• Tidak ada hasil yang ditemukan

KETENTUAN UMUM KETENTUAN UMUM KETENTUAN UMUM KETENTUAN UMUM 1.

Dalam dokumen Lamp2i PermenPU14 2013 (Halaman 55-67)

LAMPIRAN 2 : SYARAT SYARAT SYARAT SYARAT SYARAT UMUM KONTRAK (SSUK) SYARAT UMUM KONTRAK (SSUK) SYARAT UMUM KONTRAK (SSUK) SYARAT UMUM KONTRAK (SSUK)

A. KETENTUAN UMUM KETENTUAN UMUM KETENTUAN UMUM KETENTUAN UMUM 1.

1. 1.

1. DefinisiDefinisiDefinisiDefinisi Istilah-istilah yang digunakan dalam Syarat-Syarat Umum Kontrak ini harus mempunyai arti atau tafsiran seperti yang dimaksudkan sebagai berikut :

1.1 Jasa Konsultansi adalah jasa layanan profesional yang membutuhkan keahlian tertentu diberbagai bidang keilmuan yang mengutamakan adanya olah pikir (brainware).

1.2 Pengguna Anggaran yang selanjutnya disebut PA adalah Pejabat pemegang kewenangan penggunaan anggaran pemerintah. 1.3 Kuasa Pengguna Anggaran yang selanjutnya disebut KPA adalah

pejabat yang ditetapkan oleh PA untuk menggunakan APBN atau ditetapkan oleh Kepala Daerah untuk menggunakan APBD.

1.4 Pejabat Pembuat Komitmen yang selanjutnya disebut PPK adalah pejabat yang bertanggung jawab atas pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa.

1.5 Panitia/Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan adalah panitia/pejabat yang ditetapkan oleh PA/KPA yang bertugas memeriksa dan menerima hasil pekerjaan.

1.6 Aparat Pengawas Intern Pemerintah atau pengawas intern pada institusi lain yang selanjutnya disebut APIP adalah aparat yang melakukan pengawasan melalui audit, review, evaluasi,

pemantauan dan kegiatan pengawasan lain terhadap

penyelenggaraan tugas dan fungsi organisasi.

1.7 Penyedia adalah tenaga ahli perorangan yang menyediakan Jasa Konsultansi dan telah ditetapkan sebagai pemenang oleh Pokja ULP.

1.8 Surat Jaminan yang selanjutnya disebut Jaminan, adalah jaminan tertulis yang bersifat mudah dicairkan dan tidak bersyarat (unconditional), yang dikeluarkan oleh Bank Umum/Perusahaan Penjaminan/ Perusahaan Asuransi yang diserahkan oleh penyedia kepada PPK untuk menjamin terpenuhinya kewajiban penyedia. 1.9 Kontrak Pengadaan Barang/Jasa yang selanjutnya disebut Kontrak

adalah perjanjian tertulis antara PPK dengan penyedia yang mencakup Syarat-Syarat Umum Kontrak (SSUK) ini dan Syarat- Syarat Khusus Kontrak (SSKK) serta dokumen lain yang merupakan bagian dari kontrak.

1.10 Nilai Kontrak adalah total harga yang tercantum dalam Kontrak. 1.11 Hari adalah hari kalender.

1.12 Direksi Lapangan adalah tim pendukung yang

dibentuk/ditetapkan oleh PPK, terdiri dari 1 (satu) orang atau lebih, yang ditentukan dalam syarat-syarat khusus kontrak untuk mengendalikan pelaksanaan pekerjaan konstruksi.

1.13 Direksi Teknis adalah tim pendukung yang ditunjuk/ditetapkan oleh PPK untuk mengawasi pelaksanaan pekerjaan konstruksi. 1.14 Rincian Biaya Langsung Personil adalah remunerasi atau upah

yang diterima oleh personil inti, yang telah memperhitungkan biaya umum (overhead), biaya sosial (social charge), keuntungan (profit) maksimal 10 %, tunjangan penugasan, dan biaya–biaya kompensasi lainnya, dihitung menurut jumlah satuan waktu tertentu (bulan, minggu, hari, atau jam).

1.15 Rincian Biaya Langsung Non Personil adalah biaya yang sebenarnya dikeluarkan penyedia untuk pengeluaran-pengeluaran yang sesungguhnya (at cost), yang meliputi antara lain biaya untuk pembelian ATK, sewa peralatan, biaya perjalanan, biaya pengiriman dokumen, biaya pengurusan surat ijin, biaya komunikasi, biaya pencetakan laporan, biaya penyelenggaraan seminar/workshop/lokakarya, dan lain-lain.

1.16 Jadwal Waktu Pelaksanaan adalah jadwal yang menunjukkan kebutuhan waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan, terdiri atas tahap pelaksanaan yang disusun secara logis, realistik dan dapat dilaksanakan.

1.17 Masa Kontrak adalah jangka waktu berlakunya kontrak ini terhitung sejak tanggal penandatangan kontrak sampai dengan tanggal penyelesaian pekerjaan.

1.18 Tanggal Mulai Kerja adalah tanggal mulai kerja penyedia yang dinyatakan pada Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK), yang diterbitkan oleh Pejabat Pembuat Komitmen.

1.19 Tanggal Penyelesaian Pekerjaan adalah tanggal penyelesaian pekerjaan Jasa Konsultansi ini oleh penyedia yang tercantum dalam SPMK.

1.20 KAK adalah Kerangka Acuan Kerja yang disusun oleh PPK untuk menjelaskan tujuan, lingkup jasa konsultansi serta keahlian yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan berdasarkan Kontrak ini. 1.21 Penawaran Biaya adalah rincian yang memuat setiap komponen

pekerjaan Jasa Konsultansi yang harus dilaksanakan oleh penyedia berikut harga satuannya (mata pembayaran) dan merupakan bagian dari Dokumen Penawaran penyedia.

1.22 Penawaran Teknis adalah data teknis yang memuat pendekatan teknis, metodologi, dan program kerja penyedia dalam pelaksanaan Jasa Konsultansi ini. Penawaran Teknis merupakan bagian dari penawaran penyedia.

1.23 SSKK adalah Syarat-Syarat Khusus Kontrak, berisikan ketentuan- ketentuan tambahan yang dapat mengubah atau menambah SSUK. 1.24 SSUK adalah Syarat-Syarat Umum Kontrak ini.

1.25 SPP adalah Surat Perintah Pembayaran yang diterbitkan oleh PPK dan merupakan salah satu tahapan dalam mekanisme pelaksanaan

pembayaran atas beban Anggaran Pendapatan Belanja

1.26 Tenaga Ahli adalah bagian dari Personil dengan keahlian, kualifikasi, dan pengalaman di bidang tertentu.

2. 2. 2.

2. PenerapanPenerapanPenerapanPenerapan

Syarat-Syarat Umum Kontrak (SSUK) diterapkan secara luas dalam pelaksanaan pekerjaan Jasa Konsultansi ini tetapi tidak dapat bertentangan dengan ketentuan-ketentuan dalam Dokumen Kontrak lain yang lebih tinggi berdasarkan urutan hierarki dalam Surat Perjanjian.

3. 3. 3.

3. Bahasa dan Bahasa dan Bahasa dan Bahasa dan Hukum Hukum Hukum Hukum

3.1. Bahasa kontrak menggunakan Bahasa Indonesia [kecuali dalam rangka pinjaman/hibah luar negeri menggunakan bahasa Indonesia dan bahasa nasional pemberi pinjaman/hibah tersebut dan/atau bahasa inggris]

3.2. Hukum yang digunakan adalah hukum yang berlaku di Indonesia [kecuali dalam rangka pinjaman/hibah luar negeri menggunakan hokum yang berlaku di Indonesia atau hukum yang berlaku di Negara pemberi pinjaman/hibah (tergantung kesepakatan antara pemerintah dan Negara pemberi hibah)].

4. 4. 4.

4. Keutuhan KontrakKeutuhan KontrakKeutuhan KontrakKeutuhan Kontrak Kontrak ini memuat semua ketentuan dan persyaratan yang telah disetujui oleh Para Pihak. Para Pihak tidak diperbolehkan untuk mengikatkan diri atau bertanggung jawab atas pernyataan, janji, atau persetujuan yang tidak tercantum dalam Kontrak ini.

5. 5. 5.

5. Pemisahan Pemisahan Pemisahan Pemisahan Jika salah satu atau beberapa ketentuan dalam Kontrak ini berdasarkan Hukum yang berlaku menjadi tidak sah, tidak berlaku, atau tidak dapat dilaksanakan maka ketentuan-ketentuan lain tetap berlaku secara penuh. 6.

6. 6.

6. PerpajakanPerpajakanPerpajakanPerpajakan Ketentuan mengenai perpajakan adalah seluruh ketentuan perpajakan yang berlaku di Indonesia.

7. 7. 7.

7. KorespondensiKorespondensiKorespondensiKorespondensi Semua pemberitahuan, permohonan, atau persetujuan berdasarkan Kontrak ini akan dibuat secara tertulis dalam Bahasa Indonesia, dan dianggap telah diberitahukan jika telah disampaikan secara langsung kepada wakil sah Para Pihak, atau jika disampaikan melalui surat, e- mail, dan/atau faksimili yang ditujukan ke alamat yang tercantum dalam SSKK.

8. 8. 8.

8. AsalAsalAsalAsal Jasa Jasa Jasa Jasa Konsultansi Konsultansi Konsultansi Konsultansi

8.1 Pekerjaan Jasa Konsultansi ini dikerjakan terutama oleh tenaga Indonesia pada lokasi-lokasi yang tercantum dalam KAK. Jika lokasi untuk bagian pekerjaan tertentu tidak tercantum maka lokasi akan ditentukan oleh PPK.

8.2 Jika dalam proses pekerjaan Jasa Konsultansi digunakan komponen berupa barang, jasa, atau gabungan keduanya yang tidak berasal dari dalam negeri (impor) maka penggunaan komponen impor harus sesuai dengan yang dicantumkan dalam Dokumen Penawaran.

8.3 Tindakan pencantuman komponen impor yang tidak dapat dipertanggungjawabkan dapat dipersamakan dengan tindakan penipuan dan dikenakan sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

9. 9. 9.

9. Penggunaan Penggunaan Penggunaan Penggunaan Dokumen Dokumen Dokumen Dokumen---- Dokumen Kontrak Dokumen Kontrak Dokumen Kontrak Dokumen Kontrak dan Informasi dan Informasi dan Informasi dan Informasi

Penyedia tidak diperkenankan menggunakan dokumen-dokumen kontrak atau dokumen lainnya yang berhubungan dengan kontrak oleh pihak lain, misalnya Kerangka Acuan Kerja, gambar-gambar, pola, serta informasi lain yang berkaitan dengan kontrak tanpa ijin tertulis dari PPK.

10. 10. 10.

10. Hak Atas Hak Atas Hak Atas Hak Atas K

K K

Kekayaan ekayaan ekayaan ekayaan Intelektual Intelektual Intelektual Intelektual

Penyedia wajib membebaskan PPK dari segala tuntutan atau klaim dari pihak ketiga yang disebabkan penggunaan HAKI oleh penyedia.

11. 11. 11.

11. Layanan Layanan Layanan Layanan Tambahan Tambahan Tambahan Tambahan

Penyedia wajib menyediakan layanan tambahan lainnya seperti pembuatan maket/model dari hasil desain sesuai dengan lingkup pekerjaannya.

B. B. B.

B. PELAKSANAAN, PENYELESAIAN, PERUBAHAN, DAN PEMUTUSAN KONTRAKPELAKSANAAN, PENYELESAIAN, PERUBAHAN, DAN PEMUTUSAN KONTRAK PELAKSANAAN, PENYELESAIAN, PERUBAHAN, DAN PEMUTUSAN KONTRAKPELAKSANAAN, PENYELESAIAN, PERUBAHAN, DAN PEMUTUSAN KONTRAK 12.

12. 12.

12. Jadwal Jadwal Jadwal Jadwal Pelaksanaan Pelaksanaan Pelaksanaan Pelaksanaan Pekerjaan Pekerjaan Pekerjaan Pekerjaan

12.1 tanggal mulai berlaku kontrak dan jangka waktu penyelesaian pekerjaan tercantum dalam SSKK;

12.2 tanggal mulai dilaksanakannya pekerjaan tercantum dalam SPMK;

12.3 tanggal penyerahan hasil pekerjaan dari penyedia kepada PPK tercantum dalam SPMK.

13. 13. 13.

13. Rapat Persiapan Rapat Persiapan Rapat Persiapan Rapat Persiapan Pelaksanaan Pelaksanaan Pelaksanaan Pelaksanaan Kontrak Kontrak Kontrak Kontrak

13.1 PPK bersama penyedia dapat menyelenggarakan rapat persiapan pelaksanaan kontrak.

13.2 Dalam rapat persiapan, PPK dapat mengikutsertakan Tim Teknis dan/atau Tim Pendukung.

13.3 Beberapa hal yang dibahas dan disepakati dalam rapat persiapan pelaksanaan kontrak adalah:

a. program mutu; b. organisasi kerja;

c. tata cara pengaturan pelaksanaan pekerjaan;

d. jadwal pengadaan bahan/material, mobilisasi peralatan dan personil (apabila diperlukan); dan

e. rencana pelaksanaan pemeriksaan lapangan bersama. 13.4 Hasil rapat persiapan pelaksanaan kontrak dituangkan dalam

Berita Acara Rapat Persiapan Pelaksanaan Kontrak yang ditandatangani oleh seluruh peserta rapat.

14. 14. 14.

14. MobilisasiMobilisasiMobilisasiMobilisasi 14.1 Penyedia melakukan mobilisasi setelah tanggal dimulainya pelaksanaan pekerjaan.

14.2 Mobilisasi dilakukan sesuai dengan lingkup pekerjaan, yaitu:

a. mendatangkan tenaga ahli;

b. mendatangkan tenaga pendukung; dan/atau

c. menyiapkan peralatan pendukung;

14.3 Mobilisasi peralatan dan personil dapat dilakukan secara bertahap sesuai dengan kebutuhan.

15. 15. 15.

15. PengawasanPengawasanPengawasanPengawasan dan dan dan dan Pemeriksaan Pemeriksaan Pemeriksaan Pemeriksaan

15.1 Pemeriksaan Bersama

a. Pada tahap awal pelaksanaan kontrak dan pelaksanaan pekerjaan, PPK atau pihak lain yang ditunjuk oleh PPK bersama-sama dengan penyedia melakukan pemeriksaan bersama yang mencakup antara lain pemeriksaan kesesuaian personil dan/atau peralatan dengan persyaratan kontrak. Hasil

pemeriksaan akan dituangkan dalam berita acara

pemeriksaan.

dapat mengakibatkan perubahan isi kontrak maka perubahan tersebut akan dituangkan dalam amandemen kontrak.

c. Jika hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa terdapat peralatan yang belum memenuhi persyaratan kontrak maka penyedia tetap dapat melanjutkan pekerjaan dengan syarat peralatan yang belum memenuhi syarat tersebut harus segera diganti dalam jangka waktu yang disepakati bersama.

15.2 Pemeriksaan Penyedia dan Peralatan

a. Pemeriksaan (inspeksi) terhadap penyedia dan peralatan harus dilaksanakan setelah tiba di lokasi pekerjaan serta dibuatkan Berita Acara Hasil Inspeksi/Pemeriksaan yang ditandatangani oleh PPK dan penyedia.

b. Dalam pemeriksaan terhadap penyedia dan peralatan, PPK dapat dibantu Tim Teknis dan/atau Tim Pendukung.

c. Bila hasil inspeksi/pemeriksaan personil dan peralatan ternyata belum memenuhi persyaratan, maka penyedia dapat melaksanakan pekerjaan dengan syarat personil dan peralatan yang belum memenuhi syarat harus diganti sesuai dengan ketentuan dalam Kontrak.

d. Apabila dalam pemeriksaan personil dan peralatan mengakibatkan perubahan isi Kontrak maka harus dituangkan dalam bentuk adendum Kontrak.

15.3 Pemeriksaan Lapangan

a. Apabila diperlukan, PPK bersama-sama dengan penyedia

melakukan pemeriksaan lapangan untuk melakukan

pengukuran dan pemeriksaan detail kondisi lapangan.

b. Untuk pemeriksaan lapangan, PPK dapat dibantu Tim Teknis dan/atau Tim Pendukung.

c. Hasil pemeriksaan lapangan dituangkan dalam Berita Acara Pemeriksaan Lapangan yang ditandatangani oleh PPK dan penyedia.

d. Apabila dalam pemeriksaan lapangan mengakibatkan perubahan isi Kontrak maka harus dituangkan dalam adendum Kontrak.

16. 16. 16.

16. JaminanJaminanJaminanJaminan Jaminan Uang Muka :

16.1 Jaminan Uang Muka untuk pekerjaan dengan nilai ≤ Rp.750 juta maka Jaminan dapat diterbitkan oleh Bank Umum, Perusahaan Asuransi/ Perusahaan Penjamin.

16.2 Jaminan Uang Muka untuk pekerjaan dengan nilai > Rp.750 juta maka Jaminan harus diterbitkan oleh Bank Umum.

16.3 Jaminan Uang Muka diberikan kepada PPK dalam rangka pengambilan uang muka dengan nilai 100% (seratus persen) dari besarnya uang muka.

16.4 Nilai jaminan Uang Muka dapat dikurangi secara proporsional sesuai dengan pengembalian uang muka.

16.5 Masa berlakunya jaminan uang muka sekurang-kurangnya sejak tanggal persetujuan pemberian uang muka sampai dengan tanggal penyerahan pertama pekerjaan.

16.6 Jaminan Uang Muka diterbitkan oleh Bank Umum, perusahaan penjaminan atau perusahaan asuransi.

16.7 Bentuk surat jaminan Uang Muka: memuat nama dan alamat PPK, penyedia yang ditunjuk, dan hak penjamin, nama paket kontrak, nilai jaminan uang muka dalam angka dan huruf, kewajiban pihak-pihak penjamin untuk mencairkan Surat Jaminan Uang Muka selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari kerja tanpa syarat kepada PPK, masa berlaku jaminan uang muka dan tanda tangan penjamin.

17. 17. 17.

17. PembayaranPembayaranPembayaranPembayaran 17.1 Uang Muka :

a. Uang Muka dapat diberikan kepada penyedia untuk: 1) mobilisasi alat dan tenaga kerja;

2) pembayaran uang tanda jadi kepada pemasok

barang/material; dan/atau

3) persiapan teknis lain yang diperlukan bagi pelaksanaan pengadaan.

b. Uang Muka dapat diberikan kepada penyedia paling tinggi 30% (tiga puluh perseratus) dari nilai Kontrak.

c. Besarnya Uang Muka untuk Kontrak Tahun Jamak adalah nilai yang paling kecil diantara 2 (dua) pilihan, yaitu:

1) 20% (dua puluh perseratus) dari Kontrak tahun pertama; atau

2) 15% (lima belas perseratus) dari total nilai Kontrak.

d. Ketentuan mengenai pemberian uang muka beserta

besarannya ditetapkan dalam SSKK.

e. Penyedia dapat mengajukan permintaan pembayaran uang muka secara tertulis kepada PPK disertai dengan rencana penggunaan uang muka untuk melaksanakan pekerjaan sesuai Kontrak.

f. PPK mengajukan surat permintaan pembayaran untuk permohonan tersebut setelah Jaminan Uang Muka diterima dari penyedia.

g. Pengembalian uang muka diperhitungkan berangsur-angsur secara proporsional pada setiap pembayaran prestasi pekerjaan dan paling lambat harus lunas pada saat pekerjaan mencapai prestasi 100 % (seratus perseratus).

h. Untuk kontrak tahun jamak, nilai Jaminan Uang Muka secara bertahap dapat dikurangi sesuai dengan pencapaian prestasi pekerjaan.

17.2 Pembayaran prestasi pekerjaan

a. Pembayaran prestasi pekerjaan dapat diberikan dalam bentuk : pembayaran bulanan/pembayaran berdasarkan tahapan penyelesaian pekerjaan (termin)/pembayaran secara sekaligus, sesuai dengan yang ditetapkan dalam SSKK.

b. Pembayaran prestasi kerja diberikan kepada penyedia setelah dikurangi angsuran pengembalian Uang Muka dan denda apabila ada, serta pajak.

c. Pembayaran bulanan/termin, dilakukan senilai pekerjaan yang telah diselesaikan (untuk kontrak harga satuan)

17.3 Cara-cara dan tahapan pembayaran serta mata uang yang digunakan harus disesuaikan dengan ketentuan dalam SSKK. 17.4 Penangguhan Pembayaran

pekerjaan penyedia jika penyedia gagal atau lalai memenuhi kewajiban kontraktualnya.

b. Pembayaran yang ditangguhkan harus disesuaikan dengan proporsi kegagalan atau kelalaian penyedia.

c. Penangguhan dilakukan dengan terlebih dahulu

menyampaikan pemberitahuan tertulis kepada penyedia yang memuat:

1) alasan penangguhan pembayaran; dan

2) persyaratan kepada penyedia untuk memenuhi kewajiban- kewajibannya dalam jangka waktu 14 (empat belas) hari kerja setelah pemberitahuan diterima.

d. Jika dipandang perlu oleh PPK, penangguhan pembayaran dapat dilakukan bersamaan dengan pengenaan denda kepada penyedia.

18. 18. 18.

18. HargaHargaHargaHarga 18.1 PPK membayar kepada peserta atas pelaksanaan pekerjaan. 18.2 Harga kontrak telah memperhitungkan: biaya sosial (social

charge), tunjangan penugasan, dan asuransi, yang dihitung menurut jumlah satuan waktu tertentu.

18.3 Rincian harga kontrak sesuai dengan rincian yang tercantum dalam Rincian Biaya Personil dan Rincian Biaya Non Personil sesuai dengan Berita Acara Hasil Klarifikasi dan Negosiasi Teknis dan Biaya.

18.4 Kontrak Pengadaan Jasa Konsultansi ini dibiayai dari sumber pendanaan yang disebut dalam SSKK.

19. 19. 19.

19. PerubahanPerubahanPerubahanPerubahan Kontrak Kontrak Kontrak Kontrak

19.1 Perubahan kontrak bisa dilaksanakan apabila disetujui oleh para pihak, yang meliputi:

a. perubahan lingkup pekerjaan disebabkan oleh sesuatu hal yang dilakukan oleh para pihak dalam kontrak sehingga mengubah lingkup pekerjaan dalam kontrak;

b. perubahan jadwal pelaksanaan pekerjaan akibat adanya perubahan lingkup pekerjaan; dan/atau

c. perubahan harga kontrak akibat adanya perubahan lingkup pekerjaan dan/atau perubahan pelaksanaan pekerjaan.

20. 20. 20.

20. Perubahan Perubahan Perubahan Perubahan Lingkup Lingkup Lingkup Lingkup Pekerjaan Pekerjaan Pekerjaan Pekerjaan

20.1 Apabila terdapat perbedaan yang signifikan antara kondisi lapangan pada saat pelaksanaan dengan Kerangka Acuan Kerja yang telah ditentukan dalam Kontrak, maka PPK bersama penyedia dapat melakukan perubahan Kontrak yang meliputi antara lain:

a. menambah atau mengurangi volume pekerjaan yang

tercantum dalam Kontrak;

b. mengurangi atau menambah jenis pekerjaan;

c. mengubah spesifikasi pekerjaan sesuai dengan kebutuhan lapangan;

d. melaksanakan pekerjaan tambah/kurang yang belum

tercantum dalam Kontrak yang diperlukan untuk

menyelesaikan seluruh pekerjaan.

20.2 Pekerjaan tambah harus mempertimbangkan tersedianya anggaran dan tidak boleh melebihi 10% (sepuluh perseratus) dari biaya yang tercantum dari nilai Kontrak awal.

20.3 Perintah perubahan lingkup pekerjaan dibuat oleh PPK secara tertulis kepada penyedia, ditindaklanjuti dengan negosiasi teknis dan biaya dengan tetap mengacu pada ketentuan yang tercantum dalam Kontrak awal.

20.4 Hasil negosiasi tersebut dituangkan dalam Berita Acara sebagai dasar penyusunan adendum Kontrak.

20.5 Dalam hal penilaian perubahan lingkup pekerjaan sebagaimana dimaksud pada angka 20.1 sampai dengan 20.4, PPK dapat dibantu oleh Tim Pendukung yaitu Panitia/Pejabat Peneliti Pelaksanaan Kontrak.

21. 21. 21.

21. Perpanjangan Perpanjangan Perpanjangan Perpanjangan Waktu Waktu Waktu Waktu Pelaksanaan Pelaksanaan Pelaksanaan Pelaksanaan

21.1 Perpanjangan waktu pelaksanaan dapat diberikan oleh PPK atas pertimbangan yang layak dan wajar untuk hal-hal sebagai berikut:

a. pekerjaan tambah;

b. perubahan ruang lingkup pekerjaan; c. keterlambatan yang disebabkan oleh PPK;

d. masalah yang timbul diluar kendali penyedia; dan/atau e. keadaan kahar.

21.2 Waktu penyelesaian pekerjaan dapat diperpanjang sekurang- kurangnya sama dengan waktu terhentinya kontrak akibat keadaan kahar.

21.3 PPK dapat menyetujui perpanjangan waktu pelaksanaan atas kontrak setelah melakukan penelitian terhadap usulan tertulis yang diajukan oleh penyedia.

21.4 PPK dapat menugaskan Tim Pendukung yaitu Panitia/Pejabat Peneliti Pelaksanaan Kontrak untuk meneliti kelayakan usulan perpanjangan waktu pelaksanaan.

21.5 Persetujuan perpanjangan waktu pelaksanaan dituangkan dalam adendum Kontrak.

22. 22. 22.

22. Perubahan Perubahan Perubahan Perubahan dan/atau dan/atau dan/atau dan/atau penyesuaian penyesuaian penyesuaian penyesuaian B B B Biayaiayaiaya iaya

22.1 Perubahan Nilai Kontrak sebagai akibat perubahan lingkup pekerjaan dengan ketentuan perubahan Nilai Kontrak hanya dapat dilakukan sampai setinggi-tingginya 10% (sepuluh persen) dari Nilai Kontrak awal.

22.2 Penyesuaian biaya dapat diberlakukan terhadap kontrak tahun jamak yang masa kontraknya lebih dari 12 (duabelas) bulan dan diberlakukan mulai bulan ke 13 (tigabelas) sejak penandatangan kontrak.

23. 23. 23.

23. KeterlambatanKeterlambatanKeterlambatanKeterlambatan Pelaksanaan Pelaksanaan Pelaksanaan Pelaksanaan Pekerjaan Pekerjaan Pekerjaan Pekerjaan

23.1 Jika pekerjaan tidak selesai pada Tanggal Penyelesaian bukan akibat Keadaan Kahar atau karena kesalahan atau kelalaian penyedia maka PPK dapat menghentikan Kontrak dan

menangguhkan pemenuhan hak-hak penyedia atau

menangguhkan pembayaran.

23.2 Jika keterlambatan tersebut semata-mata disebabkan oleh kesalahan atau kelalaian PPK maka PPK dikenakan Ganti Rugi

atau memberikan Kompensasi.

23.3 Penghentian Kontrak atau Ganti Rugi atau Kompensasi tidak dilakukan jika Tanggal Penyelesaian disepakati oleh Para Pihak untuk diperpanjang.

23.4 Tanggal Penyelesaian yang dimaksud dalam Pasal ini adalah tanggal penyerahan setiap hasil kerja dan tanggal penyelesaian semua pekerjaan dengan penyerahan laporan akhir sebagaimana ditetapkan dalam SPMK.

24. 24. 24.

24. DendaDendaDendaDenda dan Ganti dan Ganti dan Ganti dan Ganti Rugi

Rugi Rugi Rugi

24.1 Denda merupakan sanksi finansial yang dikenakan kepada penyedia, sedangkan ganti rugi merupakan sanksi finansial yang dikenakan kepada PPK, karena terjadinya cidera janji/wanprestasi

yang tercantum dalam Kontrak.

24.2 Besarnya denda kepada penyedia atas keterlambatan penyelesaian pekerjaan adalah:

a. 1/1000 (satu perseribu) dari sisa biaya bagian kontrak yang belum selesai dikerjakan, apabila kontrak terdiri atas bagian pekerjaan yang dapat dinilai terpisah dan bukan merupakan kesatuan sistem, serta hasil pekerjaan tersebut telah diterima oleh PPK;

b. 1/1000 (satu perseribu) dari biaya kontrak, apabila bagian pekerjaan belum diterima oleh PPK.

24.3 Besarnya ganti rugi yang dibayar oleh PPK atas keterlambatan pembayaran adalah sebesar bunga dari nilai tagihan yang terlambat dibayar, berdasarkan tingkat suku bunga yang berlaku pada saat itu menurut ketetapan Bank Indonesia, atau dapat diberikan kompensasi sesuai ketentuan dalam SSKK.

24.4 Kompensasi dapat diberikan kepada penyedia dalam hal sebagai berikut :

a. PPK memodifikasi atau mengubah jadwal yang dapat mempengaruhi pekerjaan penyedia;

b. keterlambatan penerbitan SPP;

c. PPK tidak memberikan gambar-gambar, spesifikasi dan/atau instruksi sesuai jadwal yang dibutuhkan;

d. penyedia belum bisa masuk ke lokasi sebagaimana yang diperjanjikan dalam kontrak;

e. PPK menginstruksikan kepada pihak penyedia untuk melakukan pengujian tambahan yang setelah dilaksanakan pengujian ternyata tidak diketemukan kerusakan/ kegagalan/ penyimpangan;

f. kompensasi lain yang dirinci dalam syarat khusus kontrak. g. jika kompensasi mengakibatkan pengeluaran tambahan atau

keterlambatan penyelesaian pekerjaan maka PPK berkewajiban

untuk membayar ganti rugi dan/atau memberikan

perpanjangan waktu penyelesaian pekerjaan;

h. ganti rugi hanya dapat dibayarkan jika berdasarkan data penunjang dan perhitungan kompensasi yang diajukan oleh penyedia kepada PPK, dapat dibuktikan kerugian nyata akibat peristiwa kompensasi;

i. perpanjangan waktu penyelesaian pekerjaan hanya dapat diberikan jika berdasarkan data penunjang dan perhitungan kompensasi yang diajukan oleh penyedia kepada PPK, dapat dibuktikan kerugian nyata akibat peristiwa kompensasi.

24.5 Tata cara pembayaran denda dan/atau ganti rugi diatur dalam SSKK.

25. 25. 25.

25. KeadaanKeadaanKeadaanKeadaan KaharKaharKahar Kahar 25.1 Keadaan Kahar adalah suatu keadaan yang terjadi diluar kehendak para pihak dan tidak dapat diperkirakan sebelumnya, sehingga kewajiban yang ditentukan dalam Kontrak menjadi tidak dapat dipenuhi. Yang digolongkan Keadaan Kahar adalah:

a. bencana alam, antara lain berupa gempa bumi, tsunami, gunung meletus, banjir, kekeringan, angin topan, dan tanah longsor;

b. bencana non alam, antara lain berupa gagal teknologi, epidemi dan wabah penyakit;

c. bencana sosial, antara lain konflik sosial antar kelompok atau antar komunitas masyarakat, dan teror;

d. pemogokan;

e. kebakaran; dan/atau

f. gangguan industri lainnya sebagaimana dinyatakan melalui keputusan bersama Menteri Keuangan dan menteri teknis terkait.

25.2 Tidak termasuk Keadaan Kahar adalah hal-hal merugikan yang disebabkan oleh perbuatan atau kelalaian para pihak.

25.3 Dalam hal terjadi Keadaan Kahar, penyedia memberitahukan tentang terjadinya Keadaan Kahar kepada PPK secara tertulis dalam waktu paling lambat 14 (empat belas) hari kalender sejak terjadinya Keadaan Kahar, dengan menyertakan salinan

Dalam dokumen Lamp2i PermenPU14 2013 (Halaman 55-67)

Dokumen terkait