo, Mudasir and S. Matsjeh. 2009. Chitinase and Chitinolytic Microorganism : Isolation, Characterization and Potential. Departement of Chemistry. Universitas Negeri Surabaya. 9(1), 37-47.

Holt, J.G and N.R. Krieg. 2000. Bergey’s Manual Of Determinative Bacteriology. 9th Edition. Lippincott Williams & Wilkins. A Wolters Kluwer Company. Philadelphia. USA.

Iskandar, 2006, Budidaya Lobster Air Tawar, Agro Media Pustaka, Jakarta.

Joklik, W. F and D. T Smith. 1968. Microbiology. 15th Edition. Prentice-Hall, Inc., New York : xviii + 1120 hlm.

Lenni, F. dan Y. Yasmin. 2011. Isolasi dan Pengamatan Morfologi Koloni Bakteri Kitinolitik. Jurnal Ilmiah Pendidikan Biologi, III (2) : 20-25.

Mahasri, G, Mubarak, S dan Irawan B. 2008. Gambaran Patologi Insang dan Kulit Udang Windu (Penaeus monodon) yang Terserang Ciliata Patogen dari Famili Vorticillidae (Zoothamnium sp.). Berkala Ilmiah Perikanan, vol. 3(1) : 95-103.

Maryani., Dana., dan Sukena,. 2002. Peranan Ekstrak Kelopak dan Buah Mangrove terhadap Infeksi Bakteri Vibrio harveyi pada Udang Windu (Penaeus monodon). Jurnal Akuakultur Indonesia 1(3) : 129-138 hal.

Mejia Saules, J.E, K. N Walizewski, M. A Gracia and R. Cruzcamarillo. 2006. The Use of Crude Shrimp Shell Powder for Chithinase Production by Serratia marcescens. Food Techno. Biotechnology. 44(1):95-100.

Milasari., N., V,. 2011. Kebijakan Pengelolaan Perikanan Tangkap di Surabaya Jawa Timur. Skripsi. Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Intitut Pertanian Bogor. Bogor. 91 hal.

Murachman., Nuhfil, H., Soemarno dan Sahri, M. 2010. Model Polikultur Udang

Windu (Penaeus monodon), Ikan Bandeng (Chanos chanos) dan Rumput Laut (Gracillaria sp.) secara Tradisional. Vol 1(1) : 1-10.

Nasran, S., F. Afriyani, dan N. Indriati. 2003. Produksi Kitinase dan Kitin Deasetilase dari Vibrio Harveyi. Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia. 9(5): 33-38.

Patil, R. S., J. Lee and H. K Lee. 2000. Purification and Characterization of Chitinase from Marine Bacterium Vibrio sp. The Journal Microbiology. 26: 473-483.

Pelczar, M dan Chan, E. C. S. 1986. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Penerbit Universitas Indonesia. Jakarta.

Prabaningtyas, S. 2003. Karakteristik Bakteri Koleksi Laboratorium Mikrobiologi Universitas Negeri Malang. Malang. Chimera Volume III. No.2.

Rostinawati, T. 2008. Skrining dan Identifikasi Bakteri Penghasil Enzim Kitinase dari Air Laut di Perairan Pantai Pondok Bali. Penelitian Mandiri. Fakultas Farmasi. Universitas Padjadjaran. Jatinangor. hal 22-25.

Savitha, V. and Timothy, J.S. 1997. Chitosan Membrane Interaction And Their Propable Role in Chitosan – Medical Transfection. Biotechnology and applied Biochemistry. 27, 265-267. Siregar dan Hariyadi. 2011. Identifikasi Parameter Oceanografi Utama untuk

Penentuan Daerah Penangkapan Ikan Lemuru dengan Menggunakan Citra Satelit Modis di Perairan Selat Bali. Jurnal Akuatik. 1(1) : 32-38.

Suhartono, M. T. 1989. Enzim dan Bioteknologi. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi antar Universitas Bioteknologi Institut Pertanian Bogor. Bogor. VI. 322 hlm.

Sukmajaya, Y dan I. Suharjo. 2003. Lobster Air Tawar. Agro Media Pustaka.

Suryanto, D dan E. Munir. 2006. Potensi pemanfaatan isolat bakteri kitinolitik lokal untuk pengendalian hayati jamur. Prosiding Seminar Hasil-hasil Penelitian. Departemen Biologi. Fakultas MIPA. Universitas Sumatera Utara. Hal 15.

Susatyo, I., D. 2006. Isolasi dan Identifikasi Bakteri Gelatinolitik Asal Tambak Daerah Gresik dan lamongan. Skripsi. Program Studi S1 Budidaya Perairan. Universitas Airlangga. Surabaya. hal: 6-7.

Susianthy, M. 2006. Pengaruh Jenis Alat Penggiling terhadap Karakteristik Kitin dari Kulit Rajungan. Skripsi. Program Studi Teknologi Hasil Perikanan. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Institut Pertanian Bogor. hal 11.

Thompson, S. E., M. Smith, M. C. Wilkinson and K. Peek. 2001. Identification and Characterization of a Chitinase Antigen from Pseudomonas aeruginosa Strain 385. Appl Environ. Microbiol.

Tumebow, S. S. 2011. Kualitas Air pada Kolam Lobster Air Tawar (Cherax quadricarinatus) di BBAT Tatelu. Jurnal Perikanan dan Kelautan Tropis. Fakultas Perikanan dan Kelautan. Universitas Sam Ratulangi. Manado. vol 7(3).

Volk, W. A., dan Wheeler, M. F. 1993. Mikrobiologi Dasar. Erlangga. Jakarta. hal 39-44.

Wickins, J.F. and. D.O. Lee. 2002. Crustacean Farming: Ranching and Culture. 2end edition. London: Blackwell Science.

Wiyanto, R.H dan Hartono, R. 2003. Lobster Air Tawar Pembenihan dan Pembesaran. Penebar Swadaya. Jakarta

Wardana, Y., M. 2011. Kajian Prospek Komoditas Induk Udang Windu pada

Kawasan Pesisir Perairan Pantai di Daerah Kabupaten Aceh Besar. Vol 12(1) : 1-9.

Wardoyo., R., S., A,. 2000. Peranan Tandon dalam Memperbaiki Mutu Air di

Tambak Tradisional. Skripsi. Manajemen Sumberdaya Perairan. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Institut Pertanian Bogor. Bogor. 31 hal.

Yusmarini, R. Indrati, T. Utami, dan Y. Marsono. 2009. Isolasi dan identifikasi Bakteri Asam Laktat Proteolitik dari Susu Kedelai yang Terfermentasi Spontan. Program Studi Teknologi Hasil Pertanian. Universitas Riau Pekanbaru dan Fakultas Teknologi Pertanian. Universitas Gajah Mada Yogyakarta. Jurnal Natur Indonesia.

Dokumen terkait