• Tidak ada hasil yang ditemukan

A. Kesimpulan

Sesuai dengan rumusan masalah mengenai bagaimana gambaran strategipemasaranolahragatradisionalbenjang di KecamatanUjungberung Kota Bandung. Berdasarkan penghitungan dan analisis data dari angket dengan variabel strategi pemasaran menunjukan bahwa secara umum strategi pemasaran olahraga tradisional benjang di Kecamatan Ujungberung Kota Bandung sudah cukup baik dengan kriteria kuat mulai dari pruduk, harga, tempat, promosi, proses, bukti fisik dan orang. Strategi pemasaran olahraga tradisional benjang di Kecamatan Ujungberung Kota Bandung dikembangakan melalui peningkatan secara kualitas dan kuantitas berupa pengembangan sumber daya manusia, fasilitas, pelayanan, promosi dan struktur pengelolaan. Maka strategi pemasaran olahraga tradisional benjang di Kecamatan Ujungberung Kota Bandung diperlukan. Semua fungsi strategi harus dilaksanakan secara efektif dan efisien agar pengembangan menghasilkan hasil yang optimal.

Fungsi strategi pemasaran olahraga tradisional benjang di Kecamatan Ujungberung Kota Bandung berjalan dengan baik tetapi memerlukan optimalisasi agar tujuan yang ditetapkan terlaksana maksimal. Dari sub strategi pemasaran dapat disimpulkan :

1. Pruduk strategi pemasaran olahraga tradisional benjang di Kecamatan Ujungberung Kota Bandung disusun berdasarkan benjang gelut, benjang helaran, topeng benjang, souvenir dan pernak-pernik benjang. Aspek pruduk menunjukan bahwa Pruduk strategipemasaran olahraga tradisional benjang di Kecamatan Ujungberung Kota Bandungmemiliki kriteria kuat.

2. Harga strategi pemasaran olahraga tradisional benjang di Kecamatan Ujungberung Kota Bandung disusun berdasarkan harga pementasan, harga upah, harga penjualan souvenir, dan pernak-pernik benjang. menunjukan bahwa harga strategi pemasaran olahraga tradisional benjang di Kecamatan Ujungberung Kota Bandung yang ada saat ini sudah berjalan dan diterapkan

dengan kriteria kuat.

3. Tempat strategi pemasaran olahraga tradisional benjang di Kecamatan Ujungberung Kota Bandung disusun berdasarkan gedung pertunjukan dan alun-alun kecamatan. Aspek tempat menunjukan bahwa Tempat dalam strategi pemasaran olahraga tradisional benjang di Kecamatan Ujungberung Kota Bandung sudah ada saat ini namun belum cukup maksimal.

4. Promosi strategi pemasaran olahraga tradisional benjang di Kecamatan Ujungberung Kota Bandung disusun berdasarkan media elektronik, media cetak, pemasangan banner, pemasangan spanduk, dan brusur. Aspek promosi menunjukan bahwa promosi strategi pemasaran iolahraga tradisional benjang di Kecamatan Ujungberung Kota Bandung yang ada saat ini sudah dipromosikan dan diterapkan dengan baik.

5. Proses strategi pemasaran olahraga tradisional benjang di Kecamatan Ujungberung Kota Bandung disusun berdasarkan rencana, tujuan, pelaksanaan, resiko, hambatan, dan evaluasi. Aspek proses menunjukan bahwa proses strategi pemasaran olahraga tradisional benjang di Kecamatan Ujungberung Kota Bandung yang ada saat ini sudah berjalan dan diterapkan dengan baik dan sesuai.

6. Bukti fisik strategi pemasaran olahraga tradisional benjang di Kecamatan Ujungberung Kota Bandung disusun berdasarkan struktur pengelolaan, fungsi, wewenang, penilaian dan pruduktifitas. Aspek bukti fisik menunjukan bahwa bukti fisik strategi pemasaran olahraga tradisional benjang di Kecamatan Ujungberung Kota Bandung yang ada saat ini sudah berjalan sesuai dengan yang diharapkan.

7. orang strategi pemasaran olahraga tradisional benjang di Kecamatan Ujungberung Kota Bandung disusun berdasarkan pemerintah, pelaku dan masyarakat. Aspek bukti fisik menunjukan bahwa orang strategi pemasaran olahraga tradisional benjang di Kecamatan Ujungberung Kota Bandung yang ada saat ini sudah berjalan dengan kriteria yang cukup baik.

B. Saran-saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, maka penulis dalam hal ini mengajukan saran-saran yang dapat dijadikan bahan pertimbangan. Saran penulis adalah sebagai berikut :

1. Pengembangan olahraga tradisional khususnya benjang lebih dioptimalkan agar olahraga tradisional benjang di Kecamatan Ujungberung Kota Bandung bisa menjadi primadona olahraga tradisional di Jawa Barat dan mampu mengangkat harkat dan martabat bangsa di mata dunia.

2. Pengembangan olahraga tradisional Benjang di Kecamatan Ujungberung Kota Bandung sebaiknya dilakukan secara berkesinambungan agar kedepanya akan senantiasa terjaga populeritasya di Masyarakat.

3. Benjang sudah selayaknya dijadikan bagian dari upaya promosi budaya kota bandung, dengan kata lain sebagai alat untuk memancing daya tarik para wisatawan lokal maupun asing untuk berkunjung ke kota Bandung.

4. Dalam pengembangan benjang seharusnya dapat menjadi sarana untuk meningkatkan taraf ekonomi para pelakunya.

5. Olahraga tradisional di Kecamatan Ujungberung Kota Bandung perlu dikemas dan dimodifikasi lagi agar lebih menarik.

6. Perhatian pemerintah daerah terhadap bentuk dan jenis olahraga tradisional harus lebih ditingkatkan agar olahraga tradisional yang sudah ada tidak punah.

7. Paguyuban-paguyuban benjang yang ada khususnya di Kecamatan Ujungberung harus lebih kreatif dan inovatif untuk senantiasa memberikan sesuatu yang baru dalam menampilkan pertunjukan benjang agar masyarakat tidak bosan.

8. Para pengrajin souvenir dan pernak-pernik benjang harus bisa berinovasi lagi untuk menciptakan produk yang lebih menarik.

9. Di zaman yang serba maju ini perkembangan IPTEK semakin maju saja, dengan demikian diharapkan paguyuban-paguyuban benjang di kecamatan ujungberung untuk mempromosikan benjang melalui media internet sehingga mudah di akses oleh semua orang di manapun berada, yang akan

berdampak pada peningkatan populeritas benjang itu sendiri.

10. Paguyuban-paguyuban benjang diharapkan lebih giat lagi untuk mempromosikan benjang melalui media cetak atau elektronik semisal koran, majalah, televisi, atau radio sehingga benjang dapat dikenal luas oleh semua masyarakat.

11. Mengikuti atau tampil mengisi acara di tempat-tempat ramai seperti di alun-alun kota, Gasibu, Atau car free day misalnya, agar orang-orang yang ada disana menjadi tau tentang benjang itu sendiri.

12. Kerja sama antara pemerintah, masyarakat, dan pelaku benjang itu sendiri harus lebih di tingkatkan agar tercapainya cita-cita bersama yaitu terwujudnya upaya populerisasi benjang di masyarakat.

13. Untuk lembaga dalam hal ini Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan UPI Bandung harus membantu dalam pengenalan hinga pemasaran benjang itu sendiri kepada para mahasiswa agar benjang bias dikenal luas olehs eluruh lapisan masyarakat.

Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis. Jakarta: Rineka Cipta

Buchari. A. (2007). Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Bandung: Alfabeta.

Eddiyana, Hatta. dkk. (2002). Model Pengembangan Olahraga tradisional

Masyarakat Jawa Barat. Bandung: ...

Fandy.T. (2000). Strategi Pemasaran. Yogyakarta: Andi

Giriwijoyo, Santoso. (2007). Ilmu Faal Olahraga. Bandung: FPOK UPI

Haryono (1978) peristiwa Rekreasi dan Entertaiment. Bandung : ilmu Publisher.

Hatta, dkk. (2002). Model Pembinaan Olahraga Tradisional Jawa Barat. Bandung : FPOK UPI

Keller. Dan Kotler(2008). Manajemen Pemasaran. Jakarta : Erlangga Kotler, P. (1997). Manjemen Pemasaran, Jilid 1. Jakarta: Ghalia Indonesia. Lutan, Rusli. dkk. (2008). Sejarah dan Filsafat Olahraga. Bandung: FPOK UPI

Lutan, R. (1991). Seri Bahan Kuliah Olahraga Di ITB. Manusia Dan Olahraga.

ITB Dan FPOK IKIP Bandung.

Mutohir, Toho Cholik. ( 2007). Sport Development Index. Jakarta: PT Indeks Narbuko, Cholid dan Achmadi, H.Abu. (2010). MetodePenelitian. Jakarta : Bumi

Keolahragaan FPOK UPI.

Nurlan, Kusmaedi. (2010). Permainan Tradisional. Bandung : FPOK UPI. Nurhasan. (2000). Tes dan Pengukuran Olahraga. Bandung : FPOK UPI.

Ramadhan, C. (2009). Strategi Pengembangan Olahraga Dalam Upaya

Meningkatkan Pendapatan Kolam Renang Gelanggang Bumi Siliwangi(Skripsi). Bandung :Ilmu Keolahragaan FPOK UPI.

Riduwan. (2005). Skala Pengukuran Variabel-Variabel Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Sudjana, dan Ibrahim (2000) Penelitian Dan Penilaian Pendidikan.Bandung. Sinar Baru Algesindo.

Sugiono. (2009). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung : CV. Alfabeta

Sumiarto, Widjaya. (2009). Benjang. Bandung :panitia festival benjanganak Surakmad. (1998). Pengantar Penelitian Ilmiah. Bandung. Tarsito

Subroto. dkk (2011). Teori Bermain. Bandung: FPOK

Umar, Husein. ( 2008). Strategi Management in Action. Jakarta: PT Gramedia Undang-Undang Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 3 Tentang Sistem

Keolahragaan Nasional. Kementrian Negara Pemuda Dan Olahraga Republik Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia. (2009). Menuju Keberhasilan Studi

Mahasiswa ( Pedoman Pengembangan Kegiatan Kemahasiswaan ). Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Pungki. (2011). Promosi Pariwisata Olahraga Dan Peningkatan Daya Tarik

Wisatawan. Skipsi FPOK UPI. Bandung: tidak diterbitkan

Wecasaress, Arie. (2008). Strategi Promosi. Skripsi Sarjana pada FPOK UPI: tidak diterbitkan.

William J. Stanton (1993), Prinsip Pemasaran, Alih Bahasa Wilhelmus W.

Bokowatun, Jakarta: Erlangga. http://www.Artikata.com http://www.bandung.go.id/?fa=kecamatan.detail&id=25 http://creasoft.files.wordpress.com/2008/04/sikap.pdf http://www.jalius12.wordpress.com http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2009/11/bisnis-industri-pariwisata/ http://id.wikipedia.org/wiki/Strategi http://www.wploan.com

Dokumen terkait