• Tidak ada hasil yang ditemukan

KESIMPULAN DAN SARAN

1.1 Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Komposisi optimum binder (semen : tras) dari penelitian tahap I adalah 10 : 90 dengan nilai kuat tekan 96 kg/cm2. 2. Komposisi optimum binder dan tanah tercemar adalah 10 :

90. Pada komposisi tersebut didapatkan nilai kuat tekan sebesar 6 kg/cm2 dan total konsentrasi merkuri sebesar 0,0011 mg/L.

1.2 Saran

Saran yang dapat diberikan berdasarkan hasil penelitian ini adalah :

1. Pada penelitian tahap I perlu diberikan variasi komposisi 100% tras tanpa tambahan semen. Melihat hasil kuat tekan tahap I untuk komposisi 90% tras masih/ jauh melebihi baku mutu.

2. Meminimalisasi proses pencampuran bahan dan pemadatan secara manual agar benda uji yang dihasilkan seragam. 3. Saat melakukan pengukuran konsentrasi merkuri perlu

56

57

DAFTAR PUSTAKA

Abbey, N. R.S., S., Alhassan, dan Amankwah, R.K. 2012. Direct Smelting Of Gold Concentrates, A Safer Alternative To Mercury Amalgamation In Small-Scale Gold Mining Operations. Journal of Research in Science, Technology, Engineering & Mathematics,175-179.

Alina, B., Georgescu, M., dan Zahanagiu, A. 2008. Properties Of Blended Cements With Hazardous Waste Content. Journal of Applied Chemistry and Material Science, 53(3), 229-237.

Alpers, C.N. dan Hunerlach, M.P. 2000. Mercury Contamination from Historic Gold Mining in California. California : US Geologiical Survey.

Al-Zou’by, Jehad dan Al-Zboon, K.K. 2014. Effect of volcanic tuff on the characteristics of cement mortar. Journal of Ceramic Materials, 60, 279-284.

Antemir, A., Hills, C.D., Careya, P.J., Magniéb, M-C. dan Polettini, A. 2010. Investigation of 4 Year-Old Stabilised/Solidified and Accelerated Carbonated Contaminated Soil. Journal of Hazardous Materials, 181, 543-555.

Anwander, R., Nagl, I., dan Widenmeyer, M. 2000. Surface Characterization And Functionalization Of MCM-41 Silicas Via Silazane Silylation. J. Phys. Chem. B., 15, 3532–3544.

Badan Standarisasi Nasional. 1990. SNI 03-1974-1990. Metode Pengujian Kuat Tekan Beton.

Badan Standarisasi Nasional. 2004. SNI 15-2049-2004. Semen

Portland.

Badan Standarisasi Nasional. 2011. SNI 2493:2011. Tata Cara Pembuatan dan Perawatan Benda Uji Beton di Laboratorium.

Bernhoft, R.A. 2012. Mercury Toxicity and Treatment: A Review of the Literature.1-11.

Boylan, H.M., Cain, R.D., dan Kingston, H.M. 2003. A New Method to Assess Mercury Emissions: A Study of Three Coalfired Electric-Generating Power Station

58

Configurations. Journal of the Air and Waste Management Association,53, 1318–1325.

Denni, W., Tjahjono, B., Gunrady, R., Sukandar,M., dan Ta’in, Z. 2005. Pendataan Sebaran Merkuri di Daerah Cineam, Kab.Tasikmalaya, Jawa Barat dan Sangon, Kab. Kulon Progo, Di Yogyakarta- Kolokium Hasil Lapangan-DIM. Departemen Pertanian Yogyakarta. 2001. Tata Cara

Pengambilan Contoh Tanah untuk Uji Tanah. BPTP Yogtakarta

Factsha, R., Mungok, C.D., dan Herwani. 2008. Studi Bio Admixture untuk Bahan Mortar Mutu Normal. Jurnal Teknik Sipil Universitas Tanjungpura, Pontianak.

Falciglia, P. dan Vagliasindi, F. 2013. Stabilisation/Solidification of Pb Polluted Soils: Influence of Contamination Level and Soil: Binder Ratio on the Properties of Cement-Fly Ash Treated Soils. Journal of Chemical Engineering Transaction, 32, 110-116.

Gailius, A., Vacenovska, B., dan Drochytka, R. 2010. Hazardous Waste by Solidification/Stabilization Method. Journal of Material Science, 16, 165-169.

Ghorishi, B. 1990. An Experimental Study on Mercury Sorption by Activated Carbons and Calcium Hydroxide. Acurex Environmental Corporation, 65, 796-808.

Gunawan, A., Setiawan, L., Subarna, A.W., dan Suhendi, E. 2001. Percontohan Penambangan Emas di Kecamatan Kokap, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Puslitbang Tekmira : Bandung

Gunradi R., Sukmana, T.Z., dan Nixon. 2000. Laporan

Penelitian Pemantauan Unsur Hg (Merkuri) Akibat

Penambangan Emas Tanpa Ijin (PETI) di Daerah

Pongkor, Jawa Barat dengan Pemetaan Geokimia.

Koordinator Urusan Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Barat.

Hagemann, S. 2009. Technologies for Stabilization of Elemental Mercury and Mercury-Containing Waste. ISBN 978-3-939355-27-4.

Hakami, O., Zhang, Y., Banks, dan Charles, J. April. 2012. Thiol-Functionalised Mesoporous Silica-Coated Magnetite

59

Nanoparticles For High Efficiency Removal And Recovery Of Hg From Water. Water Research, 46, 3913-3922.

Indrawati, V. dan Manaf A. 2008. Mechanical Strength of Trass as Supplementary Cementing Material. Journal of Physic Science,19(2), 51–59.

Intara, Y., Sapei, A., Sembiring, N., dan Djoefrie, M. 2011. Pengaruh Pemberian Bahan Organik pada Tanah Liat dan Lempung Berliat terhadap Kemampuan Mengikat Air. Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia, 16, 130-135.

Iowa Department of Resources. 2006. TCLP- Toxicity Characteristic Leaching Procedure. Department of Natural Resources:USA.

Jatmoko, H.D. 2012. Tinjauan Plastisitas Tanah Lempung yang Distabilisasi dengan Kapur. Tesis Program Studi Teknik Sipil, Universitas Muhammdiyah Purworejo.

Keputusan Kepala Bappedal Nomor 01 Tahun 1995 Tata Cara Persyaratan Teknis Penyimpanan dan Pengumpulan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun. Badan Pengendalian Dampak Lingkungan.

Kereh, L.F. 1973. Tras Sebagai Bahan Bangunan. Skripsi Program Sarjana Muda Teknik Sipil Universitas Sam Ratulangi. Manado.

LaGrega, Michael D., Buckingham Philip l., Evans, Jeffrey C. 1994. Hazardous Waste Management. McGraw-Hill, Inc:Singapura.

Laumb, J.D., Benson, S.A., dan Olson, E.A. 2004. X-ray photoelectron spectroscopy analysis of mercury sorbents surface chemistry. Fuel Process Technology, 85, 577-585.

Leonard, S.A. dan Stegmann, J.A. 2010. Stabilization/Solidification of Petroleum Drilling Cuttings : Leaching Studies. Journal of Hazardous Materials, 174, 484-491.

Marzuki, P.F. dan Jogaswara, E. 2007. Potensi Semen Alternatif dengan Bahan Dasar Kapur Padalarang dan Fly ash Suralaya untuk Konstruksi Rumah Sederhana. Seminar Nasional “Sustainability dalam Bidang Material,

60

Rekayasa, dan Konstruksi Beton, Bandung,4 Desember 2007, 107-19

McWhinney, D.L., Cocke, K. Balke, dan Ortego, J.D. 1990. An Investigation Of Mercury Solidification And Stabilization In Portland Cement Using X-Ray Photoelectron Spectroscopy And Energy Dispersive Spectroscopy. Cem. Concr. Res, 20,79–91.

Meynarti, R. 2008. Uji Efektifitas Solidifikasi Cu dengan Campuran Fly Ash. Tugas Akhir, Jurusan Teknik Lingkungan FTSP-ITS, Surabaya.

Mudyazhezha, S., dan Kanhukamwe, R. 2014. Environmental Monitoring Of The Effects Of Conventional And Artisanal Gold Mining On Water Quality In Ngwabalozi River, Southern Zimbabwe. Journal of Environmental Monitoring and Analysis, 2, 123-127.

Munir, M. 2008. Pemanfaatan Abu Batubara (Fly Ash) untuk

Hollow Block yang bermutu dan Aman bagi Lingkungan. Tesis Magister Ilmu ningkungan Universitas Diponegoro, Semarang.

Nugroho, A.Z. dan Widodo, S. 2010. Efek Perbedaan Faktor Air Semen Terhadap Kuat Tekan Beton Ringan Agregat Breksi Batu Apung. Jurnal Teknik Sipil. Program Studi Teknik Sipil Fakultas Universitas Negeri Yogyakarta. Paria, S. dan Yuet, K. 2006. Solidification/Stabilization of

Organic and Inorganic Contaminants Using Portland Cement: A Literature Review. Environmental Reviews, 14, 217-255.

Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2014 Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun. Pemerintah Republik Indonesia.

Poon, A.I.C., dan Perry, R. 1986. Permeability Study Of The Cement Based Solidification Process For The Disposal. Cem. Concr. Res, 16, 161–172.

Pusat Studi Ilmu Geografi Indonesia. 2015. Tanah Grumusol : Pengertian, Karakteristik, Jenis Pemanfaatan. http://ejournal.pusatstudigeografi.ac.id/abstrak.php?id=3&v ol=3&edisi=1&idisi=144&baca=1. Diakses pada 12 Mei 2016.

61

Rahmawati, I. 2015. Pengaruh Faktor Fisika dan Kimia Tanah terhadap Indeks Keanekaragaman Hewan Tanah. Pendidikan Biologi Universitas Riau.

Rianto, S. 2010. Analisis Faktor - Faktor Yang Berhubungan Dengan Keracunan Merkuri Pada Penambang Emas Tradisional Di Desa Jendi Kecamatan Selogiri Kabupaten Wonogiri. Tesis Magister Kesehatan Lingkungan Universitas Diponogoro, Semarang.

Ricardo, M. 2006. Efficiency Of Industrial Minerals On The Removal Of Mercury Species From Liquid Effluents. Sci. Total Environ, 368, 403–406.

Ritayani, K. 2014. Stabilisasi Limbah Mengandung Cu dengan Campuran Semen Portland dan Bentonit. Tugas Akhir. Jurusan Teknik Lingkungan FTSP-ITS,

Setiabudi, B.T. 2005. Penyebaran Merkuri Akibat Usaha Pertambangan Emas Di Daerah Sangon, Kabupaten Kulon Progo, D.I. Yogyakarta. Kolokium Hasil Lapangan - Subdit Konservasi DIY.

Shalahuddin, M. 2009. Pengaruh Penambahan Fly Ash Batu Bara Campur Kayu Pada Kuat Tekan Beton. Jurnal Sains dan Teknologi, 8, 56-65.

Skodras, G., Diamantopoulou, G., dan Pantoleontos, G.P. 2008. Kinetic studies of elemental mercury adsorption in activated carbon fixed bed reactor. Journal of Hazardous Materials, 158, 1–13.

Suganda, H. 2011. Petunjuk Pengambilan Contoh Tanah. http://ejournal.sampling tanah.php//. Diunduh pada 17 Agustus 2015.

Suparjo, M. dan Suhana. 2005. Pengaruh Faktor Air Semen Terhadap Komposisi Campuran Beton Ringan Tanpa Pasir dengan Agregat Limbah Batu Apung. http://ejournal.ftunram.ac.id/abstrak.php?id=3&vol=3&edisi =1&idisi=144&baca=1 Diunduh tanggal 30 Juli 2015. Suyono, A. 2011. Dampak Penggunaan Hg pada

Penambangan Emas Rakyat Terhadap Lingkungan. Program Studi Teknik Lingkungan. UPN Veteran Yogyakarta.

Syamsuddin, R., Wicaksono, A., dan Fazairin, M.F. 2011. Pengaruh Air Laut pada Perawatan (Curing) Beton

62

Terhadap Kuat Tekan dan Absorpsi Beton dengan Variasi Faktor Air Semen dan Durasi Perawatan. Jurnal Rekayasa Sipil, 5, 68-75.

Trihadiningrum, Y. 2000. Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun. Jurusan Teknik Lingkungan, FTSP-ITS, Surabaya.

US EPA. 1992. Toxicity Characteristic Leaching Procedure (TCLP) Method. Test Methods for Evaluating Solid Waste, Physical/Chemical Methods. EPA Publication SW-846, Washington DC, USA.

US EPA. 1999. Stabilization/Solidification Resource Guide. Office of Solid Waste and Emergency Response, USA. US EPA. 2000. Solidification / Stabilization Use at Superfund

Sites. EPA Publication 542-R-00-010, Washington DC, USA.

US EPA. 2006. In Situ Treatment Technologies for Contaminated Soil. EPA Publication 542-F-06-013, Washington DC, USA.

US EPA. 2007. Treatment Technologies for Mercury in Soil, Waste, and Water. Washington DC, USA.

Utami, H.N. 2009. Kajian Sifat Fisik, Sifat Kimia, dan Sifat Biologi Tanah Pasca Tambang Galian C pada Tiga Penutupan Lahan. Silvikultur Institut Pertanian Bogor. Veiga, M.M. 2004. Protocols for Environmental and Health

Assesment of Mercury Released by Artisanal and Small Scale Miners - Global Mercury Project. Veina International Center : Austria.

Veiga, M.M., Nunes, D., Klein, B., Shandro, J.A., Velasquez, P.C., dan Sousa, R.N. 2009. Mill Leaching: A Viable Substitute For Mercury Amalgamationvin The Artisanal Gold Mining Sector?. Journal of Cleaner Production, 17, 1373-1381.

Voglar E.G., dan Lestan, D. 2011. Efficiency modeling of solidification/stabilization of multi-metal contaminated industrial soil using cement and additives. Journal of Hazardous Materials, 192, 753-762.

Wang, J., Feng, X., Anderson, C., Xing, Y., dan Shang, L. 2012. Remediation of mercury contaminated sites – A review. Journal of Hazardous Materials, 221-222, 1-18.

63

Widhiyatna, D. 2005. Pendataan Penyebaran Merkuri Akibat Usaha Pertambangan Emas di Daerah Tasikmalaya, Propinsi Jawa Barat - Kolokium Hasil Lapangan-DIM. Widodo, S. 2010. Modul Bahan Bangunan : Bagian Uji Kuat

Tekan Beton.

http://modul.umy.ac.id/bagiankuattekanbeton.php?. Diakses pada 13 Mei 2016.

Wijaya, D. 2005. Pengaruh Fly Ash dan pH terhadap Kestabilan Benda Hasil Proses Solidifikasi Limbah Cr(VI). Tugas Akhir. Teknik Lingkungan FTSP-ITS, Surabaya.

Zhang, X., Qi-Cao, W., Shao-Qing, Z., Xiao-Jing, S., Zhong-Sheng, Z. 2009. Stabilization/Solidification (S/S) Of Mercury-Contaminated Hazardous Wastes Using Thiol-Functionalized Zeolite And Portland Cement. Journal of Hazardous Materials,168, 1575-1580.

64

65

BIOGRAFI PENULIS

Elok Dian Karisma Pagri Anisa, lahir di Ngawi Jawa Timur pada 12 Februari 1993. Penulis menyelesaikan pendidikan menengah di SMA N 10 Malang Sampoerna Academy. Setelah itu penulis melanjutkan pendidikan S1 di Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya jurusan Teknik Lingkungan.

Selama masa perkuliahan penulis aktif di berbagai kegiatan akademis dan non akademis di dalam ataupun luar kampus. Kegiatan akademis yang penulis ikuti antara lain olimpiade biologi perguruan tinggi Provinsi Jawa Timur mewakili ITS Surabaya tahun 2013 dan 2014. Selain itu penulis juga mendapat tanggung jawab sebagai asisten laboratorium Kimia Lingkungan dan Mikrobiologi di Jurusan Teknik Lingkungan. Dalam bidang non akademis, penulis aktif di Himpunan Mahasiswa Teknik Lingkungan (HMTL) sebagai staf Departemen Riset dan Teknologi 2013/2014. Selanjutnya penulis menjabat sebagai Kepala Divisi Riset Departemen Riset dan Teknologi HMTL 2014/2015. Selain itu penulis juga aktif mengikuti kegiatan kampus yakni salah satunya panitia kegiatan Youth Environmental Leader Program (YELP) 2013.

Di luar kampus penulis terdaftar sebagai anggota aktif Sampoerna Academy Alumni (SAA) chapter Surabaya, tim monitoring pada Putih Abu-abu Scholarship (PAS) Indonesia dan anggota Van Deventer Maas Stitching (VDMS) Scholars regional Jawa-Bali. Penulis memiliki pengalaman kerja melalui pelaksanaan kerja praktik di Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya Surabaya. Dalam kerja praktik tersebut penulis melakukan analisis dan studi lapangan mengenai kinerja IPAL komunal di Surabaya. Penulis dapat dihubungi melalui email : elokanisa2@gmail.com.

66

“Halaman ini sengaja dikosongkan”

Dokumen terkait