• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB VI. PENUTUP

A. Kesimpulan…

Yesus Kristus, Gembala Baik, merupakan model ilahi yang diteladani oleh

para suster Gembala Baik agar dapat mencapai kesempurnaan dalam kesucian.

Yesus Gembala Baik menjadi teladan bagi para suster Gembala Baik dalam

mewujudkan seluruh perilaku kehidupannya sehari-hari. Mereka membentuk

diri seturut semangat Yesus Gembala Baik dalam melaksanakan karya perutusan

mereka yakni melayani mereka yang kecil, lemah, miskin dan tersingkirkan

terutama kaum perempuan dan anak-anak serta menjadi model dalam

menghayati hidup sehari-hari.

Para suster Gembala Baik, berkat spiritualitas yang dihidupi, dipanggil

untuk menyerupai Yesus Gembala Baik dalam meneladan serta menghayati

cinta kasih penggembalaan-Nya. Berpartisipasi dalam pelayanan cinta kasih

Yesus merupakan kurnia yang semata-mata dianugerahkan oleh Roh Kudus,

sekaligus menjadi suatu tugas dan panggilan para suster Gembala Baik.

Oleh karena itu, prinsip batin atau daya kekuatan yang menjiwai dan

Gembala Baik ialah cinta kasih penggembalaan-Nya. Dengan keutamaan cinta

kasih penggembalaan pada umat-Nya, para suster Gembala Baik mencontoh

Kristus dalam setiap pelayanannya. Penyerahan diri Yesus Gembala Baik secara

utuh, menampakkan kasih-Nya terhadap kawanan domba. Demikian pun cinta

kasih penggembalaan para suster Gembala Baik menentukan cara berpikir, cara

bertindak, serta cara pelayanan yang berhubungan dengan sesama, dan semua ini

mengajukan tuntutan-tuntutan khas kepada para para suster Gembala Baik, untuk

mewartakan cinta kasih penggembalaan yang menjadi ciri pelaksanaan pelayanan

sebagai tugas cinta kasih.

“Setiap pribadi jauh lebih berharga dari pada seluruh dunia” yang menjadi

motto Santa Maria Euphrasia pendiri kongregasi Gembala Baik mengajak setiap

orang untuk sungguh-sungguh menerima, mengerti, memahami dan mencintai

setia individu sebagai citra Allah. Karya kerasulan yang dilakukan oleh para

suster Gembala Baik merupakan wujud nyata bahwa mereka juga ikut terlibat

dalam karya cinta kasih Allah untuk sesama terutama mereka yang kecil lemah

dan tersingkir.

Dalam spiritualitas Gembala Baik ada banyak inspirasi yang dapat digali

dan diambil maknanya bagi pelayanan para suster Gembala Baik untuk

memperkembangkan kerasulan mereka, antar lain: pengabdian hidup kepada

kawanan, hubungan dekat dengan kawanannya, semangat kerja keras dan pantang

menyerah, mencintai kehidupan, rela berkorban demi kawanan dan yang paling

utama adalah fokus pada orang yang dilayani terutama mereka yamg kecil miskin

dan terlantar. Oleh karena itu dapat dikatakan, bahwa spiritualitas Gembala Baik

memperkembangkan karya kerasulan para suster Gembala Baik secara

profesionalitas.

Gereja mempercayakan kepada para suster Gembala Baik perutusan

rekonsiliasi. Pokok kerasulan para suster Gembala Baik adalah memaklumkan

pesan rekonsiliasi (pengampunan). Pesan rekonsiliasi ini terwujud melalui

pelayanan cinta kasih dan penginjilan yang ditujukan kepada orang-orang yang

terluka karena dosa dan akibat-akibatnya. Para suster Gembala Baik mendampingi

pribadi-pribadi yang dilayani agar mereka dapat bertemu dengan Yesus Gembala

Baik dan mengalami pertobatan, sehingga mereka diperdamaikan dengan Allah

dan sesama.

B.Saran

Sebagai tindak lanjut berdasarkan kesimpulan di atas, penulis

menyampaikan beberapa saran sebagai buah refleksi penulis selama ini antara

lain:

1. Bagi para suster Gembala Baik

a. Agar karya kerasulan para suster Gembala Baik semakin berkembang dan

pelayanannya sesuai dengan kebutuhan zaman maka perlu meningkatkan segi

kualitas dan profesionalitas dalam karya serta berani mencari terobosan karya

sesuai dengan kebutuhan Gereja setempat.

b. Untuk melayani lebih maksimal maka pengahayatan spiritualitas Gembala

Baik perlu diperdalam dan dipertajam baik secara pribadi maupun bersama

c. Mengadakan rekoleksi bersama sebagai sarana untuk menggali dan

memperdalam penghayatan spiritualitas Gembala Baik.

d. Mengingat jumlah anggota para suster Gembala Baik sedikit, dan jumlah

pelayanan semakin berkembang maka perlu menjalin kerja sama dengan

kaum awam atau lembaga/instansi lain yang berkompeten dalam bidangnya.

e. Berani keluar dari zona nyaman dan mencari terobosan-terobosan baru agar

karya semakin menjangkau orang yang miskin dan tersingkirkan.

2. Bagi Yayasan Gembala Baik

a. Agar yayasan mengusahakan segala fasilitas, sarana dan prasarana yang

dibutuhkan pada setiap unit karya dengan memadai sehingga pelaksanaan

karya dapat lancar.

b. Segala bentuk administrasi termasuk keuangan karya dipusatkan di fund

provinsi, sehingga yang di unit karya tidak merasa berat harus mencari dana

sekaligus menangani karya kerasulan.

c. Setiap suster yang ditugaskan dalam unit karya selalu di up grade diberi

kesempatan untuk meningkatkan kemampuan, latihan-latihan atau bekal

DAFTAR PUSTAKA

Adisusanto, F.X. (1979). Pertobatan menurut Ad Gentes, art. 13: Pertobatan dalam Katekese. (Seri Pastoral, No. 15b.) Yogyakarta: Pusat Pastoral. Clinebell, Howard. (2002). Tipe-tipe Dasar Pendampingan dan Konseling

Pastoral. Yogyakarta: Kanisius.

Congrégation de N.D de Charité du Bon Pasteur d’Angers (1992). My Dear Daughters Conferences and Instructions of Saint Mary Euphrasia Pelletier. Angers: Lecoq Rue Beaureqaire.

Darmawijaya, St. (1987). Gelar-gelar Yesus. Yogyakarta: Kanisius. ______________. (1988). Pesan Injil Yohanes. Yogyakarta: Kanisius.

D’Saoza, Anthony. (2007). Proactive Visionary Leadership. Jakarta: Trisewu Nagaswara.

Eko Riyadi, St. (2011). Yohanes: Firman Menjadi Manusia. Yogyakarta: Kanisius.

Hardjana, M.A. (2005). Religiositas: Agama dan Spiritualitas. Yogyakarta: Kanisius.

Heinrich, Arnold (2003). Discipleship. Yogyakarta: Kanisius.

Heryatno Wono Wulung, F.X. (2008). Pokok-pokok Pendidikan Agama Katolik di Sekolah. Diktat Mata Kuliah Pendidikan Agama Katolik II untuk mahasiswa semester II, Program Studi Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. Heuken, Adolf. (1987). Katekismus Konsili Vatikan II. Jakarta: Cipta Loka. Jacobs, Tom. (1979). Dinamika Gereja. Yogyakarta: Kanisius.

_______________. (1985). Gereja Yang Kudus. Yogyakarta: Kanisius.

_______________. (1987). Hidup Membiara: Makna dan Tantangannya. Yogyakarta: Kanisius.

Katekismus Gereja Katolik. (1993). (P. Herman Embuiru SVD, Penerjemah). Ende: Arnoldus. ( Dokumen asli diterbitkan tahun 1995).

Keller, W. Philip (1979). A Shepherd Look at The Good Shepherd and His Sheep. Glasgoate: Lowe & Brydone Printer Ltd.

_______________. (2006). Gembala Yang Baik. Jakarta: Nafiri Gabriel. Kieser, B. (1991). Mewartakan dalam Kebebasan. Yogyakarta: Kanisius.

Kitab Hukum Kanonik. (2006). (V. Kartosiswoyo dkk., Penerjemah). Bogor: Mardiyuana. (Dokumen asli diterbitkan tahun 1983).

Konferensi Pemimpin Tarekat Religius Indonesia. (1987). Spiritualitas Pelayanan: Religius Melayani Kerajaan Allah. Manuskrip yang ditulis dari hasil pertemuan para Pemimpin Tarekat Religius seluruh Indonesia yang diselenggarakan di Jakarta pada 24 Agustus s/d 5 September 1987. Konferensi Waligereja Indonesia. (1996). Iman Katolik: Buku Informasi dan

Referensi. Yogyakarta: Kanisius.

Kongregasi Para Suster Gembala Baik. (1994) Penyelamatan. (Ig. Suharyo, Penerjemah). Manuskrip yang ditulis untuk digunakan sebagai bahan bacaan rohani para suster Gembala Baik.

_________________. (1995a). Puteri-puteriku Terkasih Konferensi-konferensi dan Instruksi-instruksi Santa Maria Euphrasia (Ig. Suharyo, Penerjemah). Manuskrip yang ditulis untuk digunakan sebagai bacaan rohani untuk memperdalam spiritualitas Gembala Baik.

Kongregasi Para Suster Gembala Baik. (1995b). Bacaan Khusus untuk Kongregasi Yesus dan Maria. (Ig. Suharyo, Penerjemah). Manuskrip yang ditulis untuk digunakan sebagai bacaan alternatif dalam Ibadat Harian. ________________. (2007). Dinamika Komunitas Gembala Baik. Manuskrip

yang ditulis dalam rangka Peringatan 80 Tahun Kehadiran Kongregasi Para Suster Gembala Baik di Indonesia.

________________. (2009a). Constitutions and Statutes. Manuskrip yang ditulis sebagai peraturan dan cara hidup para suster Gembala Baik, yang diberikan di Vatikan, pada 19 Agustus 2009.

________________. (2014). Rumusan Kebijakan Propinsi. Manuskrip yang ditulis sebagai arah dan rencana kerja para suster Gembala Baik propinsi Indonesia untuk tahun 2014-2020.

Konsili Vatikan II. (1993). Dokumen Konsili Vatikan II (R. Hardawiryana, Penerjemah). Jakarta: Obor. (Dokumen asli diterbitkan tahun 1966).

Krispurwana Cahyadi. (2009). Pastoral Gereja. Yogyakarta: Kanisius.

Leteng, Hubertus. (2012). Pertumbuhan Spiritual Jalan Pencerahan Hidup. Jakarta: Obor.

Mardiatmadja, B.S. (1985). Beriman dengan Radikal. Yogyakarta: Kanisius. Mardi Prasetyo. (2001). Tugas Pembinaan dalam Hidup Bakti. Yogyakarta:

Kanisius.

Martasudjita, E. (1999). Pengantar Liturgi: Makna, Sejarah dan Teologi Liturgi. Yogyakarta: Kanisius.

_________________. (2003). Sakramen-sakramen Gereja. Yogyakarta: Kanisius. Nilakandi, P.D. (1982). Tafsir Alkitab Masa Kini. Jakarta: BPK Gunung Mulia. Olla, Paulinus. (2009). Teologi Spiritualitas. Yogyakarta: Kanisius.

Packer, J.I. (1999). Knowing God. Jakarta: Immanuel.

Perdagangan Manusia, Wisata Seks, Kerja Paksa. (2011). (R.P. Piet Go O.Carm., Penerjemah). Jakarta: Departemen Dokumentasi dan Penerangan Konferensi Waligereja Indonesia. (Dokumen asli diterbitkan tahun 2002). Poerwadarminta, W.J.S. (1988). Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai

Pustaka.

Purwa Hadiwardoyo. (2009). Gereja yang Melayani dengan Rendah Hati. Dalam E. Martasudjita (Ed.). Bersama Mgr. Ignatius Suharyo. (hh. 159-168). Yogyakarta: Kanisius.

Ridick, Joyce. (1987). Kaul Harta Melimpah dalam Bejana Tanah Liat. Yogyakarta: Kanisius.

Sitepu. http://www. artikel.net/spiritual/#xzz3JI9TOV00. accessed on April 17, 2015a.

_________________. Katolisitas.org/88. Apakah Spiritualitas Katolik. accessed on April 22, 2015b.

Sulaiman. Blogdetik.com/ Kategori Spiritual. accessed April 22, 2015.

Sumarno Ds. (2013/2014). Pastoral Paroki. Diktat Mata Kuliah Pastoral Paroki untuk mahasiswa semester V, Program Studi Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Sumarno Ds. (2014). Program Pengalaman Lapangan Pendidikan Agama Katolik

Paroki. Diktat Mata Kuliah Program Pengalaman Lapangan Pendidikan Agama Katolik Paroki untuk mahasiswa semester VI, Program Studi Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Van Breemen. (1983). Kupanggil Engkau dengan Namamu. Yogyakarta: Kanisius.

Warnig, Rose Virginie. (1985a). Also I Vow Seal. Manuskrip yang ditulis dalam rangka untuk bacaan rohani para suster Gembala Baik.

_________________. (1985b). Saya juga Berkaul Semangat Merasul. Manuskrip yang ditulis dalam rangka untuk bacaan rohani para suster Gembala Baik. _________________. (1990). Reconciliation. Manuskrip yang ditulis dalam

Dokumen terkait