KESIMPULAN dan SARAN
1. Kesimpulan
Berdasarkan pengambilan data yang telah dilaksanakan mulai tanggal 19 Oktober 2011 sampai dengan 28 Oktober 2011 di Poliklinik Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan dan setelah membahas secara teoritis serta dilakukan pengujian hasil riset tentang tingkat pengetahuan pasien diabetes melitus tentang resiko terjadinya kaki diabetes yang menjadi kesimpulan, yaitu: Tingkat pengetahuan pasien tentang resiko terjadinya kaki diabetes mayoritas pasien memilki pengetahuan dalam kategori cukup sebanyak 29 orang dari 53 responden atau 54,71 %.
2. Saran
2.1 Pelayanan Keperawatan
Tingkat pengetahuan pasien diabetes melitus tentang kaki diabetes dalam kategori cukup, oleh karena itu penelitian ini diharapkan menjadi data dasar, dan melalui penelitian ini diharapkan perawat bisa menjadi edukator, fasilitator dalam pencegahan komplikasi diabetes dengan pemberian informasi yang berkaitan dengan kaki diabetes.
2.2 Peneliti Selanjutnya
Penelitian ini mengukur tingkat pengetahuan pasien diabetes mellitus tentang ulkus kaki diabetes yang merupakan ancaman serius bagi penderita diabetes mellitus, yang diharapkan dengan pengetahuan yang cukup akan menimbulkan kesadaran, kemauan dan kekuatan, sehingga dapat mengubah perilaku pasien diabetes mellitus menjadi perilaku yang adaptif yang dapat mencegah terjadinya kaki diabetes. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat mengembangkan data penelitian ini menjadi data dasar untuk melakukan penelitian selanjutnya yang bersifat eksperimental berupa penelitian tentang efektivitas senam kaki dalam pencegahan kaki diabetes dan cara cara dalam perawatan kaki diabetes.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: Rineka Cipta.
Bakhtiar, A. (2005). Filsafat Ilmu Dasar Pengetahua, Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Brunner, Suddarth, (2002). Keperawatan Medikal Bedah, Volume 2. Jakarta: EGC.
Erman, F. (1998). Profil Diabetes rawat inap di SMF Penyakit Dalam RSUP
H.Adam Malik Medan, Medan: Kongres Persadia
Hendromartono. (2006). Diabetes Mellitus di Indonesia, Dalam : Aru W, dkk, editors, Ilmu Penyakit Dalam, Jilid III, Edisi 4., Jakarta: FK UI
Mansjoer. (1999). Kapita Selekta Kedokteran, Edisi 3., Jakarta: Media Aesculapius .FKUI
Misnadiarly. (2006). Diabetes Mellitus : Ulcer, Infeksi, Gangren, Jakarta: Penerbit Popular Obor.
Nabil. (2009). Mengenal Diabetes, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Notoatmodjo, S. (2003). Metodologi Penelitian Kesehatan, Jakarta: Rineka Cipta. PERKENI. (2006) Konsensus Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Mellitus
Tipe 2 di Indonesia, Jakarta: Kongres Persadia
Suyono, S. (2006). Diabetes mellitus di Indonesia, Dalam : Aru W, dkk, editors, Ilmu Penyakit Dalam, Jilid III, Edisi 4, Jakarta: FK UI,
Shahab, A. (2006). Diabetes mellitus di Indonesia. Dalam : Aru W, dkk, editors, Ilmu Penyakit Dalam, Jilid III, Edisi 4., Jakarta: FK UI.
Soebardi. (2006). Terapi Farmakologis Diabetes Mellitus. Dalam : Aru W, dkk, editors, Ilmu Penyakit Dalam, Jilid III, Edisi 4., Jakarta: FK UI.
Subekti, I. (2006). Diabetes mellitus di Indonesia. Dalam : Aru W, dkk, editors, Ilmu Penyakit Dalam, Jilid III, Edisi 4., Jakarta: FK UI.
Tambunan, M. (2006). Perawatan Kaki Diabetes, Jakarta: FK UI.
Tjokroprawiro, A. (2001). Hidup Sehat dan Bahagia Bersama Diabetes, Jakarta: PT Gramedia
Watloly. (2005). Tanggung Jawab Pengetahuan : mempertimbangkan
epistemology secara cultura, Jakarta: Balai Penerbit FK UI.
Waspadji, S. (2006). Diabetes mellitus di Indonesia, Dalam : Aru W, dkk, editors, Ilmu Penyakit Dalam, Jilid III, Edisi 4., Jakarta: FK UI.
Lampiran 1 Kode :
LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN
Saya yang bernama Ardian Hidayah, NIM 101121094 adalah mahasiswa S1 Ekstensi Fakultas Kerperawatan Universitas Sumatera Utara. Saat ini saya sedang melakukan penelitan mengenai “tingkat pengetahuan pasien diabetes mellitus tentang risiko tejadinya ulkus kaki diabetes di Poli klinik Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan”.
Untuk keperluan tersebut saya mengharapkan kesedian Bapak / Ibu untuk turut serta tanpa ada paksaan dalam penelitian saya, dimana penelitian ini tidak akan memberi dampak yang membahayakan. Jika bersedia silahkan menandatangani lembar persetujuan ini sebagai bukti kesediaan Bapak/Ibu.
Keikutsertaan Bapak/Ibu dalam penelitian ini bersifat sukarela, sehingga berhak untuk membebaskan diri setiap saat tanpa ada sanksi apapun. Identitas pribadi dan semua informasi yang didapat akan dirahasikan, hanya digunakan untuk keperluan penelitian ini.
Terima kasih atas kesediaan Bapak/Ibu dalam penilitian ini. Peneliti,
( Ardian Hidayah)
Medan, Juli 2011 Responden,
Lampiran 3
TAKSASI DANA PENELITIAN
PROPOSAL
− Biaya rental dan print proposal Rp 100.000
− Biaya internet Rp 50.000
− Fotocopy sumber-sumber tinjauan pustaka Rp 50.000 − Fotocopy perbanyak proposal Rp 50.000 − Membeli sumber, tinjauan perpustakaan Rp 150.000
− Biaya survey awal Rp 42.000
− Biaya transportasi Rp 100.000
PENGUMPULAN DATA
− Transportasi Rp 100.000
− Fotocopy Rp 50.000
− Biaya penelitian Rp 114.000
ANALISA DATA DAN PENYUSUNAN LAPORAN
− Biaya rental dan print Rp. 50.000
− Penjilidan Rp. 100.000
− Fotocopy laporan penelitian Rp. 50.000
− CD Rp. 10.000
Lampiran 4
A. Kuesioner Data Demografi
Berilah tanda checklist (√) pada pilihan yang anda anggap benar.
Nomor responden :
Umur :
Lama menderita diabetes mellitus: 1. Jenis kelamin ( ) Laki-laki ( ) Perempuan 2. Pendidikan terakhir ( ) Tidak sekolah ( ) SD ( ) SMP ( ) SMA ( ) Perguruan tinggi 3. Pekerjaan ( ) PNS ( ) Wiraswasta ( ) Buruh ( ) lainnya, sebutkan…
4. Memiliki anggota keluarga yang menderita diabetes mellitus ( ) Ya, sebutkan…
( ) Tidak
5. Akses menuju ke tempat pelayanan kesehatan terdekat dari rumah ( ) Mudah, karena…
( ) Sulit, karena….
6. Pernah mendapatkan pendidikan kesehatan tentang diabetes mellitus ( ) Ya, sebutkan…
B. Kuesioner Pengetahuan
Berilah tanda checklist (√) pada pilihan yang anda anggap benar. B = Benar
S = Salah
No. Pernyataan Benar Salah
1. Semakin bertambahnya usia maka peredaran darah ke kaki akan semakin lambat
2. Peredaran darah ke kaki yang lambat akan mengakibatkan proses penyembuhan luka yang semakin lama
3. Penderita diabetes mellitus yang sudah menderita diabetes mellitus lebih dari 10 tahun tidak akan mengalami gangguan berupa berkurangnya sensasi rasa pada kaki
4. Lama menderita diabetes mellitus dapat berpengaruh terhadap kondisi kaki seperti kaki menjadi lebih kering
5. Berkurangnya sensasi rasa sakit pada kaki memiliki pengaruh yang besar terhadap terjadinya kaki diabetes
6. Luka kecil yang terjadi pada tungkai kaki pada umumnya tidak langsung disadari oeh penderita diabetes mellitus
7. Penderita diabetes mellitus yang kegemukan akan lebih mudah mengalami kaki diabetes
8. Peredaran darah ke kaki pada penderita diabetes mellitus yang kegemukan tidak mempunyai resiko lebih tinggi terjadinya penyumbatan.
9. Penderita diabetes mellitus tidak mempunyai resiko besar terjadinya peningkatan tekanan darah
10. Tekanan darah tinggi menggambarkan bahwa sistem peredaran darah dapat menuju ke perifer terutama kaki
11. Kolesterol darah yang tinggi tidak menyebabkan gangguan pada sistem peredaran darah (sirkulasi)
12. Kadar kolesterol yang tidak terkontrol dapat mengakibatkan kaki terasa dingin dan kuku menebal
13. Kebiasaan merokok tidak memiliki pengaruh terhadap resiko terjadinya kaki diabetes pada penderita diabetes mellitus
14. Penderita diabetes mellitus yang memiliki kebiasaan merokok memiliki resiko lebih besar terjadinya kaki diabetes
15 Pengotrolan kadar gula darah dengan cara mematuhi diet diabetes mellitus sehingga dapat mencegah terjadinya kaki diabetes
16. Pola makan pada pasien diabetes mellitus adalah menganut paham “porsi kecil dan sering” sehingga kadar gula darah dapat terkontrol 17. Senam kaki dapat memperlancar peredaran darah yang menuju ke
kaki
18 Senam kaki sangat efektif untuk mencegah rasa dingin dan kekakuan pada kaki penderita diabetes mellitus
19. Pemeriksaan kaki bukan merupakan bagian dalam tahapan pengobatan kontrol ulang pasien diabetes mellitus
20. Penderita diabetes mellitus harus sering melakukan pengobatan teratur untuk mengetahui perkembangan kondisi kesehatannya seperti kondisi kesehatan kaki
21. Penderita diabetes mellitus tidak perlu melakukan perawatan kaki secara berkala
22 Penderita diabetes mellitus tidak harus selalu menjaga kebersihan kakinya
23 Penyebab terjadinya kaki diabetes yang terbesar adalah trauma yang disebabkan oleh penggunaan alas kaki yang tdak nyaman 24 Pemakaian krim kaki pada kulit yang kering dan tumit yang retak
Lampiran 5
Daftar Riwayat Hidup
Nama : Ardian Hidayah
Tempat/Tanggal Lahir : Binjai /23 desember 1988 Jenis Kelamin : laki - laki
Agama : Islam
Alamat Rumah : Jl. Kelapa sawit blok D No 85, Stabat, Langkat
Riwayat Pendidikan :
1. 1995 – 2001 : SD Negeri 054904 Bambuan 2. 2001– 2004 : SMP Negeri 1 Stabat
3. 2004 – 2007 : SMU Negeri 1 Stabat 4. 2007 – 2010 : D-III Keperawatan USU
Lampiran 6
Distribusi frekuensi tingkat pengetahuan pasien diabetes mellitus tentang risiko terjadinya ulkus kaki diabetes
No. Pernyataan Benar Salah
n % n %
1. Semakin bertambahnya usia maka peredaran darah ke kaki akan semakin lambat
39 73,58 14 26,42 2. Peredaran darah ke kaki yang lambat akan mengakibatkan proses
penyembuhan luka yang semakin lama
42 79,24 11 20,76 3. Penderita diabetes mellitus yang sudah menderita diabetes mellitus
lebih dari 10 tahun tidak akan mengalami gangguan berupa berkurangnya sensasi rasa pada kaki
22 41,51 31 58,49
4. Lama menderita diabetes mellitus dapat berpengaruh terhadap kondisi kaki seperti kaki menjadi lebih kering
35 66,03 18 33,97 5. Berkurangnya sensasi rasa sakit pada kaki memiliki pengaruh
yang besar terhadap terjadinya kaki diabetes
34 64,15 19 35,85 6. Luka kecil yang terjadi pada tungkai kaki pada umumnya tidak
langsung disadari oeh penderita diabetes mellitus
44 83,01 9 16,99 7. Penderita diabetes mellitus yang kegemukan akan lebih mudah
mengalami kaki diabetes
45 84,90 8 15,10 8. Peredaran darah ke kaki pada penderita diabetes mellitus yang
kegemukan tidak mempunyai resiko lebih tinggi terjadinya penyumbatan.
22 41,51 31 58,49
9. Penderita diabetes mellitus tidak mempunyai resiko besar terjadinya peningkatan tekanan darah
16 30,19 37 69,81 10. Tekanan darah tinggi menggambarkan bahwa sistem peredaran
darah dapat menuju ke perifer terutama kaki
26 49,51 27 50,94 11. Kolesterol darah yang tinggi tidak menyebabkan gangguan pada
system peredaran darah (sirkulasi)
17 32,08 36 67,92 12. Kadar kolesterol yang tidak terkontrol dapat mengakibatkan kaki
terasa dingin dan kuku menebal
33 62,26 20 37,74 13. Kebiasaan merokok tidak memiliki pengaruh terhadap resiko
terjadinya kaki diabetes pada penderita diabetes mellitus
15 28,31 38 71,69 14. Penderita diabetes mellitus yang memiliki kebiasaan merokok
memiliki resiko lebih besar terjadinya kaki diabetes
36 67,92 17 32,08 15 Pengotrolan kadar gula darah dengan cara mematuhi diet diabetes
mellitus sehingga dapat mencegah terjadinya kaki diabetes
48 90,56 5 9,44 16. Pola makan pada pasien diabetes mellitus adalah menganut paham
“porsi kecil dan sering” sehingga kadar gula darah dapat terkontrol
47 88,67 6 11,33 17. Senam kaki dapat memperlancar peredaran darah yang menuju ke
kaki
42 79,24 11 20,76 18 Senam kaki sangat efektif untuk mencegah rasa dingin dan
kekakuan pada kaki penderita diabetes mellitus
40 75,47 13 24,53 19. Pemeriksaan kaki bukan merupakan bagian dalam tahapan
pengobatan kontrol ulang pasien diabetes mellitus
20. Penderita diabetes mellitus harus sering melakukan pengobatan teratur untuk mengetahui perkembangan kondisi kesehatannya seperti kondisi kesehatan kaki
48 90,56 5 9,44
21. Penderita diabetes mellitus tidak perlu melakukan perawatan kaki secara berkala
9 16,99 44 83,01 22 Penderita diabetes mellitus tidak harus selalu menjaga kebersihan
kakinya
14 26,42 39 73,58 23 Penyebab terjadinya kaki diabetes yang terbesar adalah trauma
yang disebabkan oleh penggunaan alas kaki yang tidak nyaman
48 90,56 5 9,44 24 Pemakaian krim kaki pada kulit yang kering dan tumit yang retak
dapat mengurangi resiko terjadinya kaki diabetes