dengan tenaga nuklir. Undang-undang ini hanya mengatur hal-hal yang pokok oleh karena itu
ketentuan lebih lanjut akan diatur dalam peraturan pelaksanaanya.
6. Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan
Undang-undang ini mencakup pengaturan yang luas tentang hutan dan kehutanan, termasuk sebagian menyangkut konservasi sumber daya alam hayati dan ekosistemnya. Dengan telah ditetapkannya Undang-undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam hayati dan Ekosistemnya, maka semua ketentuan yang telah diatur dalam Undang-undang Nomor 5 Tahun 1990 tersebut tidak diatur lagi dalam undang-undang ini.
7.Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2001 tentang Migas Bumi
Undang-undang tentang Minyak dan Gas Bumi untuk memberikan landasan hukum bagi langkah-langkah pembaruan dan penataan kembali kegiatan usaha minyak dan gas bumi.
8.Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air
Penguasaan sumber daya air diselenggarakan oleh Pemerintah dan/atau pemerintah daerah dengan tetap mengakui hak ulayat masyarakat hukum adat setempat dan hak yang serupa dengan itu, sepanjang tidak bertentangan dengan kepentingan nasional dan peraturan perundang-undangan. Mahkamah Konstitusi (MK) membatalkan keberlakuan secara keseluruhan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air (SDA) karena tidak memenuhi enam prinsip dasar pembatasan pengelolaan sumber daya air. ir. Demikian putusan dengan Nomor 85/PUU-XII/2013
9. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2019 tentang Sumber Daya Air
Menghadapi ketidakseimbangan antara ketersediaan air yang cenderung menurun dan kebutuhan air yang semakin meningkat, sumber daya air perlu dikelola dengan memperhatikan fungsi sosial, lingkungan hidup, dan ekonomi secara selaras untuk mewujudkan sinergi dan keterpaduan antarwilayah, antarsektor, dan antargenerasi guna memenuhi kebutuhan ralgrat atas air.
10. Sumber Daya Air dalam UU no. 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja, UU ini masih belum jelas keberlakuannya!
11. Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil
Undang-Undang ini diharapkan dapat dijadikan sebagai landasan pembangunan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil yang dilaksanakan oleh berbagai sektor terkait. Dengan demikian, dapat dihindarkan terjadinya tumpang tindih wewenang dan benturan kepentingan.
12. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah
Undang-Undang ini memberikan kewenangan kepada pemerintah, pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten/kota dalam pengelolaan sampah, dan juga mengatur tentang penegakan hukum yang perlu dilaksanakan, seperti sanksi administrasi, penyelesaian sengketa secara perdata baik melalui pengadilan maupun di luar pengadilan, dan ketentuan pidana, class action dan gugatan LSM.
13. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
UU ini mengatur Setiap kegiatan dalam upaya untuk memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya dilaksanakan berdasarkan prinsip non diskriminatif, partisipatif, dan berkelanjutan dalam rangka pembentukan sumber daya manusia Indonesia,serta peningkatan ketahanan dan daya saing bangsa bagi pembangunan nasional.
14. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2013 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Perusakan Hutan
Pemberantasan perusakan hutan melalui undang-undang ini dilaksanakan dengan mengedepankan asas keadilan dan kepastian hukum, keberlanjutan, tanggung jawab negara, partisipasi masyarakat, tanggung gugat, prioritas, serta keterpaduan dan koordinasi. Selanjutnya, pembentukan undang-undang ini, selain memiliki aspek represif juga mempertimbangkan aspek restoratif.
15. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2014 tentang Perindustrian
Undang-Undang ini diharapkan dapat menjadi instrumen pengaturan yang efektif dalam pembangunan Industri dengan tetap menjamin aspek keamanan, keselamatan, dan kesehatan manusia serta kelestarian fungsi lingkungan hidup.
16.Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan
Undang-Undang tentang Pangan dimaksudkan sebagai landasan hukum bagi Penyelenggaraan Pangan yang mencakup perencanaan Pangan, Ketersediaan Pangan, Keterjangkauan Pangan, konsumsi Pangan dan Gizi, Keamanan Pangan, label dan iklan Pangan, pengawasan, sistem informasi Pangan, penelitian dan pengembangan Pangan, kelembagaan Pangan, peran serta masyarakat, dan penyidikan
17. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan
UU ini diperlukan sebagai suatu sistem transportasi nasional yang memiliki posisi penting dan strategis dalam pembangunan nasional yang berwawasan lingkungan.
18.Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang
Pengaturan penataan ruang yang dilakukan melalui penetapan peraturan perundang-undangan termasuk pedoman bidang penataan ruang sebagai acuan penyelenggaraan penataan ruang
19. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Dasar-Dasar Pokok Agraria
Seluruh bumi, air dan ruang angkasa, termasuk kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dalam wilayah Republik Indonesia sebagai karunia Tuhan Yang Maha Esa adalah bumi, air dan ruang angkasa bangsa Indonesia dan merupakan kekayaan nasional.
20. Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2014 tentang Panas Bumi
Panas Bumi merupakan energi ramah lingkungan karena dalam pemanfaatannya hanya sedikit menghasilkan unsur-unsur yang berdampak terhadap lingkungan atau masih berada dalam batas ketentuan yang berlaku.
Dengan demikian, pemanfaatan Panas Bumi dapat turut membantu program Pemerintah untuk pemanfaatan energi bersih yang sekaligus mengurangi emisi gas rumah kaca.
21. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman
Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat, yang merupakan kebutuhan dasar manusia, dan yang mempunyai peran yang sangat strategis dalam pembentukan watak serta kepribadian bangsa sebagai salah satu upaya membangun manusia Indonesia seutuhnya, berjati diri, mandiri, dan produktif.
22. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2011 tentang Rumah Susun
Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan men dapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat, yang merupakan kebutuhan dasar manusia, dan yang mempunyai peran yang sangat strategis dalam pembentukkan watak serta kepribadian bangsa sebagai salah satu upaya membangun manusia Indonesia seutuhnya, berjati diri, mandiri, dan produktif.
23. Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2014 tentang Perubahan atas UU Nomor 18 Tahun 2009 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan
Pengaturan penyelenggaraan peternakan dan kesehatan hewan dalam satu UU disebabkan adanya interelasi dan interdependensi antara kedua bidang tersebut. Di samping itu, pengaturan dengan satu UU membentuk satu kesatuan sistem legislasi nasional yang memudahkan Pemerintah dan Pemerintah Daerah serta semua pemangku kepentingan yang bergerak di bidang peternakan dan kesehatan hewan dalam memahami dan melaksanakan berbagai ketentuan dalam UU ini.
24.Undang Undang Nomor 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan
Setiap kegiatan usaha ketenagalistrikan wajib memenuhi ketentuan yang disyaratkan dalam peraturan perundang-undangan di bidang lingkungan hidup.
25. Undang Undang Nomor 45 Tahun 2009 tentang Perubahan UU No. 31 Tahun 2004 ttg Perikanan
Indonesia memiliki hak berdaulat (sovereign rights) untuk melakukan pemanfaatan, konservasi, dan pengelolaan sumber daya ikan di Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Indonesia, dan Laut Lepas yang dilaksanakan berdasarkan persyaratan atau standar internasional yang berlaku.
26. Undang Undang Nomor 39 Tahun 2014 tentang Perkebunan
Penyelenggaraan Perkebunan didasarkan pada asas kedaulatan, kemandirian, kebermanfaatan, keberlanjutan keterpaduan, kebersamaan, keterbukaan, efisiensi-berkeadilan, kearifan lokal, dan kelestarian fungsi lingkungan hidup.
27. Undang-undang Nomor 6 Tahun 2018 tentang Kekarantinaan Kesehatan
Undang-Undang mengatur tentang tanggung jawab Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah, hak dan kewajiban, Kedaruratan Kesehatan Masyarakat, penyelenggaraan Kekarantinaan Kesehatan di Pintu Masuk, penyelenggaraan Kekarantinaan Kesehatan di wilayah, Dokumen Karantina Kesehatan, sumber daya Kekarantinaan Kesehatan, informasi Kekarantinaan Kesehatan, pembinaan dan pengawasan, penyidikan, dan ketentuan pidana.
28. Undang-undang Nomor 3 Tahun 2020 tentang Perubahan Atas Undang-undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara
Materi muatan dalam Undang-Undang ini yaitu: pengaturan terkait konsep Wilayah Hukum Pertambangan; kewenangan pengelolaan Mineral dan Batubara; rencana pengelolaan Mineral dan Batubara; penugasan kepada lembaga riset negara, BUMN, badan usaha milik daerah, atau Badan Usaha untuk melakukan Penyelidikan dan Penelitian dalam rangka penyiapan WIUP; penguatan peran BUMN; pengaturan kembali perizinan dalam pengusahaan Mineral dan Batubara termasuk di dalamnya, konsep perizinan baru terkait pengusahaan batuan untuk jenis tertentu atau untuk keperluan tertentu, serta perizinan untuk pertambangan rakyat; dan penguatan kebijakan terkait pengelolaan lingkungan hidup pada kegiatan usaha Pertambangan, termasuk pelaksanaan Reklamasi dan Pascatambang.
29. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2023 tentang Kitab Undang-undang Hukum Pidana
Aturan dalam Undang-undang ini adalah tindak pidana yang bersifat umum (Pasal 277: “Gangguan terhadap Tanah, Benih, Tanaman, dan Pekarangan”, dan Bab VIII tentang Tindak Pidana Yang Membahayakan Keamanan Umum Bagi orang, Kesehatan dan Barang.